Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TOPIK PIRDAUS

NIM : 221340135
KELAS : BKI-4E
MATA KULIAH : ILMU KOMUNIKASI
Jawaban
1. Teori Komunikasi Transaksional Yang di kemukakan Tubbs
Dalam pendekatan transaksional komunikasi, fokusnya adalah pada penerima pesan
atau komunikan, sama seperti pada model relasional dari Schramm (1973) dan model
konvergensi dari Rogers dan Kincaid (1981). Kedua model ini menekankan pada
pertukaran informasi dua arah, mempertimbangkan kebutuhan masing-masing pihak,
serta adanya saling berbagi pengetahuan. Pertanyaan utama yang diajukan dalam model
ini adalah "siapa yang merespons kepada siapa yang berbicara kepada mereka". Ini
berarti komunikasi bersifat dialogis dengan tujuan mencapai saling pengertian,
kesepakatan bersama, dan kerjasama. 1
Ya, teori yang Anda maksud adalah Model Komunikasi Transaksional (Transactional
Model of Communication) yang dikemukakan oleh Stewart L. Tubbs. Teori ini
menggambarkan komunikasi sebagai proses transaksional di mana individu saling
mempengaruhi satu sama lain melalui pertukaran pesan. Berikut adalah penjelasan
tentang teori Tubbs beserta gambar yang mengilustrasikannya:
Teori Tubbs melihat komunikasi sebagai proses yang melibatkan setidaknya dua orang,
yang disebut sebagai komunikator dan komunikan. Kedua pihak ini saling terlibat
dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan secara timbal balik. Dalam proses ini,
terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi dan mengganggu komunikasi, seperti
persepsi, lingkungan, dan gangguan.
Pola komunikasi di bawah ini :

1
Sitti Aminah and others, ‘Perubahan Model Komunikasi Dan Pergeseran Paradigma Pembangunan Dalam
Perspektif Sejarah’, Paramita: Historical Studies Journal, 24.1 (2014), 92–103.
2. Cara mengukur Elektabilitas Komunikasi
Secara sederhana, komunikasi dianggap efektif jika seseorang berhasil menyampaikan
maksud dari pesannya. Namun, ini hanya salah satu ukuran efektivitas komunikasi.
Secara umum, komunikasi dinilai efektif apabila rangsangan yang disampaikan dan
dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, terkait erat dengan rangsangan yang diterima
dan dipahami oleh penerima.
Seorang komunikator dikatakan efektif jika penerima memperoleh pemahaman yang
akurat atas pesan yang disampaikannya. Terkadang, komunikator menyampaikan pesan
tanpa disengaja, yang juga dipahami dengan baik. Karena makna utama pemahaman
adalah penerimaan yang akurat atas isi rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh
pengirim pesan.
Kegagalan utama dalam berkomunikasi adalah ketidakberhasilan dalam
menyampaikan isi pesan secara akurat. Kesalahpahaman merupakan kegagalan yang
khas untuk memperoleh pemahaman yang benar. Jenis kesalahpahaman seperti ini
biasanya dapat diperbaiki melalui klarifikasi umpan balik yang diterima, serta
pengulangan pesan semula. 2

3. Konteks komunikasi antarpribadi, terdapat fase pengembangan dan perusakan


hubungan.
Sebagai makhluk sosial, kita mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan
menegosiasikan identitas melalui berbagai saluran (kanal) seperti cara berpakaian, cara
membuat diri nyaman, dan penggunaan bahasa. Dalam membangun interaksi dengan
orang lain, bahasa memegang peran penting dalam meningkatkan, memelihara, dan
memberikan dinamika dalam komunikasi antarpribadi. Penggunaan bahasa dalam
pembentukan identitas dalam perspektif komunikasi dipelajari dalam teori facework,
identity work, relational work, dan rapport management. Selain itu, upaya dilakukan
untuk menggabungkan penelitian tentang konstruksi identitas dengan menggunakan
bahasa yang lebih umum dengan literatur linguistik yang telah mengembangkan ide-
ide pada teori kesopanan (politeness theory).
Dalam konteks komunikasi antarpribadi, terdapat fase pengembangan dan perusakan
hubungan. Untuk memahami komunikasi antarpribadi, dapat dilihat dari tiga perspektif:
pertama, perspektif komponensial yang melihat komunikasi antarpribadi dari
komponen-komponennya seperti pertukaran pesan, komunikator, dan komunikan
secara langsung dan tatap muka. Kedua, perspektif pengembangan yang melihat
komunikasi antarpribadi dari proses pengembangannya, di mana terjadi perubahan pada
penerima pesan. Ketiga, perspektif relasional yang melihat komunikasi antarpribadi
dari hubungannya, di mana pelaku komunikasi memiliki hubungan personal yang
dekat.
Mengenai perusakan hubungan interpersonal, menurut DeVito (2013), salah satu
karakteristik hubungan adalah bahwa mereka terjadi secara bertahap, bergerak dari
kontak awal ke keintiman yang lebih dalam, bahkan kadang bergeser menjadi
kerusakan (pembubaran). Hubungan tidak terjadi secara instan, melainkan melalui
serangkaian tahapan atau proses. Model yang dijelaskan mendeskripsikan enam
tahapan dalam pembentukan hubungan dalam komunikasi antarpribadi: kontak,

2
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Hj. Ilah Holilah, S. Ag., M. Si, ‘TEORI-TEORI
KOMUNIKASI’.
keterlibatan, keakraban, kerusakan, perbaikan, dan pemutusan. Setiap tahapan memiliki
karakteristik dan fungsi dalam pembangunan hubungan. 3

3
Yuliana Rakhmawati, Komunikasi Antarpribadi, Jurnal Penelitian Komunikasi, 2013, XVI
<https://doi.org/10.20422/jpk.v16i2.36>.

Anda mungkin juga menyukai