Anda di halaman 1dari 11

Dasar-Dasar Logika

Pertemuan 7: Putusan (Proposisi)


Apa Proposisi atau Putusan itu?
Memberi pengertian, Proposisi atau Putusan adalah pernyataan akal budi mengenai
membuat keputusan
(proposisi) dan menentukan persesuaian dan ketidaksesuaian yang terdapat di antara dua
penyimpulan (penalaran) gagasan.
merupakan bagian dari
proses kerja akal budi kita.
Dengan kata lain, Putusan adalah kegiatan akal budi mengiakan/
Dengan demikian maka meneguhkan/ mengakui (Afirmasi) atau menyangkal/mengingkari/
proposisi adalah bagian dari
proses kerja akal budi yang tidak menyetujui/ memungkiri (Negasi) sesuatu tentang sesuatu
kedua setelah Pengertian
Afirmasi : Dita = cantik

Negasi: Dita ≠ cantik


1.Subjek. Yakni hal yang diakui atau dimungkiri

2.Predikat. Yakni apa yang diakui atau disangkal dari subjek. (That

Unsur-Unsur what is affirmed or denied of the subject).

Proposisi 3. Kopula. Yakni kata yang menghubungkan antara subjek


dengan predikat. Unsur ketiga ini yang terpenting untuk
menentukan afirmasi atau negasi.

Kata-kata yang dapat digunakan sebagai kopula dalam bahasa


Indonesia ialah: adalah, ialah, itu, merupakan
” Dita itu cantik”
Dita = Subjek
Itu = Kopula
Cantik = Predikat

Atau

Contoh Kopula “Dita itu tidak cantik”


Dita = Subjek
Itu = Kopula
Tidak Cantik = Predikat

 Dita itu cantik (Proposisi/Putusan)

 Dita cantik (Bukan Proposisi/ Putusan, karena tidak ada kopula)


 Proposisi Kategorik
Proposisi yang di dalamnya P (predikat) diakui atau diingkari oleh S (subjek)
‘tanpa syarat’ dengan rincian secara mutlak atau ditambah dengan
Pembagian keterangan modalitas seperti pasti, mungkin, mustahil, dan sebagainya.
- Dalam hal ini, proposisi kategoris memiliki fungsi untuk menghindari
Proposisi: kesesatan dalam berfikir
- Biasanya Proposisi kategoris ini dirumuskan dalam Kalimat berita.
Proposisi Kategorik
dan Proposisi: Ibu pergi ke pasar.
Proposisi Hipotesis. Adik tidak suka makan durian.
Bukan proposisi: Ayo bergembira!
Kapan mau berangkat? (tidak ada S)
 Proposisi Hipotesis
Pembagian Proposisi yang di dalamnya P diakui atau diingkari oleh S
Proposisi tidak secara langsung melainkan tergantung pada suatu
syarat.
Proposisi Proposisi tersebut diungkapkan dalam kalimat-kalimat
seperti:
Kategorik dan a. Kondisional (bersyarat): jika….maka…
Proposisi b. Disjungtif: atau….atau….
Hipotesis c. Konjungtif: tidak sekaligus….dan….
 1.Proposisi subjek-predikat (subject-predicate
proposition / categorical proposition).
Yaitu proposisi yang hanya terdiri dari subjek dan
predikat.
Ragam Dalam proposisi ini predikat mengafirmasi (mengiakan
atau menguatkan) atau menegasi (mengingkari atau
Proposisi menolak) subjek.
Kategorik Contoh:
- Plato adalah seorang filsuf (Afirmasi)
- Gus Dur bukanlah seorang filsuf (Negasi)
 2.Proposisi Universal (universal proposition).
Yaitu proposisi yang menggunakan kata pembilang
(quatifier) yang bersifat universal.
Ragam Kata pembilang yang biasa digunakan ialah: semua,
tiap-tiap, masing-masing, setiap, siapa pun juga, atau
Proposisi apapun juga.
Kategorik Contoh:
 Semua manusia adalah fana
 Setiap sarjana lulusan program studi Ilmu Komunikasi
UNH paham soal jurnalistik dan hubungan masyarakat.
 3.Proposisi partikular (particular proposition).
Yaitu proposisi yang menggunakan kata pembilang (quatifier) yang
bersifat khusus.
Kata pembilang yang bersifat khusus itu ialah beberapa dan
Ragam sebagian. Kata pembilang tersebut berlaku baik dalam bentuk
afirmasi ataupun negasi.
Proposisi Contoh:
Kategorik - Afirmasi: Beberapa mahasiswa IP UNH adalah PNS
Sebagian dosen IP UNH adalah pensiunan PNS
- Negasi: Beberapa mahasiswi IK UNH bukanlah gadis.
Sebagian mahasiswa IK UNH tidaklah bodoh.
 4.Proposisi Singular (singular proposition).
Yaitu proposisi yang hanya terdiri atas satu pernyataan dan mengacu
kepada nama diri atau jika menggunakan kata ganti, maka akan
menggunakan kata petunjuk ini atau itu.
Contoh:

Ragam Deti adalah perempuan.

Proposisi Orang ini jujur.

Kategorik  5.Proposisi Asertorik (assertoric proposition).


Yaitu proposisi yang membenarkan bahwa subjek adalah sesuai
dengan penjelasan yang diberikan oleh predikat.
Contoh:
Semua guru adalah pendidik
Semua ular adalah binatang melata
 6.Proposisi apodiktik (apodictic preposition).
Yaitu proposisi yang merupakan kemestian kebenaran dari penjelasan yang
diberikan oleh predikat terhadap subjek berdasarkan pertimbangan akal
budi semata-mata.
Contoh:
Ragam Lima adalah sepuluh dibagi dua
Proposisi Semua segitiga adalah bersisi tiga
Kategorik  7.Proposisi empirik (empirical proposition).
Yaitu proposisi yang didasarkan pada pengamatan dan pengalaman.
Contoh:
Fitri adalah mahasiswi yang aktif bertanya
Khotib adalah mahasiswa saya yang paling rajin masuk kuliah

Anda mungkin juga menyukai