Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Logika
Disusun oleh:
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Demikian makalah ini kami susun, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penulisan makalah terdapat kata-kata yang salah dan kurang berkenan di hati
para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ………………………………………...........................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………....................
DAFTAR PUSTAKA………………………….............................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian proposisi ?
2. Apa saja bentuk-bentuk dari proposisi ?
3. Bagaimana bentuk penyederhanaan bentuk proposisi.?
4. Apa saja pertentangan-pertentangan dalam proposisi?
5. Sebutkan Hukum-hukum Pertentangan (oposisi proposisi) ?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian proposisi.
b. Untuk mengetahui pembagian proposisi.
c. Untuk mengetahui penyederhanaan bentuk proposisi.
d. Untuk mengetahui pertentangan-pertentangan dalam proposisi.
e. Untuk mengetahui Hukum-hukun pertentangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah suatu keputusan. Keputusan yang dipermasalahkan dalam
filsafat logika adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang terangkai
dalam suatu kalimat, jadi proposisi adalah pernyataan tentang relasi yang terdapat
diantara dua buah term3. Suatu proposisi mempunyai tiga unsur sebagai berikut:
1. Subyek
2. Predikat
3. Kopula (penghubung antara subyek dan predikat).
Misalnya proposisi : ‘Semua manusia adalah hamba Allah SWT’. Semua manusia
adalah subyek, hamba allah sebagai predikat, adalah sebagai kopula.
a) Harus berbentuk ‘present tense’, kata kerja to be, dapat bersifat afirmatif atau
negative sesuai dengan keadaannya.
b) Hanyalah mengemukakan relasi antara subyek dan predikat dan tidak
menyatakan eksistensi (wujud) dari setiap term. Jadi sebagai tanda relasi
afirmasiatau negasi antara subyek dan predikat.
B. Pembagian Proposisi
Proposisi dapat kita bagi dalam 4 (empat) kelompok sebagai berikut :
1. Dari segi bahannya/materinya.
a. Analitik, yaitu suatu keputusan yang predikatnya merupakan keharusan
bagi subyeknya (Misal: saya adalah manusia). Jadi saya tidak mungkin
manusia.
b. Sistematik, yaitu keputusan yang predikatnya bukanlah merupakan
suatu keharusan bagi subyeknya (Misalnya: Anak itu miskin). MIskin
bukan suatu keharusan, Anak itu bias miskin dan bias kaya.
2. Dari segi kuantitasnya/jumlahnya.
a. Universal/umum, keputusan ini meliputi semua lingkungan subyek
(Misal: semua manusia bernafas).
b. Partikular, Keputusan yang meliputi hanya sebagian saja dari
lingkungan subyek (Misal: Beberapa mahasiswa UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta berasal dari Cilacap).
c. Singular, keputusan itu menyangkut subyek hanya satu orang atau satu
benda saja (Misal: Ulil adalah mahasiswa UIN Sunan Kaljiaga).
3. Dari segi kualitasnya.
a. Affirmatif. Keputusan yang bersifat menetapkan dan bukan
mengingkari (Misal: Sebagian kecil calon mahasiswa Perguruan
Tinggi Negeri lulus ujuan ‘SNMPTN’)
b. Negatif, Keputusan yang bersifat mengingkari (Misal: Sebagian besar
calon mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri tidak lulus ujuan
‘SNMPTN’)
4. Dari segi relasi/hubungan.
a. Kategoris, keputusan ini tidak membutuhkan suatu syarat antara
subyek dan obyek. Misalnya:
- Semua mahasiswa berdisiplin
- Semua manusia bijaksana
- Semua manusia prihatin
b. Hipotesis, Keputusan yang mempunyai ikatan persyaratan antara
subyek dan predikat. Misalnya:
- Jika bubur saya laris, saya akan naik haji
- Jika Bagus lulus kuliah akan dikawinkan oleh orang tuannya.
- Jika Bayu naik kelas, akan dibelikan sepeda oleh bapaknya
- Jika kamu bersamaku, akan bahagia
c. Disjunktif, keputusan bagi subyek hanya merupakan alternative atau
salah satunya . Misal: Neneng lulus atau tidak lulus dalam ujuian akhir
ini. (Jadi salah satu dari predikat itu benar, lulus atau tidak lulus dalam
ujian akhir ini).
Proposisi
Universal
Khusus
Contoh:
BAB III
PENUTUP
Proposisi merupaka keputusan atau pernyataan dalam sebuah kalimat yang dapat
ditentukan benar dan salahnya.proposisi ini ada karena disusun oleh premis-premisnya yang
masing-masing memiliki 3 bagian yaitu: subjek,predikat dan kopula.dengan bahasa yang
sederhana jika ada 2 pernyataan atau lebih yang saling digaungkan atau dikaitkan maka akan
menghasilkan pernyataan baru.Proposisi dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Berdasarkan bahanya
2. Berdasarkan kualitasnya
3. Berdasarkan kuantitasnya
4. Berdasarkan relasi/hubunganya
Dari keempat bagian tersebut jika dikaitkan maka akan menjadika bentuk sederhana yang
disebut proposisi universal dan khusus baik itu berupa affirmatif ataupun negatif.ketika ada
kalimat yang yang sama subjek dan predikatnya tetapi berbeda dalam segi kualitassnya maka
akan timbul permasalahan atau yang sering kita sebut pertentangan-pertentangan dalam
proposisi,oleh sebab itu pertentangan atau persoalan tersebut mengasilkan sebuah hukum-
hukum pertentangan(oposisi proposisi).
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buton, Kurniawati. "Pengertian logika." (2021).
2.
Najiha, Rima, B. Herawan Hayadi, and Muhammad Ropianto. "MATERI PROPOSISI PADA
PEMBELAJARAN LOGIKA INFORMATIKA."
3.
Sommers M. “Logika”(1986:30)