PERTEMUAN 10
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa mengerti dan memahami sistem Komunikasi Interpersonal.
Sumber:
Psikologi Komunikasi, Jalaluddin Rachmat, 2013, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Komunikasi Interpersonal, Suranto Aw, 2011, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Dapat diketahui komunikasi interpersonal memiliki banyak fungsi sesuai dengan tujuan si
pengirim dan penerima informasi. Komunikasi interpersonal pada dasarnya berfungsi
menyampaikan informasi yang feedback-nya dapat langsung didapatkan saat komunikasi
interpersonal tersebut berlangsung.
1) Keterbukaan
Menurut sudut pandang humanistis, proses komunikasi interpersonal harus menjadi
proses yang efektif di mana seorang individu harus terbuka terhadap individu lain yang
diajak berkomunikasi. Kedua belah pihak harus memiliki kesediaan dalam membuka diri
dan memberikan informasi. Baik pembawa dan penerima informasi juga harus bersedia
mengakui perasaannya dan pendapatnya kepada pihak lain. Selain itu mereka juga harus
dapat mempertanggung jawabnya isi informasi yang disampaikan. Sikap terbuka amat
penting dalam membangun komunikasi interpersonal yang efektif.
2) Empati
Sikap empati didefinisikan sebagai kemampuan manusia dalam menempatkan diri pada
posisi manusia lainnya. Memiliki empati artinya individu harus mampu memahami apa
yang dirasakan oleh orang lain baik secara emosional atau pun intelektual. Dengan
adanya kemampuan empati dari kedua belah pihak, sistem komunikasi interpersonal
dapat berjalan secara efektif di mana pesan dalam komunikasi dapat tersampaikan dengan
baik.
3) Sikap mendukung
Sikap sportif juga sangat penting untuk menciptakan komunikasi interpersonal yang
efektif. Baik pembawa dan penerima informasi harus memberikan sifat mendukung
terhadap isi pesan yang disampaikan. Individu seharusnya mengurangi sifat sifat
menentang informasi karena alasan personal seperti kecemasan, ketakutan dan hal
lainnya. Penentangan yang dilakukan oleh salah satu atau kedua belah pihak dapat
menggagalkan tujuan komunikasi interpersonal. Penentangan akan membuat individu
memahami isi informasi yang diberikan. Untuk itulah sifat mendukung wajib dimiliki
pelaku komunikasi interpersonal.
Atraksi Interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik
seseorang. Adapun proses umum dari atraksi interpersonal adalah afiliasi, daya tarik, dan
komunikasi atau interaksi dengan orang lain.
1. Afiliasi
Afiliasi adalah kecenderungan untuk berhubungan, berkumpul, berkerumun dengan orang
lain. Dorongan ini sebagian disebabkan oleh faktor biologis.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © September 2019
Atraksi Interpersonal
Dalam hubungan dengan atraksi interpersonal ini ada empat teori Liking yang menjelaskan,
yaitu:
1. Reinforcement Theory
Teori ini menjelaskan bahwa seseorang menyukai orang lain adalah sebagai hasil belajar.
2. Equity Theory
Teori ini menjelaskan bahwa dalam suatu hubungan manusia selalu cenderung menjaga
keseimbangan antara harga (cost) yang dikeluarkan dengan ganjaran (reward) yang
diperoleh.
3. Exchange Theory
Teori ini berpendapat bahwa interaksi sosial diibarat sebagai transaksi dagang. Jika orang
kenal pada seseorang yang mendatangkan keuntungan ekonomis dan psikologis akan
lebih disukai.
4. Gain Loss Theory
Teori ini berpendapat bahwa orang cenderung lebih menyukai orang-orang yang
menguntungkan bagi kita dan kurang tertarik pada orang-orang yang merugikan.
kita bukan sekedar menentukan content, tetapi juga relationship. Pandangan ini merupakan
hal baru dan untuk menunjukkan hubungan pesan komunikan ini disebut Metakomunikasi.
Dalam hal ini berarti bahwa studi komunikasi interpersonal bergeser dari isi pesan
kepada aspek relasional. Aspek relasional inilah yang menjadi unit analisis dari komunikasi
interpersonal. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik
hubungan interpesonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat
persepsinya sehingga makin efektif komunikasi itu berlangsung.
Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses pengolahan pesan (baik verbal
maupun nonverbal) secara timbal balik terjadi dan hal ini dinamakan komunikasi
interpersonal.
Hubungan interpersonal dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor:
1. Jumlah individu yang terlibat yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan
diad adalah hubungan antara dua individu.
2. Hubungan triad adalah hubungan interpersonal antara tiga orang. Dibandingkan
dengan hubungan diad, hubungan ini lebih kompleks, tingkat keintiman rendah dan
keputusan yang diambil berdasarkan voting.
3. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,adalah hubungan tugas (task relationship) dan
hubungan sosial (social relationship).
4. Berdasarkan jangka waktu: hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang.
5. Berdasarkan tingkat kedalaman/keintiman: hubungan akrab/intim
6. Tahap-tahap hubungan interpesonal, yaitu inisiasi, eksplorasi, intensifikasi,
formalisasi, redefinisi, deteriorasi.
Pola-pola Relasional
Pola relasional adalah sebuah hubungan tumbuh, berkembang pula pola-pola komunikasi
yang merupakan hasil aturan yang dikembangkan para partisipan.
Ruben menyebutkan ada empat pola relasional, yaitu:
1. Suportif dan Defensif
Sikap suportif merupakan sikap yang mendukung komunikasi interpersonal sebaliknya
dengan dengan sikap defensif.
2. Tergantung (Dependen) dan Tidak Bergantung (Independen)
Hubungan yang beriklim dependen dicirikan jika salah satu individu sangat tergantung
pada individu lainnya, misalnya karena dukungan, uang, pekerjaan, kepemimpinan,
petunjuk.
Sebaliknya ada hubungan yang menunjukkan tidak bergantungnya satu individu dengan
individu lainnya (hubungan independen). Pada hubungan seperti ini, seorang individu
secara bebas dapat menyatakan ketidaksepakatan, ketidaksetujuan, dan penolakan pada
individu lainnya.
3. Progresif dan Regresif
Hubungan progresif adalah hubungan ditandai dan menimbulkan keputusan serta
harmoni. Artinya, hubungan mengarah ke iklim positif. Sebaliknya dengan regresif:
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © September 2019
(b) dalam aktivitasnya, sistem komunikasi interpersonal dikendalikan oleh pihak-pihak yang
terlibat dalam komunikasi.
Filter ini akan membatasi perhatian kita terhadap stimuli yang berkenan dengan
pertimbangan psikologis kita, misalnya kita lebih memperhatikan orang yang senasib
dengan kita saja.
2. Gunung Es Karakteristik Manusia
Karakteristik manusia bisa dikatakan sebuah misteri. Karena sebagian besar karakter
manusia tidak dapat dengan mudah ditangkap oleh indera. Seperti gunung es, yang
kelihatannya hanya sedikit, sedangkan yang tidak kelihatan karena berada dalam lautan
sangatlah banyak. Bongkahan gunung es memiliki enam sampai tujuh kali massa di
bawah permukaan air lebih banyak dari pada di atas. Namun jika melihat gunung es,
seseorang sering tidak segera menyadari bagian yang tersembunyi. Jika bagian atas
diubah dengan memilah segumpal, gunung es akan menyesuaikan posisinya di air dan
kemungkinannya adalah beberapa bagian lain akan muncul. Ini sama dengan perilaku dan
karakteristik manusia.
Apabila kita menilai orang lain, maka kenyataannya adalah kita hanya dapat melihat
penampilan luarnya dan perkataannya saja. Seperti gunung es, yang dilihat orang lain
lebih sedikit dibandingkan dengan hal yang tidak kelihatan. Mempersepsi karakteristik
seseorang akan dihadapkan dengan aspek fisik dan mantel, lahiriah dan batiniah, jasmani
dan rohani, serta sesuatu yang kelihatan dan tidak kelihatan. Oleh karena itu,
mempersepsi orang jauh lebih sulit daripada mempersepsi objek (benda).
Untuk koleksi tas, Syahrini punya berbagai jenis tas Hermes dan Coco Chanel. Ia juga
menunjukkan beberapa clutch cantik di akun Instagramnya. Salah satunya adalah clutch
Judith Leiber seharga $ 3.295 atau sekitar lebih dari Rp 30 juta.
Well, si ratu fashion ini memang memiliki koleksi yang luar biasa bila kita mengintip akun
instagramnya. Meski beberapa foto Syahrini tentang koleksi brandednya sempat mendapat
banyak komentar miring karena dianggap pamer, ia tetap santai dan mengupload foto-
fotonya. Well, bagaimana menurut Anda, Ladies?
Hal tersebut berkaitan dengan gunung es karakteristik manusia. Di mana gunung es itu yang
kelihatan hanya sedikit, sedang yang tidak kelihatan karena berada di dalam air laut sangat
banyak. Pada kenyataannya, kita hanya melihat penampilan luar seseorang saja: pakaian,
asesoris, dan fisiknya. Melihat penapilan Syahrini yang begitu glamour, tentunya akan timbul
berbagai persepsi dari masyarakat umum. Persepsi itu ada yang baik dan ada yang buruk.
Perbedaan persepsi inilah yang akan membuat masyarakat bisa berkomunikasi dengannya.