Pembimbing : …………………
Disusun Oleh :
1. …………… (…………………..)
2016
KATA PENGANTAR
………………..
NIM…………….
1
DAFTAR ISI
SAMPUL HALAMAN
KATA PENGANTAR ............................................................ 1
DAFTAR ISI ......................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 3
B. Tujuan Penulisan ............................................................... 3
C. Rumusan Masalah. ............................................................. 3
D. Manfaat Penulisan ............................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Proposisi ............................................................................ 4
A.1.Kategori ........................................................................... 4
B. Dail…………………………………………………………….7
B.1. Dalil Al-Qu’an Tentang Pendidikan…………………………..7
C.Teori…………………………………………………………….15
C.1.Elmen…………………………………………………………16
D.Fakta…………………………………………………………...17
D.1.Fakta Ilmiah………………………………………………...17
E.Ilmu…………………………………………………………….18
E.1.Syarat-syarat Ilmu…………………………………………..18
E.2.Pemodelan Teori Dan Hukum………………………………19
E.3.Matematika Dan Metode Ilmiah……………………………20
E.4.Bidang-Bidang Keilmuan…………………………………...20
E.5.Dampak Karya Dari Penelitian Ilmiah…………………….24
BAB III PENUTUP
A. Saran ................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ............................................................. 28
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin waktu berputar maka dunia pendidikan juga akan semakin
berkembang. Guna memajukan dunia pendidikan maka dilakukanlah metode
penelitian dan didalam metode penelitian terdapat banyak istilah – istilah
seperti” Proposisi Dalil Teori Fakta Dan Ilmu” . Adapun yang melatar
belakangi penulisan makalah ini adalah mengetahui dan memahami istilah-
istilah proposisi dalil teori fakta dan ilmu.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengidentifikasi
tentang proposisi dalil teori fakta dan ilmu.
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan proposisi dalil teori fakta dan ilmu?
2. Apa saja bagian – bagian dari proposisi dalil teori fakta dan ilmu?
D. Manfaat
3
BAB II
PEMBAHASAN
A.PROPOSISI
1. Subyek, perkara yang disebutkan adalah terdiri dari orang, benda, tempat,
atau perkara.
2. Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
3. Kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan predikat.
A.1.Kategori
4
Adapun penjelasan skema di atas adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Bentuk
Jika terdapat dua unsur di dalamnya, maka suatu kalimat tidak bisa disebut
dengan proposisi singular.
6
B.DALIL
Dalil adalah suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan,
keterangan dan pendapat yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang
berkaitan dengan apa yang dicari. Dalam Islam dalil dapat dibagi menjadi dua
yaitu dalil nagli yang adalah Al-Quran dan hadis Nabi dan dalil aqli yang adalah
pemikiran ulama. Al-Quran dan hadis Nabi disebut dalil nagli karena isinya
diambil dari Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya. Keduanya bukan berasal
dari manusia karena merupakan wahyu Allah.
Pendidikan Islam sebagai salah satu aspek dari ajaran Islam yang
didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist Nabi Muhammad saw. Dari kedua sumber
tersebut, para intelektual muslim kemudian mengembangkannya dan
mengklasifikannya kedalam dua bagian yaitu: Pertama, akidah untuk ajaran yang
berkaitan dengan keimanan; kedua, adalah syariah untuk ajaran yang berkaitan
dengan amal nyata (Muhammad Syaltut). Dan sebagai tambahan adalah fisafat
sebagai alat bantuk dalam berpikir manusia untuk selalu mengembangkan
pengetahuan yang sudah di miliki. Filalsafat tersebut digunakan untuk
mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi dan bagaimana menyelesaikan
masalah tersebut tanpap mengakibatkan masalah yang lebih besar. Tentu saja
dalam perkembangan yang dilakukan oleh manusia tidak akan terlepas dari
perintah dan larangan agama, karena dalam hal ini agama memrupakan sumber
yang paling utama dan mmenduduki kedudukan yang tertinggi yang disusul
kemudian adalah filsafat, kemudian ilmu pengetahuan.
