Interpersonal Lengkap
Post authorBy Ambar
Post dateNovember 6, 2019
Pengertian
Merujuk pada berbagai sumber dapat disimpulkan bahwa sejatinya para ahli telah
mencoba untuk mendefinisikan komunikasi interpersonal atau komunikasi
antarpribadi yang berlaku universal. Namun tidak ada satupun definisi tunggal
terkait hal ini. Karenanya tak mengherankan jika kita menemui beberapa definisi
komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi yang berbeda yang
dikemukakan oleh para ahli. Berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Tatap muka
7. Jumlah partisipan
8. Tujuan
3. Menimbulkan kesalahpahaman
4. Anonim
6. Peluang interaksi
7. Akurasi informasi
Pesan dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi dapat
disampaikan ulang kepada pihak lain yang bukan bagian dari partisipan
komunikasi. Namun, informasi yang disampaikan tidak akurat. Hal ini disebabkan
adanya hambatan-hambatan komunikasi yang timbul misalnya partisipan
komunikasi kurang mengingat dengan jelas informasi yang hendak disampaikan
kepada pihak ketiga.
8. Kekerasan interpersonal
Kekerasan interpersonal terjadi ketika seseorang merasa memiliki kuasa atas orang
lain. Dalam komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi, kekuasaan
adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi apa yang orang lain pikirkan
atau lakukan. Kekuasaan ini biasanya hadir dalam hubungan interpersonal seperti
hubungan antara suami atau istri. Misalnya, jika suami merasa tidak memiliki
kekuasaan yang lebih atas istrinya, kekerasan interpersonal seperti KDRT dapat
terjadi dalam rumah tangga. Kekerasan interpersonal ini merupakan bentuk
kompensasi atas keadaan yang dihadapi oleh sang suami.
Bahasa merupakan alat penting dalam komunikasi. Bahasa digunakan sebagai alat
utama dalam komunikasi. Dibandingkan media atau alat lain, bahasa merupakan
alat utama dan yang paling mudah digunakan sabagaimana fungsi bahasa non
verbal dalam public speaking . Selain itu, bahasan merupakan sesuatu yang keluar
dari dalah manusia. Sehingga tetntunya dapat dipahami oleh satu sama lain.
Terlebih lagi bahasa sendiri merupakam unsur yang sangat dekat dengan
perkembangan kehidupan manusia. Tentu saja bahasa menjadi unsur yang sangat
mudah dipahami.
Sebagaimana kita tahu, bahwa budaya adalah ciri yang melekat, sehingga tentunya
akan dibawa kemanapun berada. Yang dimaksud dengan budaya bahasa yang
melekat adalah bahasa daerah yang digunakan. Banyak masyarakat yang masih
melestrikan dan menggunakan bahasa daerah sebagai alat komunikasi. Sehingga
tentu saja hal ini memberikan gambaran mengenai keragaman akan nilai
komunikasi.
Dalam komunikasi bahasa memegang fungsi sebagai bagian dari identotas pribadi
atau identitas personal seseorang. Dari bahasa atau lebih dikenal dengan istilah
logat maka kita tentu dapat menebak dari manakam orang tersebut berasal. Logat
yang sudah sangat kental biasanya mencirikan bahwa orang tersebut menggunakan
bahasa daerahnya untuk berkomunikasi dengan orang-orang. Sehingga
menyebabkkan logatnya sudah kental, beberapa daerah yang biasanya bisa ditebak
dengan mudah berasal dari daerah jawa, Indonesia bagin timur, batak dan masih
banyak lagi sebagaimana macam-macam komunikasi kelompok .
Bahasa memiliki fungsi yang sentral di masyarakat, hal itu mengingat bahwa
bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang paling sering digunakan.
Sehingga tidak heran jika kemudian bahasa menjadi salah satu unsur dalam
menjadikan komunikasi lebih efektif. Tanpa efektifitas tersebut maka bisa
dikatakan komunikasi tidak akan berhasil. Sebab salah satu penentu keberhasilan
dalam komunikasi adalah adanya efektifitas dalam komunikasi interpersonal.
Bahasa merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk memperkenalkan
budaya. Sejatinya bahasa merupakan bagian dari budaya yang bisa menjadi ciri dan
identitas seseorang. Bahkan setiap bangsa memiliki bahasa tersendiri untuk
digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari. Sehingga tentu bahasa dapat
mewakili fungsinya sebagai walah satu sarana dalam memperkenalkan budaya.
7. Bentuk Ekspresi
Bahasa juga memiliki fungsi sebagai perwakilan dan bentuk ekspresi dari
seseorang. Tidak terbantahkan jika setiap bahasa dengan penekanan dan intonasi
tertenti dalam komunikasi me.gambarkan ekspresi seseorang. Misalnya saja
mereka yang marah maka akan mengeluarkan bahasa dengan intonasi tinggi, atau
bahkan mengeluarkan bahasa kasar untuk mengekspresikan kekesalannya tersebut.
Sehingga tentunya bahasa memiliki fungsi sebagai penyaluran ekspresi seseorang
saat melakukan komunikasi interpersonal.
Bahasa merupakan bagian pemting dalam komunikasi dan menjadi unsur utama
dalam komunikasi interpersonal sebagaimana media komunikasi moderen . Bahasa
dapat menghubungkan banyak orang. Sebab sebagaimana fungsinya yang amat
penting dalam komunikasi bahasa mampu mengikat dan menghubungkan banyak
orang. Melalui bahasa seseorang akan dapat berhubungan lebih dekat dengan orang
lain.
Bahasa juga dapat menunjukkan kualitas seseorang, sebab seseorang yang kasar
akan cenderung suka berbicara bahasa kasar. Tentunya hal ini menunjukkan
kialitas seseorang. Terutama dalam menjalin komunikasi interpersonal, bahasa
yang digunakan dapat menggambarkan kualitas seseorang.
Untuk memahami proses komunikasi interpersonal lebih jauh, para ahli telah
merancang model-model komunikasi yang mengacu pada perspektif linear,
perspektif transaksional, dan perspektif interaksional. Adapun beberapa model
komunikasi yang dapat membantu menggambarkan dan memahami komunikasi
interpersonal, diantaranya adalah :
Model komunikasi Lasswell adalah salah satu model komunikasi linear yang
dikembangkan oleh Harold D. Lasswell (1948). Model ini terdiri dari sejumlah
pertanyaan penting yang dapat dijawab tentang situasi komunikasi yakni WHO –
SAYS-WHAT – IN WHAT CHANNEL – TO WHOM – WITH WHAT
EFFECT. Sejatinya teori ini ditujukan untuk menggambarkan proses komunikasi
massa, namun menurut Barbour dan Goldberg (1974) model ini dapat digunakan
untuk menganalisa situasi komunikasi interpersonal dan komunikasi kelompok.
2. Model Komunikasi Shannon-Weaver
Oleh sebab itu, pada artikel kali ini kita akan membahas elemen komunikasi
interpersonal untuk memberikan kita pengetahuan tentang tata Cara Meningkatkan
Komunikasi Interpersonal. Adapun elemen komunikasi yang akan
mempengaruhi Efektivitas Komunikasi Interpersonal yang kita lakukan, adalah :
Berikut ini adalah beberapa elemen komunikasi interpersonal yang harus ada agar
tercipta komunikasi yang efektif, antara lain:
1. Pesan
Element yang pertama setiap komunikasi adalah pesan yang akan disampaikan
kepada orang lain. Begitu juga didalam melaksanakan komunikasi interpersonal,
maka elemen terpenting adalah pesan. Pesan merupakan sebuah kata atau kalimat
yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain baik dengan cara
verbal maupun non verbal. Ketika seseorang sudah memiliki pesan yang dijadikan
sebagai informasi, maka orang tersebut hanya membutuhkan elemen kedua, yakni
komunikator untuk dapat memulai komunikasi interpersonal. (baca juga : Faktor
yang Mempengaruhi Komunikasi Kelompok)
2. Komunikator
3. Komunikan
4. Saluran komunikasi
5. Umpan balik
Umpan balik merupakan elemen yang kelima didalam komunikasi interpersonal.
