id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Komunikasi Interpersonal
a. Konsep Komunikasi Interpersonal
Manusia sebagai makhluk sosial ditandai dengan membentuk suatu
hubungan dengan orang lain baik dengan satu orang maupun secara berkelompok.
Hubungan yang terjalin tersebut menuntut adanya suatu komunikasi yang
memiliki peranan penting. Komunikasi dengan orang lain dapat dikatakan penting
karena sebagai salah satu cara untuk mempertahankan kehidupan manusia agar
tetap berjalan dengan baik. Selain itu melalui komunikasi, manusia dapat
memenuhi kebutuhannya.
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris adalah communication berasal
dari bahasa latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama makna (Effendy, 2004:9). Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi dapat
berlangsung jika terjadi kesamaan makna mengenai hal yang dibicarakan. Tanpa
hal tersebut tidak akan terjadi sebuah komunikasi karena individu yang diajak
berkomunikasi tidak dapat memahami isi dari komunikasi dan tidak dapat
memberikan tanggapannya dengan sesuai.
Interaksi manusia dilakukan melalui komunikasi dengan orang lain yang
bertujuan untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi. Hal ini diungkapkan
oleh Sopiah (2008:141) yaitu secara sederhana komunikasi dapat diartikan
sebagai proses penyampaian atau pertukaran informasi/pesan kepada pihak lain.
Komunikasi penting terhadap penciptaan konsep diri, aktualisasi diri untuk
kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, dan terhindar dari tekanan dan
ketegangan. Komunikasi pula yang memungkinkan mempelajari dan menerapkan
strategi-strategi adaptif untuk mengatasi keadaan-keadaan yang menimbulkan
masalah.
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
menemukan identitas atau jati diri, (3) sebagai pembandingan sosial, dan (4)
mempengaruhi kesehatan mental. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Membantu perkembangan intelektual dan sosial
Perkembangan manusia di mulai sejak bayi sampai dewasa dengan
diiringi ketergantungannya dengan orang lain melalui komunikasi. Orang pertama
yang melakukan komunikasi pada saat masih bayi adalah ibu. Pertambahan usia
menjadikan meluasnya komunikasi yang dilakukan yang berarti memperluas juga
lingkup sosialnya. Melalui kegiatan komunikasi tersebut individu mendapatkan
berbagai informasi dan pengetahuan. Seperti pada siswa yang melakukan transfer
pengetahuan dengan guru melalui komunikasi di sekolah yang dapat memperluas
pengetahuan dan meningkatkan intelektualnya.
2) Menemukan identitas atau jati diri
Melalui komunikasi dengan orang lain secara sadar maupun tidak sadar
terjadi beberapa hal yaitu mengamati, memperhatikan, dan mengingat tanggapan
orang lain mengenai diri seseorang. Berdasarkan tanggapan tersebut dapat
diketahui cara pandang orang lain mengenai diri kita yang akhirnya akan
memudahkan menemukan identitas dan mengenali diri sendiri.
3) Sebagai pembandingan sosial
Pemahaman terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lingkungan
sekitar tidak dapat dilakukan sendiri, kita perlu membandingkan kesan-kesan yang
kita miliki dengan kesan-kesan orang lain sehingga memperoleh kesamaan makna
yang bisa menggambarkan realitas. Hal ini bisa dilakukan lewat komunikasi.
4) Mempengaruhi kesehatan mental
Adanya komunikasi interpersonal yang baik akan tercipta pula hubungan
yang harmonis dengan orang lain seperti yang diungkapkan Stewart Tubbs dan
Sylvia Moss (1996:26) bahwa komunikasi merupakan alat untuk membina
hubungan. Hubungan harmonis menghindarkan terjadinya masalah-masalah yang
membuat perasaan sedih, cemas, dan frustasi.
Sedangkan menurut Alo Liliweri (1994:27) fungsi komunikasi
antarpribadi ada 2 yaitu (1) berfungsi sosial. Komunikasi dilakukan dengan
commit
individu-individu yang ada dalam to user sosial sehingga memudahkan
lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
adanya suatu interaksi untuk saling memenuhi kebutuhan baik kebutuhan biologis
maupun psikologis. Setiap individu terikat oleh sistem nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat yang memiliki kewajiban untuk membina dan memelihara
hubungan dengan orang lain. Kewajiban ini dapat dipenuhi melalui komunikasi.
Komunikasi Interpersonal yang dilakukan secara rutin dapat
mengembangkan hubungan timbal balik antara keduanya dan dapat meningkatkan
serta memelihara penilaian orang lain terhadap diri kita. Dalam hubungan
antarindividu tentu saja sesekali terjadi konflik yang tak bisa dihindari. Melalui
komunikasi antarpribadi konflik yang terjadi dapat diatasi melalui pertukaran
pesan dan kesamaan dalam memaknainya. (2) Pengambilan Keputusan. Manusia
memiliki kemampuan untuk berpikir dan mengambil keputusan. Sebelum
mengambil keputusan individu mempertimbangkannya dengan berkomunikasi
sehingga dapat mendengar informasi, gagasan, saran, pendapat, pengalaman dari
orang lain untuk memantapkan keputusan yang akan diambil. Selain itu individu
juga dapat mempengaruhi orang lain dengan gagasan-gagasan dan ide-idenya
untuk mencapai suatu tujuan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari
komunikasi interpersonal adalah untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri
sehingga individu mampu menemukan identitas atau jati dirinya, selain itu juga
berfungsi untuk membina hubungan yang harmonis dengan orang lain sehingga
membantu kelangsungan hidup dan menciptakan kebahagiaan serta terhindar dari
tekanan.
gagasan yang dijadikan pesan. Jadi, setiap peristiwa maupun individu yang
menyampaikan pesan bisa disebut sebagai sumber.
Kedua, pesan merupakan sesuatu yang disampaikan dalam komunikasi
antara komunikator kepada komunikan. Isi pesan berupa informasi, perintah,
pengetahuan dan hiburan. Pesan ada 2 macam yaitu pesan verbal dan pesan non
verbal (Stewart Tubbs & Sylvia Moss, 1996). Pesan verbal yaitu semua jenis
komunikasi dengan pesan secara lisan yang menggunakan satu kata atau lebih.
Sedangkan, pesan nonverbal adalah pesan yang disampaikan tanpa menggunakan
kata-kata melainkan dengan bentuk nonverbal dalam perilaku kita misalnya:
ekspresi wajah, sikap tubuh, nada suara, gerakan tangan, dan cara berpakaian.
Jadi, pesan dalam komunikasi tidak hanya terpaku pada bentuk pembicaraan yang
dilakukan secara lisan dari mulut ke mulut, tetapi juga termasuk berbagai perilaku
menjadi lambang sebuah pesan menggantikan bahasa.
Ketiga, media merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari sumber. Media terdiri bermacam-macam misalnya,
indera manusia juga termasuk media dalam komunikasi.
Keempat, penerima merupakan pihak atau sasaran yang akan menerima
pesan dari sumber. Penerima pesan dalam komunikasi sering disebut sebagai
komunikan.
Kelima, efek. Adanya perbedaan atau perubahan oleh penerima sebelum
dan sesudah menerima pesan dari sumber pesan mengenai pemikiran, perasaan,
dan perilakunya merupakan efek dari komunikasi.
Keenam, umpan balik merupakan salah satu bentuk tanggapan terhadap
pengaruh dari pesan yang diterima merupakan umpan balik. Adanya umpan balik
menandakan bahwa komunikan sudah menerima pesan yang disampaikan
komunikator.
Ketujuh, lingkungan merupakan situasi atau keadaan tempat
berlangsungnya komunikasi interpersonal yang terdiri dari lingkungan fisik,
lingkungan sosial budaya, lingkungan lingkungan psikologis dan dimensi waktu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
Aspek-aspek tersebut merupakan suatu hal yang penting dan harus ada di
dalam suatu komunikasi. Jika salah satu aspek tidak ada komunikasi tersebut tidak
efektif atau bahkan bisa disebut bukan suatu komunikasi.
Uraian diatas dapat dimaknai bahwa komunikasi interpersonal dapat
terjadi jika ada sumber yang menjadi pesan/informasi yang akan disampaikan
melalui perantara disampaikan kepada penerima. Penerima memahami pesan dan
menerjemahkannya sehingga menimbulkan efek yang membuat penerima
memberikan tanggapan. Jadi, unsur-unsur tersebut sangat penting keberadaannya,
jika salah satu unsur tidak ada maka komunikasi interpersonal tidak dapat terjadi.
2) Sikap supportif
Komunikasi dapat berjalan dengan baik jika ada sikap supportif atau
dukungan dari kedua belah pihak dan berbagai aspek yang ada di dalamnya.
Dukungan merupakan pemberian dorongan dalam suasana hubungan komunikasi
sehingga komunikasi interpersonal dapat terus berkelanjutan. Menurut Gibb,
(dalam Jalaludin Rakhmat, 2001:134) perilaku yang menimbulkan sikap supportif
adalah:
a) Deskripsi : Penyampaian perasaan dan persepsi tanpa menilai.
b) Orientasi masalah : Menyatakan keinginan untuk bekerja sama dalam
pemecahan masalah bukan mengendalikan perilaku seseorang.
c) Spontanitas : Sikap jujur tanpa adanya maksud-maksud tertentu.
d) Empati : Menempatkan diri pada perasaan orang lain.
e) Persamaan : Sikap memperlakukan orang lain secara sama dan sejajar jadi
tidak menunjukkan lebih tinggi dari orang lain karena kekuasaan,
kekayaan maupun kemampuan intelektual.
f) Provisionalis : Kesediaan untuk meninjau kembali pendapat dan mau
mengakuinya jika salah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
3) Sikap Terbuka
Keterbukaan yaitu kemauan untuk membuka diri, mengatakan tentang
keadaan dirinya yang sebenarnya yang berkaitan dengan komunikasi yang
dilakukan. Sikap terbuka memiliki pengaruh terhadap hubungan komunikasi
interpersonal agar dapat terjalin secara efektif. Supratiknya, (1995:14)
menjelaskan keterbukaan diri adalah membagikan hal-hal yang dirasakan dan
kejadian-kejadian yang di alami maupun di amati kepada orang lain. Jadi,
keterbukaan menggambarkan keadaan yang rela dan sedia untuk membagi
informasi yang dimiliki dengan orang lain.
Secara psikologis dengan dengan memiliki rasa keterbukaan orang yang
diajak berkomunikasi akan merasa nyaman dalam menjalin hubungan komunikasi
tersebut. Berikut ini karakteristik sikap terbuka menurut Brooks dan Emmert
(dalam Jalaludin Rakhmat, 2001:136), (a) menilai pesan secara objektif, (b)
mampu membedakan sesuatu hal baik dan buruk dengan mudah, (c) berorientasi
pada isi pembicaraan, (d) mencari informasi dari berbagai sumber, (e) lebih
bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaannya.
sesuatu hal yang diinginkan. Perubahan sikap dan tingkah laku komunikan juga
akan menunjukkan bahwa komunikan dapat menerima dan memahami isi pesan
dengan baik. Pada dasarnya komunikasi adalah kegiatan berbagi pengalaman.
Setiap pengalaman memiliki makna pada kehidupan manusia yang bisa membawa
pengaruh pada orang lain terhadap perubahan sikap dan tingkah laku.
Keenam, untuk mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu.
Terkadang individu melakukan komunikasi interpersonal untuk memperoleh
hiburan yaitu dengan membicarakan hal-hal yang disenangi, misalnya
membicarakan hobi, kenangan yang menyenangkan di masa lalu, maupun hal-hal
lucu yang membuat tertawa. Kegiatan ini sering dilakukan individu untuk
memperoleh suasana yang rileks, nyaman, dan menyenangkan sehingga
melupakan masalah-masalah berat yang sedang dihadapinya.
Ketujuh, untuk menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi. Dalam
komunikasi interpersonal pasti pernah terjadi miss communication atau
kesalahpahaman dalam komunikasi. Hal ini disebabkan oleh kesalahan dalam
menginterpretasi pesan atau menerjemahkan pesan. Kesalahpahaman tersebut
hanya bisa diselesaikan juga dengan komunikasi dengan pendekatan secara
langsung yaitu meluruskan hal-hal yang tidak sesuai. Jika, kesalahpahaman
tersebut dibiarkan maka bisa membawa dampak yang buruk bahkan merugikan.
Tujuan yang terakhir, yaitu kedelapan adalah untuk memberi bantuan.
Tujuan ini pada umumnya dapat terlihat pada kegiatan konseling. Konseling
merupakan usaha untuk membantu individu dalam memecahkan masalah yang
dihadapi klien. Ahli-ahli konseling melakukan komunikasi interpersonal untuk
memberikan bantuan. Komunikan dalam proses konseling adalah klien yang
memiliki masalah yang disebut konseli. Melalui komunikasi interpersonal
konselor mengungkap permasalah dan mengarahkan konseli untuk menemukan
pemecahan masalahnya. Selain dalam proses konseling tujuan ini juga terlihat
pada individu yang sedang mengungkapkan isi hatinya (curhat) misalnya yang
dilakukan remaja dengan teman sebayanya, remaja dengan orang tuanya maupaun
proses konsultasi antara siswa dengan guru dan bawahan dengan atasan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
2) Kesenangan
Komunikasi dilakukan tidak hanya untuk menyampaikan tujuan tertentu
tetapi juga untuk menciptakan kesenangan dan suasana yang nyaman bagi orang
yang diajak komunikasi. Hal ini dapat diartikan komunikasi berhasil jika lawan
bicaranya akan merasa terhibur dan senang. Tingkat kesenangan dalam
berkomunikasi berkaitan erat dengan perasaan orang yang saling berinteraksi.
3) Mempengaruhi sikap
Pada berbagai situasi kita berkomunikasi untuk mempengaruhi sikap
orang lain dan berusaha agar orang lain memahami yang kita sampaikan. Hal ini
menjadi ukuran yang lebih terlihat daripada hanya memahami pesan. Komunikan
tidak hanya memahami pesannya saja tetapi juga dapat bersikap sesuai dengan
petunjuk yang diberikan oleh komunikator. Hal ini mengandung arti bahwa
komunikasi bersifat persuasif yaitu memiliki kemampuan untuk memberikan
pengaruh.
4) Memperbaiki Hubungan
Individu berkomunikasi untuk menciptakan hubungan dengan individu
lain dan untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Kebutuhan sosial meliputi
kebutuhan untuk menumbuh dan mengembangkan hubungan yang memuaskan
dengan orang lain dalam interaksi dan asosiasi (inclusion), pengendalian dan
kekuasaan (control) dan cinta serta kasih sayang (affection) (Schutz, dalam
Jalaludin Rakhmat, 2001:14). Kebutuhan sosial ini dapat terpenuhi melalui
komunikasi interpersonal yang efektif.
5) Tindakan
Tindakan merupakan penentu utama bagi keberhasilan komunikasi
karena komunikan terpengaruh pada pesan yang sudah dipahaminya serta
mewujudkannya dalam tindakan yang nyata. Namun, mendorong orang lain untuk
melakukan hal yang kita inginkan adalah tujuan yang paling sulit dicapai dalam
bekomunikasi. Tindakan dari penerima pesan dapat diwujudkan jika komunikator
dapat memudahkan pemahaman mengenai hal yang diinginkan, meyakinkan
dengan tujuan yang masuk akal, dan mempertahankan hubungan yang harmonis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
perubahan yang terjadi pada dirinya, menimbulkan kekhawatiran pada diri remaja.
Persepsi orang dewasa yang buruk terhadap remaja mengakibatkan sering
munculnya konflik yang terjadi antara remaja dan orang dewasa. (7) Masa yang
tidak realistik. Remaja memandang kehidupan sesuai dengan apa yang
diinginkannya bukan sebagaimana adanya sehingga seringkali mengalami
kekecewaan karena sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya. (8) Masa
menuju dewasa. Saat akan mencapai kematangan remaja merasa khawatir karena
akan meninggalkan masa-masa remaja yang sangat menyenangkan dan
mengalami kebingungan mempersiapkan diri memasuki kedewasaan.
c. Perkembangan Remaja
Setiap periode dalam kehidupan, manusia memiliki tugas-tugas yang
harus dicapai yaitu tugas perkembangan. Tugas perkembangan adalah tugas-tugas
yang harus dilakukan dalam setiap periode perkembangan manusi untuk mencapai
keberhasilan. Havighurst (dalam Syamsu Yusuf, 2002:65) menjelaskan tugas
perkembangan sebagai berikut:
A developmental task is a task which arises at or about a certain period
in the life of the individual, successful achievement of which leads to his
happiness and to success with later task, while failure leads to
unhappiness in the individual, disaproval by society, and difficulty with
later task.
Pengertian tersebut mengungkapkan bahwa tugas perkembangan adalah tugas
yang muncul pada periode tertentu dalam kehidupan indvidu, keberhasilan dalam
pencapaian tugas perkembangancommit to user
tersebut akan menciptakan kebahagiaan dan
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan diatas maka dapat disusun
suatu kerangka pemikiran bahwa bimbingan teman sebaya merupakan salah satu
layanan yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa
SMP.
Komunikasi interpersonal merupakan suatu kemampuan yang perlu
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial komunikasi
menjadi sesuatu yang sangat vital yaitu digunakan dalam melakukan interaksi
dengan orang lain. Namun, pada kenyataannya siswa belum mampu melakukan
komunikasi interpersonal dengan baik. Hal ini dikhawatirkan membuat siswa
tidak dapat melewati periode perkembangannya dengan baik atau siswa dapat
terjerumus di dalam pergaulan yang salah. Guru pembimbing dapat membantu
siswa untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal dengan
commit toyang
menggunakan suatu layanan bimbingan user sesuai dengan karakteristik dan
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
kebutuhan siswa. Bimbingan teman sebaya merupakan salah satu layanan yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal
siswa. Layanan ini digunakan dengan menyesuaikan kebutuhan dan karakteristik
siswa. Siswa yang dimaksud disini adalah remaja yang memiliki minat
berinteraksi dengan teman sebaya lebih besar daripada dengan orang dewasa.
Teman sebaya diyakini memiliki peranan penting bagi remaja. Salah satu
peranan penting tersebut adalah dapat membawa pengaruh bagi remaja, selain itu
mereka banyak menghabiskan waktu untuk bersama-sama. Oleh karena itu,
layanan bimbingan teman sebaya dapat dilaksanakan sebagai metode untuk
meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa. Bimbingan teman
sebaya diharapakan dapat membawa pengaruh yang positif kepada siswa sehingga
siswa dapat melakukan komunikasi interpersonal secara efektif.
Kemampuan
Komunikasi
Interpersonal Baik
Pelaksanaan
Bimbingan Teman
Sebaya
Siswa Kelas
VIII SMP
Modul Bimbingan
Teman Sebaya
Kemampuan
Komunikasi
Interpersonal
kurang
commit to user
Gambar. 2.1 Kerangka Pemikiran
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
C. Hipotesis
commit to user