TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup dengan sendirinya, oleh
karena itu sebagai makhluk sosial dibutuhkannya untuk berinteraksi satu sama lain.
Berinteraksi dengan orang maka kita harus bisa berkomunikasi yang baik. Karena,
komunikasi tidak dapat terjalin apabila hanya satu orang saja melainkan antara dua
pesan yang ingin disampaikan, lalu melalui media apa, komunikan (penerima), dan
yang terakhir adalah feedback (umpan balik) yang diberikan oleh komunikan.
menekankan proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata
lain, komunikasi berlangsung dua arah, dari pengirim kepada penerima dan dari
Oleh sebab itu, komunikasi merupakan sebuah aktivitas ataupun rutinitas sehari-
hari di dalam kehidupan. Namun, komunikasi tidak hanya terjalin hanya dua arah
8
saja akan tetapi ketika sekelompok orang sedang berkomunikasi maka yang
menjadi komunikator belum tentu hanya satu orang saja. Karena, komunikasi dapat
komunikator.
Satu elemen yang penting bagi model komunikasi interaksional adalah umpan
balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan (Richard dan Lynn,
2009:13). Berbagai macam umpan balik atau feedback yang diberikan oleh
komunikan, umpan balik sendiri dapat berupa verbal dan nonverbal. Sehingga,
mengetahui apakah pesan yang disampaikan diterima dengan baik atau buruk. Lalu,
sebagai alat ukur untuk bagaiman komunikan memahami pesan yang disampaikan.
Apabila, komunikan tidak memberikan respons atau diam maka itu dapat menjadi
dua arti yaitu, komunikan tidak mengerti atau paham. Akan tetapi, jika komunikan
lain. Setiap orang membawa bidang pengalaman yang unik dalam tiap episode
9
Lalu, ketika seseorang sedang berkomunikasi dengan lawannya, tentunya
memilki latar belakang yang berbeda sehingga hal itu juga akan memepengaruhi
komunikasi dengan individu atau kelompok yang lain. Maka dari itu, langkah
pertama yang dilakukan sumber adalah ideation, yaitu penciptaan satu gagasan atau
landasan bagi suatu pesan yang akan disampaikan. Langkah kedua dalam
10
atau gagasan dalam wujud kata-kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang
terhadap orang lain. Pada langkah ketiga, dalam proses komunikasi adalah
suatu tindakan tertentu. Lalu, pada langkah ketiga ini, kita sering mengenal dengan
istilah channel atau saluran, yakni alat untuk menyampaikan suatu pesan. Langkah
keempat, perhatian dialihkan kepada penerima pesan, dalam proses ini, penerima
bagaimana memahami suatu pesan dan dalam memberikan respons terhadap pesan
tersebut. Tahap terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan
disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan balik dapat berwujud kata-
menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk
dalam sebuah interaksi dua arah atau lebih ketika terjalinnya sebuah interaksi maka
komunikan dan pesan tersebut tanpa disadari akan mempengaruhi pandangan atau
komunikator. Pada tradisi uang panai, ketika hendak menyepakati berapa uang
11
panai yang akan diberikan oleh pihak perempuan maka diadakannya pertemuan
terlebih dahulu oleh kedua belah pihak yang mewakili tiap calon mempelai. Lalu,
ketika pertemuan itu berlangsung maka ada satu orang yang menjadi komunikator
pertemuan tersebut. lalu, terjadilah negoisasi antara kedua belah pihak mengenai
uang panai yang sesuai untuk diberikan kepada calon mempelai perempuan, dengan
berarti mengatakan bahwa proses tersebut kooperatif, pengirim dan penerima sama-
sama bertanggung jawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
12
Gambar 2. Komunikasi Transaksional
kejadian masa lalunya. Apabila, memliki pengalaman yang sama maka menjalin
komunikasinya pun akan saling terhubung. Tetapi, dalam teori tersebut kedua pihak
digambarkan sebagai komunikator dan tidak ada pihak yang menjadi komunikan
karena mereka saling berpartisipasi aktif dalam proses komunikasi karena pada saat
penerima pesan, atau justru melakukan kedua hal tersebut. oleh karenanya,
mendapatkan kesamaan dan menumkan hasil yang telah disepakati secara bersama.
penerima pesan. Prosesnya bersifat timbal balik atau saling mempengaruhi. Model
menerus memperoleh masukan, yakni rangsangan yang berasal dari dalam ataupun
dari luar dirinya, yang sudah berlalu ataupun yang sedang berlangsung, juga semua
13
pengalamannya dalam dan pengetahuannya mengenai dunia fisik dan sosial yang
komunikasi yang terjadiPesan dalam model Tubbs dapat berupa pesan verbal, juga
nonverbal, bisa disengaja ataupun tidak disengaja. Salurannya adalah alat indra,
ganguan dalam model Tubbs terbagi dua, gangguan teknis dan gangguan semantik.
14
Gangguan teknis merupakan faktor yang menyebabkan si penerima merasakan
perubahan dalam informasi atau rangsangan yang tiba lalu ganguan semantik
adalah pemberian makna yang berbeda atas lambang yang disampaiakan pengirim.
Dalam proses transaksi untuk menentukan jumlah uang panai yang akan di
berikan kepada pihak perempuan, maka adanya aktivitas komunikasi yang terjadi
selama bernegosiasi. Karena, adanya proses tatap muka secara langsung dari
menangkap rekasi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun
pada jenis-jenis pesan atau respons nonverbal mereka, seperti sentuhan, tatapan
mata yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat dekat. Kenyataanya komunikasi
tatap muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda
dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar dan televise atau lewat
Mulyana,2012:79—80)
satu teori yang berkaitan dengan hubungan interpersonal yang dikemukakan oleh
15
William C. Schultz. Teori ini menjelaskan perilaku interpersonal dalam
orientasinya dengan orang lain. Pola hubungan antar pribadi (interpersonal) dapat
kontrol, dan afeksi. Inklusi adalah kebutuhan akan keikutsertaan, kebutuhan untuk
bergabung dengan orang lain. kontrol ialah kebutuhan untuk mendominasi orang
lain sampai kebutuhan untuk dikontrol sehingga ada rasa untuk mengendalikan
orang lain dalam suatau tatanan hirarki. Pada satu pihak orang ingin mengontrol
orang lain secara mutlak, sedangkan di pihak lain keinginan untuk dikontrol oleh
orang lain secara mutlak. Kebutuhan afeksi adalah erat hubungannya dengan
personal dan emotional feeling antara dua individu sehingga ingin memperoleh
keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain. (Siti Zubaidah, 2013:47)
Stratifikasi sosial atau strata sosial adalah struktur sosial yang berlapis-lapis di
mulai dari yang terendah sampai yang paling tinggi. Menurut Piltirim Sorokim yang
dan kelas-kelas rendah. Secara umum, strata sosial di masyarakat melahirkan kelas
sosial yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu atas (Uper Class), menengah (Middle
Di dalam tradisi uang panai yang dilakukan oleh masyarakat etnis Bugis, apabila
seorang perempuan mendapatkan uang panai dengan jumlah yang besar lalu,
16
dengan menyelenggarakan pesta pernikahan yang meriah maka hal itu akan
pembentukan kelas sosial adalah (a) ukuran kekayaan, (b) ukuran kepercayaan, (c)
dipopulerkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Teori penetrasi sosial secara
menjelaskan proses berhubungan dengan orang lain yang mana terjadi proses
adaptasi di antara keduanya. Teori asli Altman dan Taylor didasarkan pada salah
satu gagasan yang paling terkenal dalam tradisi sosiopsikologis, masalah ekonomi
menerapkan prinsip ini pada interaksi manusia, kita melihat pada sebuah proses
yang disebut pertukaran sosial (social exchange). Dalam teori pertukaran sosial,
saaat negosiasi berjalan yakni adanya kedua belah pihak yang memiliki perwakilan
dalam keluarga tersebut, yang mana adanya proses ikatan hubungan setiap individu
memiliki hubungan yang intim saat berkomunikasi. Lalu, teori pertukaran sosial
yakni, di dalam negosiasi saat memilih orang yang akan mewakili pertemuan
17
tersebut maka adanya hubungan pertukaran dengan orang lain akan menghasilkan
suatu imbalan bagi kita, sehingga negosiasi akan berjalan sesuai dengan yang
diingkan oleh kedua belah pihak dan saling menguntukan. Maka, komunikasi antar
keluarga terjalin ketika negosiasi tersebut sampai meneyepakati jumlah uang panai
Ketika tradisi uang panai ini berlangsung maka ada beberapa orang yang
menghadiri pertemuan tersebut, sehingga komunikasi yang ada tidak hanya terjalin
oleh satu orang saja melainkan adanya beberapa orang yang turut hadir dalam
panai ini. Komunikasi kelompok yakni adanya hubungan akrab antara orang tua
dan anak sangat penting untuk di bangun di dalam keluarga, keakraban hubungan
itu dapat dilihat dari frekuensi pertemuan antara orang tua dan anak dalam suatu
Suatu kumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh
beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil
peranan, terikat satu sama lain, dan berkomunikasi tatap muka (Muhammad dalam
18
homogen atau memiliki kesamaan. Berbeda dengan komunikasi yang dilakukan
Di mana, komunikasi kelompok dilakukan oleh lebih dari dua orang, tetapi
dalam jumlah terbatas dan materi komunikasi tersebut juga kalangan terbatas,
tindakan pada saat itu juga, 3. Arus balik didalam komunikasi kelompok terjadi
secara langsung, karena komunikator dapat mengetahui reaksi komunikan pada saat
rasional (terjadi pada komunikasi kelompok kecil) dan bersifat emosional (terjadi
orang dalam suatu kelompok “kecil” seperti dalam rapat, pertemuan, konperensi,
komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau
lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagai informasi, menjaga diri,
19
Dari dua definisi komunikasi kelompok yang terdapat di atas memiliki
kesamaan, yaitu adanya proses tatap muka dan ada rencana kerja agar bisa
mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari
sosiologi, namun dalam kesempatan ini kita sampaikan hanya tiga klasifikasi
Charles Horton Cooley pada tahun 1909 (dalam Jalaludin Rakhmat, 1994)
anggotanya berhubungan akrab, personal, dan menyentuh hati dalam asosiasi dan
kerja sama.
berhubungan tidak akrab, tidak personal dan tidak menyentuh hati kita. Jalaludin
sebagai berikut:
20
menyingkap unsur-unsur backstage (perilaku yang kita tampakkan dalam
sekunder nonpersonal.
sekunder instrumental.
sekunder formal.
1. Kelompok keanggotaan
2. Kelompok Rujukan
Kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standar) untuk menilai diri
1. Fungsi komparatif
21
2. Fungsi normatif
3. Fungsi perspektif
John F. Cragan dan David W. Wright (1980) membagi kelompok menjadi dua:
radikal (di AS) pada tahun 1960-an menggunakan proses ini dengan
cukup banyak.
Permasalahan akan terjadi kapanpun baik masalah dengan diri sendiri ataupun
dengan orang lain, apabila seseorang memiliki masalah terhadap dirinya sendiri
maka ia lah yang harus mencari solusinya bagaiaman. Namun, berbeda dengan
22
sebuah kelompok karena di dalam kelompok terdapat seseorang yang di percaya
kelompoknya tersebut.
persoalan tentang cara –cara pembagian kerja yang memungkinkan mereka terlibat
dalam pekerjaan rumah tangga, seperti tugas apa yang harus dilakukan seorang
suami, apa yang menjadi tanggung jawab istri, dan pekerjaan-pekerjaan apa yang
dibebankan kepada anak-anaknya. Atau dalam contoh lain, bagaimana para warga
yang tergabung dalam satu Rukun Tetangga (RT) berusaha megorganisasi diri
mereka sendiri guna mencegah tindak pencurian melalui kegiatan sistem keamanan
yang penting dan berguna untuk landasan pengmabilan keputusan tersebut. Dan
kedua adalah pembuatan keputusan atau kebijakan itu sendiri yang berdasar pada
23
Ketika suatu permasalahan terjadi maka ada satu oran yang telah dipercayakan
tersebut. karena, apabila tidak ada yang menjadi penengah maka permasalahan
tersebut tidak selesai. Oleh sebab itu, dalam sebuah kelompok terdapat seseorang
bekerja dengan baik apabila seorang anggota kelompok yang dianggap ahli tersebut
memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh
anggota kelompok lainnya. Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap
ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karena sangat sulit menurunkan
indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang
berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik
untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak
Rahardjo, 2016:94-95).
2.8.2 Negosiasi
Saat tradisi uang panai ini dilaksanakan oleh keluarga, maka rangkaian acara
berapa jumlah uang yang akan diberikan oleh calon mempelai pria kepada calon
mempelai perempuannya.
24
Menurut Alan (N. Purnomolastu, Agus Wijaya dkk,2012:89) negosiasi adalah
pengertian bahwa mereka menginginkan hasil terbaik bagi dirinya sendiri. Adapun
tujuan dari negosiasi untuk mencapai tujuan yang sama karena pemahaman yang
2.8.3 Kesepakatan
Kesepakatan atau consensus akan terjadi kalau semua anggota dari suatu
memiliki keuntungan, yaitu partisipasi penuh dari seluruh anggota akan dapat
meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para
anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu, metode consensus sangat
menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama,
sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan yang mendesak
atau darurat.
tidak ada yang yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan
25
bahwa satu metode lebih unggul dibanding metode pengambilan keputusan lainnya.
Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung
pada faktor-faktor: 1. Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan, 2. Tingkat
dimiliki maka itu sebuah ciri khas suku tersebut. karena ada kepercayaan atau mitos
Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta buddayah, yaitu bentuk jamak
dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Dengan demikan kebudayaan dapat
diartikan: “hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Budaya adalah daya dan budi
yang berupa cipta, karsa, dan rasa itu. kata budaya di sini hanya dipakai sebagai
suatu singkatan saja dari “kebudayaan” dengan ari yang sama. Kata culture
merupakan kata asing yang sama artinya dengan “kebudayaan”. Berasal dari kata
latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan, terutama mengolah tana atau
bertani. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai “segala daya upaya serta
(Koentjraningrat,2009:146).
26
Oleh karena itu, dengan adanya budaya menciptakan identitas yang berbeda
pada sekelompok orang, lalu, budaya yang dimiliki juga memiliki karakteristik
dalam nilai – nilai budayanya. Contohnya saja , dalam beberapa budaya yang
karena itu, budaya merupakan suatu hal yang meliputi dalam beberapa aspek di
dalam kehidupan kita, yaitu dari pandangan hidup seseorang lalu keyakinan atau
sistem nilai yang diyakini oleh masyarakat dan berbagai mitos yang masyarakat
mempercayainya.
tiga wujud, yaitu pertama sebagai suatu ide, gagasan, nilai-nilai norma-norma
peraturan dan sebagainya, kedua sebagai suatu aktifitas kelakukan berpola dari
dapat terwujud apabila terdapat suatu gagasan yang akan disampaiakan oleh
apa dan siapa yang akan menjadi sasaran untuk disampaikan pesan tersebut.
menurut, Linton (1945) budaya secara umum telah dianggap sebagai milik manusia,
dan digunakan sebagai alat komunikasi sosial di mana didalamnya terdapat proses
peniruan.
27
2.9.1 Nilai dan Norma Budaya
unsur kebudayaan, yakni budaya material dan budaya non material (Alo liliweri,
2007:48-57):
1. Budaya Material
Budaya material adalah objek material yang dihasilkan dan digunakan oleh
manusia mulai dari peralatan yang sederhana, peralatan rumah tangga, mesin-mesin
itu merupakan bagian penting untuk mendukung aktivitas kehidupan manusia setiap
hari. Dengan demikian, anggota budaya suatu masyarakat selalu berusaha dengan
2. Budaya Nonmaterial
a. Nilai
manusia untuk menentukan apakah sesuatu itu boleh atau tidak boleh dilakukan.
Dengan kata lain, nilai merupakan sesuatu yang abstrak tentang tujuan budaya yang
akan kita bangun bersama melalui bahasa, simbol, dan pesan-pesan verbal maupun
nonverbal.
28
b. Norma
Nilai dapat dibedakan dari norma. Kalau nilai hanya meliputi penilaian tentang
baik buruknya objek, peristiwa, tindakan, atau kondisi, sedangkan norma lebih
merupakan standar perilaku. Sebuah norma adalah aturan yang mengatur tentang
hukuman atau ganjaran dalam berbagai bentuk sesuai dengan variasi posisi sosial
orang dalam relasi antar manusia. Jadi, semua tindakan manusia memiliki objek
akibat tertentu dan norma secara khusus memberikan akibat sosial bagi seseorang
tatkala dia menampilkan tindakan itu. Kita mengenal beberapa bentuk norma,
c. Cara
Cara menunjuk pada suatu bentuk perbuatan. Norma ini mempunyai kekuatan
yang sangat lemah bila dibandingkan dengan kebiasaan yang menunjuk pada
d. Kebiasaan
Sumnner mengartikan kebiasaan sebagai aturan adat istiadat yang dapat dilihat
dalam berbagai situasi, namun tidak cukup kuat untuk mengatur kelompok, dia
e. Tata kelakuan
Di samping cara dan kebiasaan, ada pula tata kelakuan yang hidup dalam suatu
kelompok manusia yang berguna sebagai alat pengawasan, secara sadar ataupun
29
tidak sadar. Ada tiga fungsi tata kelakuan. Pertama, tata kelakuan memberikan
f. Adat Istiadat
Tata kelakuan yang kekal serta terintegrasi secara kuat dengan pola-pola
adat istiadat. Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan menerima
sanksi yang keras kadang-kadang diberlakukan secara tidak langsung. Jadi, dalam
setiap budaya memiliki suatu pantangan dan hal tersebut telah diyakini oleh
masyarakat misalkan di dalam etnis bugis apabila seseorang yang tidak memiliki
siri’ (malu) maka orang tersebut tidak dianggap sebagai manusia, maka dari itu
masyarakat etnis bugis selalu berpegang teguh pada pindirian untuk menjaga harga
dirinya.
g. Kepercayaan
Kepercayaan atau keyakinan memang dimiliki oleh semua suku bangsa yang
Hebding dan Leonard Glick mengemukakan belief dapat diartikan sebagai gagasan
30
yang dimiliki oleh orang tentang sebagian atau keseluruhan relitas dunia yang
mengelilingi dia. Dari definisi terlihat bahwa subjek dari kepercayaan manusia
tidak berhingga dan meliputi gagasan tentang individual, orang lain, dan setiap atau
semua aspek biologis fisik, sosial, maupun dunia supernatural. Kebalikan dari
kepercayaan adalah nilai yang dijadikan sebagai standar untuk menentukan sesuatu
itu baik atau buruk, sesuatu yang boleh atau tidak boleh.
h. Bahasa
Bahasa terdiri dari susunan kata-kata, kata-kata disusun oleh simbol sehingga
bahasa merupakan susunan berlapis dari simbol yang ditata menurut ilmu bahasa.
Karena, simbol-simbol itu berasal dari bunyi, ucapan yang dibentuk oleh sebuah
kebudayaan maka kata-kata maupun bahasa dibentuk pula oleh sebuah kebudayaan.
2.9.2 Pernikahan
Pernikahan ialah hubungan yang terikat antara dua orang yang telah
menyepakati sesuai dengan ajaran agama untuk hidup bersama hingga maut
yang erat diperlukannya ikatan yang kuat atara rasa cinta dan kasih sayang satu
sama lain.
mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan dan banyak orang, lalu sebuah janji suci
31
yang harus di jaga atau dipertanggungjawabkan antara kedua belah pihak dan
apabila diingkari maka itu sebuah hal yang tidak diinginkan oleh setiap orang. Maka
dari itu, setiap pasangan suami dan istri harus mempertahankan janji yang telah
diucapkan.
dua hati dalam naungan pergaulan hidup yang berlangsung dalam jangka waktu
yang lama, yang di dalamnya terdapat berbagai hak dan kewajiban yang harus
rasa saling mencintai dan menyayangi, lalu untuk menuju sebuah pernikahan
tidaklah mudah seperti mempersiapkan batin dan biaya agar bisa melaksanakan
Lalu, karena setiap pernikahan memakan biaya yang tidak murah maka orang
berusaha untuk mendapatkan dan mencari uang agar dapat melaksanakan suatu
dari etnis bugis bagi calon pria yang hendak melamar hendaknya menyiapkan uang
panai yang akan diberikan kepada calon mempelai perempuannya, yang mana uang
panai tersebut akan digunakan untuk biaya pernikahan dan menentukan uang panai
ini tergantung dari status sosial, pendidikan dan inflasi suatu daerah.
32
2.12 Penelitian Terdahulu
Ampel Surabaya jurusan Ilmu Komunikasi pada tahun 2016 melakukan suatu
Etnis Madura yang membuat suatu kesimpulan bahwa penelitian ini ditemukan
konflik yang ada dalam budaya remo. Oleh sebab itu pada penelitian ini
dibandingkan dengan penelitian diatas yaitu, perbedaan dalam memilih subjek dan
objek penelitian lalu dalam permasalahan yang diangkat juga berbeda karena
tradisi uang panai. Namun, persamaan dalam menggunakan metode penelitian yang
33