Anda di halaman 1dari 9

PROPOSISI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Logika

Dosen Pengampu:

Zahrotur Rochmah, M. Ag.

Disusun Oleh:

Almar’atusshofiyatun Nafiah (2230110114)

Hanik Arum Maulida (2230110128)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

FAKULTAS USHULUDDIN

PROGRAM STUDI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR TAHUN 2023

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Logika merupakan cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkat pada
penalaran,sekaligus juga sebagai dasar filsafat.Oleh karena itu,untuk berfilsafat yang baik
harus dilandasi dengan logika,supaya penalarannya logis dan kritis disamping itu,logika
juga sebagai sarana ilmu sama halnya dengan matematika dan statistik karena semua ilmu
harus didukung oleh penalaran logis dan sistematis yang merupakan salah satu syarat
sifat imiah.
Ada banyak keuntungan yang diapat diperoleh dengan mempelajari logika,antara
lain mempertinggi kemampuan untuk menyatakan gagasan secara jelas dan
berbebot,meningkatkan ketrampilan menyusun definisi datas term dan kata-kata,serta
memperluas kemampuan untuk merumuskan argumentasi dan memberikan analysis
secara kritis.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian proposisi?
2. Bagaimana macam-macam proposisi?
3. Bagaimana kuantitas dan kualitas proposisi?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian proposisi
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat di nilai benar dan
salahnya. Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yangmengandung maksud
sempurna. Atau proposisi juga sering di artikan sebagai suatu keputusan1.
Suatu proposisi mempunyai tiga unsur sebagai berikut:
1. Subyek (term yang menjadi pokok pembicaraan).
2. Predikat (term yang menerangkan subyek).
3. Kopula (term yang menjadi penghubung antara subyek dan predikat).
Contoh:semua manusia adalah hamba Allah
„Semua manusia‟ sebagai subyek; „hamba Allah‟ sebagai predikat; „adalah‟ sebagai
kopula2.
Logika seperti juga yang kita katakan tentang ide atau konsep, pertama tama
hanya membicarakan keputusan objektif, hanya secara tidak langsung membicarakan
keputusan sebagai aksi intelek.Dalam logika dikenal adanya dua macam proposisi,
menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik.
Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang
sudah terkandung pada subjeknya, contoh : ayah adalah laki-laki pengertiannya sudah
terkandung pada subyek “ayah”. Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya
mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, contoh Gadis itu
langsing,jadi kata langsing pengertianya belum terkandung pada subyeknya3.
B. Macam-macam proposisi
Proposisi menurut bentuknya dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Proposisi Kategorik

Proposisi kategorik adalah yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,


seperti:

1
Anisa Listiana,Logika,(kudus:Media Ilmu Pers,2021),hlm 88.
2
Ibid….hlm 88
3
Kadir, A, Dasar Logika Pemrograman Komputer. Elex Media Komputindo 2017.

3
Hasan sedang sakit. Anak-anak yang tinggal di asrama adalah mahassiswa.Orang
rajin akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapkan

Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu
term predikat, satu kopula, dan satu quantifier.Subyek, sebagaimana kita ketahui,
adalah term yang menjadi pokok pembicaraan.Predikat adalah term
yang menerangkan subyek.Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara
term subyek dan term predikat. Quatifier, adalah kata yang menunjukkan
banyaknya satuan yang diikat olehterm subyek Contoh : Sebagian manusia adalah
pedagang. Sebagian sebagai “quantifier‟; manusia sebagai term subjek; adalah‟
sebagai kopula; “pedagang‟ sebagai term predikat4.

Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak menyatakan quantifier-nya


tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak mengandung pengertian
banyaknya satuan diikatnya. Perhatikan proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:
Proposisi universal seperti kata (seluruh, semua, segenap, setiap, tidak satu pun),
Proposisi particular seperti kata (sebagian, kebanyakan, beberapa, tidak semua,
sebagian besar, hampir seluruh),Proposisi singular.

2. Proposisi Hipotetik

Kalau proposisi kategotrik menyatakan suatu keberan tanpa syarat, maka


pada proposisi hipotetik keberan yang dinyatakn justru digantungkan pada syarat
tertentu.Antara keduanya mempunyai perbedaan mendasar. Pada proposisi
kategorik kopulaselalu ‘adalah’ atau ‘bukan’ atau ‘tidak’; sedangkan pada
proposisi hipotetik kopulanyaadalah ‘jika, apabila, atau manakala’ yang kemudian
dilanjutkan dengan ‘maka’,meskipun yang terakhir ini sering tidak
dinyatakan. Pada proposisi kategorikkopulanya mengubungkan dua term sedang
pada proposisi hipotetik kopulanya menghubungkan dua buah pernyataan5.

