Hoirun Nisa*
Abstract
Communication becomes a system in a process of character education. It means that character education
is influenced by the quality of built communication. An effective communication has rules, requirements,
principles and universal strategies so that now the existence is significant enough to be implemented in character
education. Various model of communication which come from either Al-Qur’an and Hadist or from thought of
communication experts, depend on the educators’ quality in putting their function and responsibility. This
article discusses that problem by analyzing model and form of modern communication, combining with the
communication principles in Al-Qur’an and Hadits, and its relation with character education. The result shows
that educator factor becomes the dominant factor in character education.
Keywords; Modern communication, Islamic concept, Character education, Educator.
Abstrak
Komunikasi menjadi sistem dalam proses pendidikan karakter. Artinya, pendidikan karakter
dipengaruhi oleh kualitas komunikasi yang terjalin. Komunikasi yang efektif memiliki ketentuan,
syarat, prinsip dan strategi yang universal sehingga eksistensinya hingga saat ini cukup signifikan
diaplikasikan dalam pendidikan karakter. Berbagai bentuk model, bentuk komunikasi baik yang
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadith, maupun dari pemikiran pakar komunikasi, semuanya terletak
pada kualitas pendidik dalam menempatkan fungsi dan tanggung jawabnya. Tulisan ini menguraikan
masalah tersebut dengan menganalisis model dan bentuk komunikasi modern, dipadukan dengan
prinsip komunikasi di dalam Al-Qur’an dan Hadith, serta relasinya jika dikaitkan dengan pendidikan
karakter. Hasilnya, faktor pendidik tetap menjadi faktor dominan di pendidikan karakter.
Kata Kunci; komunikasi modern, konsep Islam, pendidikan karakter, pendidik
P-ISSN: 1978-6948
50 e-ISSN: 2502-8650 Vol. 10 No. 1 Januari 2016 | 49-63
menyatakan sesuatu kepada orang lain. yang diajak berkomunikasi, baik dalam
(2) James A.F. Stones menyebutkan bahwa penggunaan bahasa verbal maupun non-
komunikasi adalah proses di mana seseorang verbal, agar tidak menimbulkan kesalahan
berusaha memberikan pengertian dengan cara persepsi.
pemindahan pesan. (3) John R. Schemerhorn Cs 2. Indikator Komunikasi Efektif
dalam bukunya berjudul Managing Organization Untuk melengkapi penjelasan komunikasi
Behavior, mengatakan bahwa komunikasi dapat efektif, berikut ini akan diuraikan beberapa
diartikan sebagai proses antar pribadi dalam indikator komunikasi efektif sebagai berikut.
mengirim dan menerima simbol-simbol yang a. Komunikator yang efektif
berarti bagi kepentingan mereka.5 Seseorang yang piawai dalam melakukan
Adapun definisi komunikasi efektif, secara komunikasi lazim disebut dengan komunikator
garis besar berarti menyampaikan sesuatu efektif. Berdasarkan teori yang ada, seorang
dengan cara yang tepat dan jelas sehingga komunikator baru disebut efektif jika memiliki
informasi yang kita sampaikan dapat dengan indikator; credibility, capability, clarity, symphaty
mudah dimengerti oleh orang lain. Komunikasi dan enthusiasity.
efektif menjadi salah satu hal penting di mana Credibility, maksudnya citra diri. Hal
komunikator dapat menyampaikan pesannya ini berkaitan dengan prestasi, spesifikasi
secara baik dengan menggunakan media yang keilmuan, kompetensi, pengalaman dalam
tepat dan dapat diterima oleh sasaran yang bidang yang ditekuni, nama baik, jasa-jasa
tepat. dalam bidang tertentu, temuan, popularitas,
Komunikasi dikatakan efektif apabila serta dedikasinya terhadap profesi yang
terdapat aliran informasi dua arah antara ditekuni. Bagi pembicara yang belum banyak
komunikator dan komunikan dan informasi dikenal audience, atau karena jam terbang
tersebut sama-sama direspon sesuai dengan masih terbatas, MC atau moderator perlu
harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. memperkenalkan/membacakan curriculum
Setidaknya terdapat lima aspek yang perlu vitae-nya. Pengenalan ini perlu, karena
dipahami dalam membangun komunikasi yang pendengar akan lebih mengenal pembicara
efektif, yaitu; sehingga lebih appreciate dan tergerak untuk
a. Kejelasan, bahwa dalam komunikasi harus mendengarkan ceramahnya. Pada saat inilah,
menggunakan bahasa dan mengemas audien diam-diam mempertimbangkan, akan
informasi secara jelas, sehingga mudah mendengarkan dengan sungguh-sungguh, ala
diterima dan dipahami oleh komunikan. kadarnya, atau tidak usah sama sekali.
b. Ketepatan, ketepatan atau akurasi ini Membangun kredibilitas atau citra diri
menyangkut penggunaan bahasa yang berarti membangun kesuksesan penampilan.
benar dan kebenaran informasi yang Tingkat kesuksesan pembicara sangat relatif,
disampaikan. tetapi setidak-tidaknya ada tiga kawasan, yang
c. Konteks, maksudnya adalah bahwa bahasa dapat dijadikan tolok ukur: yakni kawasan
dan informasi yang disampaikan harus teknologi, kawasan akademik dan kawasan
sesuai dengan keadaan dan lingkungan di humanistik. Kredibilitas sang pembicara dalam
mana komunikasi itu terjadi. pandangan audience dibangun berdasarkan
d. Alur, bahasa dan informasi yang akan kesan yang diperoleh melalui penampilan
disajikan harus disusun dengan alur atau sang pembicara ditinjau dari ketiga kawasan
sistematika yang jelas, sehingga pihak tersebut di atas. Di samping itu, kredibilitas
yang menerima informasi cepat tanggap. juga dapat dibangun berdasarkan informasi
e. Budaya, dalam berkomunikasi harus tentang pembicara yang diperoleh audien
menyesuaikan dengan budaya orang baik dari MC/moderator maupun dari sesama
5
Onong Uchyana Efendi, Dinamika Komunikasi, hlm. 4-5
audience.
P-ISSN: 1978-6948
52 e-ISSN: 2502-8650 Vol. 10 No. 1 Januari 2016 | 49-63
4) Objektif, akurat dan aktual. Pengirim Kapasitas media sendiri dapat diamati dari
informasi harus berusaha menyampaikan beberapa dimensinya yang akan mempengaruhi
pesan seobjektif mungkin. proses komunikasi tersebut, antara lain;
5) Pesan disampaikan seringkas dan seberapa cepat suatu media mendukung proses
seoriginal mungkin serta harus berusaha komunikasi dua arah (immediacy of feedback),
untuk menghilangkan kata yang tidak banyaknya cara penyampaian beragam
relavan. informasi (symbol variety), banyaknya pesan
c. Media yang Efektif dari beberapa sumber yang dapat diakomodir
Karakteristik media penyampaian terdiri secara simultan (parallelism), kemampuan yang
dari; memungkinkan pengirim menyunting pesan
1) Kebutuhan luasnya jangkauan dan sebelum dikirimkan (rehearsability), dan sejauh
kecepatan penetrasi. Apabila pesan yang apa sebuah pesan dapat dikaji ulang atau diolah
akan disampaikan menargetkan khalayak kembali dalam konteks komunikasi yang
yang lebih luas, maka TV dan radio dengan terjadi (reprocessability). Dengan menganalisa
jangkauan dan kecepatan penetrasi tinggi dimensi-dimensi tersebut, efektivitas suatu
menjadi pilihannya. media akan ditentukan berdasarkan dimensi
2) Kebutuhan pemeliharaan memori. Apabila mana yang dianggap paling penting dalam
pesan yang ingin disampaikan tingkat suatu konteks komunikasi.6
kebutuhan yang tinggi untuk diingat, maka Dengan berbagai kemajuan teknologi
media seperti spanduk, poster, baliho, komunikasi sekarang ini, hampir semua media
billboard dapat menjadi pilihan karena komunikasi, baik yang tradisional maupun
akan menampilkan pesan yang sama dalam digital dapat digunakan secara bergantian oleh
waktu yang relatif lama. kaum profesional dengan mempertimbangkan
3) Kebutuhan jangkauan khalayak yang tingkat kepentingan masing-masing. Dimensi
yang secara teoritis dipaparkan oleh Dennis
selektif. Pesan yang ditujukan untuk target
tertentu maka koran atau surat kabar dan Valacich.
