NIM : 044489418
A. Pengertian Proporsisi
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya.
Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna. Jika kita
menganalisis suatu pemikiran, taruhlah suatu buku, kita akan mendapati suatu pemikiran dalam
buku itu, dan lebih khususnya lagi dalam bab-babnya, kemudian pada paragrafnya dan akhinya
pada unit yang tidak dapat dibagi lagi yakni yang disebut proposisi. Proposisi itu sendiri masih
bisa di analisis lagi menjadi kata-kata, tetapi kata-kata hanya menghadirkan pengertian sesuatu,
bukan maksud atau pemikiran sesuatu.
B. Bentuk-bentuk proporsisi
Proposisi Kategorik.
Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,
seperti: Orang rajin akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapan.
Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term
predikat, satu kopula dan satu quantifier. Kita akan jelaskan satu persatu antara subyek, predikat,
kopula, dan quantifier.
Proposisi Hipotesis
Proposisi hipotesis, yaitu proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran yang
terkandung di dalamnya adalah dengan syarat. Proposisi hipotesis berdasarkan syarat yang di
dalamnya dibagi menjadi:
Proposisi Kondisional
Proposisi Disyungtif
Proposisi Disyungtif
Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah
proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah
; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu benar’ dan Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’
dan ‘maka’ mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari
proposisi disyungtif bervariasi sekali, seperti : Hidup kalau tidak makan adalah mati.
C. Jenis-jenis proporsisi
1. Berdasarkan bentuk
a. Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Perhatikan Contoh: Setiap barang harus disusun dan ditata dengan rapi.
b. Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan
lebih dari satu predikat.
2. Berdasarkan sifat
a. Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya
tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
a. Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan
predikatnya. Perhatikan Contoh: Semua manusia adalah mahluk hidup.
b. Proposisi negatif merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada
terdapat kesesuaian antara subjek dan predikatnya. Perhatikan Contoh: Tidak ada
seorang lelaki pun yang mengenakan jilbab..
4. Berdasarkan kuantitas
Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata
semua atau seluruh. Perhatikan Contoh: Semua warga negara Indonesia wajib memiliki
KTP sebagai identitasnya.
D. Contoh-contoh proporsisi
Jawab:
Karena 2 < 1 merupakan proporsiyang salah maka proporsi di atas bernilai benar.
2. Misalkan diketahui bahwa proporsi pbernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari
proporsi –p <—> ( p v q ).
Jawab:
sehingga di peroleh nilai kebenaran dari proporsi –p <—> ( p v q ) adalah seperti yang
telah di lingkar pada tabel kebenaran di atas.
3. Jika proporsi –p dan q bernilai benar, tentukan nilai kebenaran dari proporsi ( p v –q )
–>
Jawab:
Proporsi –p dan q bernilai benar jika dan hanya jika p salah q bernilai benar.
4. Diketahui proporsi q-> r bernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari ( p v q ) -> r.
Jawab:
Proporsi q -> r bernilai salah jika dan hanya jika q benar dan r
5. Jika proposisip <–> q bernilai salah, tentukan nilai kebenaran dari proposisi ( p v q ) -
> (p dan q ).
Jawab:
Proposisi p <–> q bernilai salah jika dan hanya jika p dan q memiliki nilai kebenaran yang
berbeda, sehingga:
proposisi p
b. proposisi –p dan q
Jawab:
p v ( p dan q ) = 0
Dengan demikian proposisi p bernilai benar. Atau, dengan tabel kebenaran sebagai
berikut:
Dari tabel diatas terlihat bahwa p v ( p dan q ) bernilai benar maka p bernilai benar.