Anda di halaman 1dari 9

Konsep Dasar Komunikasi Pendidikan

06/01/2014 Afid Burhanuddin Tinggalkan komentar

Dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak bisa dijauhkan dari komunikasi. Karena
komunikasi merupakan hal terpenting sebagai alat interaksi manusia. Dengan komunikasi
banyak hal yang bisa terselesaikan atau terbantu sebagai jembatan untuk mencari jalan keluar
dari suatu masalah. Begitu juga di dalam dunia Pendidikan komunikasi sangat diperlukan
sebagai alat untuk mempermudah proses dalam dunia Pendidikan, sehingga tujuan dari apa yang
telah direncanakan sebelumnya tercapai.

1. Pengertian Komunikasi

Kata “Komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “Communis”, yang berarti membuat kebersamaan
atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar katanya “Communis”  adalah “
Communico” yang artinya berbagi (Stuart,1983, dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Dalam literatur
lain disebutkan komunikasi juga berasal dari kata “Communication” atau “communicare” yang
berarti ” membuat sama” (to make common) . Istilah “communis” adalah istilah yang paling
sering di sebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata kata Latin yang
mirip.  Komuniksi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan di anut
secara sama.

Pawito dan C Sardjono (1994 : 12) mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses
dengan mana suatu pesan dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber
kepada penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap dan
atau perilaku overt lainnya. Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model
komunikasi yaitu sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima
(the receiver).

Wilbur Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process).
Schramm menguraikan bahwa “Komunikasi berasal dari kata-kata (bahasa) Latin communis
yang berarti umum (common) (commonnes) dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai
informasi, ide atau sikap. Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha
berkomunikasi dengan para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah
komunikasi sebenarnya adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki
pengertian (pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006 : 2-3). atau
bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha menumbuhkan suatu
kebersamaan.

Definisi komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung mengarah pada sejauhmana
keefektifan proses berbagi antarpelaku komunikasi. Schramm melihat sebuah komunikasi yang
efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman
antara sumber (source)dengan penerima (audience)- nya. Menurutnya, sebuah komunikasi akan
benar-benar efektif apabila audiencemenerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti
apa yang dikehendaki oleh penyampai.

Pakar komunikasi lain, Joseph A Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi.


Transaksi yang dimaksudkannya bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-
komponennya saling terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu
kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen berkaitan secara integral
dengan elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).

Sebagai proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum, sempit dan luas
dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan :“Komunikasi antarmanusia merupakan suatu
rangkaian proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi dengan berbagai unsur-sinyal, sandi,
arti tak peduli bagaimana sederhananya sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi
antarmanusia juga merupakan rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat menggunakan
beratus-ratus alat yang berbeda, baik kata maupun isyarat ataupun kartu berlubang baik berupa
percakapan pribadi maupun melalui media massa  dengan audience di seluruh dunia…ketika
manusia berinteraksi saat itulah mereka berkomunikasi…saat orang mengawasi orang lain,
mereka melakukan melalui komunikasi” (Blake dan Haroldsen, 2003 : 2-3).

Sedangkan, Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya
Understanding Intercultural Communication mendefinisikan “Communication is defined as a
two way on going, berhaviour affecting process in which one person (a source) intentionally
encodes and transmits a message throught a channel to an intended audience (receiver) in order
to induce a particular attitude or behaviour” (Purwasito, 2003 : 198).

1. Komponen Dasar Komunikasi

Dalam suatu komunikasi pengirim berita baru dapat melaksanakan tugasnya apabila ada suatu
yang disampaikan, ada ide yang muncul dari sumber yang baik datang dari pemikiran sendiri
atau dari orang lain, misalnya omongan orang lain, surat kabar, radio dan sebagainya. Demikian
pula dengan penerima berita atau komunikan, setelah menerima berita atau pesan tertentu pada
dirinya maka akan terjadi sesuatu. Dengan adanya dua aspek tersebut maka komunikasi 
mempunyai komponen- komponen sebagai berikut :

 Sumber (Source) atau Sumber Berita

Adalah tempat yang menunjuk pada asal diperolehnya sesuatu gagasan atau ide. Sumber ini
harus jelas, lengkap, dan mudah dipahami.