tertentu dapat menjadi pilihan, misalnya Dengan demikian kombinasi penggunaan
koran otomotif atau koran lowongan kerja. beragam media komunikasi, baik yang
4) Kebutuhan jangkauan khalayak lokal. tradisional maupun digital, pada dasarnya
Apabila pesan yang ingin disampaikan menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari
bersifat lokal, maka media lokal dapat pada masa sekarang ini. Sedangkan efektivitas
menjadi salah satu pilihannya. dari masing-masing media komunikasi
5) Kebutuhan frekuensi tinggi. Apabila pesan tersebut akan ditentukan oleh masing-masing
yang ingin disampaikan membutuhkan penggunanya berdasarkan dimensi apa yang
media dengan frekuensi tinggi maka radio dianggap paling penting dalam sebuah konteks
ataupun media luar ruang dapat menjadi komunikasi.
salah satu pilihannya. d. Penerima Pesan/Audien
Alan R. Dennis dan Joseph S. Valacich Komunikasi dapat dikatakan berhasil
menyatakan dalam teorinya terkait media apabila sang penerima pesan memahami dan
sinkronisitas (media synchronicity), bahwa melakukan apa yang terdapat pada isi pesan.
efektivitas suatu media ditentukan berdasarkan Ukuran keberhasilan dalam penyampaian
sejauhmana suatu media dapat mendukung informasi adalah apakah komunikan itu sendiri
proses sinkronisitas di antara beberapa memahami pesan yang disampaikan.
individu untuk bekerjasama dalam kegiatan 6
A. Denis and J. Valacich, “Rethinking Media Richness;
yang sama, dan pada waktu yang sama untuk Towards A Theory of Media Synchronicity”, Proceedings of
mencapai kesamaan tujuan. the 32nd Hawaii International Conference on Systems Science,
1999.
P-ISSN: 1978-6948
54 e-ISSN: 2502-8650 Vol. 10 No. 1 Januari 2016 | 49-63
b. Menunjukkan informasi yg berlebihan Daerah di mana semua komunikasi terjadi
merupakan bagian penting dalam dan menjadi arena lebih besar, lebih efektif
komunikasi. dan dinamis dalam menjalin hubungan
c. Tidak ada pemisah antara pengirim dan komunikasi.
penerima, pengirim dan penerima adalah b. Blind spot. Informasi tentang diri
orang yang sama. diketahui orang lain dalam kelompok
d. Komunikasi diasumsikan melingkar. tetapi kita sendiri tidak mengetahui. Orang
e. Umpan sebagai ciri utama. lain mungkin menafsirkan sendiri berbeda
Kelemahan model komunikasi Osgood- dari yang anda harapkan. Blind spot akan
Schramm adalah model ini tidak berbicara berkurang dalam komunikasi yang efisien
tentang kebisingan semantik. manakala diri mencari umpan balik dari
2. Model Komunikasi Johari Window orang lain.
c. Hidden area. Informasi yang diketahui diri
sendiri tapi orang lain tidak mengetahui
informasi anda. Informasi pribadi yang
enggan untuk diungkapkan; perasaan,
pengalaman masa lalu, ketakutan, rahasia,
dll. Kita menyimpan beberapa perasaan
dan informasi rahasia karena akan
mempengaruhi hubungan dan dengan
demikian daerah tersembunyi harus
dikurangi dengan memindahkan informasi
ke daerah terbuka.
d. Unknown Area. Informasi yang tidak
diketahui diri sendiri dan orang lain;
informasi, perasaan, kemampuan, bakat,
Model Johari window digunakan untuk
pengalaman masa lalu traumatis atau
meningkatkan persepsi individu pada orang
peristiwa yang tidak dapat diketahui
lain. Model ini didasarkan pada dua pemikiran,
untuk seumur hidup. Orang akan
yaitu;
menyadari sampai ia menemukan kualitas
a. Kepercayaan dapat diperoleh dengan
tersembunyi dan kemampuan atau melalui
mengungkapkan informasi diri kepada
pengamatan orang lain. Komunikasi yang
orang lain.
terbuka juga merupakan cara yang efektif
b. Mempelajari diri sendiri dari masukan
untuk mengurangi daerah yang tidak
orang lain.
diketahui sehingga komunikasi makin
c. Setiap orang diwakili oleh model ini
efektif.
melalui empat kuadran atau kaca jendela.