Umpan balik sering juga disebut sebagai respon komunikan atas pesan atau
informasi yang diberikan oleh komunikator. Ketika komunikasi interpersonal yang
berjalan mampu memberikan umpan balik atau respon yang baik, maka dapat
dipastikan bahwa komunikasi tersebut akan berjalan dengan baik dan efektif.
Alasannya adalah karena pada komunikasi tersebut sudah dapat dikatakan
memiliki kegiatan tanya-jawab yang baik pada sebuah komunikasi. (baca
juga : Faktor Penghambat Komunikasi yang Bersifat Psikis)
6. Kemampuan
7. Etika
Didalam setiap melakukan komunikasi, tentunya harus memiliki etika yang baik,
begitu juga dengan komunikasi interpersonal. Ketika komunikasi interpersonal
memiliki Etika Komunikasi yang baik seperti menggunakan kata-kata sopan,
berbicara dengan nada yang pas, tidak terlalu bersemangat, menghargai pendapat
orang lain, mau mendengarkan orang lain pada saat Ia berbicara, serta etika
komunikasi lainnya, maka komunikasi tersebut akan berjalan dengan baik dan
benar. Selain itu, etika sangatlah penting untuk membangun Cara Berkomunikasi
dengan Baik dan akan memberikan kita pandangan tentang tata Cara Mengatasi
Gap Komunikasi. Oleh sebab itu, kami membuat etika menjadi elemen komunikasi
interpersonal yang ketujuh.
8. Hambatan
10. Taktik
Elemen yang berikutnya adalah taktik, strategi ataupun rencana yang telah
dipersiapkan untuk melakukan komunikasi interpersonal. Taktik berfungsi dan
berguna untuk melakukan bujuk rayu, memaksa ataupun menyuruh orang lain
untuk mengikuti keinginan kita dengan cara-cara yang masuk akal. Dengan adanya
elemen ini didalam setiap komunikasi interpersonal, maka seorang komunikator
akan mampu untuk membujuk atau merayu komunikan agar mengikuti keinginan
dari komunikator. (baca juga : Strategi Komunikasi dalam Pembelajaran Audible)
11. Feedforward message
12. Sikap
14. Situasi
Situasi memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan sebuah komunikasi
interpersonal yang baik dan berkualitas. Ketika situasi disaat akan melakukan
komunikasi tidak begitu baik karena beberapa hal seperti pihak yang akan
berkomunikasi sedang emosi, terkendala cuaca, terkendala kondisi keamanan, dan
situasi lain yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan komunikasi, maka
komunikasi interpersonal tidak akan efektif dan tidak akan menghasilkan apapun.
(baca juga : Dampak Etika Komunikasi dalam Hubungan Antar Pribadi)
15. Tujuan
Itulah tadi beberapa elemen komunikasi interpersonal yang bisa kami jelaskan
kepada kamu semua. Semoga penjelasan kami diatas dapat membuat kamu lebih
mengerti dan lebih paham bagaimana cara untuk melakukan komunikasi
interpersonal yang baik. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan
Komunikasi interpersonal sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen diatas. Sampai
ketemu pada artikel yang berikutnya.
Encoding-Decoding
Media (Channel)
Yang dimaksud dengan channel adalah media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang menghubungkan sumber dan penerima. Dalam
komunikasi tatap muka, kita mengirim dan menerima pesan melalui lima panca
indera yang kita miliki.
Gangguan (Noise)
Secara teknis, gangguan atau noise adalah segala sesuatu yang mendistorsi sebuah
pesan. Atau hal-hal yang mencegah penerima menerima sebuah pesan. Gangguan
atau noise dalam suatu komunikasi dapat juga disebut sebagai hambatan-hambatan
komunikasi. Terdapat beberapa jenis gangguan, yaitu gangguan semantik,
gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan intelektual, dan gangguan
lingkungan.
Umpan balik (Feedback)
Umpan balik atau feedback adalah informasi yang kita terima sebagai bentuk
respon terhadap pesan yang telah kita kirimkan. Umpan balik dapat berupa umpan
balik verbal maupun umpan balik nonverbal, umpan balik positif atau umpan balik
negatif, dan lain sebagainya.
Konteks (Context)
Suatu komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau lingkungan yang
mempengaruhi bentuk dan isi pesan yang akan disampaikan. Selain itu, konteks
lingkungan dan konteks situasi atau budaya dimana komunikasi terjadi juga dapat
mempengaruhi keluaran atau efek yang dihasilkan. Konteks lingkungan dapat
berupa lokasi fisik dimana interaksi terjadi. Sementara itu, yang termasuk dalam
konteks situasi atau konteks budaya adalah ruang hidup atau latar belakang budaya
dari masing-masing partisipan komunikasi.
Etika (Ethics)
Komunikasi selalu memiliki konsekuensi oleh karena itu dalam berkomunikasi
selalu melibatkan etika komunikasi. Begitu pula dalam konteks komunikasi
interpersonal. Setiap tindakan komunikasi memiliki dimensi moral, apa yang benar
dan apa yang salah.
Pada umumnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua orang atau
biasa disebut juga dengan komunikasi diadik. Misalnya komunikasi antara seorang
anak dan ayah dan lain-lain. Meskipun begitu, komunikasi interpersonal juga
merujuk pada komunikasi dalam kelompok kecil seperti misalnya keluarga. Walau
dalam keluarga, komunikasi berlangsung dalam bentuk komunikasi diadik seperti
ibu kepada anak.
Pesan-pesan interpersonal yang kita komunikasikan kepada orang lain adalah hasil
dari berbagai pilihan yang telah kita buat. Dalam kehidupan interpersonal kita dan
interaksi kita dengan orang lain, kita disajikan dengan berbagai pilihan.
Maksudnya adalah momen ketika kita harus membuat pilihan kepada siapa kita
berkomunikasi, apa yang akan kita katakan, apa yang tidak boleh kita katakan,
apakah pilihan frasa yang ingin kita katakan, dan lain sebagainya. Pilihan-pilihan
komunikasi interpersonal beserta alasannya, dalam beberapa situasi, berbagai
pilihan yang dipilih dapat bekerja dengan baik dibanding yang lainnya.
Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai asosiasi antara paling tidak dua
orang yang saling bergantung, yang menggunakan beberapa pola interaksi secara
konsisten, dan siapa yang menjadi pasangan interaksi dalam sebuah periode waktu.
Hubungan interpersonal merupakan hal paling penting dalam dalam komunikasi
interpersonal yang efektif.
Kontak
Pada tahapan ini, terdapat beberapa jenis kontak persepsi seperti apa yang kita
lihat, apa yang kita dengar, dan lain-lain. Dari tahapan ini kita membentuk sebuah
gambaran mental dan fisik seperti gender (Baca : Komunikasi Gender), usia,
kepercayaan dan nilai, dan lain-lain. Setelah terjadi persepsi, kemudian dilanjutkan
dengana kontak interaksional yang superfisial dan relatif impersonal. Pada tahapan
inilah biasanya kita melakukan pertukaran informasi kepada mereka yang terlibat
dalam proses komunukasi. Misalnya, “Halo, perkenalkan nama saya Gepeng.”.
Para peneliti berpendapat pada tahapan kontak inilah kita nantinya akan
memutuskan apakah kita melanjutkan hubungan atau tidak. (baca: Sistem
Komunikasi Interpersonal)
Keterlibatan
Keakraban
Pada tahapan ini kita berkomitmen pada diri kita sendiri untuk tetap mengenal
lebih jauh seseorang dan membentuk sebuah hubungan ketika seseorang tersebut
menjadi seorang teman dekat, atau pasangan. Kualitas dan kuantitas pertukaran
interpersonal berkembang dan menjadikan kita menjadi lebih sering membicarakan
secara rinci tentang hubungan tersebut. (baca: Teori komunikasi Massa)
Selanjutnya, kita akan saling berbagi jaringan sosial dan lain-lain. Pada tahapan
inilah kepuasan hubungan juga berkembang. Dalam tahapan ini terdapat dua fase.
Pada fase pertama atau fase komitmen interpersonal dua orang berkomitmen
kepada mereka sendiri kepada orang lain dalam cara yang pribadi. Pada fase ikatan
sosial, komitmen dibuat umum, misalnya kepada keluarga dan teman.
(baca: Komunikasi Lintas Budaya)
Kemunduran
Perbaikan
Pada fase awal tahapan perbaikan yaitu perbaikan intrapersonal, kita mencoba
untuk menelaah serta menganalisa apa yang salah dan mulai menemukan titik
terang atau cara untuk mengatasi keretakan hubungan yang terjadi. Kita
mengevaluasi sisi positif maupun negatif andaikata hubungan yang ada diteruskan
atau diakhiri. Untuk memutuskan memperbaiki hubungan, kita harus memasuki
fase perbaikan interpersonal yaitu berkomunikasi dengan pasangan mengenai apa
yang ingin dilihat, apa yang akan dilakukan, dan apa yang pasangan ingin lakukan.
Inilah tahap negosiasi dimana kita dan pasangan kita mencoba untuk memperbaiki
hubungan.
Putusnya hubungan
Pada tahapan ini ikatan antar individu benar-benar putus. Pada walnya putusnya
hubungan umumnya berlangsung dalam bentuk perpisahan interpersonal misalnya
pisah rumah. Jika perpisahan ini diterima dan jika hubungan sudah tidak bisa
diperbaiki, maka kita memasuki fase perpisahan sosial. Jika hubungan tersebut
adalah sebuah pernikahan, maka fase ini menuju pada perceraian. (baca: Prinsip –
prinsip komunikasi)
Menurut ahli bernama Carl I. Hovland, ilmu komunikasi didefinisikan sebagai cara
yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas penyampaian informasi
serta pembentukan pendapat dan sikap. Secara umum dapat dikatakan bahwa
komunikasi adalah proses penyampaian informasi dan pengertian seseorang
terhadap orang lain.
Lebih lanjut R. Wayne Pace memberikan gagasan tentang komunikasi antar orang
atau juga disebut komunikasi interpersonal. Wayne Pace mendefinisikan
komunikasi interpersonal sebagai proses komunikasi antara dua orang ataupun
lebih dengan media tatap muka langsung dimana sang pengirim informasi dapat
memberikan informasinya secara langsung dan sang penerima mendapatkan
informasi secara langsung dan dapat pula langsung memberikan tanggapan.
Informasi yang disampaikan dalam komunikasi interpersonal dapat berupa verbal
dan non-verbal.
Komunikasi interpersonal ini terdiri dari dua unsur pokok, yakni isi informasi dan
bagaimana isi informasi tersebut dikatakan atau diinformasikan baik secara verbal
maupun non verbal. Kedua unsur ini harus diperhatikan secara seksama dalam
kaitannya dengan kondisi dan situasi pembawa dan penerima pesan.
Baca juga:
Komunikasi Diadik
Komunikasi jenis ini adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang dalam
keadaan tatap muka langsung. Jenis komunikasi diadik ini dapat dilakukan melalui
percakapan, dialog dan wawancara. Dalam percakapan, komunikasi diadik berjalan
dalam suasana yang lebih santai dan cenderung bersahabat. Dalam media dialog,
komunikasi berjalan dalam keadaan yang lebih intim dan lebih personal.
Sedangkan dalam proses wawancara, komunikasi interpersonal berjalan dengan
lebih serius. Dalam komunikasi wawancara, ada satu pihak yang lebih dominan
dalam memberikan pertanyaan dan pihak lainnya menjadi penjawab.
Setiap anggota bisa berperan sebagai pemberi maupun penerima informasi. Peran
anggota dalam komunikasi kelompok kecil memang sulit diidentifikasi karena
pengaruh komunikasi ini bisa bermacam macam terhadap anggota kelompoknya.
Besar kelompok kecil ini memang belum dapat disepakati, namun biasanya jumlah
kelompok kecil ini bisa mencapai 30-50 orang. (baca: Media Komunikasi Modern)
Baca juga:
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Sikap mendukung
Kepercayaan
Sikap empati juga dibutuhkan agar kita dapat memahami apa yang dialami orang
lain sehingga kita dapat memunculkan sikap percaya kepada orang tersebut.
Kejujuran juga akan membuat orang lain percaya terhadap kita. Kepercayaan ini
akan mengurangi ketidakpahaman dan ketidakpuasan antar pihak yang akan
mengagalkan proses komunikasi interpersonal. (baca: Teori Agenda Setting)
Sikap mendukung
Sikap terbuka