Apa Proposisi atau Putusan itu? Memberi pengertian, Proposisi atau Putusan adalah pernyataan akal budi mengenai membuat keputusan (proposisi) dan menentukan persesuaian dan ketidaksesuaian yang terdapat di antara dua penyimpulan (penalaran) gagasan. merupakan bagian dari proses kerja akal budi kita. Dengan kata lain, Putusan adalah kegiatan akal budi mengiakan/ Dengan demikian maka meneguhkan/ mengakui (Afirmasi) atau menyangkal/mengingkari/ proposisi adalah bagian dari proses kerja akal budi yang tidak menyetujui/ memungkiri (Negasi) sesuatu tentang sesuatu kedua setelah Pengertian Afirmasi : Dita = cantik
Negasi: Dita ≠ cantik
1.Subjek. Yakni hal yang diakui atau dimungkiri
2.Predikat. Yakni apa yang diakui atau disangkal dari subjek. (That
Unsur-Unsur what is affirmed or denied of the subject).
Proposisi 3. Kopula. Yakni kata yang menghubungkan antara subjek
dengan predikat. Unsur ketiga ini yang terpenting untuk menentukan afirmasi atau negasi.
Kata-kata yang dapat digunakan sebagai kopula dalam bahasa
Indonesia ialah: adalah, ialah, itu, merupakan ” Dita itu cantik” Dita = Subjek Itu = Kopula Cantik = Predikat
Atau
Contoh Kopula “Dita itu tidak cantik”
Dita = Subjek Itu = Kopula Tidak Cantik = Predikat
Dita itu cantik (Proposisi/Putusan)
Dita cantik (Bukan Proposisi/ Putusan, karena tidak ada kopula)
Proposisi Kategorik Proposisi yang di dalamnya P (predikat) diakui atau diingkari oleh S (subjek) ‘tanpa syarat’ dengan rincian secara mutlak atau ditambah dengan Pembagian keterangan modalitas seperti pasti, mungkin, mustahil, dan sebagainya. - Dalam hal ini, proposisi kategoris memiliki fungsi untuk menghindari Proposisi: kesesatan dalam berfikir - Biasanya Proposisi kategoris ini dirumuskan dalam Kalimat berita. Proposisi Kategorik dan Proposisi: Ibu pergi ke pasar. Proposisi Hipotesis. Adik tidak suka makan durian. Bukan proposisi: Ayo bergembira! Kapan mau berangkat? (tidak ada S) Proposisi Hipotesis Pembagian Proposisi yang di dalamnya P diakui atau diingkari oleh S Proposisi tidak secara langsung melainkan tergantung pada suatu syarat. Proposisi Proposisi tersebut diungkapkan dalam kalimat-kalimat seperti: Kategorik dan a. Kondisional (bersyarat): jika….maka… Proposisi b. Disjungtif: atau….atau…. Hipotesis c. Konjungtif: tidak sekaligus….dan…. 1.Proposisi subjek-predikat (subject-predicate proposition / categorical proposition). Yaitu proposisi yang hanya terdiri dari subjek dan predikat. Ragam Dalam proposisi ini predikat mengafirmasi (mengiakan atau menguatkan) atau menegasi (mengingkari atau Proposisi menolak) subjek. Kategorik Contoh: - Plato adalah seorang filsuf (Afirmasi) - Gus Dur bukanlah seorang filsuf (Negasi) 2.Proposisi Universal (universal proposition). Yaitu proposisi yang menggunakan kata pembilang (quatifier) yang bersifat universal. Ragam Kata pembilang yang biasa digunakan ialah: semua, tiap-tiap, masing-masing, setiap, siapa pun juga, atau Proposisi apapun juga. Kategorik Contoh: Semua manusia adalah fana Setiap sarjana lulusan program studi Ilmu Komunikasi UNH paham soal jurnalistik dan hubungan masyarakat. 3.Proposisi partikular (particular proposition). Yaitu proposisi yang menggunakan kata pembilang (quatifier) yang bersifat khusus. Kata pembilang yang bersifat khusus itu ialah beberapa dan Ragam sebagian. Kata pembilang tersebut berlaku baik dalam bentuk afirmasi ataupun negasi. Proposisi Contoh: Kategorik - Afirmasi: Beberapa mahasiswa IP UNH adalah PNS Sebagian dosen IP UNH adalah pensiunan PNS - Negasi: Beberapa mahasiswi IK UNH bukanlah gadis. Sebagian mahasiswa IK UNH tidaklah bodoh. 4.Proposisi Singular (singular proposition). Yaitu proposisi yang hanya terdiri atas satu pernyataan dan mengacu kepada nama diri atau jika menggunakan kata ganti, maka akan menggunakan kata petunjuk ini atau itu. Contoh:
Yaitu proposisi yang membenarkan bahwa subjek adalah sesuai dengan penjelasan yang diberikan oleh predikat. Contoh: Semua guru adalah pendidik Semua ular adalah binatang melata 6.Proposisi apodiktik (apodictic preposition). Yaitu proposisi yang merupakan kemestian kebenaran dari penjelasan yang diberikan oleh predikat terhadap subjek berdasarkan pertimbangan akal budi semata-mata. Contoh: Ragam Lima adalah sepuluh dibagi dua Proposisi Semua segitiga adalah bersisi tiga Kategorik 7.Proposisi empirik (empirical proposition). Yaitu proposisi yang didasarkan pada pengamatan dan pengalaman. Contoh: Fitri adalah mahasiswi yang aktif bertanya Khotib adalah mahasiswa saya yang paling rajin masuk kuliah
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita