Anda di halaman 1dari 13

PROPOSISI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Logika

Dosen Pengampu : Aizzatun Nisak, M.Ag.

Disusun Oleh :
1. Maulida Putri Handayani (2140310071)

2. Zakiya Akmal (2140310080)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kita nikmat dan
karunia-Nya, sholawat serta salam tidak lupa kami curahkan kepada nabi akhir yakni Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kami dari bayangan dimensi gelap hingga bayangan
dimensi terang, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Logika dengan baik dan tepat
sesuai waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Logika yang
diberikan oleh ibu dosen. Dalam proses menyusun makalah ini tentunya tidaklah mudah kami
menemui beberapa hambatan, namun berkat semangat kerja keras kelompok serta segala
bentuk dukungan satu sama lain pada akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan cukup baik. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebanyak-
banyaknya kepada pihak yang bersangkutan.

Didalam penulisan makalah ini kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna karena keterbatasan ilmu yang kami miliki, oleh karenanya saran dan kritik
yang membangun akan kami terima dengan senang hati dan bahagia. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat untuk semua orang terutama untuk yang membutuhkan.

Kudus, 11 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Proposisi.....................................................................................................................2
B. Unsur-unsur Proposisi...................................................................................................................2
C. Macam-Macam Proposisi..............................................................................................................3
D. Kualitas dan Kuantitas Proposisi..................................................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................7
PENUTUP.............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Logika merupakan cara belajar menggunakan nalar maupun akal, menurut istilah
logika adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti sebuah fakta sehingga
mencapai kebenaran yang rasional. Sedangkan penalaran adalah suatu proses berfikir dalam
menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan untuk mengaitkan sebuah fakta.

Didalam penalaran terdapat sebuah pernyataan atau biasa disebut dengan istilah
proposisi, jika dipelajari lebih lanjut proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat
pernyataan dan memiliki arti penuh dan utuh. Pernyataan manusia adakalanya
mengungkapkan keinginan, perintah, harapan, cemooh, kekaguman dan pengungkapan
realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk negatif. Maka dalam
makalah ini akan menjelaskan proposisi secara rinci tentang unsur, bentuk kuantitas dan
kualitas proposisi. Penelitian tentang penafsiran proposisi didalam makalah ini agar para
pembaca dapat menelaah dan memahaminya.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan proposisi?


2. Bagaimana unsur dan bentuk proposisi?
3. Bagaimana kuntitas dan kualitas dari proposisi?

C. Tujuan

1. Memenuhi tugas Mata Kuliah Logika


2. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
3. Memberi informasi kepada pembaca
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Proposisi

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar
dan salahnya. Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung
maksud sempurna atau dapat juga diartikan sebagai suatu keputusan. Proposisi bisa
saja terkait dengan unit lain dari jenisnya melalui hubungan interproposional, seperti
hubungan sementara dan hubungan kekal.

Proposisi juga disebut sebagai pernyataan atau masalah yang harus


diselesaikan dan dibuktikan kebenarannya.Menurut Kampus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) arti kata proposisi adalah rancangan usulan. 1Hal ini berarti bahwa suatu
kalimat harus dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proposisi adalah kalimat logika
yang pernyataannya tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai
benar atau salah. Oleh karena itu istilah proposisi itu sendiri digunakan di dalam
analisis logika, sehingga proposisi juga berhubungan pada kalimat logika berupa
pernyataan.

B. Unsur-unsur Proposisi

Proposi memiliki tiga unsur yaitu sebagai berikut :

1. Subyek (Term yang menjadi pokok pembicaraan)


2. Predikat (Term yang menerangkan subyek)
3. Kopula (Term yang menjadi penghubung antara subyek dan predikat)2.

Contoh : Semua manusia adalah hamba Allah

Kata semua sebagai subyek, hamba Allah sebagai predikat, dan


adalah sebagai kopula.

1
Qanita Alya, “KBBI”, (Jakarta: PT INDAHJAYA, 2009), hlm. 574
2
Ana Listiana, “Logika”, (Kudus: Media Ilmu Press, 2018), hlm.109

3
Menurut logika tradisional, proposisi mestinya terdiri atas tiga bagian yaitu
subyek, predikat, dan kopula. Kopula mestinya ada hubungan yang terdapat subyek
dan juga predikat. Hubungan yang dinyatakan oleh kopula. la berupa afirmasi, artinya
kopula menyatakan bahwa diantara subyek dan predikat tidak terdapat suatu
hubungan apapun.

Menurut sumbernya logika dikenal dengan adanya dua proposisi yaitu


proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik (a priori) adalah proposisi
yang predikatnya memiliki pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya,
Misal : Kambing adalah hewan.Kata ‘hewan’ ini pengertiannya yaitu sudah
terkandung pada subyek ‘kambing’. Sedangkan proposisi sintetik (a posteriori) adalah
proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan
bagi subyeknya, Misal : Mangga ini rasanya manis. Kata ‘manis ini’ merupakan
pengetahuan baru yang didapatkan dari suatu pengalaman.3

C. Macam-Macam Proposisi

Proposisi berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi tiga macam yaitu :

1. Proposisi kategorik merupakan proposisi yang mengandung pernyataan tanpa


adanya syarat atau sebab. Proposisis yang paling utama terdiri dari satu term
subyek, satu term predikat, satu kopula, dan satu quantifier. Subyek adalah yang
menjadi sebuah pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan subyek.
Kopulanya menghubungkan dua buah term subyek dan predikat. Quantifiernya
yaitu kata yang menunjukkan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
Contoh: Sebagian manusia adalah pedagang. Sebagian sebagai ‘quantifier’,
manusia sebagai ‘term subyek’, adalah sebagai kopula, pedagang sebagai ‘term
predikat’.
Meskipun suatu proposisi tidak menyatakan quentifiernya tidak berarti subyek
dari proposisi tersebut tidak mengandung pengertian banyaknya satuan diikatnya.
Proposisi yang quantifiernya dinyatakan tetapi bisa tanpa mengubah kuantitas
proposisinya :
a. Propsisi universal : Semua tanaman membutuhkan air.

3
Ana Listiana, “Logika”, (Kudus: Media Ilmu Press, 20018), hlm.110

4
b. Proposisi partikular : Sebagian manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
c. Proposisi singular : Seorang bernama Hilal adalah seorang guru.

Dalam proposisi ‘Tanaman membutuhkan air’, walaupun quantifiernya tidak


dinyatakan tetapi yang dimaksud adlah semua jenis tanaman. Sama halnya dengan
proposisi ‘Manusia dapat menerima pensisikan tinggi’, yang dimaksud adlah
sebagian manusia karena tidak semua manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
Sedangkan pada proposisi ‘Hilal adalah guru’, yang dimaksud tentunya seorang
guru, bukan beberapa orang.

2. Proposisi Hipotetik

Proposis hipotetik adalah proposisi yang mengandung pernyataan yang


digantungkan pada syarat atau sebab tertentu. Kopulanya menghubungkan sebab
dan akibat. Contoh : Jika permintaan bertambah maka harga akan naik. Jika dan
makasebagai kopula; permintaan bertambah sebagai sebab; harga akan naik
sebagai akibat atau konsekuen.

3. Proposisi Disyungtif

Proposisi disyungtif adalah proposisi yang kebenarannya digantungkan pada


syarat tertentu. Kopulanya menghubungkan dua buah alternatif seperti proposisi
hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi
kategorik. Contoh : Hidup kalau tidak bahagia adalah mati.

Bentuk-bentuk proposisi disyungtif :

a. Proposisi disyungtif sempurna


Mempunyai alternatif kontradiktif (bertentangan).
Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti “Diandra mungkin
masih hidup mungkin sudah mati” (non hidup).
b. Proposisi disyungtif tidak sempurna
Tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif
(bertentangan).
Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Geisha berhelm hitam atau
berhelm putih”.4

4
Ana Listiana, “Logika”, (Kudus: Media Ilmu Press, 20018), hlm.113

5
C. Kualitas dan Kuantitas Proposisi

Proposisi berdasarkan kualitasnya dibedakan menjadi dua macam yaitu :

a. Proposisi Positif
Proposisi positif adalah proposisi yang memiliki persesuaian antara term
subyek dan term predikatnya.
Kopula dalam proposisi positif kadang dinyatakan dan kadang-kadang
tidak (tersembunyi). Kita sering mendengar ungkapan “Napoleon adalah
seorang panglima yang ulung” (kopulasi dinyatakan), tetapi sering juga
mendengar hanya : “Napoleon panglima yang ulung” (kopula tersembunyi).
b. Proposisi Negatif
Proposisi negatif adalah proposisi yang tidak memiliki kesesuaian antara term
subyek dan term predikatnya.
Kopula dalam proposisi negatif tidak mungkin disembunyikan, karena
apabila disembunyikan berarti mengiakan hubungan antara term subyek dan
term predikatnya. Dalam proposisi seperti “Manusia Berfikir” kita tidak boleh
beanggapan bahwa kopulanya tidak ada. Disini kopulanya terkandung dalam
term “berfikir”. Poposisi itu pada hakikatnya berbunyi : “Manusia adalah
makhluk (yang) berfikir”.5

Proposisi berdasarkan kuantitas juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Proposisi umum atau Universal


Proposisi umum atau universaladalah proposisi yang pada umumnya
diawali dengan kata semua atau seluruh.

Contoh: Semua Kendaraan Bermotor Membutuhkan Bensin

1 2 3 4

1 = quantifier; 2 = term subyek; 3 = kopula; 4 = term predikat

b. Proposisi Partikular

Proposisi partikular adalah proposisi yang menunjuk kepada


permasalahan particular/khusus.

5
Mundiri, “Logika”, (Semarang: PT Raja Grafindo Persada 2017), hlm. 59

6
Contoh: Sebagian warga Sukoharjo Menerima Bansos

1 2 3 4

1 = quantifier; 2 = term subyek; 3 = kopula; 4 = term predikat.

Diantara kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi, maka ada enam
macam-macam proposisi yaitu :

1. Universal Positif, misal : Semua manusia akan mati.

2. Partikular Positif, misal : Sebagian manusia adalah dokter.

3. Singular Positif, misal : Rudi adalah pemain bulu tangkis.

4. Universal Negatif, misal : Semua harimau bukan angsa.

5. Partikular Negatif, misal : Beberapa manusia tidak lulus.

6. Singular Negatif, misal : Hasina bukan gadis pemberani.

Proposisi universal positif,kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat


secara keseluruhan, dalam ilmu logika dilambangkan huruf (A). Proposisi partikular
positif, kopula hanya sebagian mengakui hubungan subyek dan predikat
dilambangkan huruf (I). Proposisi Singular positif, kopula mengakui hubungan
subyek dan predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf (A).

Proposisi universal negatif, kopula mengingkari hubungan subyek dan


predikatnya secara keseluruhan, dilambangkan (E). Proposisi partikular negatif,
kopula mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan (O).
Proposisi singularnegatif, karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan
predikat secara keseluruhan juga dilambangkan (O).6

Dengan pembahasan diatas dapat disimpulkan rumus proposisi sebagai berikut :

Lamban Permasalahan Rumus


g
A Universal Positif Semua S adalah P
I Partikular Positif Sebagian S adalah P
E Universal Negatif Semua S bukan P

6
Makalah, “pernyataan (PROPOSISI)”, (University Of Ibnu Sina. Abadi, B. U., Hayadi, G. H., &Ropianto, M. :
2019). Hal.10.

7
O Partikular Negatif Sebagian bukan P

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Proposisi adalah istilah yang dipakai untuk kalimat pernyataan yang memiliki
faedah penuh dan juga utuh.
2. Proposisi memiliki tiga unsur yaitu :
Subyek (Perkara yang menyebutkan dari orang, tempat, benda atau perkara),.
Predikat (Perkara yang dinyatakan dalam subyek).
Kopula (kata yang menghubungkan subyek dan predikat)..
3. Proposisi menurut bentuknya dibagi tiga macam yaitu : Proposisi Kategorik,
Proposisi Hipotetik, dan Proposisi Disyungtif.
Proposisi kategorik merupakan proposisi yang mengandung pernyataan tanpa
adanya syarat atau sebab.
Proposis hipotetik adalah proposisi yang mengandung pernyataan yang
digantungkan pada syarat atau sebab tertentu.
Proposisi disyungtif adalah proposisi yang kebenarannya digantungkan pada
syarat tertentu.
4. Menurut kualitasnya proposisi dibagi dua yaitu ptoposisi positif dan proposisi
negatif.
5. Menurut kuantitasnya proposisi juga dibagi menjadi dua yaitu Proposisi umum
atau Universal dan partikular.

B. SARAN

Masih banyak sekali kesalahan dalam penyusunan makalah ini yang menjadi
sarana pembelajaran penulis agar dapat lebih memperbaiki makalah ini agar menjadi
lebih baik untuk kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Alya Qanita.2009. “Kamus Besar Bahasa Indonesia ”. Jakarta: PT INDAHJAYA.


Listiana Ana. 2018. “Logika”. Kudus: Media Ilmu Press.
Mundiri. 2017. “Logika”. Semarang: PT Raja Grafindo Persada.
Makalah.Abadi, B. U., Hayadi, G. H., &Ropianto, M.
2019. “pernyataan (PROPOSISI)”. University Of Ibnu Sina.

10

Anda mungkin juga menyukai