“PROPORSISI”
DOSEN PENGAMPU :
JUSMAWATI S.Pd.,M.Pd
(0903049001)
DISUSUN OLEH :
IVON MARIAN
(C1C121003)
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuham Yang Maha Esa karna atas berkatnya saya bisa menyelesaikan
makalah ini. Saya menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan saran dan kritik sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurnah.
Dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu,
saya mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Saya
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan.
SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kata logika sering kita dengar atau kita ketahui, logika mempelajari cara bernalar yang
benar dan kita tidak bias melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang
menjadi premisnya. didalam percakapan sehari-hari kita biasanya mengunakan penalaran
akal atau menururt akal. Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau teknik yang
diciptakan untuk meneliti ketetapan penalaran. Sedangkan penalaran yaitu suatu bentuk
pikiran. Didalam penalaran terdapat sebuah pernyataan atau proposisi yang dimana arti
proposisi adalah sebuah pernyataan. Macam-macam bentuk proposisis adalah: Proposisi
Kategoris, Proposisi Hipotetis, Proposisi Disyungtif. Disamping proposisi dibagi menjadi
empat yaitu : unsurnya, bentuknya, kuantitasnya, dan kualitasnya.
Proposisi mempelajari tentang pernyataan bentuk kalimat yang dapat di nilai benar
salahnya proposisi mempunyai tiga bentuk, proposisi katagoristik, inpotetik, dan
proposisi disyungtif, dan itu ada hubungan tertentu atau mendasar.
3. Tujuan penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian proporsisi
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya.
Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna.
Jika kita menganalisis suatu pemikiran, taruhlah suatu buku, kita akan mendapati suatu
pemikiran dalam buku itu, dan lebih khususnya lagi dalam bab-babnya, kemudian pada
paragrafnya dan akhinya pada unit yang tidak dapat dibagi lagi yakni yang disebut
proposisi. Proposisi itu sendiri masih bisa di analisis lagi menjadi kata-kata, tetapi kata-
kata hanya menghadirkan pengertian sesuatu, bukan maksud atau pemikiran sesuatu.
Dalam pembicaraan ekivalensi, dua pernyataan disebut ekivalensi jika mempunyai nilai
kebenaran yang sama. Dengan demikian, jika sebagian atau keseluruhan dari sebuah
pernyataan majemuk ditukar dengan suatu pernyataan lainnya yang ekivalen secara logis
dengan yang ditukar itu, maka nilai kebenaran pernyataan majemuk yang baru adalah
sama dengan nilai kebenaran pernyataan majemuk semula.
B. Bentuk-bentuk proporsisi
Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis dan proposisi
disyungtif.
Proposisi Kategorik.
Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,
seperti:
1. Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term
predikat, satu kopula dan satu quantifier. Kita akan jelaskan satu persatu antara subyek,
predikat, kopula, dan quantifier. Baik kita akan meluai dari subyek sebagaimana kita
ketahu mengenai subyek adalah sebuah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat
adalah term yang menerangkan sbuyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan
antara term subyek dan term predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan
banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
1 2 3 4
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan quantifier-nya tidak
berarti subyek dari proposisi tidak mengandung pengertian banyaknya satuanyang
diikatnya. Dalam keadaan apapun sunyek selalu mengandung jumlah yang diikat.
Sekarang perhatikan dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:
Kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam
proposisi, yaitu :
Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus
proposisi sebagai berikut :
Proposisi hipotesis, yaitu proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran yang
terkandung di dalamnya adalah dengan syarat. Proposisi hipotesis berdasarkan syarat
yang di dalamnya dibagi menjadi:
Proposisi Kondisional
Setiap proposisi atau pernyataan kondisional terdiri dari dua komponen. Komponen
yang satu disebut anteseden dan komponen lainnya disebut konsekuen. Anteseden
adalah pernyataan setelah jika atau sebelum maka. Konsekuen adalah pernyataan
setelah maka. Dalam contoh di atas, antesedennya adalah hujan turun, konsekuennya
adalah jalan menjadi basah. Kadang-kadang kata maka dihilangkan atau tidak
dinyatakan. Susunan anteseden dan konsekuen pun kadang-kadang dibalik. Misalnya,
Jalan menjadi basah jika hujan turun.
Contoh tersebut menyatakan suatu hubungan kausal antara hujan turun dan jalan
menjadi basah.
Proposisi Disyungtif
Perhatikan Contoh:
Ani atau Ana yang tidak jujur.
Atau kamu diam atau ayahmu akan terus marah (= Kamu diam atau ayahmu akan
terus marah
Proposisi disyungtif dibedakan menjadi proposisi disyungtif dalam arti sempit dan
proposisi disyungtif dalam arti luas. Proposisi disyungtif dalam arti sempit hanya
mengandung dua kemungkinan, tidak lebih dan tidak kurang. Kedua kemungkinan itu
tidak dapat sama-sama benar. Dan dua kemungkinan itu hanya satu yang benar. Jika
kemungkinan yang satu benar maka kemungkinan yang lain pasti salah.
Perhatikan Contoh:
Jika selanjutnya dikatakan Ayah ada di rumah, maka Ayah tidak ada di kantor adalah
pasti benar.
Proposisi disyungtif dalam arti luas pun mengandung pilihan antara dua
kemungkinan. Namun. kedua kemungkinan itu dapat sama-sama benar. Jika satu
kemungkinan benar, kemungkinan yang lain dapat benar juga. karena dapat
dikombinasikan.
Perhatikan Contoh:
Jika selanjurnya dikatakan Dia yang pergi, kita tidak dapat memastikan bahwa Saya
tidak pergi. Ada kemungkinan bahwa dia dan saya pergi bersama-sama.
Proposisi Konjungtif
Proposisi konjungtif adalah proposisi yang memiliki dua predikat, yang tidak
mungkin sama-sama memiliki kebenaran pada saat yang bersamaan. Proposisi ini
biasanya ditandai dengan tidak mungkin sekaligus dan
Perhatikan contoh:
Engkau tidak dapat sekaligus berada di Jakarta dan di Surabaya pada saat yang sama.
Kebenaran suatu proposisi konjungtif tergantung pada suatu oposisi eksklusif yang
benar, yang berada di antara bagian-bagiannya. Bagian-bagian dan suatu proposisi
konjungtif disebut konjungsi. Proposisi-proposisi semacam ini dapat dijabarkan
menjadi dua proposisi hipotetis atau menjadi suatu kombinasi yang terdiri dari
proposisi hipotesis dan proposisi kategoris. Perhatikan contoh:
3. Proporsisi disyungtif
Proposisi Disyungtif
Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua
buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar
maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu benar’ dan Proposisi itu salah”.
Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah dua proposisi kategorik menjadi
permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi disyungtif bervariasi sekali, seperti :
C. Jenis-jenis proporsisi
Berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:w
Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Perhatikan Contoh:
Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak
membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Perhatikan Contoh:
Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai identitasnya.
Semua wajib pajak wajib membayar pajak.
Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di
dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2
jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya.
Jika waktu dapat terulang kembali, aku pasti lebih berusaha lagi.
Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif):
Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan
predikatnya.
Perhatikan Contoh:
Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata
semua atau seluruh
Perhatikan Contoh:
D. Contoh-contoh proporsisi
2. Misalkan diketahui bahwa proporsi pbernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari
proporsi –p <—> ( p v q ).
Jawab:
Dengan tabel kebenaran diperoleh:
sehingga di peroleh nilai kebenaran dari proporsi –p <—> ( p v q ) adalah seperti yang
telah di lingkar pada tabel kebenaran di atas.
3. Jika proporsi –p dan q bernilai benar, tentukan nilai kebenaran dari proporsi ( p v –q )
–>
Jawab:
Proporsi –p dan q bernilai benar jika dan hanya jika p salah q bernilai benar.
Dengan tabel kebenaran sebagai berikut:
Terlihat bahwa proporsi ( p v –q ) –> r bernilai benar.
4. Diketahui proporsi q-> r bernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari ( p v q ) -> r.
Jawab:
Proporsi q -> r bernilai salah jika dan hanya jika q benar dan r
Dengan tabel kebenaran sebagai berikut:
Terlihat bahwa proposisi ( p v q ) -> r bernilai salah.
5. Jika proposisip <–> q bernilai salah, tentukan nilai kebenaran dari proposisi ( p v q ) -
> (p dan q ).
Jawab:
Proposisi p <–> q bernilai salah jika dan hanya jika p dan q memiliki nilai kebenaran
yang berbeda, sehingga:
Sehingga proporsisi ( p v q ) -> ( p dan q ) bernilai salah.
Dari tabel diatas terlihat bahwa p v ( p dan q ) bernilai benar maka p bernilai benar.
b. Dengan tabel kebenaran:
Sehingga proporsisi – p dan q bernilai salah.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya.
Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik,
proposisi hipotesis, proposisi disyungtif.
Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,
seperti :
Hasan sedang sakit
Sedangkan proposisi hipotesis itu pernytaan menggunakan syarat.
Contoh:
Jika hujan turun, maka saya tidak akan pergi
Dan proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika.
proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah.
Contoh: Hidup kalau tidak bahagia adalah susah.
2. Saran
Tanpa kita sadari banyak sekali manfaat yang kita dapat dalam kehidupan kita.
Matematika dijadikan sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk dipeljari Karena
matematika adalah bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan kita. Dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://cahdueso.blogspot.co.id/2015/09/proposisi.html
http://budimakaado.blogspot.co.id/2014/06/makalah-tafsir-kejadian-ishak-lahir.html
http://hadirukiyah.blogstop.co.id/2009/08/proporsisi.html