Definisi Putusan:
PUTUSAN
Unsur-Unsur Putusan:
S P
Hal yang tentangnya Apa yang diakui atau
diakui/disangkal disangkal tentang subjek
PUTUSAN
Penggolongan Putusan:
A. Putusan Kategoris
Putusan Kategoris
S diakui/diingkari P ‘tanpa syarat’
Berdasarkan materi:
1. Putusan Analitis
2. Putusan Sintesis
PUTUSAN
Penggolongan Putusan Kategoris: Berdasarkan Bentuk
b. Putusan negatif: keputusan yang mengingkari atau menegasi adanya hubungan antara S
dan P.
Cth: Meja bukanlah kursi
Sebagian manusia tidaklah bijaksana
Kera bukan tikus.
PUTUSAN
Penggolongan Putusan Kategoris: Berdasarkan Luas Subjek
PUTUSAN
Kombinasi Kualitas & Kuantitas (Bentuk & Luas) Sebuah Putusan
Kualitas putusan bergantung pada kopula (kata penghubung). Apakah mengafirmasi (=)
atau menegasi (≠)
Putusan afirmatif: bila kopula berfungsi menghubungkan atau menyatukan S dengan P
Putusan negatif: bila kopula memisahkan antara S dan P
Kuantitas putusan bergantung pada luas subjek. Apakah singular, partikular, atau universal
Kombinasi kualitas dan kuantitas putusan menghasilkan empat bentuk baku putusan, yaitu:
1. Putusan Afirmatif-Universal (singular) (Putusan A)
2. Putusan Negatif-Universal (singular) (Putusan E)
3. Putusan Afirmatif – Partikular (Putusan I)
4. Putusan Negatif-Partikular (O)
PUTUSAN
Kombinasi Kualitas & Kuantitas (Bentuk & Luas) Sebuah Putusan
Afirmatif Negatif
Universal
(Singular) A E
Kuantitas
Subjek
Partikular I O
PUTUSAN
Pemakaian Lingkaran (Diagram Venn)
Luas subjek dan predikat serta hubungan antara luas subjek dan luas predikat dapat
Digambarkan melalui lingkaran (diagram venn)
Binatang
Sapi = Binatang
Sapi
PUTUSAN
Pemakaian Lingkaran (Diagram Venn)
Contoh lain: Ada mahasiswa yang tidak pandai bermain sepak bola
Putusan O (Negatif-Partikular)
Mahasiswa
PUTUSAN
Penggolongan Putusan Kategoris: Berdasarkan materi (isi) putusan
PUTUSAN
Penggolongan Putusan:
PROPOSISI:
Pernyataan atau kalimat di mana suatu hal diakui atau diingkari
PROPOSISI:
Pernyataan pernyataan verbal dari suatu putusan
PROPOSISI
Apakah proposisi sama dengan kalimat?
Kalimat √
Mahasiswa adalah orang terpelajar Proposisi √
PROPOSISI
Apakah proposisi sama dengan kalimat?
S = P
Partikular Affirmatif = Putusan I
Proposisi
PROPOSISI
PENYIMPULAN
(INFERENSI)
Penyimpulan Langsung
Penyimpulan Langsung
Penyimpulan yang hanya menggunakan satu proposisi saja sebagai premis
JENIS PENYIMPULAN
Jenis-Jenis
Jenis-Jenis
Penyimpulan
Penyimpulan Langsung
Langsung
1 Oposisi
2 Konversi
3 Inversi
4 Obversi
5 Kontraposisi
Jenis-Jenis
Jenis-Jenis
1 Oposisi
Penyimpulan
Penyimpulan Langsung
Langsung
Universal-Affirmatif Universal-Negatif
A Kontraris E
Subkontraris
I O
Partikular-Affirmatif Partikular-Negatif
Jenis-Jenis
Jenis-Jenis 1 Oposisi: Hukum-Hukum Oposisi
Penyimpulan
Penyimpulan Langsung
Langsung
Premis Kesimpulan
E I O A
A O I E
E I O A
Jenis-Jenis
Jenis-Jenis 1 Oposisi: Hukum-Hukum Oposisi
Penyimpulan
Penyimpulan Langsung
Langsung
Premis Kesimpulan
O A E I
I E A O
O A E I
2. Inversi
penalaran langsung dengan cara menegasikan subjek proposisi
premis dan menegasikan atau tidak menegasikan predikat
proposisi premisnya.
Proposisi premis disebut invertend
Inversi lengkap: menegasikan baik subyek maupun predikat
proposisi premis.
Caranya: negasikan subjek dan predikat invertend, lalu ubah
pembilang subjek dari universal menjadi partikular
Inversi sebagian: menegasikan hanya subyek proposisi premis,
sedangkan predikatnya tidak dinegasikan.
Caranya: negasikan subyek invertend sedangkan predikatnya tidak
diubah. Lalu ubalah pembilang subjek dari universal ke partikular.
Proposisi E
Invertend : Semua guru bukan pedagang
Inversi lengkap: beberapa bukan-guru (bukan bukan)-pedagang
Inversi sebagian: beberapa bukan-guru bukan pedagang
3. Konversi
penalaran langsung dengan menukarkan kedudukan Subjek dan Predikat
dari proposisi asli (konvertend), tanpa mengubah kualitasnya.
Ada beberapa patokan dalam konversi:
a)Proposisi A harus dikonversi menjadi I
Cth: semua kuda adalah binatang
sebagian binatang adalah kuda
b)Proposisi I dikonversi menjadi I
Cth: Sebagian mahasiswa gemar membaca
sebagian yang gemar membaca adalah mahasiswa
c) Proposisi E dikonversi menjadi E
Cth: Tak seorang pun filsuf adalah penipu
Tak satupun penipu adalah filsuf
d) Pernyataan O tidak dapat dikonversikan
Cth: Sebagian manusia bukan guru
Sebagian guru bukan manusia (salah)
4. Obversi
mengungkapkan kembali satu proposisi ke dalam proposisi
lain yang semakna dengan mengubah kualitas pernyataan
aslinya. Sebuah proposisi afirmatif dinyatakan secara negatif,
dan sebalikya, proposisi negatif dinyatakan secara afirmatif.
Caranya:
jika obvertend afirmtif, ubalah menjadi negatif,
Negasikanlah term predikatnya
Cth:
A menjadi E: Api dapat membakar
Api bukan tak dapat membakar
I menjadi O: sebagian dokter sombong
Sebagian dokter bukan tak sombong
E menjadi A: Tak ada mahasiswa adalah orang-orang yang tak
berintelek
semua mahasiswa adalah orang berintelek
O menjadi I : Sebagian mahasiswa tidak rajin
Sebagian mahasiswa adalah rajin
5. Kontraposisi
bentuk inferensi langsung dengan jalan menukar posisi subjek dan
predikatnya yang telah dinegasikan terlebih dahulu. Makna antara
proposisi kontraposisi dengan proposisi premis tetap sama.
Caranya:
Negasikan subjek dan predikatnya, lalu konversikan subjek dan predikat
yang telah dinegasikan tersebut.
proposisi yang dapat dikontraposisikan hanya proposisi A dan O
Cth:
premis A :Semua bola bundar
Konklusi :semua yang tidak bundar bukan bola