7
Dalam Al-Qur’an (Q.S. 31: 12-15) yang artinya: “Dan sungguh, telah
Kami Berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, “Bersyukurlah kepada Allah! Dan
barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk
dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya, Maha Terpuji. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada
anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah
engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah
benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami Perintahkan kepada manusia
(agar berbuat baik) kepada kedua orang tua-nya. lbunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia
dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya
kepada Aku kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan
Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka
janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan
baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya
kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku Beritahukan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan”. Ayat ini menerangkan kepada kita bahwa dalam
pendidikan yang paling ditekankan adalah pendidikan yang dilakukan oleh orang
tua, karena pendidikan ini secara sadar atau tidak sadar merupakan pendidikan
yang pertama kali didapatkan oleh seorang anak sebelum mendapat pengaruh dari
luar. Dan ayat tersebut menrangkan kepada kita bahwa apabila orang tua
menyuruh kita untuk melakukan hal-hal yang dilarang dalam agama, maka kita
wajib nenolaknya, akan tetapi dengan perkataan yang baik (wajaadil hum billaty
hia akhsan).
8
Sebagai pedoman yang tidak kalah pentingnya, Hadist juga banyak
memberikan dasar-dasar bagi pendidikan Islam. Karena Hadist sebagai
pernyataan, pengalaman, takrir dan hal ihwal Nabi Muhammad saw., merupakan
sumber ajaran Islam yang kedua sesudah Al-Qur’an.
Yang artinya: “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha
bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia
(Isma‘il) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang Diperintahkan
(Allah) kepadamu; Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang
sabar.”
Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang makna “metodologi” pendidikan pada
anak. Yang mana ayat ini mengisahkan dua hamba Allah (Bapak-Anak), Ibrahim
dan putranya Ismail AS terlibat dalam suatu diskusi yang mengagumkan. Bukan
substansi dari diskusi mereka yang menjadi perhatian kita. Melainkan
approach/cara pendekatan yang dilakukan oleh Ibrahim dalam meyakinkan
anaknya terhadap suatu permasalahan yang sangat agung itu.
9
Kaitannya ayat ar-Rahman ini dengan Subjek Pendidikan adalah sebagai berikut:
3. Surah Luqman: 13
Dari ayat tersebut dapat kita ambil pokok pikiran sebagai berikut:
Yang artinya: ”Musa berkata kepada Khidhr “Bolehkah aku mengikutimu supaya
kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah
diajarkan kepadamu” (QS. 18: 66)”.
10
Dari ayat ini dapat diambil beberapa pokok pemikiran sebagai berikut:Kaitan ayat
ini dengan aspek pendidikan bahwa seorang pendidik hendaknya:
Ayat ini mengajarkan kepada rasul SAW dan umatnya agar tidak pilih kasih, atau
memberi kemudahan kepada keluarga dalam hal pemberian peringatan dan
pendidikan. Seorang guru harus memberikannya secara seimbang, tidak
membedakan mana yang kaya dan mana yang miskin (menganggap semuanya
sama). Guru wajib menegur kepada anak didik siapapun yang melanggar atau
tidak sesuai dengan kaidah yang telah diajarkannaaya.
Yang artinya: “Dia (Muhammad ) bermuka masam dan berpaling. Karena telah
datang seorang buta kepadanya Tahukah kamu barangkali ia ingin
membersihkan dirinya dari dosa” QS. 80: 1 – 3)
11
7. Surah al-Ankabut: 19-20
Dari ayat tersebut di atas (al-Ankabut: 19 – 20) memerintahkan kepada kita untuk:
12
akan terjadi tanpa peran penting tradisi tulis–menulis yang dilambangkan
dengan al-qalam.
Hubungan agama dan iptek? Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi
yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) jenis paradigma yaitu:
Yang artinya: “Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang muKmin itu pergi
semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan
diantara mereka beberapaorang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya, supaya mereka
itu dapat menjaga dirinya”. (QS. 09: 122).
Ayat ini memberi anjuran tegas (tahdid) kepada umat Islam agar ada sebagian
dari umat Islam untuk memperdalam agama. Dikatakan juga bahwa yang
dimaksud kata tafaqquh fi al-din adalah menjadi seorang yang mendalam ilmunya
dan selalu memiliki tanggung jawab dalam pencarian ilmu Allah. Dengan
demikian menurut tafsir ini dalam sistem pendidikan Islam tidak dikenal
dikhotomi pendidikan.
Yang artinya: “Ajaklah kepada jalan Tuhan mu dengan cara yang bijaksana dan
dengan mengajarkan yang baik, dan berdiskusilah dengan mereka secara lebih
baik”. (QS. 16: 125)
Ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari ayat ini bahwa metode yang di
lakukan dalam proses pendidikan diantaranya: ceramah dan diskusi.
13
11. Surat Al-‘Araf ayat 35
Yang artinya: “Hai anak cucu Adam! Jika datang kepadamu Rasul-rasul
sebangsamu yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-KU, maka barangsiapa
yang bertaqwa dan mengadakan perbaikan, niscaya mereka tidak merasa
ketakutan” (QS. 07: 35)
Yang artinya: “Nikmat yang manalagi yang akan kamu dustakan? Kedua surga
itu mempunyai serba macam pohon dan buah-buahan”. (QS. 55: 147 – 48).
Proses pendidikan terhadap manusia terjadi pertama kali ketika Allah SWT
selesai menciptakan Adam as, lalu Allah SWT mengumpulkan tiga golongan
mahluk yang diciptakan-Nya untuk diadakan Proses Belajar Mengajar (PBM).
Tiga golongan mahluk ciptaan Allah dimaksud yaitu Jin, Malaikat, dan Manusia
(Adam Alaihissalam) sebagai “mahasiswa” nya, sedangkan Allah SWT bertindak
sebagai “Maha Guru” nya. Setelah selesai PBM maka Allah SWT mengadakan
evaluasi kepada seluruh mahasiswa ( jin, malaikat, dan manusia) dengan cara
bertanya dan menyuruh menjelaskan seluruh materi pelajaran yang diberikan, dan
ternyata Adam lah (dari golongan manusia) yang berhasil menjadi juara dalam
ujian tersebut.
Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat baik berupa pengetahuan ataupun
pengalaman yang membangun dalam kehidupan kita. Akhirnya dengan segala
kerendahan hati, apabila terdapat kesalahan dari kata-kata maupun maksud yang
kurang bener, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Wallahu a’lam bissowab
14
C.TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa
variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori
sosial. Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari
keterkaitan abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan
pengetahuan tentang dunia sosial.Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan
idiologi, seorang peneliti kadang-kadang bias dalam membedakan teori dan
ideologi. Terdapat kesamaan di antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda.
Teori dapat merupakan bagian dari ideologi, tetapi ideologi bukan teori.
Contohnya adalah Aleniasi manusia adalah sebuah teori yang diungkapakan oleh
Karl Marx, tetapi Marxis atau Komunisme secara keseluruhan adalah sebuah
ideologi.
Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau
kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial
tertentu. Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode
ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya.
Manusia membangun teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai
fenomena tertentu (misalnya, benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau
tingkah laku hewan). Sering kali, teori dipandang sebagai suatu model atas
kenyataan (misalnya : apabila kucing mengeong berarti minta makan). Sebuah
teori membentuk generalisasi atas banyak pengamatan dan terdiri atas kumpulan
ide yang koheren dan saling berkaitan.
15
sampai dengan akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena
diramalkan menurut teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam.
Terdapat miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah teori ilmiah telah
mendapatkan cukup bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain tingkatannya
akan menjadi hukum ilmiah. Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum ilmiah
dan teori ilmiah itu berbeda. Teori akan tetap menjadi teori, dan hukum akan tetap
menjadi hukum.
C.1.Elemen
Di dalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya.
Elemen ini berfungsi untuk mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di
dalam teori tersebut. Elemen pertama yaitu konsep. Konsep adalah sebuah ide
yang diekspresikan dengan symbol atau kata. Konsep dibagi dua yaitu, simbol
dan definisi.Dalam ilmu alam konsep dapat diekspresikan dengan simbol-simbol
seperti, ”∞” = tak terhingga, ”m”= Massa, dan lainya. Akan tetapi, kebanyakan
di dalam ilmu sosial konsep ini lebih diekspresikan dengan kata-kata tidak
melalui simbol-simbol. Menurut Neuman kata-kata juga merupakan simbol
karena bahasa itu sendiri adalah simbol. Karena mempelajari konsep dan teori
seperti mempelajari bahasa. Konsep selalu ada di mana pun dan selalu kita
gunakan. Misalnya kita membicarakan tentang pendidikan. Pendidikan
merupakan suatu konsep, ia merupakan ide abstrak yang hanya di dalam pikiran
kita saja.
Elemen kedua yaitu Scope .Dalam teori seperti yang dijelaskan di atas
memiliki konsep. Konsep ini ada yang bersifat abstrak dan ada juga yang bersifat
kongkret. Teori dengan konsep-konsep yang abstrak dapat diaplikasikan terhadap
fenomena sosial yang lebih luas, dibanding dengan teori yang memiliki konsep-
konsep yang kongkret. Contohnya, teori yang diungkapkan oleh Lord Acton
”kekuasaan cenderung dikorupsikan”. Dalam hal ini kekuasaan dan korupsi ada
pada lingkup yang abstrak. Kemudian kekuasaan ini dalam lingkup kongkret
sepeti presiden, raja, jabatan ketua RT,dll. Dan korupsi dalam lingkup kongkret
seperti korupsi uang.
16
mengevaluasi sebuah hubungan itu, maka hal ini disebut sebuah hipotesa. Sebuah
teori sosial juga terdiri dari sebuah mekanisme sebab akibat, atau alasan dari
sebuah hubungan, sedangkan mekanisme sebab akibat adalah sebuah pernyataan
bagaimana sesuatu bekerja
D.FAKTA
Fakta (bahasa Latin: factus) ialah segala sesuatu yang tertangkap oleh
indra manusia atau data keadaan nyata yang terbukti dan telah menjadi suatu
kenyataan. Catatan atas pengumpulan fakta disebut data[1].
Fakta seringkali diyakini oleh orang banyak (umum) sebagai hal yang
sebenarnya, baik karena mereka telah mengalami kenyataan-kenyataan dari dekat
maupun karena mereka dianggap telah melaporkan pengalaman orang lain yang
sesungguhnya .
Dalam istilah keilmuan fakta adalah suatu hasil pengamatan yang objektif
dan dapat dilakukan verifikasi oleh siapapun.
Suatu hasil pengamatan jujur yang diakui oleh pengamat yang diakui
secara luas
o Galat biasa terjadi pada proses interpretasi makna dari suatu
pengamatan.
o Kekuasaan kadang digunakan untuk memaksakan interpretasi
politis yang benar dari suatu pengamatan.
Suatu kebiasaan yang diamati secara berulang; satu pengamatan
terhadap fenomena apapun tidak menjadikan itu sebagai suatu fakta.
Hasil pengamatan yang berulang biasanya dibutuhkan dengan
menggunakan prosedur atau definisi cara kerja suatu fenomena.
Sesuatu yang dianggap aktual sebagai lawan dari dibuat
Sesuatu yang nyata, yang digunakan sebagai bahan interpretasi lanjutan
Informasi mengenai subjek tertentu
Sesuatu yang dipercaya sebagai penyebab atau makna
D.1.Fakta Ilmiah
Fakta ilmiah sering dipahami sebagai suatu entitas yang ada dalam suatu
struktur sosial kepercayaan, akreditasi, institusi, dan praktik individual yang
kompleks.
17
Dalam filsafat ilmu, sering dipertanyakan (yang paling terkenal adalah oleh
Thomas Kuhn) bahwa fakta ilmiah sedikit banyak selalu dipengaruhi oleh teori
(theory-laden), contohnya adalah, untuk mengetahui apa yang harus diukur dan
bagaimana cara pengukurannya memerlukan beberapa asumsi mengenai fakta itu
sendiri.
E.ILMU
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam
hal yang bahani (material saja), atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan
perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari
perilaku manusia yang konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam
menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu
psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm"yang berarti memahami, mengerti, atau
mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti
memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-
masalah sosial, dan sebagainya.
E.1.Syarat-syarat ilmu
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang
apa penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut
sebagai ilmu[4]. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh
paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya
dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih
18
harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah
kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut
kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau
subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian
kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti:
cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang
digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan
suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang
teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara
utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab
akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang
ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal
yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga
bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang
keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an
(universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam
mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai
tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan
tertentu pula.
19
E.3.Matematika dan metode ilmiah
Matematika sangat penting bagi keilmuan, terutama dalam peran yang
dimainkannya dalam mengekspresikan model ilmiah. Mengamati dan
mengumpulkan hasil-hasil pengukuran, sebagaimana membuat hipotesis dan
dugaan, pasti membutuhkan model dan eksploitasi matematis. Cabang
matematika yang sering dipakai dalam keilmuan di antaranya kalkulus dan
statistika, meskipun sebenarnya semua cabang matematika memunyai
penerapannya, bahkan bidang "murni" seperti teori bilangan dan topologi.
Richard Feynman berkata, "Matematika itu tidak nyata, tapi terasa nyata.
Di manakah tempatnya berada?", sedangkan Bertrand Russell sangat senang
mendefinisikan matematika sebagai "subjek yang kita tidak pernah tahu apa yang
sedang kita bicarakan, dan kita tidak tahu pula kebenarannya."
E.4.Bidang-bidang keilmuan
Ilmu alam
• FISIKA
o Akustik
o Astrodinamika
o Astrofisika
o Astronomi
o Biofisika
o Fisika Atom, Molekul, dan Optik
o Fisika bahan padat
o Fisika komputasi
o Dinamika
o Dinamika fluida
o Dinamika kendaraan
o Fisika bahan
20
o Fisika matematis
o Fisika nuklir
o Fisika partikel (atau fisika energi tinggi)
o Fisika plasma
o Fisika polimer
o Kriogenik
o Mekanika
o Optik
• BIOLOGI
o Anatomi
o Antropologi fisik
o Astrobiologi
o Biokimia
o Biofisika
o Bioinformatika
o Biologi air tawar
o Biologi sel
o Biologi struktur
o Biologi molekul
o Biologi pertumbuhan
o Biologi pertumbuhan evolusioner (“Evo-devo” atau Evolusi pertumbuhan)
o Biologi laut
o Botani
o Ekologi
o Entomologi
o Epidemiologi
o Evolusi (Biologi evolusioner)
o Fikologi (Algologi)
o Filogeni
o Fisiologi
o Genetika (Genetika populasi, Genomika, Proteomika)
o Histologi
o Ilmu Kesehatan
Farmakologi
Hematologi
Imunoserologi
Kedokteran
21
Kedokteran gigi
Kedokteran hewan
Onkologi (ilmu kanker)
Toksikologi
o Ilmu saraf
o Imunologi
o Kladistika
o Mikrobiologi
o Morfologi
o Ontogeni
o Patologi
o Sitologi
o Taksonomi
o Virologi
o Zoologi
• KIMIA
o Biokimia
o Elektrokimia
o Ilmu bahan
o Kimia analitik
o Kimia anorganik
o Kimia fisik
o Kimia komputasi
o Kimia kuantum
o Kimia organik
o Spektroskopi
o Stereokimia
o Termokimia
o Metode Penelitian Komunikasi
ILMU BUMI
o Geodesi
o Geografi
o Geologi
o Limnologi
o Meteorologi
o Oseanografi
o Paleontologi
o Seismologi
22
ILMU SOSIAL
• Antropologi
o Arkeologi
• Ekonomi
• Ilmu politik
• Linguistik (Ilmu bahasa)
• Psikologi
o Analisis perilaku
o Biopsikologi
o Neuropsikologi
o Psikofisika
o Psikometri
o Psikologi eksperimen
o Psikologi forensik
o Psikologi humanis
o Psikologi industri dan organisasi
o Psikologi kepribadian
o Psikologi kesehatan
o Psikologi klinis
o Psikologi kognitif
o Psikologi pendidikan
o Psikologi pertumbuhan
o Psikologi sensasi dan persepsi
o Psikologi sosial
• Sosiologi
• Hukum
ILMU TERAPAN
• Ilmu Komputer dan Informatika
o Ilmu komputer
o Ilmu kognitif
o Informatika
o Cybernetics
o Systemics
• Rekayasa
o Ilmu biomedik
o Ilmu pertanian
o Rekayasa listrik
o Rekayasa pertanian
23
E.5.DAMPAK KARYA DARI PENELITIAN ILMIAH
Penemuan baru pada ilmu sains dasar dapat mengubah dunia. Contohnya:
Penelitian Dampak
Efek fotovoltaik Sel surya (1883), lalu tenaga surya, kalkulator dan
(1839) peralatan lainnya.
24
televsin (1927) dan hiburan radio (1906).
Penggunaan lainnya termasuk – pelayanan gawat
darurat, radar (navigasi dan prediksi cuaca),
kedokteran, astronomi, komunikasi nirkabel, dan
jaringan nirkabel. Frekuensi gelombang radio
juga digunakan untuk gelombang mikro.
Antibiotik (1880an,
Salvarsan, Penisilin, doksisiklin dll.
1928)
25
BAB III
PENUTUP
A. Saran
Semoga apa yang saya paparkan diatas dapat membuka wawasan kita
tetang proposi dalil teori fakta dan ilmu ,serta menambah semangat kita dalam
melakukan trobosan-trobosan untuk memajukan pendidikan .
26
DAFTAR PUSTAKA
https://saripedia.wordpress.com/tag/bidang-bidang-keilmuan
https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
https://id.wikipedia.org/wiki/Fakta
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori
https://syamsul14.wordpress.com/2012/11/29/dalil-al-quan-tentang-
pendidikan
https://id.wikipedia.org/wiki/Proposisi
https://id.wikipedia.org/wiki/Dalil
27