Anda di halaman 1dari 9

MODUL PERKULIAHAN

Komunikasi Sebagai
Proses Interaksi
Simbol, konteks dan
makna:
Sub Judul:
Teori-teori interaksi simbolik

ABSTRAK E-learning
TUJUAN

03
Mampu memahami dan Ketepatan penjelasan
menjelaskan Komunikasi komunikasi sebagai proses
interaksi

2019 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 May Rizdiana M.I.Kom http://www.undira.ac.id
PEMBAHASAN
Teori Interaksionalisme Simbolis
Teori interaksi simbolik bermula dari interaksionisme simbolik yang digagas oleh George
Herbert Mead yakni sebuah perspektif sosiologi yang dikembangkan pada kisaran pertengahan
abad 20 dan berlanjut menjadi beberapa pendekatan teoritis yaitu aliran Chicago yang
diprakarsai oleh Herbert Blumer, aliran Iowa yang diprakarsai oleh Manford Kuhn, dan aliran
Indiana yang diprakarsai oleh Sheldon Stryker.
Ketiga pendekatan teoritis tersebut mempengaruhi berbagai bidang disiplin ilmu salah
satunya ilmu komunikasi. Teori interaksi simbolik dapat diterima dalam bidang ilmu
komunikasi karena menempatkan komunikasi pada baris terdepan dalam studi eksistensi
manusia sebagai makhluk sosial.
Interaksionisme simbolik sebagai perspektif sosiologi dapat kita runut asal muasalnya saat
idealisme Jerman atau pre-Sokratik, dan mulai berkembang pada akhir abad 19 dan awal abad
20 yang ditandai dengan berbagai tulisan dari beberapa tokoh seperti Charles S. Peirce,
William James, dan John Dewey. Interaksionisme simbolik lahir ketika diaplikasikan ke dalam
studi kehidupan sosial oleh para ahli sosiologi seperti Charles H. Cooley, W.I. Thomas, dan
George Herbert Mead. Dari sekian banyak ahli sosiologi yang menerapkan interaksionisme
simbolik, Mead-lah yang secara khusus melakukan sistematisasi terhadap perspektif
interaksionime simbolik.
George Herbert Mead menjelaskan bahwa manusia termotivasi untuk bertindak
berdasarkan pemaknaan yang mereka berikan kepada orang lain, benda, dan kejadian.
Pemaknaan ini diciptakan melalui bahasa yang digunakan oleh manusia ketika berkomunikasi
dengan pihak lain yakni dalam konteks komunikasi antarpribadi atau komunikasi
interpersonal dan komunikasi intrapersonal atau self-talk atau dalam ranah pemikiran pribadi
mereka. Bahasa sebagai alat komunikasi memungkinkan manusia mengembangkan sense of
self dan untuk berinteraksi dengan pihak lain dalam suatu masyarakat.
Dikarenakan pemikiran Mead tidak pernah dapat dipublikasikan, Herbert Blumer
kemudian mengumpulkan, menyunting, dan mempublikasikan pemikiran Mead ke dalam
sebuah buku bertajuk Mind, Self, and Society (1937) sekaligus memberikan nama dan
mengenalkan istilah teori interaksi simbolik.
Interaksionalisme simbolis, sebuah pergerakan dalam sosiologi berfokus pada cara-cara
manusia membentuk makna dan susunan dalam masyarakat melalui percakapan. Bab ini
berfokus pada interaksionalisme simbolis klasik, gagasan-gagasan yang secara teori harus
diakui dalam bidang komunikasi.
George Herbert Mead biasanya dianggap sebagai pendiri gerakan interaksionalisme
simbolis dan karyanya benar-benar membentuk inti dari Chicago School. Herbert Blumer,
teladan penting bagi Mead, menemukan istilah insteraksionalisme simbolisne, sebuah
pernyataan yang Mead sendiri belum pernah menggunakannya.
Tiga konsep utama dalam teori Mead ditangkap dalam judul karyanya yang paling
terkenal, yaitu masyarakat, diri sendiri, dan pikiran. Kategori-kategori ini meripakan aspek-

2019 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 May Rizdiana M.I.Kom http://www.undira.ac.id
aspek yang berbeda dari proses umum yang sama yang disebut tindak social, yang merupakan
sebuah kesatuan tingkah laku yang tidak dapat sianalisis ke dalam bagian-bagian tertentu.
Tiga konsep tersebut adalah:
1. Tindakan saling berhubungan dan dubangun seumur hidup. Tindakan dimulai dengan
sebuah dorongan; melibatkan persepsi dan penunjukkan makna, repetisi mental,
pertimbangan alternative, dalam penyempurnaan
2. Tindakan individu yang tetap seperti berjalan sendirian atau membaca sebuah buku
adalah interaksional kaena didasarkan pada gerak tubuh serta respons yang banyak
terjadi di masa lalu individu
3. Tindakan Bersama (joint action) antara dua orang atau lebih, seperi yang terjadi dalam
pernikahan, perdagangan, perang atau kebatian di gereja atas sebuah interhubungan
dari reaksi-reaksi yang lebih kecil.
Dalam sebuah diskusi terkini yang membahas tentang Interaksionalisme simbolis. Donald
Ellis menulis :bahwa topik-topik utama dari sosiologi (misalnya etnis) tidak pernah benar-
benar dilihat, tetapi ada di dalam dan hidup melalui kegiatan-kegiatan individu dalam situasi-
situasi kecil.
Interhubungan dapat diserap. Diperluas, dan dihubungkan melalui jaringan yang rumit:
“sebuah jaringan atau sebuah institusi tidak bekerja secara otomatis karena adanya beberapa
pesyaratan system atau dinamika pada bagian jaringan dalamnya: jaringan ini bekerja karena
manusia pada poin-poin yang berbeda melakukan sesuatu dan apa yang merka lakukan
merupakan sebuah hasil dari bagiaman mereka menjelaskan situasi yang meminta mereka
untuk bertindak”.
Mead menyebut gerak tubuh sebagi symbol signifikan. Di sini, gerak tubuh (gesture)
mengacu pada pada setiap Tindakan yang dapat memiliki makna. Oleh karena itu, masyarakat
terdiri atas sebuah jaringan interaksi social di mana anggota-anggota menempatkan makna
tindakan mereka dan tindakan orang lain dengan menggunakan symbol-simbol..
Makna dalam Teori Interaksi Simbolik
Menurut Herbert Blumer, teori interaksi simbolis menitikberatkan pada tiga prinsip utama
komunikasi yaitu meaning, language, dan thought.
1. Meaning
Berdasarkan teori interaksi simbolis, meaning atau makna tidak inheren ke dalam obyek
namun berkembang melalui proses interaksi sosial antar manusia karena itu makna berada
dalam konteks hubungan baik keluarga maupun masyarakat. Makna dibentuk dan
dimodifikasi melalui proses interpretatif yang dilakukan oleh manusia.
2. Language
Sebagai manusia, kita memiliki kemampuan untuk menamakan sesuatu. Bahasa
merupakan sumber makna yang berkembang secara luas melalui interaksi sosial antara satu
dengan yang lainnya dan bahasa disebut juga sebagai alat atau instrumen. Terkait dengan
bahasa, Mead menyatakan bahwa dalam kehidupan sosial dan komunikasi antar manusia
hanya mungkin dapat terjadi jika kita memahami dan menggunakan sebuah bahasa yang
sama.

2019 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 May Rizdiana M.I.Kom http://www.undira.ac.id
3. Thought
Thought atau pemikiran berimplikasi pada interpretasi yang kita berikan terhadap simbol.
Dasar dari pemikiran adalah bahasa yaitu suatu proses mental mengkonversi makna, nama,
dan simbol. Pemikiran termasuk imaginasi yang memiliki kekuatan untuk menyediakan
gagasan walaupun tentang sesuatu yang tidak diketahui berdasarkan pengetahuan yang
diketahui. Misalnya adalah berpikir.
Konteks dalam Teori Interaksi Simbolik
Menurut Herbert Blumer, teori interaksi simbolik didasarkan atas tiga proposisi atau tiga
premis utama, yaitu :
A. Tindakan manusia terhadap suatu obyek didasarkan atas makna yang mereka gambarkan
terhadapnya
Termasuk didalamnya adalah segala sesuatu yang manusia perhatikan dalam dunianya,
yaitu berbagai obyek fisik, tindakan, serta konsep. Pada dasarnya setiap individu memberikan
sikap terhadap benda atau hal lainnya berdasarkan makna pribadi yang individu telah berikan
kepadanya.
B. Makna tentang sesuatu terbentuk dari interaksi dengan individu lainnya dan masyarakat
Premis ini menjelaskan makna sebagai sesuatu yang berkembang dari interaksi sosial yang
dilakukan oleh individu dengan individu lainnya. Menurut Blumer, manusia berinteraksi
melalui interpretasi atau mendefinisikan tindakan masing-masing individu. Respon yang
diberikan tidaklah dibuat secara langsung melalui tindakan melainkan berdasarkan atas
makna yang dilekatkan terhadap tindakan. Karenanya interaksi manusia dimediasi dengan
menggunakan simbol dan signifikasi, interpretasi makna dari tindakan manusia lainnya.
C. Makna secara berkesinambungan diciptakan dan diciptakan ulang melalui proses
interpretasi selama interaksi dengan yang lain
Para ahli interaksi simbolik menggambarkan berpikir sebagai sebuah percakapan dengan diri
sendiri. Mead menyebutnya dengan dialog dengan diri sendiri. Secara alamiah kita berbicara
kepada diri sendiri dalam rangka menyusun makna dari situasi yang sulit. Pertama kita
membutuhkan bahasa. Sebelum kita dapat berpikir kita harus dapat berinteraksi secara
simbolis.

2019 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 May Rizdiana M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Konsep Kunci Interaksi Simbolik
Dalam bukunya Mind, Self, and Society (1934), George Herbert Mead menggambarkan
bagaimana pikiran individu dan diri individu berkembang melalui proses sosial. Mead
menganalisa pengalaman dari sudut pandang komunikasi sebagai esensi dari tatanan sosial.
Bagi Mead, proses sosial adalah yang utama dalam struktur dan proses pengalaman individu.
Berdasarkan judul bukunya, maka dalam interaksionisme simbolik terdapat tiga konsep kunci
utama yaitu mind, self, dan society.
1. Mind
Menurut Mead, mind berkembang dalam proses sosial komunikasi dan tidak dapat
dipahami sebagai proses yang terpisah. Proses ini melibatkan dua fase yaitu conversation of
gestures (percakapan gerakan) dan language (bahasa). Keduanya mengandaikan sebuah
konteks sosial dalam dua atau lebih individu yang berinteraksi antara satu dengan yang
lainnya.
Mind hanya tampil manakala simbol-simbol yang signifikan digunakan dalam komunikasi.
Mind adalah proses yang dimanifestasikan ketika individu berinteraksi dengan dirinya sendiri
dengan menggunakan simbol-simbol signifikan yaitu simbol atau gestur dengan interpretasi
atau makna. Mind juga merupakan komponen individu yang menginteruspsi tanggapan
terhadap stimuli atau rangsangan. Adalah mind yang meramal masa depan dengan cara
mengeksplorasi kemungkinan tindakan keluaran sebelum dilanjutkan dengan tindakan
2. Self
Self diartikan melalui interaksi dengan orang lain. Self merujuk pada kepribadian reflektif
dari individu. Self adalah sebuah entitas manusia ketika ia berpikir mengenai siapa dirinya.
Untuk memahami konsep tentang diri, adalah penting untuk memahami perkembangan diri
yang hanya mungkin terjadi melalui pengambilan peran. Agar kita bisa melihat diri kita maka
kita harus dapat mengambil peran sebagai orang lain untuk dapat merefleksikan diri kita.
Pengambilan peran ini merupakan bagian yang sangat penting dalam pengembangan diri.
Gambaran mental inilah yang oleh Charles H. Cooley dinamakan dengan looking glass-self dan
dibentuk secara sosial.
Menurut Mead, self dikembangkan melalui beberapa tahapan, yaitu :
 Tahap persiapan – imitasi yang tidak berarti
 Tahap bermain – terjadi bermain peran namun bukan merupakan konsep yang
menyatu dalam perkembangan diri
 Tahap permainan – merupakan tahap perkembangan diri
Self adalah fungsi dari bahasa. Seorang individu harus menjadi anggota suatu komunitas
sebelum kesadaran diri membentuknya. Self merupakan proses yang berlangsung terus
menerus yang mengkombinasikan “I” dan “Me”. Oleh karena itu, dalam self terdiri dari dua
bagian, yaitu “I” dan “Me”.
I – diri yang aktif, merupakan kecenderungan impulsif dari diri individu, bersifat spontan, dan
juga merupakan aspek dari eksistensi manusia yang tidak terorganisasi.
Me – merupakan diri yang menjadi objek renungan kita atau merupaka gambaran diri
yang dilihat melalui cermin diri dari reaksi yang diberikan oleh orang lain.
2019 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 May Rizdiana M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Menurut Mead, suatu tindakan diawali dalam bentuk “I” dan diakhiri dalam bentuk “Me”.
“I” memberikan tenaga penggerak sementara “Me” memberikan arahan. “I” bersifat kreatif
dan spontan yang tersedia bagi perubahan dalam masyarakat. Karenanya dalam konsep self
adalah sesuatu yang kuat dan komprehensif memahami bagaimana fungsi manusia dalam
masyarakat dan fungsi masyarakat itu sendiri. Konsep tersebut juga sekaligus menunjukkan
hubungan antara individu dan masyarakat.
Menurut Bernard M. Meltzer terdapat 3 (tiga) implikasi dari kepribadian (selfhood), yaitu :
 Kepemilikan diri membuat individu dari sebuah masyarakat dalam bentuk miniatur,
manusia dapat melibatkan diri dalam interaksi, mereka dapat memandang diri mereka
sendiri dalam cara pandang yang baru.
 Kemampuan untuk bertindak terhadap diri sendiri membuat kemungkinan sebuah
pengalaman batin yang tidak perlu mencapai ekspresi secara terang-terangan, manusia
dapat memiliki kehidupan mental.
 Seorang individu dengan dirinya dapat mengarahkan dan mengendalikan perilakunya.
3. Society
Society atau masyarakat dibentuk melalui interaksi antar individu yang terkoordinasi.
Menurut Mead, interaksi yang tejadi pada manusia menempati tingkatan tertinggi bila
dibandingkan makhluk lainnya. Hal ini dikarenakan digunakannya berbagai macam simbol
signifikan yaitu bahasa. Meskipun terkadang manusia memberikan respon atau tanggapan
secara otomatis dan tanpa berpikir panjang terhadap gestur manusia lainnya, interaksi
manusia ditransformasikan dengan kemampuannya untuk membentuk dan
menginterpretasikan secara langsung dengan menggunakan sistem simbol konvensional.
Komunikasi manusia memiliki makna dalam gerakan simbolik dan tidak meminta
tanggapan langsung. Manusia harus menafsirkan setiap gerakan dan menentukan makna
mereka. Dikarenakan komunikasi manusia melibatkan interpretasi dan penugasan makna
maka hal tersebut dapat terjadi ketika ada consensus dalam makna. Makna simbol hendaknya
dibagikan dengan manusia lainnya.
Makna bersama selalu terjadi melalui pengambilan peran. Untuk menyelesaikan suatu
tindakan, pelaku harus menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Perilaku dipandang
sebagai sosial tidak hanya ketika memberikan respon terhadap orang lain melainkan juga
ketika telah tergabung di dalam perilaku orang lain. Manusia menanggapi diri mereka
sebagaimana orang lain menanggapi mereka dan dengan demikian mereka berbagi perilaku
orang lain secara imaginer.

2019 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 May Rizdiana M.I.Kom http://www.undira.ac.id
Manfaat Mempelajari Teori Interaksi Simbolik
Mempelajari teori interaksi simbolik dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya
adalah :
a) Memahami premis dasar teori interaksi simbolik.
b) Memahami asumsi dasar teori interaksi simbolik.
c) Memahami berbagai prinsip utama dalam teori interaksi simbolik.
d) Memahami bagaimana persepsi interpersonal mempengaruhi komunikasi interpersonal.
e) Memahami konsep diri dan proses identitas.
f) Memahami konstruksi gender dan seksualitas.
g) Memahami proses pembentukan kesan.
h) Memahami implementasinya dalam berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para
ahli.

2019 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 May Rizdiana M.I.Kom http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

 Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2008). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

 https://pakarkomunikasi.com/teori-interaksi-simbolik
(teori komunikasi simbolik)

2019 Ruang Lingkup Psikologi Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 May Rizdiana M.I.Kom http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai