Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LOGIKA

PROPOSISI

DI SUSUN OLEH :

 ABDAN SYAKUR (2131009)


 SITI HANIAH (2131008)

DOSEN PENGAMPUH :

Ahsan Takwin S.Pd.I.,M.Pd

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

DARUD DAKWAH WAL IRSYAD

STAI DDI MAROS

2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah kelompok ini yang berjudul “ Proposisi”
tepat pada waktu yan di tentukan.

Makalah “ Proposisi”di susun guan untuk memenuhi tugas dari Pak Ahsan Azmi
S.Pd.I.,M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Logika. Selain itu,penulis juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi para pembacanya.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyususan makalah
ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk membangun makalah
ini lebih baik.

Maros, 21 Oktober 2022

Kelompok IV

i
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian proposisi ........................................................................................................2


B. Jenis-jenis proposisi .........................................................................................................2
1. Berdasarkan bentuk ...............................................................................................2
2. Berdasarkan sifat ...................................................................................................2
3. Berdasarkan kualitas ..............................................................................................3
4. Berdasarkan kuantitas ............................................................................................3
C. Bentuk-bentuk proposisi .................................................................................................3
1. Proposisi kategorik .................................................................................................3
2. Proposisi hipotesis .................................................................................................4
3. Proposisi disyungtif ...............................................................................................5
D. Distribusi ..........................................................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................................7
B. Saran .................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sesungguhnya semua materi logika adalah sebagian dari filsafat. Karena juga di
sebut logika filsafat ( dewijsgerige logika ). Karena logika menguraikan fikiran hingga
tuntas. Sampai habis-habisan maka logika merupakan filsafat sebagai analisis. Loika adalah
analisis kritis, filososfis, fikiran dari pemikiran manusia.

Berfikir merupakan aktifitas manusia untuk menemukan pengetahuan yan benar,


sedangkan kebenaran itu sendiri tidaklah persis sama bai setiap individu. Maka setiap jalan
pikiran manusia mempunyai kriteria kebenaran yan berfungsi sebagai lamdasan proses
penemuan tersebut dan setiap jenis penalaran mempunyai kriteria kebenarannya masing-
masing.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Proposisi?
2. Apa itu Proposisi kategorik, hipotetik, dan disyuntif?
3. Apa itu distribusi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu proposisi
2. Untuk dapat mengetahui apa itu proposisi kategorik, hipotetik, dan disyuntif
3. Untuk mengetahui apa itu distribusi

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Proposisi

Proposisi adalah pernyataan yang dapat diberi nilai benar atau salah. Disini perlu
ditegaskan bahwa proposisi merupakan “pernyataan” bukan pertanyaan. Oleh sebab itu,
proposisi merujuk pada sebuah fakta.

Menurut kbbi.web.id, proposisi merupakan sebuah ungkapan atau pernyataan


yang dapat disangsikan, disangkal, atau diyakini, serta dapat dibuktikan benar atau
tidaknya. Proporsi sendiri terbentuk atas tiga unsur, yaitu subjek oredikat dan kopula.

Subjek merupakan pelaku atau pihak yang melakukan perkara. Sementara itu,
predikat adalah perkara yang dikenakan kepada subjek. Adapun definisi kopula adalah
penghubung antara subjek dan predikat.

B. Jenis-jenis proposisi
Secara sederhana dapat dibedakan atas empat macam yaitu sebagai berikut:
1. .Berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:
a. Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu
predikat.
Perhatikan Contoh:
Setiap barang harus di dengan rapi.
b. Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu
subjek dan lebih dari satu predikat.
Perhatikan Contoh:
Semua manusia adalah makhluk hidup dan akan mati.
2. Berdasarkan sifat
Berdasarkan sifat, proposisi dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a. Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan
predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Perhatikan Contoh:
Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai identitasnya.
Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu
di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke
dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.

iv
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya.
Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif):
3sDia tidak jadi datang karena sibuk atau malas.

3. Berdasarkan kualitas
Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu:
a. Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara
subjek dan predikatnya.
Perhatikan Contoh:
Semua manusia adalah mahluk hidup.
b. Proposisi negatif merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak
ada terdapat kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Perhatikan Contoh:
Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan jilbab.

4. Berdasarkan kuantitas
Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a. Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya
diawali dengan kata semua atau seluruh.
Perhatikan Contoh:
Semua warga negara Indonesia wajib memiliki KTP sebagai identitasnya.
b. Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi yang pada uumnya diawali
dengan kata sebagian dan beberapa.
Sebagian kendaraan bermotor diparkir di halaman belakang.
Sebagian mahasiswa pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan
liburannya.

C. Bentuk-bentuk Proposisi
1. Proposisi kategorik
Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyatan tanpa
adanya syarat. Contoh nya "Hasan sedang sakit" .Prorosisi kategorik yang paling
sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu
quantifier.
Proposisi kategorik juga memiliki hubungan erat dengan proposisi tunggal,
didefinisikan pernyataan yan terdiri atas satu term sebagai predikat suatu yang
dapat dinilai benar atau salah. Berdasarkan defenisi ini maka subjek tersebut
bukanlah satu term arau konsep karena tidak merupakan suatu
v
himpunan.Perbedaan pokok proposisi tunggal dari proposisi kategorik adalah,
dalam proposisi tunggal subjeknya bukan suatu term karena di anggap sudah
jelas, sedang proposisi kategorik subjeknya adalah suatu term yan cirinya dapat di
unkapkan dalam bentuk himpunan sebagai denotasinya.
Poroposisi tunggal dapat bermula dari proposisi kategorik yang sudah jelas
subjeknya, kemudian hanya dinyatakan predikatnya saja. Dan dapat juga
proposisi kategorik yang ke dua term sebagai subjek dan predikatnya di jadikan
satu kesatuan sebagai predikat.
Penalaran kategorik pada dasarnya di bedakan menjadi 3 macam, yaitu
penalaran dalam bentuk pertentangan, penalaran dalam bentuk persamaan, dan
penalaran dalam bentuk penyimpulan. Dalam 3 bentuk penalaran tersebut
proposisi yan sebagai pangkal pikir tidak sama tergantug penalarannya.
a. Subyek
Subyek, sebagaimana kita ketahui ,adalah term yang menjadi
pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan subyek.

b. Kopula
Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term
subyek dan term predikat.Quantifier adalah kata yang menunjukkan
banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
Kopula, sebagaimana telah disebut, adalah kata yang menegaskan
hubungan term subyek dan term predikat.Baik hubungan menyiakan
maupun hubungan mengingkari.Kopula menentukan kualitas proporsinya.
bila ia mengiakan maka proposisinya disebut proposisi positif dan bila
mengingkari disebut proposisi negative.

2. Proposisi hipotetik
Proposisi hipotetik merupakan proposisi yang kebenarannya dinyatakan
atau digantung pada syarat tertentu. Pada proposisi hipotetik kopulanya adalah
“jika, apbila, manakala“. Proposisi hipotetik kopula menghubungkan dua buah
pernyatan. Misal: “ jika permintaan bertambah maka akan naik harga“. Pada
dasrnya terdiri dari dua proposisi kategorik “permintaan bertambah” dan“harga
akan naik“. Jika dan maka adalah kopulanya. Permintaan bertambah sebagai
pernyatan pertama disebut sebab atau antecedent dan harga akan naik sebagai
pernyataan kedua disebut akibat atau konsekuen.
Proposisi hipotetik mempunyai dua bentuk. Pertama, bila A adalah B
maka A adalah C, seperti :Bila hasan rajin ia akan naik kelas. Jika tanaman sering

vi
diberi pupuk ia akan subur. Manakala seseorang dihina, maka ia akan marah.
Kedua, bila A adalah B maka C adalah D seperti :
Bila hujan, Saya naik becak. Bila keadilan tidak dihiraukan maka rakyat
akan menuntut.Bila permintaan bertambah, maka harga naik.

Menurut sebab dan akibat proposisi hipotetik ada dua yaitu;


 .Hubungan kebiasaan, seperti;
Bila pecah perang, harga akan membubung.
Jika hujan turun , saya tidak akan pergi.
 Hubungan keharusan, seperti ;
Bila matahari terbit maka waktu sholat subuh habis.
Bila nyawa meninggalkan badan maka berakhirla kegiatan.