Setiap kaca jendela menandakan pribadi 3. Model Komunikasi Spiral atau Uhelik
informasi, perasaan, motivasi dan apakah Frank Dance (1967) menggambarkan proses
informasi yang diketahui atau tidak komunikasi dengan menggunakan spiral.
diketahui diri sendiri atau orang lain dalam Dance percaya bahwa pengalaman komunikasi
empat sudut pandang. bersifat kumulatif dan dipengaruhi oleh masa
lalu. Dance mencatat bahwa pengalaman saat
Penjelasan;
ini tak terelakkan mempengaruhi masa depan
a. Area terbuka. Informasi tentang sikap,
seseorang. Komunikasi, oleh karena itu, dapat
perilaku, emosi, perasaan, keterampilan
dianggap sebagai proses yang berubah dari
dan pandangan akan dikenal diri
waktu ke waktu dan di antara makna.
sendiri maupun oleh orang lain.
P-ISSN: 1978-6948
56 e-ISSN: 2502-8650 Vol. 10 No. 1 Januari 2016 | 49-63
situasi dan kondisi. Baik sesuai dengan nilai- apa yang dikehendakinya, komunikatif atau
nilai, baik nilai moral-masyarakat maupun juga dapat diartikan sebagai ucapan yang benar
ilahiyah. Sedangkan adil mengandung arti isi dari segi kata. Apabila dilihat dari segi sasaran
pembicaraan sesuai dengan kemestiannya, atau ranah yang disentuhnya dapat diartikan
tidak berat sebelah atau memihak. sebagai ucapan yang efektif.
2. Qaulan Ma’rūfa Agar komunikasi tepat sasaran, gaya
Kata Qaulan Ma’rūfa disebutkan Allah dalam bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah
QS. An-Nisa’; 5 dan 8, QS. Al-Baqarah; 235 dan disesuaikan dengan kadar intelektualitas
263, serta Al-Ahzab; 32. komunikan dan menggunakan bahasa yang
dimengerti oleh mereka. Ketika berkomunikasi
وه ْم فِ َيها ِ َّالس َف َهاءَ أ َْم َوالَ ُك ُم الَّيِت َج َع َل ه
ُ ُاللُ لَ ُك ْم قيَ ًاما َو ْار ُزق ُّ َولاَ �تُْؤتُوا dengan orang awam tentu harus dibedakan
وه ْم َوقُولُوا لهَُْم �قَْولاً َّم ْعُروفًا dengan saat berkomunikasi dengan kalangan
ُ َوا ْك ُس
cendekiawan. Berbicara di depan anak TK tentu
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-
harus tidak sama dengan saat berbicara di depan
orang yang belum sempurna akalnya, harta
(mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang mahasiswa. Dalam konteks akademis, kita
dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah dituntut menggunakan bahasa akademis. Saat
mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) berkomunikasi di media massa, gunakanlah
dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang bahasa jurnalistik sebagai bahasa komunikasi
baik”. (QS. An-Nisa’; 5) massa (language of mass communication). Seperti
disebutkan dalam Al-Qur’an;”Tidak kami utus
Secara bahasa arti ma’rūfa adalah baik
seorang rasul kecuali ia harus menjelaskan dengan
dan diterima oleh nilai-nilai yang berlaku di
bahasa kaumnya” (QS. Ibrahim; 4).
masyarakat. Ucapan yang baik adalah ucapan
yang diterima sebagai sesuatu yang baik dalam 4. Qaulan Maysūra
pandangan masyarakat lingkungan penutur. ًوها �فَُقل لهَُّْم �قَْولا َ ّ�ِض َّن َع�نْ ُه ُم ابْتِغَاءَ َر مْحَ� ٍ�ة ِّمن َّرب
َ �ك �تَْر ُج َ َوإِ َّم��ا �تُْع ِر
Dengan kata lain, menurut beberapa ahli, ورا
baik ahli tafsir seperti Hamka dan Al-Buruswi ً َّمْي ُس
maupun pendapat ahli lainnya, bahwa qaulan “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk
memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu
ma’rūfa mengandung arti perkataan yang baik,
harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka
yaitu perkataan yang sopan, halus, indah, benar,
Ucapan yang pantas”. (QS. Al-Isra: 28).
penuh penghargaan, dan menyenangkan,
serta sesuai dengan kaidah, hukum dan logika. Dalam terjemahan Kemetrian Agama,
Qaulan Ma’rūfa juga bermakna pembicaraan ditafsirkan; “apabila kamu tidak dapat
yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan melaksanakan perintah Allah seperti yang
(maslahat). tersebut dalam ayat 28, maka katakanlah
kepada mereka perkataan yang baik agar
3. Qaulan Balīgha
mereka tidak kecewa lantaran mereka belum
ِ َّ ِأُوٰلَئ
ض َع�نْ ُه ْم َو ِعظْ ُه ْم َوقُل لهَُّْم ْ اللُ َما فيِ �قُلُوبهِِ ْم فَأ
ْ َع ِر َّين �يَْعلَ ُم ه
َ ك الذ َ mendapat bantuan dari kamu. dalam pada
ِ ِ
فيِ أَن ُفس ِه ْم �قَْولاً بَليغًا itu kamu berusaha untuk mendapat rezki
“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah (rahmat) dari Tuhanmu, sehingga kamu dapat
mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena memberikan kepada mereka hak-hak mereka.
itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah Menurut bahasa, qaulan maysūra artinya
mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka perkataan yang mudah. Adapun para ahli tafsir
perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”. (QS.
seperti Al-Ṭabari dan Hamka mengartikan
Annisaa: 63)
bahwa qaulan maysūra sebagai ucapan yang
Qaulan Balīgha diartikan sebagai membuat orang lain merasa mudah, bernada
pembicaraan yang fasih atau tepat, jelas lunak, indah, menyenangkan, halus, lemah
maknanya, terang, serta tepat mengungkapkan lembut dan bagus, serta memberikan rasa
ُف َولاَ �تَ�نَْه ْر مُهَا َوقُل ٍّ َح ُد مُهَا أ َْو كِلاَ مُهَا �فَلاَ �تَُقل لهََُّما أ ِ َ ِع
َ ند َك الْك�بََر أ
Sudah disepakati juga bahwa fungsi umum
ً َ ًَُ َْ لا لهَّ ما �قو ك ِرمياkomunikasi ialah informatif, edukatif, persuasif
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
9
M. Yusuf Pawit, Komunikasi Instruksional, (Jakarta; Bumi
Aksara, 2010), hlm. 1
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
P-ISSN: 1978-6948
58 e-ISSN: 2502-8650 Vol. 10 No. 1 Januari 2016 | 49-63
dan rekreatif (entertainment). Maksudnya, sistematis, sehingga terbentuk kepribadian
komunikasi berfungsi memberi keterangan, yang digunakan sebagai landasan untuk
memberi fakta yang berguna bagi segala aspek cara pandang, berpikir, bersikap dan
kehidupan manusia. Di samping itu, komunikasi bertindak. Komunikasi sangat berperan dalam
juga berfungsi mendidik masyarakat dalam perkembangan atau bahkan perubahan pola
menuju pencapaian kedewasaan bermandiri.10 tingkah laku dari seseorang.
Di sinilah komunikasi memiliki keterkaitan Berbicara tentang pendidikan, khususnya
yang signifikan dengan pendidikan, khususnya pendidikan karakter maka banyak unsur yang
dalam pendidikan karakter. Pendidikan terkait, di antaranya yang sangat mengikat
merupakan usaha sadar dan terencana untuk adalah pendidik, peserta didik, kurikulum/isi/
mewujudkan suasana belajar dan proses materi, media, metode dan lingkungan. Setiap
pembelajaran agar peserta didik secara aktif unsur memiliki kriteria tersendiri, namun
mengembangkan potensi dirinya untuk semua kriteria tersebut sangat dipengaruhi
memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian oleh kualitas komunikasi yang disampaikan
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak baik lisan maupun non lisan. Berikut
mulia, serta keterampilan yang diperlukan penjelasannya;
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. Pendidik. Pendidik adalah sosok yang
Dalam mewujudkan usaha pendidikan, maka menjadi poros utama dalam pendidikan,
diperlukan komunikasi pendidikan. Di sekolah sehingga banyak dari pakar pendidikan
berlangsung hubungan komunikasi, interaksi yang memberikan kriteria bagi seorang
pendidikan antara para siswa dan guru untuk pendidik. Menurut Nashi Ulwan, ada 5
mewujudkan tujuan pendidikan. kriteria yang harus dimiliki bagi pendidik
Pendidikan pada hakekatnya memiliki (takwa, ikhlas, berilmu, santun & lemah
dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk lembut, tanggung jawab). Menurut Abdul
menjadi cerdas dan pintar (smart) dan Rahman Al-Nahlawi, ada 10 kriteria bagi
membantu mereka menjadi manusia yang pendidik. Jelasnya, pendidik harus dapat
baik (good). Dengan demikian, komunikasi menjadikan dirinya sebagai sosok teladan
direncanakan secara sadar untuk tujuan- para peserta didiknya.12
tujuan pendidikan, tujuan mengubah perilaku Kriteria pendidik tersebut memberikan
pada pihak sasaran, karena itu ia memerlukan sinyalemen bahwa pendidik harus menjadi
waktu. Dalam menjalani waktu itulah terjadi komunikator yang handal. Penguasaan
proses komunikasi, proses saling berbagi dan penyampaian materi yang bermuatan
informasi antara dua pihak.11 nilai, serta penciptaan suasana yang
Dalam pendidikan Islam, tujuan pendidikan kondusif religius harus dapat dilakukan
adalah membentuk akhlak yang mulia. oleh pendidik dalam proses pendidikan.
Tujuan tersebut identik dengan nilai-nilai Pengetahuan terhadap psikologi peserta
yang mendasari misi Rasulullah SAW, yaitu didik juga menjadi syarat pendidik agar
menyempurnakan akhlak yang mulia. Inilah proses bimbingan lebih efektif dan efisien.
yang saat ini dikenal dengan istilah pendidikan Singkatnya, pendidik harus menjadi
karakter. Pendidikan karakter merupakan komunikator yang efektif agar proses
suatu proses yang membantu menumbuhkan, bimbingan, motivasi dan pembentukan
mengembangkan, mendewasakan, membentuk karakter dengan memberikan
kepribadian seseorang yang merupakan pengetahuan, internalisasi nilai moral
karakter atau ciri khas dari orang tersebut. kepada peserta didik dapat terjalin baik.
Proses tersebut dilakukan secara sadar dan
12
Jalaluddin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo
10
M. Yusuf Pawit, Komunikasi Instruksional, hlm. 3-10 Persada, 2001), hlm. 126-127
11
M. Yusuf Pawit, Komunikasi Instruksional, hlm. 27
P-ISSN: 1978-6948
60 e-ISSN: 2502-8650 Vol. 10 No. 1 Januari 2016 | 49-63
dan mempengaruhi orang lain, seseorang harus 1. Pendidik sebagai Komunikator
berkomunikasi. Pentingnya komunikasi digaris Dalam pendidikan karakter, para
bawahi oleh kenyataan bahwa; “tindakan pendidik harus mempersiapkan diri secara
seseorang didasari oleh apa yang diketahui atau keilmuan, mental dan spiritual terlebih
apa yang dianggapnya diketahui”.14 dahulu. Pendidikan ini bukan perkara mudah
Dari penjelasan singkat di atas, memberikan karena arah dari pendidikan karakter adalah
pemahaman bahwa antara komunikasi dan pembentukan sesuatu di dalam diri manusia
pendidikan karakter menjadi satu sistem yang yang selalu mengalami dinamika sehingga
mengikat kuat satu sama lain dan memiliki membutuhkan proses lama dan intensif.