4 Mundiri, Logika,14th ed.(Jakarta: Rajawali Pres, 2017). Hlm.56

5
Mundiri, Logika,14th ed.(Jakarta: Rajawali Pres, 2017). Hlm. 69

4
Sebuah proposisi hipotetik, misalnya: ‘jika permintaan bertambah
maka hargaakan naik’ pada dasarnya terdiri dari dua proposisi kategorik
‘permintaan bertambah’dan ‘harga akan naik’. ‘jika’ dan ‘maka’ pada
contoh diatas adalah kopula, ‘permintaan bertambah’ sebagai pernyataan pertama
disebut sebab atau antecedent dan ‘harga akannaik’ sebagai pernyataan kedua
disebut akibat atau konsekuen.

3. Proposisi Disyungtif (Proposisi Kondisional)


Proposisi disyungtif adalah proporsi yang kebenarannya digantungkan pada
syarat tertentu. Kopulanya menghubungkan dua buah alternatif.Seperti juga
proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua
buah proposisi kategorik. Sebuah proposisi disyungtif seperti,”proposisi jika
tidak benar maka salah”, jika dianalisis menjadi : “Poposisi itu benar” dan
“Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa “jika” dan “maka”mengubah dua
proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif6. Kopula dari proposisi
disyungtif bervariasi sekali, seperti:
a. Hidup kalau tidak bahagia adalah mati.
b. Eko di kantin atau di perpus.
c. Jika bukan Dian yang memberi maka Dodi
Bentuk-bentuk proposisi disyungtif yaitu:
a. Proposisi disyungtif sempurna
- Mempunyai alternatif kontradiktif (bertentangan).
- Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti “Fajar mungkin masih hidup
mungkin sudah mati (non-hidup).
b. Proposisi disyungtif tidak sempurna
- Tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif (bertentengan).
- Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Gilang berhelm hitam atau
berhelm putih”.
C. Kuantitas dan kualitas proposisi
Proposisi menurut kuantitasnya dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Proposisi Umum atau Universal
6
Anisa Listiana,Logika,(Kudus:Media Ilmu Press,2021)

5
Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali
dengan kata semua atau seluruh. Contoh : Semua warga negara Indonesia wajib
memiliki KTP sebagai identitasnya.
2. Proposisi Khusus atau Spesifik
Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi yang pada umumnya diawali
dengan kata sebagian atau beberapa. Contoh : Sebagian mahasiswa pergi ke
kampus dengan berjalan kaki.
Proposisi menurut kualitasnya dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Proposisi Positif
Proposisi positif adalah proposisi yang memiliki persesuaian antara term subyek
dan term predikatnya. Contoh : Semua manusia adalah makhluk hidup.
2. Proposisi Negatif
Proposisi negatif adalah proposisi yang tidak memiliki kesesuaian antara term
subyek dan term predikatnya. Contoh : Tidak ada tumbuhan yang dapat berjalan
Diantara kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam
macam proposisi, yaitu:
a. Universal positif, seperti : Semua manusia akan mati.
b. Partikular positif, seperti : Sebagian manusia adealah guru.
c. Singular positif, seperti : Rudi adalah pemain bulu tangkis.
d. Universal negatif, seperti : Semua kucing bukan burung.
e. Paertikular negatif, seperti : Beberapa manusia tidak lulus.
f. Singular negatif, seperti : Fatimah bukan gadis pemalu.

Proposisi universal positif, kopulanya mengakui hubungan subjek dan


predikat secara keseluruhan, dalam logika dilambangkan dengan huruf A.
Proposisipartikular positif kopula mengakui hubungan subjek dan predikat
sebagian saja dilambangkan dengan huruf I.

Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subjek


dan predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf
A dan I masing-masing sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular

6
positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang berarti
mengakui.

Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subjek dan


predikatnya secara keseluruhan, dalam logika dilambangkan dengan huruf E.
Proposisi partikular negatif kopulanya mengingkari hubungan subjek dan predikat
sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena
kopulanya mengingkari hubungan subjek dan predikat secara keseluruhan, juga
dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai lambang tersebut
diambil darihuruf hidup dalam kata nEgO, bahasa Latin yang berarti menolak atau
mengingkari.

7
Kesimpulan

1. Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat di nilai benar dan salahnya.
Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yangmengandung maksud sempurna.
Atau proposisi juga sering di artikan sebagai suatu keputusan.Proposisi memiliki 3 nsur
yaitu subyek,predikat,kopula.
2. Macam-macam proposisi menurut sumbernya : proposisi analitik dan proposisi
sintetik,sedangkan menurut bentuknya :proposisi kategorik,proposisi hipotetik,proposisi
dysungtif (conditional)
3. Kuantitas proposisi ada 2 yaitu proposisi umum atau universal dan proposisi khusus atau
spesifik,Kualitas proposisi ada 2 macam yaitu proposisi positip dan proposisi negatif

8
Daftar Pustaka

Kadir, A, Dasar Logika Pemrograman Komputer. Elex Media Komputindo 2017

Listiana,Anisa.Logika.Kudus : Media Ilmu Pers,2021

Mandiri. Logika. 14th ed. Jakarta: Rajawali Pres, 2017.

Rakhmat, M. (2017). Buku: Pengantar Logika Dasar. REPOSITORY BUKU DAN JURNAL, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai