Anda di halaman 1dari 16

MODUL PERKULIAHAN

TEORI
KOMUNIKASI
3 SKS
Prinsip dasar Komunikasi Antar Pribadi

Fakultas : Ilmu Komunikasi Tatap Muka Kode Mata Kuliah :

Program Studi : Public Relations


05 Disusun Oleh : Cindya Y.P,M.I.Kom
ABSTRAK TUJUAN

Di dalam modul ini, mahasiswa Mahasiswa mampu menjelaskan


akan mempelajari prinsip dasar prinsip dasar komunikasi antar
komunikasi antar pribadi pribadi .

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) merupakan komunikasi yang


berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih .Pada hakikatnya
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komunikator dan komunikan. Judy C.
Pearson, dkk (2011) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses yang
menggunakan pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna paling tidak antara dua orang
dalam sebuah situasi yang memungkinkan adanya kesempatan yang sama bagi pembicara
dan pendengar, sedangkan Joseph A. DeVito (2013) Komunikasi interpersonal adalah
interaksi verbal dan nonverbal antara dua (atau kadang-kadang lebih dari dua) orang yang
saling tergantung satu sama lain.

Komunikasi ini dinilai paling efektif mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang.
Komunikasi antar pribadi bersifat dialogis, artinya arus balik terjadi langsung. Komunikator
dapat mengetahui tanggapan komunikan saat itu juga. Komunikator mengetahui secara pasti
apakah komunikasinya positif, negatif, berhasil atau tidak.

Tiga pendekatan utama mengenai pemikiran komunikasi antar pribadi :

1. Pemikiran komunikasi antar pribadi berdasarkan komponen-komponen utamanya.


Penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima pesan orang lain atau sekelompok
kecil orang lain, dengan berbagai dampaknya, dan peluang untuk memberikan umpan
balik segera. Pemikiran ini diwakili oleh Bittner yang menerangkan bahwa komunikasi
antar pribadi berlangsung apabila pengirim menyampaikan informasi berupa kata-kata
kepada penerima, dengan menggunakan medium suara manusia (human voice)
sedangkan Barnlund mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai pertemuan antara
dua orang, tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi sangat spontan dan tidak
berstruktur, Barnlund sebagaimana mengemukakan beberapa ciri komunikasi antarpribadi
diantaranya :
1. Bersifat spontan
2. Tidak mempunyai struktur
3. Terjadi secara kebetulan
4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan
5. Identitas keanggotaannya tidak jelas
2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
6. Dapat terjadi hanya sambil lalu

2.Komunikasi antar pribadi berdasarkan hubungan diadik

Hubungan diadik mengartikan komunikasi antar pribadi sebagai komunikasi yang


berlangsung diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan jelas.
Komunikasi tatap muka antara pramuniaga dengan pembeli merupakan bentuk komunikasi
diadik. Pemikiran hubungan diadik dikemukakan oleh Laing, Phillipson dan Lee (2014: 33).
Mereka menyatakan bahwa untuk memahami perilaku seseorang, harus paling tidak
mengikutsertakan paling tidak dua oprang peserta dalam situasi bersama. Hubungan diadik
ini harus menggambarkan interaksi dan pengalaman mereka bersama.

Trenholm dan Jansen ( 2014 : 34) mendefinisikan komunikasi antar pribadi sebagai
komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap muka. Nama lain dari
komunikasi ini adalah diadik ( dyadic ). Komunikasi diadik biasanya bersifat spontan dan
informal. Patisipan satu dengan yang lain saling menerima umpan balik secara maksimal.
Partisipan berperan secara fleksibel sebagai pengirim dan penerima

3. Pendekatan Komunikasi antar pribadi berdasarkan Pengembangan

Komunikasi antar pribadi dilihat sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal


pada satu sisi, menjadi komunikasi pribadi atau intim di sisi lain. Oleh karena itu derajat
hubungan antarpribadi turut berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi
yang dikomunikasikan, sehingga memudahkan perubahan sikap. Komunikasi antarpribadi
adalah proses sesungguhnya dari penetrasi sosial, bila komunikator meneruskan
hubungan mereka yakni, jika mereka cukup termotivasi untuk melakukan usaha
melanjutkan hubungannya dan keterampilan antarpribadi mereka cukup memadai dan
memungkinkan pertumbuhannya, maka hubungan mereka mengalami perubahan secara
kualitatif., ketika perubahan-perubahan itu menyertai pengembangan hubungan,
pertukaran-pertukaran komunikasi akan meningkatkan hubungan antar pribadi.

Edna Rogers ( 2014: 35) mengemukakan bahwa pendekatan hubungan dalam


menganalisis proses komunikasi antar pribadi mengasumsikan bahwa hubungan antar
pribadi dapat membentuk struktur sosial yang diciptakan melalui proses komunikasi

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
Everet M.Rogers mengartikan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari
mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Ciri-ciri
komunikasi menurut Rogers adalah sebagai berikut :

(1) Arus pesan cenderung dua arah


(2) Konteks komunikasinya dua arah
(3) Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
(4) Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas, terutama selektivitas keterpaan
tinggi.
(5) Kecepatan jangkauan terhadap khalayak yang besar relatif lambat.
(6) Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap ( Eduard Depari dan Colin
Mac Andrews (2014: 36 )

Menurut Kumar, efektifitas komunikasi antar pribadi mempunyai lima ciri :

1. Keterbukaan (Openess), kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang


diterima di dalam menghadapi hubungan antarpribadi.

2. Empati ( Empathy ), merasakan apa yang dirasakan orang lain.

3. Dukungan (Supportiveness), situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi


berlangsung efektif.

4. Rasa positif (Positiveness), seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya,
mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dan menciptakan situasi komunikasi
kondusif untuk interaksi yang efektif.

5. Kesetaraan (Equality), pengakuan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak


menghargai, berguna dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

Karakteristik Komunikasi Antar Pribadi

Judy C. Pearson (2013) menyebutkan enam karakteristik komunikasi antar pribadi adalah
sebagai berikut :

1.Komunikasi antar pribadi dimulai dengan diri pribadi (self)

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
Dalam berkomunikasi, terdapat berbagai persepsi komunikasi yang menyangkut
pengamatan dan pemahaman. Semua hal tersebut dihasilkan dari dalam diri individu.Oleh
karena itu, artinya komunikasi antar pribadi dibatasi oleh siapa diri kita dan bagaimana
pengalaman kita.

2.Komunikasi antar pribadi mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi

Komunikasi antar pribadi dimaksudkan tidak hanya berkaitan dengan isi pesan yang
menjadi media tukar, tetapi juga melibatkan siapa yang menjadi komunikan serta
bagaimana hubungan kita dengan komunikan tersebut.

3. Komunikasi antar pribadi mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang
berkomunikasi

Kedekatan saat berkomunikasi diperlukan baik komunikator maupun komunikan. Oleh


karena itu, jarak menjadi sangat penting untuk menilai keberhasilan suatu komunikai agar
mencapai komunikasi yang efektif.

4. Komunikasi antar pribadi bersifat transaksional

Transaksional yang menjadi sifat komunikasi antar pribadi mengacu pada tindakan dari
pihak-pihak yang berkomunikasi. Mereka secara serempak menyampaikan dan menerima
pesan.

5.Komunikasi antar pribadi melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu dengan
lainnya.

Perlu adanya timbal balik yang berkaitan mengenai topik yang dibicarakan. Apalagi topik
berbeda, akan terjadi kesenjangan dalam berkomunikasi dan menimbulkan keheningan
serta salah pemahaman antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itu, peran
pesan menjadi sangat penting.

6.Komunikasi antar pribadi tidak dapat diubah maupun diulang.

7.Proses penyampaian pesan yang terjadi saat komunikasi antar pribadi berlangsung tidak
dapat diubah atau diulang kembali.

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
Apa yang telah disampaikan dan dipahami oleh kedua belah pihak akan memberi
stimulasi berbeda – beda. Sehingga, perlu diperhatikan saat penyampaian pesan agar
tercipta komunikasi yang kondusif.

Prinsip-Prinsip dalam Komunikasi Interpersonal

Menurut Joseph A. DeVito (2013), prinsip-prinsip komunikasi interpersonal adalah


sebagai berikut :

1. Komunikasi interpersonal adalah suatu proses transaksional. Komunikasi interpersonal


adalah sebuah proses, atau kejadian yang berkelanjutan, dimana masing-masing elemen
saling bergantung satu sama lain. Komunikasi interpersonal secara konstan terus
terjadi dan mengalami perubahan. Agar dapat memahami gambaran komunikasi
interpersonal sebagai proses transaksional maka model komunikasi transaksional dapat
menjadi jawabannya.

2. Komunikasi interpersonal memiliki tujuan. Komunikasi interpersonal memiliki 5 (lima)


tujuan, yaitu untuk :

1).belajar, komunikasi interpersonal membuat kita dapat belajar memahami


orang lain dan dunia secara lebih baik.

2).membina hubungan, komunikasi interpersonal membantu kita untuk


berhubungan dengan orang lain.

3).mempengaruhi, melalui komunikasi interpersonal kita dapat mempengaruhi sikap dan


perilaku orang lain.

4).bermain – komunikasi interpersonal dapat berfungsi sebagai kegiatan bermain.

5).membantu – melalui komunikasi interpersonal seorang terapis menggunakan teknik


penyebuhan jiwa yang dikenal dengan metode komunikasi terapeutik
dalam keperawatan.

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
3. Komunikasi interpersonal adalah ambigu. Semua pesan berpotensi ambigu, masing-
masing orang akan memberikan makna yang berbeda terhadap pesan yang sama.Terdapat
ambiguitas dalam semua hubungan.

4. Hubungan interpersonal dapat berbentuk simetris atau komplementer.Interaksi interpersonal


dapat merangsang pola perilaku yang sama atau berbeda.

5. Komunikasi interpersonal merujuk pada isi dan hubungan diantara para partisipan.

Dalam sistem komunikasi interpersonal, hubungan interpersonal memegang peranan yang


sangat penting karena hubungan interpersonal yang baik merupakan penanda bagi
komunikasi yang efektif.

6.Komunikasi interpersonal adalah dapat diberi tanda atau ditandai karenanya setiap orang
memisahkan bagian-bagian komunikasi ke dalam stimuli atau rangsangan dan respon
terhadap perspektif dasar yang dimiliki oleh masing-masing partisipan.

7.Komunikasi interpersonal tidak dapat dihindari, tidak dapat diulang, dan tidak dapat diubah.
Ketika berada dalam sebuah situasi interpersonal, kita tidak dapat tidak
berkomunikasi, dan kita tidak dapat mengulang secara tepat sebuah pesan secara
spesifik.

Tujuan Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi yang terjadi antar individu memiliki beberapa tujuan, antara lain :

1).Menyampaikan Informasi, tujuan utama berkomunikasi ialah menyampaikan


informasi.

2).Menumbuhkan Simpati, ketika berbagi informasi,terkadang ada beberapa pesan yang


merupakan pengalaman pribadi. Baik dalam bentuknya pengalaman menyenangkan atau
menyedihkan. Dari sana timbul rasa simpati yang dirasakan oleh kedua belah pihak.

3).Menumbuhkan Motivasi, informasi yang dibagikan menimbulkan motivasi tersendiri.


Apabila pesan tersebut berisi kisah – kisah inspiratif.

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
Elemen-Elemen Komunikasi Antar Pribadi

Menurut Joseph A. DeVito (2013 : 8-16), dalam komunikasi interpersonal terdapat beberapa
unsur atau elemen penting, yaitu :

Sumber-Penerima

Komunikasi interpersonal melibatkan dua orang dimana masing-masing pihak dapat


berperan sebagai sumber (source) yakni membentuk dan mengirimkan pesan dan juga
berperan sebagai penerima (receiver) yakni menerima pesan.

Pesan (Message)

Pesan merupakan sinyal yang dipandang sebagai stimuli atau rangsangan bagi penerima
pesan dan diterima oleh salah satu indera manusia atau kombinasi dari beberapa indera
manusia. Pesan dapat berbentuk verbal maupun non verbal.

Encoding-Decoding

Yang dimaksud dengan encoding adalah tindakan memproduksi pesan seperti menulis dan
berbicara. Sementara itu, yang dimaksud dengan decoding adalah tindakan memahami
pesan seperti mendengar atau membaca.

Media ( Channel )

Yang dimaksud dengan channel adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan
yang menghubungkan sumber dan penerima.

Gangguan ( Noise)

Gangguan atau noise adalah segala sesuatu yang mendistorsi sebuah pesan. Atau hal-hal
yang mencegah penerima menerima sebuah pesan. Gangguan atau noise dalam suatu
komunikasi dapat juga disebut sebagai hambatan-hambatan komunikasi. Terdapat
beberapa jenis gangguan, yaitu gangguan semantik, gangguan fisiologis, gangguan
psikologis, gangguan intelektual, dan gangguan lingkungan.

Umpan balik ( Feedback)

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
Umpan balik atau feedback adalah informasi yang kita terima sebagai bentuk respon
terhadap pesan yang telah kita kirimkan. Umpan balik dapat berupa umpan balik verbal
maupun nonverbal, positif ataupun negatif.

Konteks (Context)

Komunikasi berlangsung dalam sebuah konteks atau lingkungan yang mempengaruhi


bentuk dan isi pesan yang akan disampaikan. Konteks lingkungan dapat berupa lokasi fisik
dimana interaksi terjadi. Sedangkan konteks situasi atau konteks budaya adalah ruang
hidup atau latar belakang budaya dari masing-masing partisipan komunikasi.

Etika (Ethics)

Dalam berkomunikasi harus memiliki etika yang baik, seperti menggunakan kata-kata
sopan, berbicara dengan nada yang tepat, menghargai pendapat orang lain serta
mendengarkan saat orang lain berbicara.

KONSEP DIRI

Self memberikan sebuah kerangka berpikir yang menentukan bagaimana kita


mengelola informasi tentang diri kita sendiri, termasuk motivasi, keadaan emosional, evaluasi
diri, kemampuan dan lain-lain. Bagaimana kita melindungi citra diri kita dari informasi yang
mengancam, mempertahankan konsistensi diri dan untuk menemukan alasan pada setiap
inkonsistensi (Baron & Byrne,2011). Elemen konsep diri merupakan sebuah keyakinan spesifik
yang kita gunakan untuk mendefinisikan skema diri (selfschemas). Skema diri adalah
keyakinan-keyakinan tentang diri yang mengatur dan memandu pemrosesan informasi yang
relevan dengan diri.

Konsep diri adalah jawaban-jawaban seseorang atas pertanyaan "siapa?". Aspek yang
paling penting dari kita adalah diri kita sendiri, dimana kita mengetahui siapa kita, apa jenis
kelamin kita, apa yang kita rasakan dan memori apa yang telah kita alami, dan sebagainya.
Seorang ilmuwan neurosains menyatakan bahwa ada sebuah bagian syaraf yang terietak di
celah antara kedua hemisfer otak kita tepat dibelakang mata, yang nampaknya membantu kita
untuk tetap memiliki kesadaran akan diri kita sendiri. Bagian ini disebut sebagai "korteks

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
prefrontal medial", dimana bagian ini menjadi lebih aktif ketika kita memikirkan diri kita sendiri
(Myers, 2012:47).

Konsep diri individu yang didefinisikan sebagai emosi, nilai serta pikiran yang diyakini
individu ada di dalam dirinya. Konsep diri (self concept) merupakan seperangkat perspektif
yang dipercaya orang mengenai dirinya sendiri. Peranan, talenta, keadaan emosi, nilai,
keterampilan dan keterbatasan sosial, intelektualitas, dan seterusnya yang membentuk
konsep diri (West dan Turner,2011). Hughes, Galbraith dan White juga mengatakan bahwa
konsep diri merupakan deskripsi mengenai diri sendiri yang juga mengandung evaluasi
terhadap diri. Hal tersebut berkaitan pula dengan self esteem (harga diri) dari individu.

Baron, Byrne dan Branscombe (dikutip dari Sarwono dan Meinarno, 2010) mendefinisikan
self esteem merupakan proses evaluasi yang dilakukan terhadap diri sendiri yang
menunjukkan seluruh sikap seseorang terhadap dirinya sendiri. Kemudian, untuk mengetahui
konsep diri yang ada di dalam diri individu, individu melakukan proses self awareness
(kesadaran diri). Dayakisni dan Hudaniah mendefinisikan self awareness merupakan proses di
mana individu mengarahkan perhatian kepada dirinya untuk mengetahui konsep diri yang ada
di dalam dirinya. Ditambahkan pula oleh Steven, Susan dan Ivy (2010) mengenai komponen
dari konsep diri, yaitu attitude, beliefs dan values.

Attitudes didefinisikan sebagai respon individu pada hal yang disukai dan tidak disukai,
misalnya sikap seseorang yang tenang ketika menghadapi masalah di dalam pekerjaan.
Kemudian, beliefs didefinisikan merupakan penerimaan akan sesuatu yang dianggap benar
oleh seseorang atau persetujuan terhadap ide/pernyataan tertentu. Sarwono dan Meinarno
(2010) mendefinisikan values sebagai pedoman yang menunjukkan yang baik dan tidak baik
sehingga mengarahkan individu dalam bertindak, misalnya keadilan dan kejujuran.
Berdasarkan asumsi pada teori interaksionisme simbolik, konsep diri berkembang melalui
interaksi dengan orang lain. Lebih lanjut, Steven, Susan dan Ivy (2010) menjelaskan mengenai
hal-hal yang merupakan bagian dari interaksi yang membentuk konsep diri, yaitu komunikasi,
association with groups dan peran individu. Hal yang pertama adalah komunikasi, yaitu proses
interaksi sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan
menginterpretasikan makna dalam lingkungan.

Teori Konsep Diri Rogers (2013) menggunakan pendekatan yang berpusat pada diri dan
menekankan pada adanya keunikan serta kebebasan dalam bertingkahlaku, sebagaimana

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
persepsi, interpretasi serta pemahaman individu terhadap simulasi dari lingkungan pada saat
itu. Berikut premis-premis dasar dari pendekatan fenomenologis yang digunakan oleh Rogers

1. Tingkah laku merupakan produk atau hasil dari persepsi individu.

2. Persepsi yang dimaksud diatas lebih bersifat “phenomenological” dari pada real atau
nyata.

3. Konsep diri merupakan suatu persepsi dan suatu konsep yang meliputi nilai-nilai yang
ditanamkan dari pola kebudayaan.

4. Tingkah laku diatur oleh konsep diri.

5. Konsep diri relatif konsisten sepanjang waktu dan situasi, dan menghasilkan pola
tingkah laku yang relative konsisten pula.

6. Strategi defence digunakan untuk mencegah adanya kondisi incongruent.

7. Hanya ada satu dorongan dasar yaitu aktualisasi diri.

Diri merupakan serangkaian persepsi-persepsi, keyakinan-keyakinan yang mengorganisir


mengenai diri sendiri. Didalamnya termuat kesadaran akan siapa saya, apa yang saya
lakukan, yang keseluruhannya akan mewarnai persepsi terhadap dunia luar sehingga pada
akhirnya berpengaruh terhadap tingkah laku yang muncul. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa semua tingkah laku yang muncul dari individu merupakan hasil proses persepsi bebas
yang dibangun dan diarahkan oleh individu sesuai dengan dirinya.

Diri sekalipun tidak secara langsung mempengaruhi tingkah laku juga berfungsi sebagai
objek dari sikap serta perasaan-perasaan, sekalipun ini berfungsi sebagai proses yang
mengarahkan dan membangun tingkah laku. Rogers memandang sifat dasar manusia pada
pokoknya adalah positif, pada dasarnya adalah bergerak kearah kedewasaan, sosialisasi dan
aktualisasi diri. Pandangan positif tentang manusia ini menolak Freud dengan mengemukakan
pendapatnya bahwa “…kadang-kadang orang akan bersifat irrasional dalam batinnya, namun
pada saat-saat seperti itu dia sedang neurotic…(Rogers:2013).

Pada keadaannya seperti ini manusia sedikit sekali berfungsi sebagai makhluk yang
sepenuhnya manusiawi. Ketika manusia berfungsi dengan bebasnya, ia terbuka terhadap
pengalaman, dan bebas bertindak didalam cara positif, dapat dipercaya dan konstruktif.
2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
Rogers tidak menganggap dorongan-dorongan destruktif sudah menjadi sifat tetapi
menetapkan suatu pertumbuhan yang alamiah menuju suatu kepribadian yang sehat,
mengaktualisasi diri, dan menyadari dirinya.

Perubahan merupakan hasil dari pendewasaan dan belajar dan arah perubahan
merupakan gerakan menuju “diri yang sebenarnya”. Diri yang sebenarnya ini bukanlah
merupakan keberadaan tanpa tegangan yang statis karena perubahan-perubahan dan
pertumbuhan seperti itu menyingkap kemungkinan lebih lanjut tentang akan menjadi apa
seseorang sesungguhnya.

Rogers juga menekankan akan adanya prinsip konsistensi dan kesesuaian antara diri dan
pengalaman. Individu akan berusaha untuk berada dalam kondisi yang sesuai antara diri dan
pengalaman serta diri idealnya. Konsep diri merupakan predisposisi untuk bertingkah laku.
Sikap yang dihasilkan melalui proses persepsi terhadap diri akan memberi pengaruh pada
seseorang dalam memandang dan menilai dunia sekelilingnya, dan berdasarkan penilaian
inilah seseorang akan bertingkah laku.

Rogers membedakan konsep diri menjadi dua kutub yang berlainan satu dengan lainnya,
yaitu konsep diri positif dan konsep diri negative. Konsep Diri Positif Individu yang memiliki
konsep diri positif artinya ia memandang dirinya secara positif. Ia merasa bahwa dirinya
berharga, disukai dan diterima. Ia akan menjadi lebih percaya diri dan ini akan membantunya
untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan diluar dirinya. Inti dari konsep diri yang
positif ini adalah bahwa ia menerima keberadaan dirinya. Dan penerimaan ini lebih mungkin
mengarah pada kerendahan hati dan kedermawanan diri pada keangkuhan dan keegoisan.
Orang dengan konsep diri yang positif dapat memahami dan menerima sejumlah fakta yang
bermacam-macam tentang dirinya sendiri.

Ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang yang memiliki konsep diri yang
positif, yaitu:

1. Mampu menjadi dirinya sendiri.

2. Mampu memenuhi harapan-harapannya sendiri dari pada harapan individu lain.

3. Memiliki penerimaan yang lebih besar terhadap orang lain.

4. Memiliki penerimaan yang lebih besar terhadap diri sendiri.

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
5. Mampu mengarahkan kehidupannya.

6. Lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalamannya.

Konsep Diri Negatif Individu yang memiliki konsep diri negatif artinya ia memandang
dirinya secara rendah, ditolak, dan ia sendiri juga menjadi kurang bisa menerima dirinya.
Dalam hubungannya dengan lingkungan sosial di luar diri, individu dengan konsep diri yang
negatif akan lebih tergantung dan mempengaruhi oleh lingkungan di luar dirinya. Konsistensi
tingkah lakunya juga akan menjadi lebih rendah dan sangat bergantung kepada harapan
diluar lingkungan di luar dirinya.

Ada beberapa karakteristik yang menunjukkan seseorang yang memiliki konsep diri yang
negative, yaitu:

1. Menjadi sangat sensitive terhadap kritik, karena kritik menjadi penguat bagi perasaan
inferiornya .

2. Sikap terlalu mengkritik orang lain sebagai usaha untuk menutupi gambaran diri yang
sebenarnya karena dengan demikian berusaha mengarahkan perhatian pada orang
lain dan bukan pada dirinya.

3. Kegagalan yang dialaminya akan diproyeksikan pada orang lain sehingga kekurangan
diri dapat dihindari.

4. Terlalu berlebihan terhadap pujian yang diberikan kepadanya.

5. Kurang memiliki minat dalam berkompetisi, dan cenderung menjaga jarak dalam
lingkungan sosialnya.

Konsep diri dapat juga berkaitan dengan anxiety atau kecemasan. Individu dengan
konsep diri yang negatif cenderung akan lebih mudah mengalami kecemasan melalui cara:

1. Adanya ketidakstabilan dan kurang terintegrasinya gambaran diri akan membuat


seseorang menjadi mudah cemas.

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
2. Adanya penghargaan terhadap diri yang rendah akan membuatnya menjadi sensitif
terhadap kejadian yang memantapkan tidak-adekuatan diri. Hal ini dapat menimbulkan
kecemasan.

3. Adanya kebutuhan yang berlebihan akan pengakuan dari luar diri, membuat seseorang
cenderung tampil berpura-pura, tampil berdasarkan harapan lingkungan bukan sebagai
dirinya. Hal ini dapat menimbulkan ketegangan yang pada akhirnya membuat cemas.

4. Perasaan tidak berharga, menghasilkan adanya isolasi, baik secara fisik maupun
emosional dengan orang lain. Ia akan menjadi kesepian, senantiasa terancam dan
terisolisir.

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


15 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied.2013.Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta :PT.RajaGrafindo Persada.

Littlejohn, Stephen W & Karen A Foss. 2011. Theories Of Human Communication Nineth
Edition. Belmont: Thompson Wadsworth Publishing Company

Rakhmat, Jalaludin. 2013. Psikologi Komunikasi.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya

Sendjaja, Sasa Djuarsa.2014. Teori Komunikasi. Universitas Terbuka, Jakarta

Suprapto, Tommy. 2011. Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta : Media Presindo

West, Richard & Lynn H.Turner. 2010.Pengantar Teori Komunikasi analisis dan Aplikasi.
Jakarta : Salemba Humanika

2019 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


16 Cindya Yunita.P, M.I.Kom 0855 1485 359 http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai