Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

Nama : Nabilla Iffa Permata

NIM : 044489418

A. Pengertian Proporsisi

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya.
Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna. Jika kita
menganalisis suatu pemikiran, taruhlah suatu buku, kita akan mendapati suatu pemikiran dalam
buku itu, dan lebih khususnya lagi dalam bab-babnya, kemudian pada paragrafnya dan akhinya
pada unit yang tidak dapat dibagi lagi yakni yang disebut proposisi. Proposisi itu sendiri masih
bisa di analisis lagi menjadi kata-kata, tetapi kata-kata hanya menghadirkan pengertian sesuatu,
bukan maksud atau pemikiran sesuatu.

B. Bentuk-bentuk proporsisi

Proposisi Kategorik.

Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,
seperti: Orang rajin akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapan.

Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term
predikat, satu kopula dan satu quantifier. Kita akan jelaskan satu persatu antara subyek, predikat,
kopula, dan quantifier.

Proposisi Hipotesis

Proposisi hipotesis, yaitu proposisi yang sifat pengakuan atau pengingkaran yang
terkandung di dalamnya adalah dengan syarat. Proposisi hipotesis berdasarkan syarat yang di
dalamnya dibagi menjadi:

Proposisi Kondisional

Proposisi kondisional ialah proposisi yang menyatakan suatu kondisi hubungan


ketergantungan antara dua proposisi. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa proposisi yang
satu pasti mengikuti proposisi yang lainnya karena adanya suatu kondisi tertentu. Artinya, bila
syarat terpenuhi maka kebenaran terjadi. Sebaliknya, jika syarat tidak terpenuhi maka kebenaran
tidak terjadi. Suatu proposisi kondisional biasanya ditandai dengan “Jika…Maka”,
“Kalau…Maka”, “Bila…Maka”, “Apabila…Maka”, “Andaikata, Maka”. Contoh: Jika hujan turun,
maka jalan menjadi basah.

Proposisi Disyungtif

Proposisi disyungtif adalah proposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau


pilihan-pilihan. Proposisi disyungtif biasanya ditandai dengan atau, atau…atau. Contoh: Ani atau
Ana yang tidak jujur.

Proposisi Disyungtif

Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah
proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah
; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu benar’ dan Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’
dan ‘maka’ mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari
proposisi disyungtif bervariasi sekali, seperti : Hidup kalau tidak makan adalah mati.

C. Jenis-jenis proporsisi

Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:

1. Berdasarkan bentuk

Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:

a. Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.

Perhatikan Contoh: Setiap barang harus disusun dan ditata dengan rapi.

b. Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan
lebih dari satu predikat.

Perhatikan Contoh: Semua mahluk hidup pasti bernapas.

2. Berdasarkan sifat
a. Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya
tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.

Perhatikan Contoh: Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai identitasnya.

b. Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam


hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional hipotesis: Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati
janjinya.
Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif): Diatidak jadi
datang karena sibuk atau malas.
3. Berdasarkan kualitas

Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan
predikatnya. Perhatikan Contoh: Semua manusia adalah mahluk hidup.
b. Proposisi negatif merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada
terdapat kesesuaian antara subjek dan predikatnya. Perhatikan Contoh: Tidak ada
seorang lelaki pun yang mengenakan jilbab..
4. Berdasarkan kuantitas

Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:

Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata
semua atau seluruh. Perhatikan Contoh: Semua warga negara Indonesia wajib memiliki
KTP sebagai identitasnya.

D. Contoh-contoh proporsisi

1. Jika 2 < 1 maka Joko Widodo bukan presiden saat ini.

Jawab:

Karena 2 < 1 merupakan proporsiyang salah maka proporsi di atas bernilai benar.

2. Misalkan diketahui bahwa proporsi pbernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari
proporsi –p <—> ( p v q ).

Jawab:

Dengan tabel kebenaran diperoleh:

sehingga di peroleh nilai kebenaran dari proporsi –p <—> ( p v q ) adalah seperti yang
telah di lingkar pada tabel kebenaran di atas.

3. Jika proporsi –p dan q bernilai benar, tentukan nilai kebenaran dari proporsi ( p v –q )
–>
Jawab:

Proporsi –p dan q bernilai benar jika dan hanya jika p salah q bernilai benar.

Dengan tabel kebenaran sebagai berikut:

Terlihat bahwa proporsi ( p v –q ) –> r bernilai benar.

4. Diketahui proporsi q-> r bernilai salah. Tentukan nilai kebenaran dari ( p v q ) -> r.

Jawab:

Proporsi q -> r bernilai salah jika dan hanya jika q benar dan r

Dengan tabel kebenaran sebagai berikut:

Terlihat bahwa proposisi ( p v q ) -> r bernilai salah.

5. Jika proposisip <–> q bernilai salah, tentukan nilai kebenaran dari proposisi ( p v q ) -
> (p dan q ).

Jawab:

Proposisi p <–> q bernilai salah jika dan hanya jika p dan q memiliki nilai kebenaran yang
berbeda, sehingga:

Sehingga proporsisi ( p v q ) -> ( p dan q ) bernilai salah.

6. Diketahui proposisip v ( p dan q ) bernilai benar. Tentukan nilai kebenaran dari :

proposisi p

b. proposisi –p dan q

Jawab:

a. Berdasarkan dalil penghapusan diperoleh

p v ( p dan q ) = 0

Dengan demikian proposisi p bernilai benar. Atau, dengan tabel kebenaran sebagai
berikut:

Dari tabel diatas terlihat bahwa p v ( p dan q ) bernilai benar maka p bernilai benar.

c. Dengan tabel kebenaran


Sehingga proporsisi – p dan q bernilai salah.

Anda mungkin juga menyukai