dampak yang saling bertautan. Oleh karena itu, kriteria sebagai pendidik
yang komunikatif harus dapat dimiliki secara
F. Penggunaan Komunikasi yang Efektif professional, di antara kriteria tersebut
dalam Pendidikan Karakter antara lain; kriteria sebagai pendidik dan
Dalam pendidikan khususnya komunikator. Kedua kriteria tersebut pada
pembelajaran, tidak terlepas dari komunikasi dasarnya memiliki ketentuan yang sama arah.
yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Kriteria sebagai pendidik:
Untuk menciptakan proses komunikasi yang a. Memiliki sifat robbani (Ali Imron; 79)
efektif, pendidik harus memahami konsep b. Menyempurnakan sifat robbani dengan
dasar komunikasi pendidikan, antara lain keikhlasan
mengenai proses komunikasi pendidikan, c. Sabar
teknik berkomunikasi secara efektif, bentuk d. Memiliki kejujuran (Al-Shaf; 2)
komunikasi, prinsip komunikasi, komunikasi e. Meningkatkan wawasan pengetahuan (Ali
lisan dan tertulis, metode yang tepat dalam Imran; 79)
komunikasi pendidikan, strategi untuk f. Menguasai variasi dan metode mengajar
meningkatkan efektivitas komunikasi dalam g. Bersikap tegas, mampu mengontrol diri
pendidikan, serta hambatan yang seringkali (Fushshilat; 6)
muncul dalam komunikasi pendidikan yang h. Memahami dan menguasai psikologis anak
berasal dari peserta didik maupun pendidik itu i. Menguasai fenomena kehidupan (Al-
sendiri. Fatihah; 7)
Komunikasi dikatakan efektif apabila j. Bersifat adil /objektif terhadap peserta
terdapat aliran informasi dua arah antara didik.15
komunikator dan komunikan dan informasi 2. Materi sebagai Pesan dalam Komunikasi
tersebut sama-sama direspon sesuai dengan Materi yang diberikan harus bertahap sesuai
harapan kedua pelaku komunikasi tersebut. dengan kebutuhan perkembangan peserta
5 unsur dalam komunikasi harus terpenuhi didik, tingkat usia/jenjang pendidikan, dan
dalam pendidikan dan masing-masing memuat nilai-nilai akhlak Islam yang mengarah
memenuhi syarat dan prinsip yang berlaku, pada pembentukan akhlak. Secara garis besar,
agar keefektifan komunikasi terlaksana unsur-unsur dalam materi mengandung
sehingga pendidikan karakter mencapai ketauhidan/aqidah, keagamaan/ilmu syari’at,
tujuannya. Model komunikasi yang bersumber pengembangan manusia sebagai kholifah, dan
dari Al-Qur’an dan Hadith dapat dijadikan pengembangan diri sebagai hamba Allah. Setiap
sumber termasuk dari hasil pemikiran para materi yang disusun seyogyanya mengandung
pakar komunikasi untuk mempercepat kelima unsur tersebut dengan porsi yang sesuai
proses pendidikan. Secara operasional dapat kebutuhan dan dengan metode penyampaian
dijelaskan sebagai berikut: yang tepat sehingga menjadi lebih efektif.
Dedy Djamaludin Malik, Komunikasi Persuasif, (Bandung;
14 15
Abdurrahman Al-Nahlawi, Teologi Pendidikan, (Jakarta:
Remaja Rosdakarya, 1994), hlm. 126-127 Raja Grafindo Persada, 2001), hlm. 125
P-ISSN: 1978-6948
62 e-ISSN: 2502-8650 Vol. 10 No. 1 Januari 2016 | 49-63
Jalaluddin, Teologi Pendidikan. Jakarta: Raja al-Syaibany, Mohammad Oemar al-Toumy. Filsafat
Grafindo Persada, 2001. Pendidikan Islam. terj. Hasan Langgulung,
Malik, Dedy Djamaludin. Komunikasi Persuasif. Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994. Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran;
Al-Nahlawi, Abdurrahman. Teologi Pendidikan. Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001. Cipta, 2008.