NIM: 221340149
KELAS : BKI 4 E
JAWABAN
kom uni ka si seba gai transaksi dipandang sebagai proses pembentukan makna
oleh dua orang atau lebih. Dalam model transaksional, komunikasi dianggap
berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain baik verbal
maupun non ver- bal. Wenburg dan Wilmot (1973), Tubbs dan Moss (1996), Ivy dan
Backlun (1994) (dalam Mulyana 2007) menyatakan komunikasi sebagai proses
transaksion- al adalah usaha untuk berbagi dan memperoleh kesamaan makna.
Pada konsep transaksional, komu- nikasi difokuskan pada receiver
sebagaimana pada model relational (Schramm 1973) dan model convergence
(Rogers dan Kincaid 1981). Kedua mo- del (relational dan convergen) bersifat
pertukaran informasi dua arah, mem- perhatikan kebutuhan dan adanya saling
berbagi pengetahuan (knowledge- sharing model). Model ini memiliki per- tanyaan
utama ”who is talking back to the who talk to them”.
1
Sitti Aminah and others, ‘Perubahan Model Komunikasi Dan Pergeseran Paradigma Pembangunan Dalam
Perspektif Sejarah’, Paramita: Historical Studies Journal, 24.1 (2014), 92–103.
2
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Hj. Ilah Holilah, S. Ag., M. Si, ‘TEORI-TEORI
KOMUNIKASI’.
hubungan. Menurut Widjaja (2001:121), untuk mendapatkan pemahaman mengenai
komunikasi antarpribadi maka dapat dilihat dari tiga perspektif yang meliputi,
pertama perspektif komponensial yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari
komponen-komponennya, artinya komununikasi antarpribadi diartikan sebagai
proses terjadinya pertukaran pesan (messages) dari seseorang (communicator) kepada
orang lain (communican) yang dilakukan secara langsung dan tatap muka (face to
face communication), untuk mendapatkan tujuan komunikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kedua perspektif pengembangan, yaitu melihat komunikasi antarpribadi
dari proses pengembangannya, artinya proses komunikasi antarpribadi terus
berlangsung antara dua orang yang melakukakannya, dengan memperhatikan adanya
perkembangan pada diri seseorang yang menerima pesan, perubahan inilah yang
disebut dengan pengembangannya. Ketiga perspektif relasional, yaitu melihat
komunikasi antar pribadi dari hubungannya, artinya hubungan orang yang melakukan
proses komunikasi antarpribadi adalah hubungan personal yang dekat, di mana
dengan adanya kedekatan ini akan mempermudahkan bagi pelaku komunikasi
tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada diri seseorang yang
menerima pesan.3 Dan Adapun perusakan hubungan interpersonal Menurut DeVito
(2013) Salah satu karakteristik paling jelas dari hubungan adalah bahwa mereka
terjadi secara bertahap, bergerak dari kontak awal ke keintiman yang lebih dalam
bahkan kadang bergeser menjadi kerusakan (pembubaran). Kita mempunyai sahabat
bukan terjadi hanya dalam waktu sekejab. Pada pertemuan pertama dengan orang lain
kemudian kita menjadikannya sahabat, tetapi melewati serangkaian tahapan atau
proses. Semua jenis hubungan dalam komunikasi antarpribadi terjadi dalam
serangkaian peristiwa atau tahapan proses. Model berikut mendeskripsikan enam
tahapan dalam pembentukan hubungan dalam komunikasi antarpribadi: kontak,
keterlibatan, kea- kraban, kerusakan, perbaikan, dan pemutusan. Setiap tahapan
mempunyai karakteristik dan fungsi dalam pembangunan hubungan. Tanda panah
menunjukkan perpindahan dari tahapan dalam pengembangan sebuah hubungan. 4
3
I Holilah, ‘Agama, Komunikasi Politik, Dan Elektabilitas’, Repository.Uinjkt.Ac.Id, 2020
<http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/54783>.
4
Yuliana Rakhmawati, Komunikasi Antarpribadi, Jurnal Penelitian Komunikasi, 2013, XVI
<https://doi.org/10.20422/jpk.v16i2.36>.