Anda di halaman 1dari 13

TEORI INTERAKSI SIMBOLIK

BERDASARKAN PENELITIAN GEORGE HERBERT MEAD

PERTEMUAN 2
Simbol sebagai label arbitrer atau representasi dari fenomena.
Simbol membentuk esensi dari teori interaksi simbolik.
Yang menekankan pada hubungan antara symbol dan interaksi.

Ralph Larossa dan Donald C.Reitzes (1993) mengatakan bahwa interaksi simbolik adalah “pada intinya… sebuah
kerangka referensi untuk memahami bagaimana manusia, bersama dengan orang lainnya, menciptakan dunia
simbolik dan bagaimana dunia ini, sebaliknya, membentuk perilaku manusia”
Pada kenyataannya, SI membentuk sebuah jembatan antara teori yang berfokus pada kekuatan social.
SEJARAH TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
Para tetua intelektual dari SI adalah ahli pragmatis pada awal abad 20, seperti John Dewey dan William
James. Para ilmuan pragmatis ini percaya bahwa realitas bersifat dinamis, dan ide ini bukan merupakan ide
yang popular pada masa itu.

SI lahir pada dua universitas yang berbeda : University of Lowa dan University of chicago
TEMA DAN ASUMSI TEORI INTERAKSI SIMBOLIK
Interaksi simbolik didasarkan pada ide-ide mengenai diri dan hubungannya dengan masyarakat.
Ralph Larossa dan Donald C.Reitzes (1993) telah mempelajari Teori Interaksi Simbolik yang berhubungan
dengan kajian mengenai keluarga.
Tiga tema besar dalam asumsi mendasari SI :
• Pentingnya makna bagi perilaku manusia
• Pentingnya konsep mengenai diri
• Hubungan antara individu dengan masyarakat
PENTINGNYA MAKNA BAGI PERILAKU MANUSIA
Teori Interaksi Simbolik berpegang bahwa individu membentuk makna melalui proses komunikasi karna
makna tidak bersifat intrinsik terhadap apa pun.
Tujuan dari interaksi, menurut SI adalah untuk menciptakan makna yang sama.
Menurut Ralph Larossa dan Donald C.Reitzes tema ini mendukung 3 asumsi SI yang diambil dari karya
Herbert Blumer (1969).
Asumsi-asumsi ini adalah sebagai berikut:
• Manusia bentindak terhadap manusia lainnya berdasarkan makna yang diberikan orang lain pada
mereka
• Makna diciptakan dalam interaksi antarmanusia
• Makna dimodifikasi melalui proses interpretif
PENTINGNYA KONSEP DIRI

Tema ke dua pada SI berfokus pada pentingnya konsep diri (self-concept), atau seperangkat persepsi yang
relative stabil yang dipercaya orang mengenai dirinya sendiri.

Tema ini memiliki 2 asumsi tambahan Menurut Ralph Larossa dan Donald C.Reitzes
• Individu-individu mengembangkan konsep diri melalui interaksi dengan orang lain
• Konsep diri memberikan motif yang penting untuk perilaku
HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU DENGAN
MASYARAKAT

Tema yang terakhir berkaitan dengan hubungan antar kebebasan individu dan batasan social.

Asumsi-asumsi yang berkaitan dengan tema ini adalah sebagai berikut:


• Orang dan kelompok dipengaruhi oleh proses budaya dan social
• Struktur social dihasilkan melalui interaksi social
KONSEP PENTING

Sebelumnya telah disebutkan bahwa buku yang menjabarkan pemikiran Mead berjudul Mind, Self, dan
Society. Judul buku ini merefleksikan tiga konsep penting dari SI.
Tiap konsep dijabarkan disini, dengan menekankan bagaimana konsep penting lainnya berhubungan
dengan tiga konsep dasar ini.
PIKIRAN
Mead mendefinisikan pikiran (mind) sebagai kemampuan untuk menggunakan simbol yang mempunyai
makna social yang sama, dan Mead percaya bahwa manusia harus mengembangkan pikiran melalui
interaksi dengan orang lain.
Dengan menggunakan bahasa dan berinteraksi dengan orang lain, kita mengembangkan apa yang
dikatakan Mead sebagai pikiran.
Menurut Mead salah satu dari aktivitas penting yang diselesaikan orang melalui pemikiran adalah
pengambilan peran, atau kemampuan untuk secara simbolik menempatkan dirinya sendiri dalam diri
khayalan dari orang lain.
DIRI

Diri ialah membayangkan bagaimana kita dilihat oleh orang lain.


Cermin diri ialah kemampuan kita untuk melihat diri kita sebagaimana diri kita dilihat oleh orang lain.
Mead mendefinisikan diri (self) sebagai kemampuan untuk merefleksikan diri kita sendiri dari perspektif
orang lain.
MASYARAKAT

Mead berargumen bahwa interaksi mengambil tempat didalam sebuah struktur social yang
dinamis-budaya, masyarakat, dan sebagainya. Individu-individu lahir kedalam konteks social yang sudah
ada.

Mead mendefinisikan masyarakat (society) sebagai jejaring hubungan social yang diciptakan manusia.
Individu-individu terlibat didalam masyarakat melalui perilaku yang mereka pilih secara aktif dan sukarela.
Teori Interaksi Simbolik merupakan kerangka teoritis yang sangat kuat selama kurang lebih 60 tahun,
menunjukkan bahwa teori ini memuaskan menurut kriteria waktu. Teori ini menyediakan pandangan yang
menonjol mengenai perilaku komunikasi antar manusia dalam konteks yang sangat luas dan bervariasi
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai