Disusun Oleh:
KELOMPOK :7(Tujuh)
Raudhatul Nadya
TAHUN 2019/2020
TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK
Merupakan salah satu teori yang banyak digunakan dalam penelitian sosiologi.Teori ini memiliki
akar keterkaitan dari pemikiran Max Weber yang mengatakan bahwa tindakan sosial yang
mengatakan bahwa tindakan sosial yang dilakukan oleh individu di dorong oleh hasil pemaknaan
sosial terhadap lingkungan sekitarnya.Makna sosial diperoleh melalui proses interpretasi dan
komunikasi terhadap symbol-simbol di sekitarnya.
Terdapat dua pengertian mengenai interaksionisme simbolik atau teori interaksi yang diutarakan
oleh para ahli, yaitu :
Herbert Blumer mendefinisikan interaksionisme simbolik atau teori interaksi simbolik sebagai
sebuah proses interaksi dalam rangka membentuk arti atau makna bagi setiap individu.
Scott Plunkett mendefinisikan interaksionisme simbolik sebagai cara kita belajar
menginterpretasi serta memberikan arti atau makna terhadap dunia melalui interaksi kita dengan
orang lain.
Sebagai contoh,tindakan orang yang merokok. Fakta objektif yang ditunjukkan ilmu medis
menyatakan bahwa merokok dapat berakibat buruk bagi organ tubuh. Namun,sekelompok anak
muda memilih untuk merokok bukan karena mereka tidak tahu kebenaran objektif yang menjadi
resiko merokok,tetapi karena mereka meyakini bahwa merokok itu meningkatkan image positif
tentang dirinya setidaknya dilingkungan pergaulannya.
TEMA UTAMA DALAM TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
Teori ini juga mengasumsikan bahwa bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia
lainnya tergantung pada makna yang diberikan oleh oleh manusia lainnya. Komunikasi yang
efektif tidak akan terjadi tanpa adanya makna yang dibagikan. Kita akan mudah
berkomunikasi dengan mereka yang memiliki kesamaan bahasa dengan kita dibandingkan
dengan jika kita berkomunikasi dengan mereka yang tidak memiliki kesamaan bahasa
dengan kita.Misalnya dalam konteks komunikasi antar budaya. Orang jawa menggunakan
kata “jangan” untuk merujuk kata “sayur”. Namun jika orang Betawi ketika sedang makan
ditawari sayur oleh orang jawa dengan menyebut “jangan” maka orang Betawi tersebut justru
merasa tidak boleh mengambil sayur tersebut. Akibatnya komunikasi menjadi tidak efektif.
Memiliki konsep diri memaksa orang untuk membangun tindakan dan pikiran mereka secara
positif dibandingkan hanya sekedar mengekspresikannya kepada orang lain. Tema ini
mempertimbangkan pula validitas self-fulfilling prophecy atau kepercayaan bahwa orang
akan berperilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi harapan mereka sendiri.
Mengasumsikan bahwa budaya dan proses sosial mempengaruhi manusia dan kelompok dan
karenanya struktur sosial di tentukan melalui jenis-jenis interaksi sosial.Teori ini
mempertimbangkan bagaimana norma masyarakat dan budaya menjadi perilaku individu.
Adapun intisari dari asumsi dasar teori interaksi simbolik adalah sebagai berikut :
1. Manusia adalah hasil ciptaan yang unik karena memiliki kemampuan dalam menggunakan
berbagai macam simbol.
2. Manusia memiliki karakterstik sebagai manusia melalui interaksi yang dilakukan dengan
manusia lainnya.
3. Manusia adalah makhluk sadar yang memiliki self-reflective dan secara aktif membentuk
perilaku mereka sendiri.
4. Manusia adalah makhluk tujuan yang bertindak di dalam dan terhadap suatu situasi tertentu.
5. Masyarakat manusia terdiri dari individu-individu yang terikat dalam interaksi simbolik.
6. Tindakan sosial hendaknya menjadi unit dasar bagi analisis psikologi sosial.
7. Untuk memahami tindakan sosial setiap individu, kita perlu menggunakan berbagai metode yang
memungkinkan kita untuk melihat makna yang diberikan oleh mereka terhadap tindakan yang
dilakukan.
PRINSIP UTAMA DALAM TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
a. Meaning adalah makna yang dibentuk dan dimodifikasi melalui proses interpretative yang
dilakukan oleh manusia.
c. Thought atau pemikiran berimplikasi pada interpretasi yang kita berikan terhadap symbol.
Memberitahukan bahwa dalam berinteraksi terdapat proses mental atau proses berpikir bagi
manusia sebelum bertindak dan untuk mempelajari sifat interaksi yang merupakan kegiatan sosial
dinamis manusia.
a. Mind adalah proses seseorang berinteraksi dengan dirinya sendiri menggunakan simbol-simbol
yang signifikan yaitu berupa gesture dengan makna tertentu.
b. Self adalah sebuah entitas manusia ketika ia berpikir mengenai dirinya sendiri.
c. Society adalah masyarakat yang dibentuk karena adanya interaksi antar individu yang
terkoordinasi.
Teori ini dipandang terlalu bercita rasa Amerika kerena menekankan pada kebebasan
peran individu dan terbatasnya peran masyarakat.
Teori ini dipandang terlalu sempit dalam pemelitiannya.
Teori ini memiliki pendekatan yang terlalu luas.
Teori ini terlalu umum dalam kesimpulannya.
Teori ini tidak mengkaji emosi manusia.
Teori ini hanya tertarik pada lingkup struktur sosial secara terbatas.
Teori ini dinilai subyektif
Teori interaksi simbolik hanya menggambarkanmakna sebagai sesuatu yang menyatu
dengan sendirinya .
MANFAAT MEMPELAJARI TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
REFERENSI :
https://www.google.com/amp/sosiologis.com/teori-interaksionisme-simbolik/amp
https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/teori-interaksi-simbolik/amp
http://ullank-007.blogspot.com/2014/01/makalah-teori-intraksionisme-simbolik.html?m=1
http://nikolassutrisno.blogspot.com/2010/11/makalah-interaksionisme-simbolik.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/sinaukomunikasi.wordpress.com/2011/08/20/interaksi-
simbolik/amp/