Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2023/2024

NAMA: SYIBYANUL MUHIBBIN

NIM: 221340149
KELAS : BKI 4 E

MATA KULIAH : ILMU KOMUNIKASI

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ilah Holilah, S. Ag., M.Si

JAWABAN

1. Teori komunikasi transaksional yang dikemukakan oleh Tubbs

kom uni ka si seba gai transaksi dipandang sebagai proses pembentukan makna
oleh dua orang atau lebih. Dalam model transaksional, komunikasi dianggap
berlangsung bila seseorang telah menafsirkan perilaku orang lain baik verbal
maupun non ver- bal. Wenburg dan Wilmot (1973), Tubbs dan Moss (1996), Ivy dan
Backlun (1994) (dalam Mulyana 2007) menyatakan komunikasi sebagai proses
transaksion- al adalah usaha untuk berbagi dan memperoleh kesamaan makna.
Pada konsep transaksional, komu- nikasi difokuskan pada receiver
sebagaimana pada model relational (Schramm 1973) dan model convergence
(Rogers dan Kincaid 1981). Kedua mo- del (relational dan convergen) bersifat
pertukaran informasi dua arah, mem- perhatikan kebutuhan dan adanya saling
berbagi pengetahuan (knowledge- sharing model). Model ini memiliki per- tanyaan
utama ”who is talking back to the who talk to them”.

Gambar 1 Model Komunikasi Konvergensi Sumber: Everett M. Rogers and D.


Lawrence Kincaid (1981)

Artinya komunikasi dialogis untuk membentuk ke arah saling pengertian,


persetujuan bersama dan kerjasama. Dalam model konver- gen, terjadinya saling
pengertian berarti terbentuknya pengertian yang relatif sama di antara peserta
komunikasi mengenai suatu realitas atau obyek komunikasi. Bersifat relatif karena
dua pengertian atau lebih yang sama persis tidak mungkin secara empiris, akan tetapi
saling mendekati. Dalam model konvergen, perbedaan pengertian, baik konsep
maupun makna, untuk maksud tujuan-tujuan tertentu terus berkurang sampai derajat
toleransi berlangsung dalam kurun waktu tercapainya kesepa- katan. 1

2. Cara mengukur elektabilitas komunikasi

Secara sederhana, komunikasi dikatakan efektif apabila seseorang berhasil


menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Sebenarnya ini hanya salah satu ukuran
bagi efektivitas komunikasi. Secara umum, komunikasi dinilai efektif apabila
rangsangan yang disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan
erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.
Komunikator dikatakan efektif apabila penerima memperoleh pemahaman yang
cermat atas pesan yang disampaikannya. Terkadang, komunikator menyampaikan
pesan tanpa disengaja, yang juga dipahami dengan baik. Karena arti pokok
pemahaman adalah penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang
dimaksudkan oleh pengirim pesan.
Kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah ketidakberhasilan dalam
menyampaikan isi pesan secara cermat. Kesimpangsiuran merupakan kegagalan yang
khas untuk memperoleh pemahaman. Jenis kesalahpahaman seperti ini biasanya
mudah diperbaiki melalui penjernihan umpan balik yang diterima, serta mengulangi
pesan semula. 2

3. konteks komunikasi antarpribadi, terdapat fase pengembangan. dan perusakan


hubungan.
Sebagai makhluk sosial kita mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan
menegosiasikan identitas melalui banyak saluran (kanal). Saluran tersebut dapat
berupa cara kita berpakaian, cara kita membuat diri kita nyaman, dan penggunaan
bahasa. Dalam membangun interaksi dengan orang lain bahasa memegang peran
penting dalam meningkatkan, meme- lihara, dan memberikan dinamika dalam
komunikasi antarpribadi. Penggu- naan bahasa dalam pembentukan identitas dalam
perspektif komunikasi dipelajari dalam teori facework, identity work, relational work,
dan rapport management. Selain itu, upaya dilakukan untuk menggabungkan
penelitian tentang konstruksi identitas dengan menggunakan bahasa yang lebih umum
dengan literatur linguistik yang telah mengembangkan ide-ide pada teori kesopanan
(politeness theory) (Locheron., 2010) .
Dalam konteks komunikasi antarpribadi, terdapat fase pengembangan. dan perusakan

1
Sitti Aminah and others, ‘Perubahan Model Komunikasi Dan Pergeseran Paradigma Pembangunan Dalam
Perspektif Sejarah’, Paramita: Historical Studies Journal, 24.1 (2014), 92–103.
2
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Hj. Ilah Holilah, S. Ag., M. Si, ‘TEORI-TEORI
KOMUNIKASI’.
hubungan. Menurut Widjaja (2001:121), untuk mendapatkan pemahaman mengenai
komunikasi antarpribadi maka dapat dilihat dari tiga perspektif yang meliputi,
pertama perspektif komponensial yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari
komponen-komponennya, artinya komununikasi antarpribadi diartikan sebagai
proses terjadinya pertukaran pesan (messages) dari seseorang (communicator) kepada
orang lain (communican) yang dilakukan secara langsung dan tatap muka (face to
face communication), untuk mendapatkan tujuan komunikasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Kedua perspektif pengembangan, yaitu melihat komunikasi antarpribadi
dari proses pengembangannya, artinya proses komunikasi antarpribadi terus
berlangsung antara dua orang yang melakukakannya, dengan memperhatikan adanya
perkembangan pada diri seseorang yang menerima pesan, perubahan inilah yang
disebut dengan pengembangannya. Ketiga perspektif relasional, yaitu melihat
komunikasi antar pribadi dari hubungannya, artinya hubungan orang yang melakukan
proses komunikasi antarpribadi adalah hubungan personal yang dekat, di mana
dengan adanya kedekatan ini akan mempermudahkan bagi pelaku komunikasi
tersebut untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada diri seseorang yang
menerima pesan.3 Dan Adapun perusakan hubungan interpersonal Menurut DeVito
(2013) Salah satu karakteristik paling jelas dari hubungan adalah bahwa mereka
terjadi secara bertahap, bergerak dari kontak awal ke keintiman yang lebih dalam
bahkan kadang bergeser menjadi kerusakan (pembubaran). Kita mempunyai sahabat
bukan terjadi hanya dalam waktu sekejab. Pada pertemuan pertama dengan orang lain
kemudian kita menjadikannya sahabat, tetapi melewati serangkaian tahapan atau
proses. Semua jenis hubungan dalam komunikasi antarpribadi terjadi dalam
serangkaian peristiwa atau tahapan proses. Model berikut mendeskripsikan enam
tahapan dalam pembentukan hubungan dalam komunikasi antarpribadi: kontak,
keterlibatan, kea- kraban, kerusakan, perbaikan, dan pemutusan. Setiap tahapan
mempunyai karakteristik dan fungsi dalam pembangunan hubungan. Tanda panah
menunjukkan perpindahan dari tahapan dalam pengembangan sebuah hubungan. 4

3
I Holilah, ‘Agama, Komunikasi Politik, Dan Elektabilitas’, Repository.Uinjkt.Ac.Id, 2020
<http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/54783>.
4
Yuliana Rakhmawati, Komunikasi Antarpribadi, Jurnal Penelitian Komunikasi, 2013, XVI
<https://doi.org/10.20422/jpk.v16i2.36>.

Anda mungkin juga menyukai