Anda di halaman 1dari 7

TEORI PSIKOLOGI DAN SOSIAL PENDIDIKAN

(TEORI INTERAKSI SIMBOLIK)

Haritz Asmi Zanki


Institut Agama Islam Negeri Palu
Jl. Diponegoro No.23 Kota Palu, Sulawesi Tengah 94221
E-mail: haritzasmizanki9@gmail.com

Abstrak
Esensi dari interaksi simbolik yakni adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia yakni komunikasi atau
pertukaran simbol yang diberi makna. Paham interaksionisme simbolik memberikan banyak penekanan pada individu
yang aktif dan kreatif ketimbang pendekatan-pendekatan teoritis lainnya. Paham interaksionisme simbolik menganggap
bahwa segala sesuatu tersebut adalah virtual. Semua interaksi antar individu manusia melibatkan suatu pertukaran
simbol. Charron menyebutkan pentingnya pemahaman terhadap simbol-simbol ketika seseorang menggunakan teori
interaksionisme simbolis. Simbol adalah objek sosial dalam suatu interaksi. Ia digunakan sebagai perwakilan dan
komunikasi yang ditentukan oleh orang±orang yang menggunakannya. Orang-orang tersebut memberi arti, menciptakan
dan mengubah objek tersebut di dalam interaksi. Simbol sosial tersebut dapat mewujud dalam bentuk objek fisik (
benda-benda kasat mata); kata-kata (untuk mewakili objek fisik, perasaan, ide-ide, dan nilai-nilai), serta tindakan (yang
dilakukan orang untuk memberi arti dalam berkomunikasi dengan orang lain.
.

Abstract:
The essence of symbolic interaction is an activity that is characteristic of humans, namely communication or the
exchange of symbols that are given meaning. The understanding of symbolic interactionism places more emphasis on
active and creative individuals than other theoretical approaches. The understanding of symbolic interactionism
assumes that everything is virtual. All interactions between human individuals involve an exchange of symbols.
Charron mentions the importance of understanding symbols when one uses the theory of symbolic interactionism.
Symbols are social objects in an interaction. It is used as representation and communication is determined by the people
who use it. These people give meaning, create and change the object in the interaction. These social symbols can
manifest in the form of physical objects (objects visible to the eye); words (to represent physical objects, feelings, ideas,
and values), and actions (that people do to give meaning to communicating with others.

Kata Kunci: Teori Psikologi, Sosial Pendidikan

PENDAHULUAN

0DV\DUDNDW EXNDQODK VHVXDWX \DQJ VWDWLV ³GL ketimbang pendekatan-pendekatan teoritis lainnya.
OXDU VDQD´ \DQJ VHODOX PHPSHQJDUXKL GDQ PHPEHQWXN Pendekatan interaksionisme simbolik berkembang dari
diri kita, namun pada hakekatnya merupakan sebuah sebuah perhatian ke arah dengan bahasa, namun
proses interaksi. Individu bukan hanya memiliki George Herbert Mead mengembangkan hal itu dalam
pikiran (mind), namun juga diri (self) yang bukan arah yang berbeda dan cukup unik. Pendekatan
sebuah entitas psikologis, namun sebuah aspek dari interaksionisme simbolik menganggap bahwa segala
proses sosial yang muncul dalam proses pengalaman sesuatu tersebut adalah virtual.
dan aktivitas sosial. Selain itu, keseluruhan proses Interaksi merupakan proses timbal balik, di
interaksi tersebut bersifat simbolik, di mana makna- mana suatu kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif
makna dibentuk oleh akal budi manusia. pihak lain. Dengan demikian, ia memengaruhi tingkah
Interaksi manusia dimediasi oleh penggunaan laku orang lain. Seseorang memengaruhi tingkah laku
simbol-simbol, oleh interpretasi, atau oleh penetapan orang lain melalui kontak. Kontak dapat berupa kontak
makna dari tindakan orang lain. Mediasi ini ekuivalen fisik langsung maupun tidak langsung. Suatu interaksi
dengan pelibatan proses interpretasi antara stimulus social tidak akan mungkin terjadi apabila tidak
dan respon dalam kasus perilaku manusia. Pendekatan memenuhi dua syarat:
interaksionisme simbolik memberikan banyak Teori interaksi simbolik adalah teori yang
penekanan pada individu yang aktif dan kreatif dibangun sebagai respon terhadap teori-teori psikologi
116 Haritz Asmi Zanki: Teori Psikologi «

aliran behaviorisme, behaviorisme, etnologi, serta mengembangkan sense of self dan untuk
struktural-fungsionalis. Teori ini sejatinya berinteraksi dengan pihak lain dalam suatu
dikembangkan dalam bidang psikologi sosial dan masyarakat (http://baleloe.blogspot.com/, Diakses
sosiologi dan memiliki seperangkat premis tentang 5 Juli 2021).).
bagaimana seorang diri individu (self) dan masyarakat
Dikarenakan pemikiran Mead tidak pernh
(society) didefinisikan melalui interaksi dengan orang
lain dimana komunikasi dan partisipasi memegang dapat dipublikasikan, Herbert Blumer kemudian
peranan yang sangat penting. mengumpulkan, menyunting, dan
mempublikasikan pemikiran Mead ke dalam
PEMBAHASAN sebuah buku bertajuk Mind, Self, and Society
(1937) sekaligus memberikan nama dan
Sejarah Teori interaksi simbolik mengenalkan istilah teori interaksi simbolik.

Teori interaksi simbolik bermula dari Pengertian Teori Intraksionisme Simbolik


interaksionisme simbolik yang digagas oleh
George Herbert Mead yakni sebuah perspektif Teori Interaksionalisme simbolik (symbolic
sosiologi yang dikembangkan pada kisaran interactionism) adalah pendekatan teoritis dalam
pertengahan abad 20 dan berlanjut menjadi memahami hubungan antara manusia dan
beberapa pendekatan teoritis yaitu aliran Chicago masyarakat. Ide dasar teori interaksionisme
yang diprakarsai oleh Herbert Blumer, aliran Iowa simbolik adalah bahwa tindakan dan interaksi
yang diprakarsai oleh Manford Kuhn, dan aliran manusia hanya dapat dipahami melalui pertukaran
Indiana yang diprakarsai oleh Sheldon Stryker symbol atau komunikasi yang sarat makna. Teori
(http://sosiologis.com, Diakses 5 Juli 2021). interaksionisme simbolik mulai berkembang pada
Ketiga pendekatan teoritis tersebut pertengahan abad ke-20. interaksionisme simbolik
mempengaruhi berbagai bidang disiplin ilmu berakar dari dua kata yang bermakna berbeda,
salah satunya ilmu komunikasi. Teori interaksi yaitu interaksi dan simbol. Simbolik mengandung
simbolik dapat diterima dalam bidang ilmu pengertian pada makna yang terdapat pada situasi
komunikasi karena menempatkan komunikasi sosial tertentu di mana pelaku berada di
pada baris terdepan dalam studi eksistensi dalamnya, sedangkan interaksionis mengandung
manusia sebagai makhluk sosial. arti makna tersebut dibentuk oleh interaksi di
Interaksionisme simbolik sebagai perspektif antara pelaku (Mahestu, 2012: 23).
sosiologi dapat kita runut asal muasalnya saat Teori interaksionisme simbolik
idealisme Jerman atau pre-Sokratik, dan mulai beranggapan bahwa masyarakat (manusia) adalah
berkembang pada akhir abad 19 dan awal abad 20 produk sosial. Teori ini mempunyai metodologi
yang ditandai dengan berbagai tulisan dari yang khusus, karena interaksionisme simbolik
beberapa tokoh seperti Charles S. Peirce, William melihat makna sebagai bagian fundamental dalam
James, dan John Dewey. Interaksionisme simbolik interaksi masyarakat. Dalam penelitian mengenai
lahir ketika diaplikasikan ke dalam studi interaksi dalam masyarakat tersebut, teori
kehidupan sosial oleh para ahli sosiologi seperti interaksionisme simbolik cenderung
Charles H. Cooley, W.I. Thomas, dan George menggunakan metode kualitatif dibanding metode
Herbert Mead. Dari sekian banyak ahli sosiologi kuantitatif (Mahestu, 2012: 23).
yang menerapkan interaksionisme simbolik, Inti pandangan pendekatan ini adalah
Mead-lah yang secara khusus melakukan individu. Para ahli di belakang perspektif ini
sistematisasi terhadap perspektif interaksionime mengatakan bahwa individu merupakan hal yang
simbolik. paling penting dalam konsep sosiologi. Mereka
George Herbert Mead menjelaskan bahwa melihat bahwa individu adalah obyek yang bisa
manusia termotivasi untuk bertindak berdasarkan secara langsung ditelaah dan dianalisis melalui
pemaknaan yang mereka berikan kepada orang interaksinya dengan individu yang lain.
lain, benda, dan kejadian. Pemaknaan ini Seperti yang dikatakan Francis Abraham
diciptakan melalui bahasa yang digunakan oleh dalam Modern Sociological Theory, bahwa
manusia ketika berkomunikasi dengan pihak lain interaksionisme simbolik pada hakikatnya
yakni dalam konteks komunikasi antarpribadi atau merupakan sebuah perspektif yang bersifat sosial-
komunikasi interpersonal dan komunikasi psikologis yang terutama relevan untuk
intrapersonal atau self-talk atau dalam ranah penyelidikan sosiologis. Teori ini akan berurusan
pemikiran pribadi mereka. Bahasa sebagai alat dengan struktur-struktur sosial, bentuk-bentuk
komunikasi memungkinkan manusia kongkret dari perilaku individual atau sifat-sifat

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 3, Number 2, 2020: 115-121


Harits Asmi Zanki : Teori Psikologi.« 117

batin yang bersifat dugaan, interaksionisme interaksi dengan orang lain dan memberikan motif
simbolik memfokuskan diri pada hakekat dalam berperilaku. Menurut William D. Brooks,
interaksi, pada pola-pola dinamis dari tindakan konsep diri merupakan persepsi tentang diri kita
sosial dan hubungan sosial. Interaksi sendiri yang bersifat psikologi, sosial, dan fisik yang
dianggap sebagai unit analisis: sementara sikap- diperoleh melalui pengalaman dan interaksi
sikap diletakkan menjadi latar belakang (Mahestu, dengan orang lain (Mahestu, 2012: 28).
2012: 23). Memiliki konsep diri memaksa orang untuk
Terdapat dua pengertian mengenai membangun tindakan dan pikiran mereka secara
interaksionisme simbolik atau teori interaksi yang positif dibandingkan hanya sekedar
diutarakan oleh para ahli, yaitu : mengekspresikannya kepada orang lain. Tema ini
1. Herbert Blumer mendefinisikan mempertimbangkan pula validitas self-fulfilling
interaksionisme simbolik atau teori interaksi prophecy atau kepercayaan bahwa orang akan
simbolik sebagai sebuah proses interaksi dalam berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi
rangka membentuk arti atau makna bagi setiap harapan mereka sendiri.
individu.
2. Scott Plunkett mendefinisikan interaksionisme Hubungan antara individu dan masyarakat
simbolik sebagai cara kita belajar
menginterpretasi serta memberikan arti atau Teori ini juga mengasumsikan bahwa
makna terhadap dunia melalui interaksi kita budaya dan proses sosial mempengaruhi manusia
dengan orang lain (Mahestu, 2012: 23). dan kelompok dan karenanya struktur sosial
ditentukan melalui jenis-jenis interaksi sosial.
Tema Utama dalam Teori Interaksi Simbolik Teori ini mempertimbangkan bagaimana norma
masyarakat dan budaya menjadi perilaku individu.
Teori interaksi simbolik memiliki tiga
konsep utama, yaitu : Asumsi Dasar Teori Interaksi Simbolik
Sebagaimana teori konstruksi sosial atau
Pentingnya Makna bagi Perilaku Manusia konstruksi realitas sosial, teori interaksi simbolik
Teori interaksi simbolik mengasumsikan atau interaksionisme simbolik dibangun
bahwa makna diciptakan melalui interaksi dan berdasarkan asumsi ontologi yang menyatakan
dimodifikasi melalui interpretasi. Teori ini juga bahwa realitas dibentuk secara sosial. Apa yang
mengasumsikan bahwa bagaimana manusia kita yakini benar didasarkan atas bagaimana kita
berinteraksi dengan manusia lainnya tergantung dan orang lain berbicara tentang apa yang kita
pada makna yang diberikan oleh oleh manusia percaya untuk menjadi benar. Realitas selanjutnya
lainnya. Komunikasi yang efektif tidak akan didasarkan pada pengamatan, interpretasi,
terjadi tanpa adanya makna yang dibagikan. Kita persepsi, dan konklusi yang dapat kita sepakati
akan mudah berkomunikasi dengan mereka yang melalui pembicaraan
memiliki kesamaan bahasa dengan kita (https://communication.binus.ac.id, Diakses 5 Juli
dibandingkan dengan jika kita berkomunikasi 2021).
dengan mereka yang tidak memiliki kesamaan Dari pernyataan di atas dapat dikatakan
bahasa dengan kita bahwa teori interaksi simbolik tidak seperti teori
(https://communication.binus.ac.id, Diakses 5 Juli komunikasi lainnya yang mengasumsikan
2021). komunikasi secara sederhana sebagai sebuah
Misalnya dalam konteks komunikasi antar pertukaran pesan atau transmisi pesan yang terjadi
budaya. 2UDQJ MDZD PHQJJXQDNDQ NDWD ³MDQJDQ´ diantara dua individu sebagaimana digambarkan
XQWXN PHUXMXN NDWD ³VD\XU´ 1DPXQ MLND RUDng dalam berbagai model komunikasi yang telah kita
Betawi ketika sedang makan ditawari sayur oleh kenal sebelumnya. Teori interaksi simbolik
RUDQJ MDZD GHQJDQ PHQ\HEXW ³MDQJDQ´ PDND berpendapat bahwa diri (self) dan masyarakat
orang Betawi tersebut justru merasa tidak boleh (society) dibentuk, dikonsep ulang, dan diciptakan
mengambil sayur tersebut. Akibatnya komunikasi ulang dengan dan melalui proses komunikatif.
menjadi tidak efektif. Adapun intisari dari asumsi dasar teori interaksi
simbolik adalah sebagai berikut :
1. Manusia adalah hasil ciptaan yang unik
Pentingnya Konsep Diri karena memiliki kemampuan dalam
Teori interaksi simbolik mengasumsikan menggunakan berbagai macam simbol.
bahwa konsep diri dikembangkan melalui