 Pengirim Berita
Pengirim pesan atau ide disebut sebagai komunikator atau coder. Berita yang disampaikan dapat
bertambah tidak jelas disebabkan oleh pengirim berita. Oleh karena itu bagian pengirinm berita
dituntut suatu persyaratan bahasa yang harus baik.

 Berita atau Pesan atau Isyarat (Message)

Berita yang disampaikan biasanya berbentuk symbol- symbol yang mengandung arti. Pesan
tersebut bisa berupa:

Gerak : Lambaian tangan, anggukan kepala, kerlingan mata dan sebagainya.

Suara : Dentuman meriam, klakson, dering, bahasa dan sebagainya.

Benda : Tanda, tulisan, bendera putih, sabuk hitam, dan sebagainya.

 Media atau Sarana Penyampaian Berita

Yaitu benda yang digunakan untuk menyampaikan berita misalnya, surat kabar(untuk berita
tertulis),bahasa bermakna, televisi(berita gambar dan suara), seorang penyanyi dan sebagainya.

 Penerima Berita (Komunikan)

Yaitu orang yang di beri berita atau orang yang menjadi sasaran untuk dipengaruhi oleh pengirim
berita. Dalam teori kom komunikasi antara pengirim berita dengan penerima berita harus ada
kepentingan bersama, ada saling pengertian dan saling ketergantungan.

 Tujuan Komunikasi

Tujuan pengiriman pesan adalah perubahan dalam bentuk memahami respon dari pokok bahasan
yang telah di sampaikan.

1.  Prinsip Komunikasi

Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui prinsip dari komunikasi
tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip dasar dalam kominikasi yaitu : suatu proses,
suatui sistemik, interaksi dan transaksi, dimaksudkan atau tidak dimaksudkan. Masing-masing
dasri prinsip ini akan dijelaskan berikut ini :

1. Komunikasi adalah Suatu Proses


Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu seri kehidupan yang terus-menerus,
yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Komunikasi juga
bukanlah suatu barang yang dapat ditangkap dengan tangan untuk diteliti. Komunikasi menurut
Seiler (1988) lebih merupakan cuaca yang terjadi dari bermacam-macam variabel yang kompleks
dan terus berubah. Kadang-kadang cuaca hangat, matahari bersinar, pada waktu yang lain cuaca
dingin, berawan dan lembab. Keadaan cuaca mereflesikan satu variasi saling berhubungan yang
kompleks yang tidak ada pernah duplikatnya.

Komunikasi jiga melibatkan suatu variasi saling berhubungan yang kompleks yang tidak pernah
ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu : saling berhubugan diantara orang, lingkungan,
keterampilan, sikap, status, pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang
terjadi pada suatu waktu tertentu. Misalnya : cobalah anda ingat hubungan yang baru terjadi
dengan seseorang akhir-akhir ini. Bagaimana terjadinya hubungan itu ? Apakah secara kebetulan
atau sengaja dipertemukan olek teman atau anda sendiri yang merencanakannya. Tidak ada dua
hubungan yang terjadi dalam cara yang persis sama atau tidak ada komunikasi yang terjadi
pengantara terjadinya hubungan itu yang persis sama. Beberapa hubungan hangat dan
adakalanya dingin sama halnya dengan cuaca.

Bila dilihat sepintas lalu suatu komunikasi mungkin tidak berarti, tetapi bila dipandang sebagai
suatu proses, maka kepentingannya sangat besar. Misalnya : suatu komunikasi yang hanya terdiri
dari satu perkataan akan dapat memperlihatkan suatu perubahan. Perubahan itu mungkin terjadi
secara langsung atau tidak langsung, berarti atau tidak berarti, tetapi semuany aitu terjadi sebagai
hasil proses komunikasi. Contoh : seorsng pengawas sedang memperhatikan karyawannya
mengerjakan sesuatu pekerjaan. Tiba-tiba pengwa tersebut mengucapkan kata salah, maka
karyawan yang sedang bekerja tersebut menghentikan pekerjaanya dan mungkin bertanya
dimana letak kesalahannya. Atau kalau karyawan tersebut tahu di mana letak kesalahannya dia
dapat langsung memperbaiki pekerjaannya pada saat diawasi tersebut.

Jadi, komunikasi tersebut di samping berubah-ubah juga dapat menimbulkan perubahan.

2. Komunikasi adalah Sistem

Komunikasi terdiri dari beberapa komponen dan masing-masing komponen tersebut mempunyai
tugasnya masing-masing. Tugas dari masing komonen itu berhubungan satu sama lain untuk
menghasilkan suatu komunikasi. Misalnya pengirim mempunyai peranan untuk menentukan apa
informasi atau arti apa yang akan dikomunikasikan. Setelah tahu apa arti atau informasi apa yang
akan dikirimkan, informasi tersebut perlu diubah ke dalam kode atau sandi-sandi tertentu sesuai
dengan aturannya sehingga berupa suatu pesan.

Jadi komponen pesan ada kaitannya dengan komponen pengirim. Bila pengirim tidak benar
menyandikan arti yang akan dikirim maka terjadilah pesan tersebut kurang tepat. Kurang
tepatnya pesan yang dikirimkan akan mempengaruhi komponen penerima dalam
menginterpretasikan isi pesan sehingga si penerima mungkin juga akan salah dalam
menginterpretasikannya. Kaitan komponen pesan dengan saluran misalnya bila pesan
disampaikan dengan lisan maka gelombang suara adalah sebagai saluran dan ini juga akan
berkaitan dengan si penerima dalam mengikuti pesan yang harus menggunakan pendengarannya
dalam menerima pesan tersebut. Begitulah, antara satu komponen dengan komponen yang lain
saling berkaitan dan bila terdapat gangguan pada satu komponen akan berpengaruh pada proses
komunikasi secara keseluruhan.

3. Komunikasi Bersifat Interaksi dan Transaksi

Yang dimaksud dengan istilah interaksi adalah saling bertukar komunikasi. Dalam kehidupan
sehari-hari komunikasi yang telah dilakukan tidak seteratur itu prosesnya. Banyak dalam
percakapan tatap muka yang terlibat dalam proses pengiriman pesan simultan tidak terpisah.
Dalam keadaan demikian komunikasi tersebut bersifat transaksi. Sambil menyandikan pesan kita
juga menginterpretasikan pesan yang diterima. Misalnya dalam situasi pengajaran di kelas antara
guru dan murud seringkali memperlihatkan komunikasi interaksi ini. Sambil guru
menyampaikan informasi kepada murid atau sedang menjelaskan pengajran, murid juga
menyampaikan pesan kepada guru dalam bermacam-macam bentuk. Jadi komunikasi yang
terjadi antara manusia dapat berupa interaksi dan transaksi.

4. Komunikasi Dapat Terjadi Disengaja Maupun Tidak Disengaja

Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan
kepada penerima yang dimaksudkan. Misalnya seorang pimpinan bermaksud mengadakan rapat
dengan kepala-kepala bagiannya. Apabila pimpinan tersebut mengirimkan pesan yang berisi
undangan rapat kepada kepala-kepala bagiannya, maka itu dinamakan komunikasi yang
disengaja. Tetapi apabila pesan yang tidak sengaja dikirimkan atau tidak dimaksudkan untuk
orang tertentu untuk menerimanya maka itu dinamakan komunikasi tidak disengaja. Misalnya
sesearang memakai warna pakaian yang agak terang yang tidak mempunyai maksud untuk
mengirimkan pesan tertentu, kadang-kadang diterima secara tidak sengaja sebagai pesan oleh
orang lain, karena tanpa disadari orang lain melihat warna pakaian yang dipakainya.

Komunikasi yang ideal terjadi apabila seseorang bermaksud mengirim pesan tertentu terhadap
orang lain yang ia inginkan untuk menerimanya. Tetapi itu belumlah merupakan jaminan bahwa
pesan itu akan efektif, karena tergantung pada faktore orang lain yang juga ikut berpengaruh
kepada proses komunikasi. Kadang-kadang ada juga pesan yang sengaja dikirimkan kepada
orang yang dimaksudkan tetapi sengaja tidak diterima oleh orang itu. Misalnya orang tua yang
sengaja berbicara kepada anaknya tetapi anaknya tidak mau mendengarnya.

Ada juga situasi komunikasi yang tidak sengaja tetapi diterima oleh orang lain dengan sengaja.
Misalnya : dalam situasi kelas yang hening tiba – tiba seorang murid berdiri maju ke depan
mengambil kapur untuk mengisap tinta penanya. Gerakan murid yang tidak sengaja sebagai
pesan itu diterima murid-murid lainnya sebagai pesan karena tiba-tiba temannya yang lain
memprhatikan geraknya yang menimbulkan bermacam-macam interpretasi bagi mereka. Dari
bermacam-macam contoh di atas jelaslah, bahwa komunikasi itu dapat terjadi disengaja maupun
tidak dengan sengaja.

1.   Konsep Dasar Komunikasi Pendidikan atau Persekolahan

Dari pengertian komunikasi, komponen – komponen dasar dan prinsip komunikasi diatas. Dapat
disimpulkan bahwa konsep dasar komunikasi pendidikan adalah suatu bentuk interaksi yang
dalam ruang lingkup sekolah maupun hubungan dengan masyarakat bertujuan untuk
pembicaraan yang berhubungan dengan masalah- masalah pendidikan. Dalam konsep dasar
komunikasi pendidikan terdapat macam – macam komunikasi pendidikan, bentuk – bentuk
hubungan sekolah dengan masyarakat, peranan media komunikasi dalam hubungan sekolah
dengan  masyarakat yang sangat penting dan mempunyai perannya tersendiri.

1. 1.      Macam – Macam Komunikasi Pendidikan

Dalam lingkungan pendidikan terdapat komunikasi yang dibedakan menjadi:

a)      Komunikasi Internal adalah yang terjadi didalam sekolah yakni

ü  Antara Kepala Sekolah dengan Guru

Disekolah guru membantu kepala sekolah dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu
komunikasi antara Kepala Sekolah dengan guru – guru harus dijalin dengan baik sehingga
hubungan menjadi hubungan dinas dan akrab.

ü  Antara Kepala Sekolah dengan  Siswa

Komunikasi yang berlangsung antara Kepala Sekolah dan siswa dapat dilakukan dengan tertulis
(pengumuman, edaran, teguran, sanksi dan lain sebagainya) maupun secara lisan ( pengumuman,
teguran, dan peringatan)

ü  Antara Kepala Sekolah dengan Tata Usaha

Pegawai tata usaha mempunyai fungsi yang sama dengan guru tetapi tata usaha membantu siswa
dalam bidang administrasi.

ü  Antara Guru dengan Guru


Hubungan antara guru dengan guru adalah hubungan yang menyangkut dengan hubungan kerja
sama dalam melaksanakan tugas sekolah. Hubungan kedinasan dapat berupa pertemuan dalam
rapat sekolah, bekerja sama dalam membimbing kelompok, menyelesaikan tugas kelompok dan
sebagainya. Hubungan tidak formal antar guru adalah selain yang dimaksudkan untuk
melancarkan pelaksanaan tugas bersama juga untuk mempererat kekeluargaan antara kawan
yang satu dengan yang lain yang senasib sepenanggungan satu profesi sebagai guru.

ü  Antara Guru dengan Tata Usaha

Komunikasi antar guru dan tata usaha hampir tidak ada yang bersifat formal, karena guru dan
tata usaha berkedudukan sederajat tetapi berbeda dalam jenis tugas. Jenis komunikasi yang
dijalin banyak hal yang tidak bersifat formal, seperti dalam bentuk pertemuan dan kunjungan.
Dalam kedinasan komunikasi diarahka pada usaha kerja sama dalam mencapai tujuan bersama
yaitu membina dan mengembangkan sekolah.

ü  Antara Siswa dengan Usaha

Ada beberapa urusan yang dapat diselesaikan oleh siswa pada pegawai tata usaha, misalnya
surat-surat keterangan, pembayaran SPP, pengambilan buku presensi, buku kelas dn sebagainya.

ü  Komunikasi antar Siswa dengen Siswa

Komunikasi antara siswa dengan siswa merupakan komunikasi yang bersifat formal dan non
formal. Formal  (tetapi bukan dinas) yaitu komunikasi yang terjadi dalam kelas dalam situasi
belajar(dalam kerja kelompok atau diskusi) ,tetapi juga banyak yang bersifat non formal.
Komunikasi antar siswa harus ditumbuhkan dengan baik agar bermanfaat untuk kepentingan
suksesnya kegiatan belajar.

b)      Komunikasi Eksternal, yaitu komunikasi yang terjadi antara sekolah dengan masyarakat
yakni orang tua atau wali siswa dan masyarakat pada umumnya.

Tujuan kerjasama sekolah dengan orang tua atau wali murid siswa adalah dengan dasar
kesamaan tanggung jawab dan kesamaan tujuan.

1. 2.      Bentuk – Bentuk Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

1. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa dan warga masyarakat dibagi menjadi 2
aspek, yakni:
1. Secara Individual
v  Orang tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi maupun pemecahan masalah anaknya.

v  Secara sukarela orang tua datang kesekolah menyampaikan saran – saran bahkan sumbangan
untuk kemajuan sekolah.

1. Secara organisasi melalui BPS

Organisani akan menjadi lebih efektif apabila sekolah mampu menggerakkan dan memanfaatkan
potensi yang ada dikalangan orang tua, misal:

v  Para Dokter untuk membantu dalam seksi UKS bahkan untuk mendirikan poliklinik sekolah.

v  Para Insinyur untuk mendirikan saran – saran dalam pembangunan sekolah.

v  Para Tokoh Pendidikan dan anggota masyarakat lainnya dalam upaya peningkatan mutu.

v  Para Profesional, pejabat dan pengusaha lainnya yang juka akan dengan suka rela membantun
sekolah demi kepentingan anak – anaknya.

v  Para Pejabat dalam bidang keamanan untuk peningkatan ketahanan sekolah .

v  Para Pemuka agama untuk peningkatan iman dan taqwa.

1. Hubungan Sekolah dengan Alumni

Dari alumni – alumni sekolah maka akan mendapatkan saran atau masukan tentang kekurangan
sekolah yang perlu dibenahi, upaya – upaya yang perlu dilakukan untuk perbaikan. Ataupun
dengan mengundang alumni – alumni untuk menyampaikan keberhasilannya untuk memotivasi
atau menularkan pengetahuannya untuk penyegaran dan tambahan wawsan, bukan hanya untuk
siswa – siswi tetapi juga guru – guru dan warga sekolah lainnya.

1. Hubungan dengan Dunia Usaha / Dunia Kerja

Bidang ini merupakan pengarahan guru bimbingan dan konseling. Yaitu dengan:

v  Mengundang tokoh yang berhasil untuk datang ke sekolah. Keberhasilan tokoh tersebut akan
memotivasi semua pihak untuk berbuat yang serupa.

v  Mengirim anak peserta didik ke dunia usaha/dunia kerja untuk mendapakan pengalaman
berharga.

1. Hubungan dengan instansi lain


1. Hubungan dengan sekolah lain.
2. Hubungan dengan lembaga/ Badan- badan Pemerintahan Swasta.

 
1. 3.      Peranan Media Komunikasi dalam Hubungan Sekolah dengan  Masyarakat

Ada beberapa media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan masyarakat, yakni:

1. Media Langsung

Yang tergolong media langsung adalah:

1) Rapat – rapat formal yang diselenggarakan sekolah dengan mengundang orang tua siswa dan
tokoh – tokoh masyarakat. Dalam rapat ini disampaikan program sekolah dalam upaya
peningkatan kegiatan dan mutu pendidikan.

2) Pekan Pendidikan

Pada saat ini sekolah menampilkan prestasi dan kreasi para siswa sebagai sarana promosi
sekolah.

3) Hari Ulang Tahun Sekolah

Pada peringatan HUT sekolah ini, hubungan kerjasama antara sekolah demgan orang tua,
alumni dan masyarakat juga dapat digalang melalui acara yang melibatkan semua pihak.

4) Karyawisata, widyawisata gerak jalan atau sepeda santai bersama dan lain – lain .

5) Kunjungan rumah (home visit) untuk mengetahui lebih jauh tentang situasi rumah a nak didik
tertentu. Dengan demikian diharapkan bukan hanya guru sebagai orang tua kedua disekolah
tetapi juga orang tua sebagai guru kedua dieumah.

b. Media Tidak Langsung

Yang dimaksud dengan media tidak langsung adalah media tanpa tatap muka. Sekolah
mengadakan hubungan dengan masyarakat  melalui :

1)   Media cetak yang berupa buletin atau majalah sekolah, koran, brosur, leaflet, atau booklet.

2)   Media elektronika yaitu yang berupa telepon, siaran radio dan televisi, vidio kaset, slide, dan
komputer.

Dengan demikian komunikasi antara sekolah dengan masyarakat tetep berlangsung meskipun
tidak bertemu langsung atau tidak bertatap muka secara langsung. Media tidak langsung ini
sangat bermanfaat keberlangsungan informasi yang ingin diketahui masyarakat ataupun yang
ingin disampaikan oleh sekolah kepada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai