Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

Psikologi
Komunikasi
Proses Komunikasi Interpersonal

Fakultas : Ilmu Sosial Kode Mata Kuliah : W2119007

04
Program Studi : Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Dr. Ida Royani Damayanti

Abstract Kompetensi

Modul ini membahas Proses Komunikasi Mahasiswa mampu dan memahami


Interpersonal Proses Komunikasi Interpersoanl
Pembahasan

KONSEP DASAR KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Sebagaimana kita pahami bahwa komunikasi antarpribadi


melibatkan pesan verbal dan non-verbal atau kombinasi dari keduanya.
Biasanya perilaku keduanya itu saling memperkuat atau saling
mendukung, meskipun tidak jarang terjadi adanya suatu pesan yang
kontradiktif. De Vito (2014: 19-27) mengemukakan beberapa aksioma
yang perlu diperhatikan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu:
1. Komunikasi interpersonal melibatkan proses penyesuaian. Pihak-pihak
yang terlibat dalam komunikasi interpersonal sesungguhnya
menggunakan sistem isyarat/simbol yang menuntut penyesuaian. Hal
demikian terlihat jelas manakala orang-orang yang berkomunikasi itu
menggunakan bahasa yang berbeda, maka penyesuaian atas
penggunaan isyarat atau simbol yang sama (yang dapat dimengerti)
akan menguat. Seni berkomunikasi sesungguhnya mengidentifikasi
dan mengenali isyarat atau simbol-simbol yang digunakan orang lain
2. Komunikasi interpersonal memiliki dimensi isi dan hubungan. Setiap
komunikasi interpersonal selalu merujuk pada apa yang
dikomunikasikan dan bagaimana hubungan di antara pihak-pihak yang
berkomunikasi.
3. Komunikasi interpersonal mendorong terjadinya kesamaan (simetri)

dan saling melengkapi atas perbedaan (complementery) pola-pola

perilaku dan hubungan diantara pihak- pihak yang berkomunikasi

menjadi dasar untuk menggambarkan kesamaan atau perbedaan itu. Pola

hubungan simetris

4. Menunjukkan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi

Psikologi Komunikasi
2021
2 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
5. interpersonal bercermin pada perilaku lainnya. Pola ini akan lebih jelas

terlihat dalams uatu bentuk persaingan atau perebutan pengaruh. Pola

hubungan komplementer memperlihatkan bahwa di antara pihak yang

berkomunikasi terjadi perbedaan. Perbedaan ini hendaknya dipandang

sebagai kondisi yang mendorong produktivitas untuk saling melengkapi

atau menguatkan perilaku yang lainnya.

6. Komunikasi interpersonal merupakan proses transaksional.

Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses yang dinamis,

melibatkan komponen- komponennya yang saling tergantung dan

setiap pihak yang berkomunikasi bertindak sebagai satu kesatuan yang

utuh (melibatkan seluruh aspek kepribadiannya).

Definisi Komunikasi antarpribadi

Komunikasi interpersonal menurut Mulyana (2000: 73) sebagai

komunikasi antara komunikator dengan komunikannya secara tatap-muka,

yang memungkinkan setiap keduanya menangkap reaksi secara langsung,

baik secara verbal ataupun nonverbal. Ia menjelaskan bentuk khusus dari

komunikasi antar pribadi adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya

dua orang atau lebih.

Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld (dalam Budiatna & Nin, 1994)

berpendapat Komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang terjadi

antara dua atau tiga orang yang dilakukan interaksi secara tatap muka,

Psiikologi Komunikasi
2021
3 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
dapat memanfaatkan semua atau sebagian alat indra yang ada pada

manusia, dan dalam interaksi tersebut tidak digunakan alat-alat mekanis

seperti telepon, surat atau kamera televisi yang dapat menghubungkan

pihak-pihak yang berkomunikasi secara terpisah.

Cassata dan Asante (Kurniawati, Nia K, 2014) menggambarkan

komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi yang melibatkan komunikator

yang independen dengan pesan pribadi atau terbatas, saluran yang

digunakan adalah vokal atau suara, terdiri dari khalayak individu atau

kelompok kecil dan memperoleh umpan balik (feedback) dengan segera

karena komunikasi terjadi secara langsung. Melihat pada definisi ini, maka

kedua contoh di atas termasuk ke dalam komunikasi antarpribadi, yakni

dilihat dari pesan yang disampaikan, saluran yang digunakan, jumlah

khalayak yang terlibat, dan seberapa cepat feedback diperoleh.

Sedangkan menurut Adler et. al (1986:9-10) komunikasi antarpribadi

dapat dijabarkan ke dalam dua definisi, yakni definisi situasional (situational

definition) dan definisi kualitatif (qualitative definition). Pendekatan

situasional, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang

melibatkan sejumlah kecil orang yang mempunyai hubungan dekat satu

sama lain. Pendekatan ini melihat kepada berapa banyak orang yang

terlibat, apakah mereka dekat satu sama lain, berapa banyak akses yang

mereka miliki (contohnya seperti seberapa sering mereka saling melihat,

Psiikologi Komunikasi
2021
4 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
mendengar, bersentuhan dan seberapa mudah untuk mendapatkan

feedback). Dalam definisi kualitatif, pendekatan tidak difokuskan kepada

jumlah orang yang berkomunikasi melainkan kualitas interaksi di antara

individu yang terlibat, bagaimana cara mereka menghadapi satu sama lain.

Klasifiaksi Komunikasi Interpersonal

1. Komunikasi Diadik (Dyadic communication relation)

Menurut pendekatan diadik, komunikasi antarpribadi didefinisikan

melalui jumlah orang berkomunikasi dan hubungan orang-orang

tersebut. Jadi, menurut definisi diadik, komunikasi antarpribadi adalah

komunikasi antara 2 orang yang memiliki hubungan yang menetap dan

jelas. Seperti hubungan antara orang tua dan anak, guru dan murid.

Menurut (Devito, 2007:29) Diadik sendiri memiliki tiga bentuk

komunikasi interpersonal, yaitu:

a. Dyadic Primacy

Ada tiga orang tetapi, bentuk komunikasinya masih berbentuk diadik.

Contohnya ada dua orang teman dan ada orang ketiga yang ingin

bergabung, akan muncul tiga hubungan diadik, antara satu dengan

dua, satu dengan tiga, dua dengan tiga. dengan cara ini, diadikdapat

diamati semuanya.

b. Dyadic Coalitions

Bagian kedua dari betuk komunikasi interpersonal ini yaitu hubungan

antara dua orang karena menjadi anggota dari sebuah kelompok

Psiikologi Komunikasi
2021
5 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
yang besar untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang kemudian

disebut sebagai koalisi, atau juga dalam keluarga, antara sesama

teman organisasi, di lingkup pekerjaan, bisa jadi produktif atau tidak

produktif.

c. Dyadic Conciusness

Komunikasi interpersonal yang terjadi apa yang dipikirkan tentang

hubungan yang sudah ada. Sebagaimana hubungan yang telah

terbentuk, dengan hal tersebut pihak yang bersangkutan akan

mengganggap bahwa diri mereka sebagian dari kelompok atau

timtersebut, dan juga bisa dikatakan memiliki kedekatan tertentu

seperti memiliki hubungan dan lain-lain

2. Komunikasi Triadik (triadic communication relations)

Komunikasi triadic adalah komunikasi interpersonal yang pelakunya

terdiri dari tiga orang, yaitu seorang komunikator dan dua orang

komunikan. Apabila di bandingkan dengan komunikasi triadic, maka

komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan

perhatiannya kepada komunikan, sehingga ia dapat menguasai

komunikasi sepenuhnya, dan memiliki feedbackatas komunikasi yang

berlangsung. Namun demikian komunikasi triadic masih lebih efektif dari

komunikasi kelompok

Komponen Komunikasi Interpersonal

DeVito (2013) mengemukakan komponen-komponen itu dapat ditelusuri

Psiikologi Komunikasi
2021
6 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
dari bagan komunikasi antar manusia secara universal berikut ini.

 Konteks (lingkungan) komunikasi

Konteks (lingkungan) merupakan sesuatu yang kompleks. Antara

dimensi fisik, sosial-psikologis dan dimensi temporal saling

mempengaruhi satu sama lain. Kita mesti memahami bahwa

kenyamanan ruangan, peranan seseorang dan tafsir budaya

serta hitungan waktu, merupakan contoh dari sekian banyak

unsur lingkungan komunikasi. Komunikasi sering berubah-ubah,

tidak pernah statis melainkan selalu dinamis

 Sumber-penerima (Source-recipient)

Komponen sumber-penerima menunjukkan bahwa keterlibatan

seseorang dalam berkomunikasi bahwa ia adalah sumber yang juga

penerima. Sebagai sumber dalam berkomunikasi menunjukkan

bahwa individu mengirim pesan, misalnya melalui berbicara, menulis,

memberikan isyarat tubuh atau tersenyum. Pada saat individu

mengirim pesan, secara bersamaan, ia juga menerima pesan. Pada

saat individu berbicara dengan orang lain, Ia berusaha

memandangnya untuk memperoleh tanggapan: dukungan,

pengertian, simpati, dan sebagainya; dan pada saat individu

menyerap syarat-isyarat non-verbal, ia juga sekaligus menjalankan

fungsi penerima dalam berkomunikasi

 Enkoding-dekoding (encoding-decoding)

Sebagai sumber ataupun sebagai penerima, seseorang mengawali

Psiikologi Komunikasi
2021
7 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
proses komunikasi dengan mengemas pesan (pikiran atau suatu ide)

yang dituangkan ke dalam gelombang suara (lembut, berapi-api,

tegas, marah dan sebagainya) atau ke dalam selembar kertas. Kode-

kode yang dihasilkan ini berlangsung melalui proses pengkodean

(enkoding). Bagaimana suatu pesan terkodifikasi, amat tergantung

pada keterampilan, sikap, pengetahuan dan sistem sosial budaya

yang mempengaruhi. Artinya, keyakinan dan nilai-nilai yang dianut

memiliki peranan dalam menentukan tingkat efektivitas sum

berkomunikasi.

Proses kodifikasi (pengkodean) dipihak sumber komunikasi hingga

pesan itu terkode, pada dasarnya mengandung unsur penafsiran

subjektivitas simbol-simbol atau artefak yang dari perspektif sosial

budaya bisa menimbulkan distorsi bahkan makna yang berlainan

sama sekali. Distorsi atau erat dengan istilah ini adalah istilah noise

atau gangguan sering kali semakin sulit diatasi karena terjadi oleh

perbedaan persepsi yang dilandasi motivasi kebudayaan yang

berbeda tersebut.

 Kompetensi komunikasi (Communication competence)

Mengacu pada kemampuan berkomunikasi secara efektif.

Kompetensi ini mencakup pengetahuan tentang peran lingkungan

dalam mempengaruhi isi dan bentuk pesan komunikasi. Suatu topik

pembicaraan dapat dipahami bahwa hal itu layak dikomunikasikan

pada orang tertentu. Dalam lingkungan tertentu, tetapi hal itu pula

Psiikologi Komunikasi
2021
8 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
tidak layak untuk orang dan lingkungan yang lain.

 Pesan dan saluran (message and medium)

Pesan sebenarnya merupakan produk fisik dari proses kodifikasi. Jika

seseorang itu berbicara, maka pembicaraan itu adalah pesan. Jika

seseorang itu menulis, maka tulisan itu adalah pesan. Bila kita

melakukan suatu gerakan, maka gerakan itu adalah pesan. Pesan itu

dipengaruhi oleh kode atau kelompok simbol yang digunakan untuk

mentransfer makna atau isi dari pesan itu sendiri dan dipengaruhi

oleh keputusan memilih dan menata kode dan isi tersebut.

Sedangkan saluran adalah merupakan medium; lewat mana suatu

pesan itu berjalan. Saluran dipilih oleh sumber komunikasi. Dalam

memilih saluran atau medium untuk penyampaian pesan ini pun tidak

pernah luput dari kelemahan dan kekurangan yang ada yang

menimbulkan suatu distorsi dalam komunikasi.

 Umpan balik (feedback)

Umpan balik merupakan pengecekan tentang sejauh mana sukses

dicapai dalam mentransfer makna pesan sebagaimana dimaksudkan

semula. Umpan balik menentukan apakah suatu pesan telah benar-

benar dipahami atau belum dan adakah suatu perbaikan patut

dilakukan. Karena itu umpan balik harus di adakan

 Gangguan (noise)

Merupakan komponen yang mendistorsi pesan. Gangguan

merintangi sumber dalam mengirim pesan dan merintangi penerima

Psiikologi Komunikasi
2021
9 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
dalam menerima pesan. Gangguan ini dapat berupa fisik, psikologis

dan semantik.

 Efek komunikasi (effect)

Pada setiap peristiwa komunikasi selalu mempunyai konsekuensi

atau dampak atas satu atau lebih yang terlibat. Dampak itu berupa

perolehan pengetahuan, sikap-sikap baru atau memperoleh cara-

cara baru yang belum pernah dialami sebelumnya.

Gambar1. Komponen Komunikasi (De Vito, 2013)

Tujuan Komunikasi Antarpribadi

1. Untuk memelihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau

keakraban. Melalui komunikasi antarpribadi kita berkeinginan untuk

menjalin rasa cinta dan kasih sayang. Di samping cara demikian

Psiikologi Komunikasi
2021
10 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
mengurangi rasa kesepian atau rasa depresi, komunikasi

interpersonal bertujuan membagi dan meningkatkan rasa bahagia

yang pada akhirnya mengembangkan perasaan positif tentang diri

kita sendiri.

2. Untuk mempengaruhi sikap-sikap dan perilaku orang lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Antarpribadi

Menurut Lunandi (1994, 85) ada enam faktor yang

mempengaruhikomunikasi antarpribadi.

 Citra Diri (Self Image)

Setiap manusia merupakan gambaran tertentu mengenai dirinya, status

sosialnya, kelebihan dan kekurangannya. Dengan kata lain citra diri

menentukan ekspresi dan persepsi orang. Manusia belajar

menciptakan citra diri melalui hubungannya dengan orang lain,

terutama manusia lain yang penting bagi dirinya.

 Citra Pihak Lain (The Image of The Others)

Menentukan cara dan kemampuan orang berkomunikasi. Di pihak lain,

yaitu orang yang diajak berkomunikasi mempunyai gambaran khas bagi

dirinya..

 Lingkungan Fisik

Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat lain, karena

setiap tempat ada norma sendiri yang harus ditaati.

 Lingkungan Sosial

Psiikologi Komunikasi
2021
11 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Mempengaruhi tingkah laku dan komunikasi, tingkah laku dan

komunikasi mempengaruhi suasana lingkungan, setiap orang harus

memiliki kepekaan terhadap lingkungan tempat berada, memiliki

kemahiran untuk membedakan lingkungan yang satu dengan

lingkungan yang lain.

 Kondisi

Kondisi fisik punya pengaruh terhadap komunikasi yang sedang sakit

kurang cermat dalam memilih kata-kata. Kondisi emosional yang

kurang stabil, komunikasinya juga kurang stabil, karena komunikasi

berlangsung timbal balik. Kondisi tersebut bukan hanya mempengaruhi

pengiriman komunikasi juga penerima.

Teori dan Model Komunikasi Antarpribadi.

Teori-teori Diri dan Orang Lain

Pribadi adalah individu yang berbeda satu dengan lainnya, perbedaan

tersebut menyababkan orang mengenal individu secara khas dan

membedakannya dengan individu lainnya. Kualitas individu menentukan

kekhasannya dalam hubungannya dengan individu lain, dan kekhasan

tersebut akan menentukan kualitas komunikasinya.

a. Persepsi terhadap diri pribadi (Self Perception)

Persepsi diri adalah menyadari diri kita sendiri, yaitu, mengungkap

siapa dan apa kita ini, dan sesungguhnya menyadari siapa diri kita,

adalah juga persepsi diri. Menurut Cohen, Fisher (1987: 118, Sendjaja,

Psiikologi Komunikasi
2021
12 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2002: 2.13) dikemukakan bahwa, persepsi didefinisikan ebagai

interpertasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-

objek eksternal, jadi persepsi adalah pengetahuan tentang apa yang

dapat ditangkap oleh indra kita.

b. Kesadaran Pribadi (Self Awareness)

Memahami tentang diri sendiri bagaikan kita berkacakan cermin, bahwa

apa yang dilihat adalah wajah kita sebenarnya. Ketika orang menyadari

siapa dirinya secara simultan ia juga telah mempersepsikan dirinya

sendiri. Agar orang dapat menyadari dirinya sendiri, pertama kali orang

harus memhami apakah diri atau self (nya) tersebut. “Diri” secara

sederhana dapat ditafsirkan sebagai identitas individu. Dengan

demikian, identitas diri adalah cara-cara yang digunakan untuk

membedakan individu satu dengan individu-individu lainnya.

c. Pengungkapan Diri (Self Disclosure)

Self-Disclosure atau proses pengungkapan diri yang telah lama menjadi

fokus penelitian dan teori komunikasi mengenai hubungan, merupakan

proses mengungkapkan informasi pribadi kita kepada orang lain dan

sebaliknya. Sidney Jourard (1971, Sendjaja, 2002: 2.141) menandai

sehat atau tidaknya komunikasi pribadi dengan melihat keterbukaan

yang terjadi didalam komunikasi. Mengungkapkan yang sebenarnya

tentang dirinya, dipandang sebagai ukuran dari hubungan yang ideal.

Ciri komunikasi Antarpribadi

1. Keterbukaan (openness)

Psiikologi Komunikasi
2021
13 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima

di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.

Kualitas keterbukaan mengacu pada tiga aspek dari komunikasi

interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus

terbuka kepada komunikannya.

2. Empati (empathy)

Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang

sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut

pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu. Berbeda

dengan simpati yang artinya adalah merasakan bagi orang lain.

Orang yang berempati mampu memahami motivasi dan pengalaman

orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan

mereka untuk masa mendatang sehingga dapat mengkomunikasikan

empati, baik secara verbal maupun non-verbal.

3. Dukungan (supportiveness)

Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung

efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana

terdapat sikap mendukung.

4. Rasa Positif (positiveness)

Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya,

mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan

situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif.

Psiikologi Komunikasi
2021
14 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
5. Kesetaraan (equality)

Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara.

Artinya, ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak

menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk

disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk memberikan

penghargaan positif tak bersyarat kepada individu lain.

Psiikologi Komunikasi
2021
15 Dr. Ida Royani Damayanti Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Daftar Pustaka

1. Bungin,Burhan. Sosiologi Komunikasi.Jakarta: Kencana Media Group,


2006.Center,
2. Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi.Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti, 2003.
3. Deddy Mulyana.2005. Ilmu komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung
4. DeVito, Joseph, 1989, The Nonverbal Communication Workbook (Prospect
Heights), illinois: Waveland Press.
5. Cangara, Hafied.1988. Pengantar Ilmu Komunikasi.: PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
6. Effendy, Onong Uchjana. 2003 Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,
Citra Aditya Bhakti, Bandung.
7. Gunarsa, Singgih D. 1999. Psikologi untuk Keluarga.: BPK Gunung Mulia,
Jakarta Harimsyah, Ganjar. Dkk. 2011.

Anda mungkin juga menyukai