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 3, Number 2, 2020: 115-121


118 Haritz Asmi Zanki: Teori Psikologi «

2. Manusia memiliki karakterstik sebagai Dasar dari pemikiran adalah bahasa yaitu suatu
manusia melalui interaksi yang dilakukan proses mental mengkonversi makna, nama, dan
dengan manusia lainnya. simbol. Pemikiran termasuk imaginasi yang
3. Manusia adalah makhluk sadar yang memiliki kekuatan untuk menyediakan gagasan
memiliki self-reflective dan secara aktif walaupun tentang sesuatu yang tidak diketahui
membentuk perilaku mereka sendiri. berdasarkan pengetahuan yang diketahui.
4. Manusia adalah makhluk tujuan yang Misalnya adalah berpikir (Jacon, T, 1993: 14).
bertindak di dalam dan terhadap suatu
situasi tertentu. Premis Utama dalam Teori Interaksi Simbolik
5. Masyarakat manusia terdiri dari individu-
individu yang terikat dalam interaksi Menurut Herbert Blumer, teori interaksi
simbolik. simbolik didasarkan atas tiga proposisi atau tiga
6. Tindakan sosial hendaknya menjadi unit premis utama, yaitu Dalam bukunya Mind, Self,
dasar bagi analisis psikologi sosial. and Society George Herbert Mead
7. Untuk memahami tindakan sosial setiap menggambarkan bagaimana pikiran individu dan
individu, kita perlu menggunakan diri individu berkembang melalui proses sosial.
berbagai metode yang memungkinkan Mead menganalisa pengalaman dari sudut
kita untuk melihat makna yang diberikan pandang komunikasi sebagai esensi dari tatanan
oleh mereka terhadap tindakan yang sosial. Bagi Mead, proses sosial adalah yang
dilakukan (Mahestu, 2012: 29). utama dalam struktur dan proses pengalaman
individu. Berdasarkan judul bukunya, maka dalam
Prinsip Utama dalam Teori Interaksi Simbolik interaksionisme simbolik terdapat tiga konsep
kunci utama yaitu mind, self, dan society.
Menurut Herbert Blumer, teori interaksi
simbolis menitikberatkan pada tiga prinsip utama Mind
komunikasi yaitu meaning, language, dan Menurut Mead, mind berkembang dalam
thought. proses sosial komunikasi dan tidak dapat
dipahami sebagai proses yang terpisah. Proses ini
Meaning melibatkan dua fase yaitu conversation of
Berdasarkan teori interaksi simbolis, gestures (percakapan gerakan) dan language
meaning atau makna tidak inheren ke dalam (bahasa). Keduanya mengandaikan sebuah
obyek namun berkembang melalui proses konteks sosial dalam dua atau lebih individu yang
interaksi sosial antar manusia karena itu makna berinteraksi antara satu dengan yang lainnya
berada dalam konteks hubungan baik keluarga (Jacon, T, 1993: 14).
maupun masyarakat. Makna dibentuk dan Mind hanya tampil manakala simbol-simbol
dimodifikasi melalui proses interpretatif yang yang signifikan digunakan dalam komunikasi.
dilakukan oleh manusia (Jacon, T, 1993: 14). Mind adalah proses yang dimanifestasikan ketika
individu berinteraksi dengan dirinya sendiri
Language dengan menggunakan simbol-simbol signifikan
Sebagai manusia, kita memiliki yaitu simbol atau gestur dengan interpretasi atau
kemampuan untuk menamakan sesuatu. Bahasa makna. Mind juga merupakan komponen individu
merupakan sumber makna yang berkembang yang menginteruspsi tanggapan terhadap stimuli
secara luas melalui interaksi sosial antara satu atau rangsangan. Adalah mind yang meramal
dengan yang lainnya dan bahasa disebut juga masa depan dengan cara mengeksplorasi
sebagai alat atau instrumen. Terkait dengan kemungkinan tindakan keluaran sebelum
bahasa, Mead menyatakan bahwa dalam dilanjutkan dengan tindakan.
kehidupan sosial dan komunikasi antar manusia
hanya mungkin dapat terjadi jika kita memahami Self
dan menggunakan sebuah bahasa yang sama Self diartikan melalui interaksi dengan
(Jacon, T, 1993: 14). orang lain. Self merujuk pada kepribadian reflektif
dari individu. Self adalah sebuah entitas manusia
ketika ia berpikir mengenai siapa dirinya. Untuk
Thought memahami konsep tentang diri, adalah penting
Thought atau pemikiran berimplikasi pada untuk memahami perkembangan diri yang hanya
interpretasi yang kita berikan terhadap simbol. mungkin terjadi melalui pengambilan peran. Agar

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 3, Number 2, 2020: 115-121


Harits Asmi Zanki : Teori Psikologi.« 119

kita bisa melihat diri kita maka kita harus dapat pengalaman batin yang tidak perlu mencapai
mengambil peran sebagai orang lain untuk dapat ekspresi secara terang-terangan, manusia dapat
merefleksikan diri kita. Pengambilan peran ini memiliki kehidupan mental.
merupakan bagian yang sangat penting dalam c. Seorang individu dengan dirinya dapat
pengembangan diri. Gambaran mental inilah yang mengarahkan dan mengendalikan perilakunya
oleh Charles H. Cooley dinamakan dengan (Kartono H, 2003: 58).
looking glass-self dan dibentuk secara sosial
(Jacon, T, 1993: 14). Society
Menurut Mead, self dikembangkan melalui Society atau masyarakat dibentuk melalui
beberapa tahapan, yaitu : interaksi antar individu yang terkoordinasi.
a. Tahap persiapan imitasi yang tidak berarti Menurut Mead, interaksi yang tejadi pada
b. Tahap bermain terjadi bermain peran namun manusia menempati tingkatan tertinggi bila
bukan merupakan konsep yang menyatu dalam dibandingkan makhluk lainnya. Hal ini
perkembangan diri dikarenakan digunakannya berbagai macam
c. Tahap permainan merupakan tahap simbol signifikan yaitu bahasa. Meskipun
perkembangan diri terkadang manusia memberikan respon atau
(http://baleloe.blogspot.com/, Diakses 5 Juli tanggapan secara otomatis dan tanpa berpikir
2021). panjang terhadap gestur manusia lainnya,
Self adalah fungsi dari bahasa. Seorang interaksi manusia ditransformasikan dengan
individu harus menjadi anggota suatu komunitas kemampuannya untuk membentuk dan
sebelum kesadaran diri membentuknya. Self menginterpretasikan secara langsung dengan
merupakan proses yang berlangsung terus menggunakan sistem simbol konvensional
menerus yang mengkombinasikan ³,´ dan ³0H´. (https://bangkitjakarta.wordpress.com, Diakses 5
Oleh karena itu, dalam self terdiri dari dua bagian, Juli 2021).
yaitu ³,´ dan ³0H´. Komunikasi manusia memiliki makna
a. I ± diri yang aktif, merupakan kecenderungan dalam gerakan simbolik dan tidak meminta
impulsif dari diri individu, bersifat spontan, tanggapan langsung. Manusia harus menafsirkan
dan juga merupakan aspek dari eksistensi setiap gerakan dan menentukan makna mereka.
manusia yang tidak terorganisasi. Dikarenakan komunikasi manusia melibatkan
b. Me ± merupakan diri yang menjadi objek interpretasi dan penugasan makna maka hal
renungan kita atau merupaka gambaran diri tersebut dapat terjadi ketika ada consensus dalam
yang dilihat melalui cermin diri dari reaksi makna. Makna simbol hendaknya dibagikan
yang diberikan oleh orang lain. dengan manusia lainnya.
c. Menurut Mead, suatu tindakan diawali dalam Makna bersama selalu terjadi melalui
bentuk ³,´ dan diakhiri dalam bentuk pengambilan peran. Untuk menyelesaikan suatu
³0H´. ³,´ memberikan tenaga penggerak tindakan, pelaku harus menempatkan dirinya pada
sementara ³0H´ memberikan arahan. posisi orang lain. Perilaku dipandang sebagai
³,´ bersifat kreatif dan spontan yang tersedia sosial tidak hanya ketika memberikan respon
bagi perubahan dalam masyarakat. Karenanya terhadap orang lain melainkan juga ketika telah
dalam konsep self adalah sesuatu yang kuat tergabung di dalam perilaku orang lain. Manusia
dan komprehensif memahami bagaimana menanggapi diri mereka sebagaimana orang lain
fungsi manusia dalam masyarakat dan fungsi menanggapi mereka dan dengan demikian mereka
masyarakat itu sendiri. Konsep tersebut juga berbagi perilaku orang lain secara imaginer.
sekaligus menunjukkan hubungan antara
individu dan masyarakat (Kartono H, 2003: Kritik terhadap Teori Interaksi Simbolik
56).
Menurut Bernard M. Meltzer terdapat 3 Terdapat beberapa kritik yang ditujukan
(tiga) implikasi dari kepribadian (selfhood), yaitu : langsung terhadap ahli paradigma interaksionisme
a. Kepemilikan diri membuat individu dari simbolik, yaitu :
sebuah masyarakat dalam bentuk miniatur, 1. Teori interaksi simbolik dipandang terlalu
manusia dapat melibatkan diri dalam interaksi, bercita rasa Amerika karena menekankan pada
mereka dapat memandang diri mereka sendiri kebebasan peran individu dan terbatasnya
dalam cara pandang yang baru. peran masyarakat.
b. Kemampuan untuk bertindak terhadap diri 2. Teori interaksi simbolik dipandang terlalu
sendiri membuat kemungkinan sebuah sempit dalam penelitiannya.

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 3, Number 2, 2020: 115-121


120 Haritz Asmi Zanki: Teori Psikologi «

3. Teori interaksi simbolik memiliki pendekatan yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang
yang terlalu luas. diberi makna. Paham interaksionisme simbolik
4. Teori interaksi simbolik terlalui umum dalam memberikan banyak penekanan pada individu
kesimpulannya karenanya tidak memenuhi yang aktif dan kreatif ketimbang pendekatan-
kriteria sebagai teori yang baik. pendekatan teoritis lainnya. Paham
5. Teori interaksi simbolik tidak mengkaji emosi interaksionisme simbolik menganggap bahwa
manusia dalam artian teori interaksi simbolik segala sesuatu tersebut adalah virtual. Semua
tidaklah benar-benar psikologis. interaksi antar individu manusia melibatkan suatu
6. Teori interaksi simbolik hanya tertarik pada pertukaran simbol.
lingkup struktur sosial secara terbatas dalam Charron menyebutkan pentingnya
artian teori interaksi simbolik tidaklah benar- pemahaman terhadap simbol-simbol ketika
benar sosiologis. seseorang menggunakan teori interaksionisme
7. Teori interaksi simbolik menggambarkan simbolis. Simbol adalah objek sosial dalam suatu
makna sebagai sesuatu yang menyatu dengan interaksi. Ia digunakan sebagai perwakilan dan
sendirinya selama interaksi dibawah kondisi komunikasi yang ditentukan oleh orang±orang
tertentu. yang menggunakannya. Orang-orang tersebut
8. Teori interaksi simbolik dinilai terlalu memberi arti, menciptakan dan mengubah objek
subyektif karena kedekatannya dengan subyek tersebut di dalam interaksi. Simbol sosial tersebut
penelitian (Jasi, M., 2000: 62). dapat mewujud dalam bentuk objek fisik ( benda-
Itulah intisari beberapa kritik yang benda kasat mata); kata-kata (untuk mewakili
disampaikan oleh para ahli lainnya terkait dengan objek fisik, perasaan, ide-ide, dan nilai-nilai),
teori interaksi simbolik atau interaksionisme serta tindakan (yang dilakukan orang untuk
simbolik. memberi arti dalam berkomunikasi dengan orang
lain.
Manfaat Mempelajari Teori Interaksi Menurut penulis, di setiap lingkungan
Simbolik memiliki kontrak khusus yang terbentuk karena
budaya masyarakat yang ada mengenai
Mempelajari teori interaksi simbolik dapat pemahaman interaksi pada suatu simbol. Yang
memberikan beberapa manfaat, diantaranya mana pemahaman simbol itu terbentuk karena
adalah : adanya interaksi sosial dan budaya dari suatu
1. Memahami premis dasar teori interaksi tempat tertentu. Dari mulai rumah, lingkungan
simbolik. sekitar rumah, sekolah, kampus, pada sebuah
2. Memahami asumsi dasar teori interaksi kota, negara bahkan perspektif interaksi simbolik
simbolik. yang dikomuniskan pemahamannya diseluruh
3. Memahami berbagai prinsip utama dalam teori negara.
interaksi simbolik.
4. Memahami bagaimana persepsi interpersonal
mempengaruhi komunikasi interpersonal. DAFTAR PUSTAKA
5. Memahami konsep diri dan proses identitas.
6. Memahami konstruksi gender dan seksualitas. H. Kartono. Teori Interaksi. Jakarta: PT.
7. Memahami proses pembentukan kesan. Gramedia: 2003
8. Memahami implementasinya dalam berbagai M. Jasi. Interaksi Simbolik. Jakarta: PT. Raja
penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli Grafindo: 2000
(https://pakarkomunikasi.com, Diakses 5 Juli Mahestu, Gayes. Thesis : Dunia Intersubjektif
2021). Warga Penghayat Aliran Kebatinan
Perjalanan,. Bandung: Unpad, 2012.
T, Jacon. Faktor-Faktor Interaksi Simbolik .
Bandung: Citra Umbara, 1993

KESIMPULAN Online

Esensi dari interaksi simbolik yakni adalah http://baleloe.blogspot.com/2015/05/teori-


suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia interaksionisme-simbolik.html, Diakses 5

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 3, Number 2, 2020: 115-121


Harits Asmi Zanki : Teori Psikologi.« 121

Juli 2021
http://baleloe.blogspot.com/2015/05/teori-
interaksionisme-simbolik.html, Diakses 5
Juli 2021
http://sosiologis.com/teori-interaksionisme-
simbolik, Diakses 5 Juli 2021
https://bangkitjakarta.wordpress.com/2012/12/06/i
nteraksi-simbolik/, Diakses Juli 2021
https://communication.binus.ac.id/2015/12/04/sim
bol-dalam-budaya-merupakan- bagian-dari-
komunikasi/, Diakses Juli 2021
https://communication.binus.ac.id/2015/12/04/sim
bol-dalam-budaya-merupakan- bagian-dari-
komunikasi/, Diakses Juli 2021
https://pakarkomunikasi.com/teori-interaksi-
simbolik, Diakses Juli 2021

Scolae: Journal of Pedagogy, Volume 3, Number 2, 2020: 115-121

Anda mungkin juga menyukai