Anda di halaman 1dari 10

E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1

Copyright © September 2019

PERTEMUAN 10
SISTEM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Kompetensi Dasar:
Mahasiswa mengerti dan memahami sistem Komunikasi Interpersonal.

Sumber:
Psikologi Komunikasi, Jalaluddin Rachmat, 2013, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Komunikasi Interpersonal, Suranto Aw, 2011, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Pengertian Komunikasi Interpersonal


Menurut Littlejohn (1999) mendefinisikan komunikasi antar pribadi (Interpersonal
Communication) adalah komunikasi antara individu-individu.
Sedangkan Menurut Deddy Mulyana (2008:81) bahwa komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya
menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal.
R. Wayne Pace memberikan gagasan tentang komunikasi antar orang atau juga disebut
komunikasi interpersonal. Wayne Pace mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai
proses komunikasi antara dua orang ataupun lebih dengan media tatap muka langsung dimana
sang pengirim informasi dapat memberikan informasinya secara langsung dan sang penerima
mendapatkan informasi secara langsung dan dapat pula langsung memberikan tanggapan.
Informasi yang disampaikan dalam komunikasi interpersonal dapat berupa verbal dan non-
verbal.
Komunikasi interpersonal ini terdiri dari dua unsur pokok, yakni isi informasi dan bagaimana
isi informasi tersebut dikatakan atau diinformasikan baik secara verbal maupun non verbal.
Kedua unsur ini harus diperhatikan secara seksama dalam kaitannya dengan kondisi dan
situasi pembawa dan penerima pesan.

Fungsi Komunikasi Interpersonal


Secara umum, komunikasi interpersonal memiliki fungsi untuk meningkatkan hubungan antar
manusia, mengurangi potensi konflik antar orang dan berbagi pengetahuan ataupun
pengalaman dengan orang lain. Komunikasi interpersonal memiliki peluang untuk
meningkatkan hubungan personal antara pihak yang melakukan komunikasi interpersonal.
Dengan adanya komunikasi interpersonal, manusia dapat membina hubungan yang baik
sehingga mengurangi risiko konflik yang mungkin terjadi antar pihak tertentu. Fungsi sistem
komunikasi interpersonal ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
 Untuk mengenal diri sendiri maupun pribadi orang lain. Mengetahui lebih dalam tentang
lingkungan tempat kita tinggal dan bersosialiasi.
 Menciptakan dan memelihara hubungan yang baik antar pribadi manusia.
 Mengubah sikap dan perilaku seseorang.
 Menghibur diri atau bagian dari kesenangan pribadi.
 Membantu orang lain untuk menyelesaikan masalahnya.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2
Copyright © September 2019

Dapat diketahui komunikasi interpersonal memiliki banyak fungsi sesuai dengan tujuan si
pengirim dan penerima informasi. Komunikasi interpersonal pada dasarnya berfungsi
menyampaikan informasi yang feedback-nya dapat langsung didapatkan saat komunikasi
interpersonal tersebut berlangsung.

Sifat Komunikasi Interpersonal


Sistem komunikasi interpersonal juga dapat dibedakan menurut sifatnya. Berikut adalah
pembagian sifat dari komunikasi interpersonal:
1) Komunikasi Diadik
Komunikasi jenis ini adalah komunikasi yang terjadi antara dua orang dalam keadaan
tatap muka langsung. Jenis komunikasi diadik ini dapat dilakukan melalui percakapan,
dialog dan wawancara. Dalam percakapan, komunikasi diadik berjalan dalam suasana
yang lebih santai dan cenderung bersahabat. Dalam media dialog, komunikasi berjalan
dalam keadaan yang lebih intim dan lebih personal. Sedangkan dalam proses wawancara,
komunikasi interpersonal berjalan dengan lebih serius. Dalam komunikasi wawancara,
ada satu pihak yang lebih dominan dalam memberikan pertanyaan dan pihak lainnya
menjadi penjawab.
2) Komunikasi kelompok kecil
Dalam sebuah kelompok kecil, proses komunikasi interpersonal berjalan di antara tiga
orang ataupun lebih secara tatap muka. Seluruh anggota grup melakukan interaksi antara
satu dan lainnya. Dalam komunikasi kelompok kecil ini sering diklasifikasikan sebagai
komunikasi antar personal karena setiap anggotanya terlibat dalam kegiatan komunikasi
langsung yang terjadi dengan tatap muka. Pembicaraan dalam komunikasi kelompok
kecil berlangsung dengan terpotong potong. Dalam hal ini tidak ada pembicaraan yang
mendominasi sehingga setiap anggota bisa mengutarakan pendapatnya dalam porsi yang
seimbang.
Setiap anggota bisa berperan sebagai pemberi maupun penerima informasi. Peran anggota
dalam komunikasi kelompok kecil memang sulit diidentifikasi karena pengaruh
komunikasi ini bisa bermacam macam terhadap anggota kelompoknya. Besar kelompok
kecil ini memang belum dapat disepakati, namun biasanya jumlah kelompok kecil ini bisa
mencapai 30-50 orang.
Dalam sifatnya sebagai komunikasi interpersonal, baik komunikasi diadik dan
komunikasi kelompok kecil memiliki ciri bahwa proses komunikasi terjadi antara dua
orang secara tatap muka langsung.

Komponen Sistem Komunikasi Interpersonal


Dalam berbagai perspektif, komunikasi interpersonal bisa menjadi cara yang efektif maupun
tidak efektif. Sistem komunikasi interpersonal ini dapat ditinjau dari berbagai macam sudut
pandang, salah satunya dalam perspektif humanistis. Dalam perspektif humanistis, sistem
komunikasi interpersonal dikaitkan dengan beberapa sifat seperti keterbukaan, sikap empati
mendukung, sikap positif, kesetaraan komunikasi, proses komunikasi yang jujur, bermakna
dan memuaskan semua pihak. Berikut poin poin penting komponen sistem komunikasi
interpersonal dalam sudut pandang humanistis.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3
Copyright © September 2019

1) Keterbukaan
Menurut sudut pandang humanistis, proses komunikasi interpersonal harus menjadi
proses yang efektif di mana seorang individu harus terbuka terhadap individu lain yang
diajak berkomunikasi. Kedua belah pihak harus memiliki kesediaan dalam membuka diri
dan memberikan informasi. Baik pembawa dan penerima informasi juga harus bersedia
mengakui perasaannya dan pendapatnya kepada pihak lain. Selain itu mereka juga harus
dapat mempertanggung jawabnya isi informasi yang disampaikan. Sikap terbuka amat
penting dalam membangun komunikasi interpersonal yang efektif.
2) Empati
Sikap empati didefinisikan sebagai kemampuan manusia dalam menempatkan diri pada
posisi manusia lainnya. Memiliki empati artinya individu harus mampu memahami apa
yang dirasakan oleh orang lain baik secara emosional atau pun intelektual. Dengan
adanya kemampuan empati dari kedua belah pihak, sistem komunikasi interpersonal
dapat berjalan secara efektif di mana pesan dalam komunikasi dapat tersampaikan dengan
baik.
3) Sikap mendukung
Sikap sportif juga sangat penting untuk menciptakan komunikasi interpersonal yang
efektif. Baik pembawa dan penerima informasi harus memberikan sifat mendukung
terhadap isi pesan yang disampaikan. Individu seharusnya mengurangi sifat sifat
menentang informasi karena alasan personal seperti kecemasan, ketakutan dan hal
lainnya. Penentangan yang dilakukan oleh salah satu atau kedua belah pihak dapat
menggagalkan tujuan komunikasi interpersonal. Penentangan akan membuat individu
memahami isi informasi yang diberikan. Untuk itulah sifat mendukung wajib dimiliki
pelaku komunikasi interpersonal.

Pandangan humanistis terhadap sistem komunikasi interpersonal lainnya adalah:


1) Sikap positif
Dalam perspektif humanistis, komunikasi interpersonal juga harus dilandasi oleh sikap
positif antar kedua belah pihak. Pemberi dan penerima informasi harus memiliki
pemikiran positif terhadap prang lain dan juga dirinya sendiri.
2) Sikap kesetaraan
Kesamaan atau kesetaraan perilaku dari pihak pihak yang melakukan komunikasi
interpersonal juga menjadi kunci untuk menciptakan komunikasi interpersonal yang
efektif. Pihak yang memiliki sifat, pemikiran, nilai dan kebiasaan yang sejalan cenderung
dapat membangun komunikasi interpersonal yang lebih efektif.

Atraksi Interpersonal
Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik
seseorang. Adapun proses umum dari atraksi interpersonal adalah afiliasi, daya tarik, dan
komunikasi atau interaksi dengan orang lain.
1. Afiliasi
Afiliasi adalah kecenderungan untuk berhubungan, berkumpul, berkerumun dengan orang
lain. Dorongan ini sebagian disebabkan oleh faktor biologis.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © September 2019

Terdapat beberapa alasan mengapa kita berafiliasi, yaitu:


1) Untuk mendapatkan imbalan sosial (Social Reward)
2) Mengurangi rasa takut
3) Untuk memperoleh pembandingan sosial
Variasi-variasi dalam afiliasi terjadi karena tidak semua orang mempunyai kebutuhan yang
sama akan afiliasi, baik secara umum maupun khusus sehingga ada hal-hal lain yang
berkaitan dengan kebutuhan afiliasi, yaitu: urutan kelahiran, informasi dan attachment
(kecemasan, sikap menghindar).

2. Daya Tarik (Atraksi)


Atraksi adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Adanya daya
tarik ini membentuk rasa suka. Rasa suka pada seseorang umumnya membuat orang yang kita
sukai menjadi signifikan bagi kita.
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tarik seseorang dengan orang lain adalah:
a. Faktor-faktor personal (kesamaan karakteristik personal, cognitive consistent theory,
tekanan sosial (stress), harga diri yang rendah, isolasi sosial);
b. Faktor-faktor situasional (daya tarik fisik, ganjaran, familiarity, kedekatan dan
kemampuan.

Atraksi Interpersonal
Dalam hubungan dengan atraksi interpersonal ini ada empat teori Liking yang menjelaskan,
yaitu:
1. Reinforcement Theory
Teori ini menjelaskan bahwa seseorang menyukai orang lain adalah sebagai hasil belajar.
2. Equity Theory
Teori ini menjelaskan bahwa dalam suatu hubungan manusia selalu cenderung menjaga
keseimbangan antara harga (cost) yang dikeluarkan dengan ganjaran (reward) yang
diperoleh.
3. Exchange Theory
Teori ini berpendapat bahwa interaksi sosial diibarat sebagai transaksi dagang. Jika orang
kenal pada seseorang yang mendatangkan keuntungan ekonomis dan psikologis akan
lebih disukai.
4. Gain Loss Theory
Teori ini berpendapat bahwa orang cenderung lebih menyukai orang-orang yang
menguntungkan bagi kita dan kurang tertarik pada orang-orang yang merugikan.

Jenis Hubungan Interpesonal


Hakikat dari hubungan interpersonal adalah bahwa ketika berkomunikasi, kita bukan
hanya menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Jadi,
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |5
Copyright © September 2019

kita bukan sekedar menentukan content, tetapi juga relationship. Pandangan ini merupakan
hal baru dan untuk menunjukkan hubungan pesan komunikan ini disebut Metakomunikasi.
Dalam hal ini berarti bahwa studi komunikasi interpersonal bergeser dari isi pesan
kepada aspek relasional. Aspek relasional inilah yang menjadi unit analisis dari komunikasi
interpersonal. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik
hubungan interpesonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya, makin cermat
persepsinya sehingga makin efektif komunikasi itu berlangsung.
Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses pengolahan pesan (baik verbal
maupun nonverbal) secara timbal balik terjadi dan hal ini dinamakan komunikasi
interpersonal.
Hubungan interpersonal dapat diklasifikasikan berdasarkan faktor-faktor:
1. Jumlah individu yang terlibat yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan
diad adalah hubungan antara dua individu.
2. Hubungan triad adalah hubungan interpersonal antara tiga orang. Dibandingkan
dengan hubungan diad, hubungan ini lebih kompleks, tingkat keintiman rendah dan
keputusan yang diambil berdasarkan voting.
3. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai,adalah hubungan tugas (task relationship) dan
hubungan sosial (social relationship).
4. Berdasarkan jangka waktu: hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang.
5. Berdasarkan tingkat kedalaman/keintiman: hubungan akrab/intim
6. Tahap-tahap hubungan interpesonal, yaitu inisiasi, eksplorasi, intensifikasi,
formalisasi, redefinisi, deteriorasi.

Pola-pola Relasional
Pola relasional adalah sebuah hubungan tumbuh, berkembang pula pola-pola komunikasi
yang merupakan hasil aturan yang dikembangkan para partisipan.
Ruben menyebutkan ada empat pola relasional, yaitu:
1. Suportif dan Defensif
Sikap suportif merupakan sikap yang mendukung komunikasi interpersonal sebaliknya
dengan dengan sikap defensif.
2. Tergantung (Dependen) dan Tidak Bergantung (Independen)
Hubungan yang beriklim dependen dicirikan jika salah satu individu sangat tergantung
pada individu lainnya, misalnya karena dukungan, uang, pekerjaan, kepemimpinan,
petunjuk.
Sebaliknya ada hubungan yang menunjukkan tidak bergantungnya satu individu dengan
individu lainnya (hubungan independen). Pada hubungan seperti ini, seorang individu
secara bebas dapat menyatakan ketidaksepakatan, ketidaksetujuan, dan penolakan pada
individu lainnya.
3. Progresif dan Regresif
Hubungan progresif adalah hubungan ditandai dan menimbulkan keputusan serta
harmoni. Artinya, hubungan mengarah ke iklim positif. Sebaliknya dengan regresif:
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © September 2019

hubungan tetap berkembang, namun mengarah atau menimbulkan ketidakpuasan dan


ketidakharmonisan.
4. Self-Fulfilling dan Self-Defeating Prophecies
Pola yang dapat mempengaruhi suatu hubungan dipengaruhi oleh harapan kita. Dalam
banyak kasus, apa yang kita harapkan terjadi sering terjadi; atau paling tidak, apa yang
kita harapkan akan mempengaruhi apa yang sesungguhnya terjadi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pola Hubungan Interpersonal


Menurut Ruben, terbentuknya pola-pola komunikasi interpesonal dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
1. Tingkat hubungan dan konteks
Pola yang berkembang akan berbeda pada tingkat komunikasi yang satu dengan yang
lain. Misalnya, jika baru berkenalan (berarti pada tahap inisiasi) orang tidak mungkin
berlaku defensif. Konteks komunikasi juga berpengaruh. Orang yang bertemu di mall
akan berbeda perilakunya dengan jika bertemu di taman yang sepi atau di kelas.
2. Kebutuhan Interpersonal dan Gaya Komunikasi
Kebutuhan seseorang dalam berhubungan dengan individu lainnya akan mempengaruhi
iklim komunikasi yang berkembang. Kebutuhan itu, misalnya kebutuhan akan kasih
sayang atau mengontrol orang lain. Orang yang ingin mengontrol orang lain akan
berlaku defensif atau orang lain tergantung kepadanya.
Gaya komunikasi seseorang juga bisa mempengaruhi pola yang mungkin berkembang
dalam suatu hubungan. Ada orang yang berbicara seperti senapan mesin, ada orang yang
pendiam dan pasif.
3. Kekuasaan
Kekuasaan yang dimiliki seseorang juga mempengaruhi pola komunikasi yang
berkembang. Jika seseorang lebih berkuasa dibandingkan yang lain, tidak mungkin akan
terjadi hubungan yang sejajar, yang satu pasti lebih tergantung pada yang lain. Hubungan
ini disebut hubungan Asimetris.
Sebaliknya, juga memungkinkan terjadi hubungan yang ditandai oleh kesejajaran; tidak
ada yang lebih berkuasa dibandingkan yang lain. Ini disebut hubungan Simetris.
Misalnya hubungan antara dua teman dekat.
4. Konflik
Kehadiran suatu konflik adalah bagian dari dinamika komunikasi manusia. Konflik yang
dapat diselesaikan dengan baik dapat menyebabkan suatu hubungan menjadi makin baik,
tetapi sebaliknya konflik dapat mengakibatkan suatu hubungan melemah dan hancur.
Konflik akan memberi warna pada pola yang terjadi. Misalnya, terjadinya konflik akan
menghasilkan ketidakpuasan dan ketidakharmonisan, sehingga muncul iklim regresif.
Sebaliknya, ketiadaan konflik atau konflik yang dapat diselesaikan dengan baik akan
menimbulkan kepuasan sehingga memunculkan iklim progresif.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7
Copyright © September 2019

Komunikasi Interpersonal Sebagai Sistem


Sistem adalah suatu agregasi atau kumpulan objek-objek yang terangkai dalam sebuah pola
interaksi dan saling ketergantungan yang teratur. Ada lima unsur utama yang terdapat dalam
sistem:
1) Elemen-elemen atau bagian-bagian
2) Adanya interaksi atau hubungan antarelemen atau bagian
3) Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen atau bagian-bagian tersebut menjadi
suatu kesatuan
4) Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir
5) Berada dalam suatu lingkungan yang kompleks
Ada tiga komponen sistem yaitu: input, proses (pengolah) dan output. Input merupakan
komponen penggerak, proses (pengolah) merupakan sistem operasi, output menggambarkan
hasil kerja sistem.
Komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem, berarti apabila dikaji secara seksama dalam
proses komunikasi itu juga terdapat komponen input, proses, dan produk. Input adalah
komponen penggerak, sumber daya awal yang menggerakkan proses komunikasi
interpersonal misalnya harapan dan aturan. Elemen input yang juga menggerakkan proses
komunikasi interpersonal ialah adanya persepsi interpersonal dan konsep diri. Komponen
proses berarti proses komunikasi interpersonal itu sendiri.
Tubbs & Moss terjemahan Deddy Mulyana (melalui Suranto Aw 2011:55) menegaskan
bahwa harapan dan aturan menggerakkan manusia untuk berkomunikasi. Tidak ada dua orang
manusia, bagaimanapun akrabnya hubungan mereka, benar-benar hidup terlepas dari aturan-
aturan dan harapan-harapan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan hubungan mereka,
mereka juga mengembangkan sejenis masyarakat miniatur, suatu sistem sosial dua orang
yang dilengkapi beberapa aturan dan harapan, beberapa ganjaran dan hukuman yang berlaku
di antara mereka berdua. Elemen input yang juga menggerakkan proses komunikasi
interpersonal ialah adanya persepsi interpersonal dan konsep diri. Manusia adalah makhluk
berpikir yang memiliki nalar rasional untuk menilai segala stimuli. Proses menilai stimuli
adalah persepsi. Di samping itu, manusia juga mempunyai ukuran kepatutan dalam
berperilaku yang bersumber dari konsep diri.
Komponen proses, berarti proses komunikasi interpersonal itu sendiri. Aturan dan harapan
tersebut menggerakkan komunikator dan komunikan berinteraksi. Materi yang diinteraksikan
adalah pesan. Proses komunikasi interpersonal tersebut hendak mencapai tujuan tertentu yang
mengejawantah dalam bentuk komponen produk, yaitu berupa pengetahuan, sikap, atau
perilaku.
Togar M. Simatupang (Surant0, 2011) menyebutkan ada dua macam sistem, yaitu sistem
alamiah dan buatan. Sistem alamiah adalah sistem yang telah terbentuk dengan sendirinya
yang dapat ditemui di alam bebas misalnya sistem ekologi, tata surya, dan sebagainya.
Sedangkan sistem buatan adalah sistem yang diciptakan dan dikendalikan dengan tujuan
tertentu.
Dengan demikian, sistem komunikasi interpersonal termasuk sebuah sistem buatan, dengan
alasan:
(a) adanya sistem komunikasi interpersonal karena direncanakan dan diciptakan sebagai
upaya untuk transaksi informasi; dan
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8
Copyright © September 2019

(b) dalam aktivitasnya, sistem komunikasi interpersonal dikendalikan oleh pihak-pihak yang
terlibat dalam komunikasi.

Aturan dan Harapan


Setiap manusia hidup dalam suatu lingkungan sosial masyarakat tertentu. Setiap masyarakat
itu pasti memberlakukan adanya aturan baik berupa nilai-nilai, norma, maupun etika yang
diacu untuk ketertiban interaksi warga masyarakat. Selain itu, setiap individu pastilah
mempunyai harapan, tujuan, keinginan, cita-cita. Harapan itu sendiri dipengaruhi oleh
motivasi, pengalaman, dan kepribadian setiap individu. Jadi, dapat dikatakan bahwa aturan
dan harapan menjadi input yang menggerakkan individu melakukan komunikasi
interpersonal. Harapan dan aturan harus berjalan bersamaan. Jika hanya harapan saja tanpa
ada aturan, cenderung mendorong manusia untuk serakah, melakukan berbagai hal untuk
mengejar keuntungan sendiri dan mengabaikan hak orang lain.
Setiap individu memiliki harapan dan aturan yang saling berbeda dengan yang lain, maka
situasi ini menghasilkan karakter cara berkomunikasi interpersonal setiap individu bersifat
unik, khusus, dan berbeda dengan orang lain.
Kitty O. Locker (melalui Suranto Aw 2011:58) mengatakan bahwa cara berkomunikasi
seseorang dipengaruhi oleh norma sosial budaya yang bersumber dari national culture,
organizational culture, dan personal culture.
Aturan yang ada di dalam masyarakat beraneka ragam sehingga beraneka ragam pula
praktek-praktek komunikasi. Risikonya adalah terjadi perbedaan parameter benar-salah dan
baik-buruk dalam diri satu orang dengan yang lainnya. Praktek komunikasi yang menurut
saya benar dan baik, ada kemungkinan menurut anda salah dan buruk. Hal tersebut dapat
menimbulkan masalah komunikasi verbal yang menjadi serius ketika saling berkomunikasi
terutama bagi orang-orang yang memiliki perbedaan latar belakang sosial budaya yang besar.

Hubungan Sensasi, Persepsi, Dan Komunikasi


Indera manusia menangkap stimuli (melakukan sensasi), kemudian stimuli itu dipersepsikan
sehingga menghasilkan makna. Kalau makna yang dihasilkan benar, maka akan mendukung
keberhasilan proses komunikasi. Dengan kata lain, kendala komunikasi dapat berawal dari
kesalahan memberi makna dalam persepsi tersebut.
1) Dua Jenis Filter
Kemampuan kita untuk menyerap stimuli dengan inderawi terbatas sehingga kita tidak
mungkin dapat mengumpulkan seluruh informasi tentang karakteristik orang lain secara
lengkap. Kita mempunyai minat yang berbeda-beda, sehingga yang memperoleh
perhatian inderawi juga hanya sesuatu yang kita minati. Terkadang kita tidak
memperhatikan stimuli yang penting karena tidak berminat. Dengan demikian setiap
orang hanya memperhatikan sebagian dari stimuli yang tersedia sekaligus mengabaikan
stimuli lainnya dengan memanfaatkan filter. Ada dua jenis filter yaitu:
a. Filter Fisiologis
Filter ini menunjuk di mana perhatian kita hanya tertuju kepada hal-hal yang menarik
indera kita, dalam menangkap objek secara fisik.
b. Filter Psikologis
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |9
Copyright © September 2019

Filter ini akan membatasi perhatian kita terhadap stimuli yang berkenan dengan
pertimbangan psikologis kita, misalnya kita lebih memperhatikan orang yang senasib
dengan kita saja.
2. Gunung Es Karakteristik Manusia
Karakteristik manusia bisa dikatakan sebuah misteri. Karena sebagian besar karakter
manusia tidak dapat dengan mudah ditangkap oleh indera. Seperti gunung es, yang
kelihatannya hanya sedikit, sedangkan yang tidak kelihatan karena berada dalam lautan
sangatlah banyak. Bongkahan gunung es memiliki enam sampai tujuh kali massa di
bawah permukaan air lebih banyak dari pada di atas. Namun jika melihat gunung es,
seseorang sering tidak segera menyadari bagian yang tersembunyi. Jika bagian atas
diubah dengan memilah segumpal, gunung es akan menyesuaikan posisinya di air dan
kemungkinannya adalah beberapa bagian lain akan muncul. Ini sama dengan perilaku dan
karakteristik manusia.
Apabila kita menilai orang lain, maka kenyataannya adalah kita hanya dapat melihat
penampilan luarnya dan perkataannya saja. Seperti gunung es, yang dilihat orang lain
lebih sedikit dibandingkan dengan hal yang tidak kelihatan. Mempersepsi karakteristik
seseorang akan dihadapkan dengan aspek fisik dan mantel, lahiriah dan batiniah, jasmani
dan rohani, serta sesuatu yang kelihatan dan tidak kelihatan. Oleh karena itu,
mempersepsi orang jauh lebih sulit daripada mempersepsi objek (benda).

Contoh Kasus Sistem Komunikasi Interpersonal


Berikut adalah contoh kasus yang berkaitan dengan sistem komunikasi interpersonal:
*Kasus : “Ragam Koleksi Fashion Bermerek Milik Syahrini Yang 'Cetar' Banget” Jum'at, 18
Januari 2013 12:27
Princes Syahrini/Instagram
Vemale.com - Syahrini memang terkenal dengan gaya busana yang glamour. Tak heran,
karena bila Anda mengikuti akun Instagram Syahrini, Anda bisa menemukan foto-foto
menakjubkan tentang kehidupan Syahrini. Mulai dari mendapatkan koleksi tas dan sepatu
branded, bepergian ke luar negeri, menggunakan pakaian yang cantik dan sebagainya. Wanita
cantik ini sering berbagi foto mengenai koleksi fashionnya yang 'cetar' banget.
Koleksi cantik tersebut berjajar-jajar bak produk yang masih dipajang di etalase butik mahal.
Atau disandingkan dengan Syahrini untuk menjelaskan gaya fashion apa yang ia kenakan
pada hari tersebut.
Sebut saja tas Hermes original yang menjadi kebanggaannya. Banyak yang mempertanyakan
apakah tas tersebut asli atau tidak sehingga Syahrini pun memotret tas tersebut dengan
sertifikat keaslian produk. Ada juga deretan sepatu Louboutin yang sudah pasti harganya
tidak murah. Sepatu-sepatu dan tas cantik bermerek tersebut memenuhi koleksi foto Syahrini
dalam akun Instagramnya.
Koleksi fashion pribadi Syahrini bervariasi. Mulai dari sepatu blik-blink Louboutin, hingga
dress motif animal prints dari Kim Kadarshian Collection. Wow, sepertinya Syahrini sudah
menguras kocek cukup dalam ya? Namun koleksi tersebut hanya beberapa dari yang dia
miliki, Ladies.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10
Copyright © September 2019

Untuk koleksi tas, Syahrini punya berbagai jenis tas Hermes dan Coco Chanel. Ia juga
menunjukkan beberapa clutch cantik di akun Instagramnya. Salah satunya adalah clutch
Judith Leiber seharga $ 3.295 atau sekitar lebih dari Rp 30 juta.
Well, si ratu fashion ini memang memiliki koleksi yang luar biasa bila kita mengintip akun
instagramnya. Meski beberapa foto Syahrini tentang koleksi brandednya sempat mendapat
banyak komentar miring karena dianggap pamer, ia tetap santai dan mengupload foto-
fotonya. Well, bagaimana menurut Anda, Ladies?
Hal tersebut berkaitan dengan gunung es karakteristik manusia. Di mana gunung es itu yang
kelihatan hanya sedikit, sedang yang tidak kelihatan karena berada di dalam air laut sangat
banyak. Pada kenyataannya, kita hanya melihat penampilan luar seseorang saja: pakaian,
asesoris, dan fisiknya. Melihat penapilan Syahrini yang begitu glamour, tentunya akan timbul
berbagai persepsi dari masyarakat umum. Persepsi itu ada yang baik dan ada yang buruk.
Perbedaan persepsi inilah yang akan membuat masyarakat bisa berkomunikasi dengannya.

Anda mungkin juga menyukai