3. Proposisi disyuntif
Proposisi disyunktif kopulanya menghubungkan dua buah alternative. Ada
dua bentuk proposisi disyunktif. proposisi disyunktif sempurna mempunyai
alternative kontradiktif, sedangkan proposisi disyunktif tidak sempurna
alternatifnya tidak kontradiktif.
Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga
terdiri dari dua buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti :
Proposisi jika tidak benar maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu
benar’ dan Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah
dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi
disyungtif bervariasi sekali, seperti :
Hidup kalau tidak makan adalah mati.
Eko di kantin atau di perpus.
a. Bentuk-bentuk proposisi disyungtif yaitu:
 Proposisi disyungtif sempurna.
Mempunyai alternatif kontradiktif
Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti “Fajar mungkin
masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup)”.
 Proposisi disyungtif tidak sempurna.
 tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif.
Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Gilang berhelm hitam
atau berhelm putih”.

D. Distribusi

Distribusi , juga disebut Distribusi Istilah , dalam silogistik, penerapan istilah dari
proposisi ke seluruh kelas yang dilambangkan oleh istilah tersebut. Suatu istilah
vii
dikatakan terdistribusi dalam proposisi tertentu jika proposisi itu menyiratkan semua
proposisi lain yang berbeda darinya hanya karena memiliki, sebagai pengganti istilah
aslinya, setiap istilah lain yang perluasannya merupakan bagian dari istilah aslinya—
yaitu, jika, dan hanya jika, istilah seperti yang digunakan dalam kejadian itu mencakup
semua anggota kelas yang ditunjuknya.

proposisi universal yang mendistribusikan istilah subjek ( S ), dan hanya proposisi


negatif yang mendistribusikan predikatnya (P ). Secara alami, istilah tunggal (termasuk
nama diri yang digunakan sebagai istilah tunggal) selalu didistribusikan, karena mereka
hanya merujuk pada satu objek dan tidak dapat merujuk pada lebih sedikit.

Pentingnya distribusi terletak pada prinsip inferensi formal bahwa tidak ada istilah
yang dapat didistribusikan dalam kesimpulan kecuali jika didistribusikan di dalam premis
.

BAB III PENUTUP


viii
A. Kesimpulan
Secara global, proposisi dapat di defenisikan ungkapan keputusan dalam kata-kata
atau juga manifestasi luaran dari sebuah keputusan. Proposisi ialah pernyataan yan
dapat diberi nilai benar atau salah. Di sini perlu di tegaskan bahwa proposisi
merupakan “pernyataan” bukan pertanyaan. Oleh sebab itu, proposisi merujuk pada
sebuah fakta.Adapun jika seseorang menggunakan sesuatu, maka proposisinya harus
dapat di beri nilai benar atau salah.
Proposisi kategorik menyatakan suatu kebenaran tanpa syarat, sedangkan
proposisi hipotetik kebenarannya di nyatakan dengan tertentu. Dan proposisi disyunktif
defenisinya sama dengan proposisi hipotetik.

Distribusi , juga disebut Distribusi Istilah , dalam silogistik, penerapan istilah dari
proposisi ke seluruh kelas yang dilambangkan oleh istilah tersebut. Suatu istilah
dikatakan terdistribusi dalam proposisi tertentu jika proposisi itu menyiratkan semua
proposisi lain yang berbeda darinya hanya karena memiliki, sebagai pengganti istilah
aslinya, setiap istilah lain yang perluasannya merupakan bagian dari istilah aslinya—
yaitu, jika, dan hanya jika, istilah seperti yang digunakan dalam kejadian itu mencakup
semua anggota kelas yang ditunjuknya.

B. Saran
Demikianlah makalah kami yang bisa kami sampaikan sekiranya isi makalah ini
dapat memberikan pemahaman dan wawasan tentang proposisi.
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan karena terbatasnya penetahuan dan kurangnya rujukan referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini, penulis berharap banyak berharap para
pembaca atau pendengar dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada
penulis sempurnanya makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aminn!!

ix
DAFTAR PUSTAKA

https://dosenbahasa.com/proposisi

https://massofa.wordpress.com/2008/01/31/proposisi-kateorik-penyimpulan-lansung-dan-
silogisme-kateorik/

https://rezamuhazhari.blogspot.com/2017/05/penertian-dan-macam-macam-proposisi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai