Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Proposisi
Memberi pengertian, membuat keputusan (proposisi) dan menentukan penyimpulan (penalaran)
merupakan bagian dari proses kerja akal budi kita. Dengan demikian maka proposisi bagian dari
proses kerja akal budi yang kedua setelah pengertian.
Apa proposisi itu?
Proposisi adalah pernyataan akal budi mengenai persesuaian dan ketidaksesuaian yang
terdapat di antara dua gagasan. Dengan kata lain, putusan adalah kegiatan akal budi mengiakan,
memperteguh atau menguatkan sebuah gagasan dengan perantaraan gagasan lain atau
melakukan pengingkaran sebuah gagasan terhadap gagasan lainnya.

Dari batasan itu terdapat hal-hal berikut yang harus diperhatikan sehubungan dengan
proposisi:
. kegiatan akal budi
Seperti telah diutarakan bahwa proposisi merupakan bagian dari proses kerja akal budi. Dengan
demikian maka membuat proposisi ialah kegiatan akal budi manusia.
. mengiakan, memperteguh, atau menguatkan sebuah gagasan dengan perantaraan
gagasan lain
Contoh: Dita itu cantik. Dalam pernyataan itu, “Dita” dan “cantik” bukanlah dua hal yang terpisah
melainkan satu kesatuan. Dita = cantik. Dengan demikian maka pernyataan itu: mengiakan,
memperteguh, atau menguatkan. Sementara itu: Dita ialah sebuah gagasan, dan, cantik ialah
gagasan lainnya dimana kedua gagasan itu menjadi perantara satu sama lain saling
memperteguh dan menguatkan.
. melakukan pengingkaran sebuah gagasan terhadap gagasan lainnya.
Contoh: Dita itu tidak cantik. Dalam pernyataan itu, “Dita” dan “tidak cantik” dua hal yang
terpisah dan tidak merupakan satu kesatuan. Dita ≠ cantik. Dengan demikian maka pernyataan
itu: melakukan pengingkaran sebuah gagasan terhadap gagasan lainnya. Sementara
itu: Dita ialah sebuah gagasan, dan, cantik ialah gagasan lainnya dimana kedua gagasan itu
menjadi perantara satu sama lain saling melakukan pengingkaran.

B. Unsur-Unsur Proposisi
Unsur apa sajakah yang harus ada dalam sebuah proposisi?
Sebuah proposisi apabila dilihat dari segi tata bahasa memiliki tiga unsur sebagai berikut:
SUBJEK Yakni hal yang diakui atau diingkari (That
about which something is affirmed or denied).
Predikat. Yakni apa yang diakui atau disangkal dari
subjek. (That what is affirmed or denied of the
subject).
Kopula. Yakni kata yang menghubungkanan antara
subjek dengan predikat. Kata-kata yang dapat
digunakan sebagai kopula
ialah: adalah, ialah, itu, merupakan, dan
sebagainya

Contoh:
” Dita itu cantik”
Dita = Subjek
Itu = Kopula
Cantik = Predikat

Atau

“Dita itu tidak cantik”


Dita = Subjek
Itu = Kopula
Tidak Cantik = Predikat

C.Pengertian Proposisi Kategoris


Apa itu proposisi kategoris?
Yang dimaksudkan dengan PROPOSISI KATEGORIS adalah proposisi yang menyatakan secara
langsung tentang cocok tidaknya hubungan yang ada di antara term subjek dan term predikat.
Disebut kategoris sebab proposisi ini menyatakan sesuatu tentang suatu hal tanpa syarat. Setiap
proposisi kategoris mengandung 3 unsur, yaitu subjek, predikat dan kopula.
Term subjek adalah term tentang sesuatu yang diakui atau
diingkari oleh sesuatu yang lain.
Term predikat adalah term yang yang mengakui atau
mengingkari term subjek.
Kopula adalah kata kerja penghubung yang
menyatakan kesesuaian atau ketidaksesuaian
di antara subjek dan predikat, atau berfungsi
menghubungkan subjek dengan predikat.

Kopula menjadi unsur formatur (pembentuk) sehingga hubungan subjek-


kopula-predikat membentuk struktur logis sebuah proposisi. Rumusan simboliknya adalah
sebagai berikut:

ATAU

Struktur logis sebuah proposisi kategoris merupakan kerangka dasar hubungan bagian-
bagiannya sebagaimana tertera dalam gambar diatas. Meskipun demikian, banyak juga proposisi
yang tidak memaparkan struktur logisnya. Sebagai contoh Putri mencintai kucingnya. Dalam
proposisi ini kata mencintai mempunyai makna sebagai kopula dan sekaligus menjadi bagian dari
predikat. Adapun kata-kata atau frase mencintai kucingnya mempunyai ekuivalensi dengan frase
adalah pencinta kucingnya. Oleh karenanya, jika proposisi kita kembalikan pada bentuk S = P,
kita harus mengubah sususan kalimatnya, yaitu Putri mencintai kucingnya menjadi Putri adalah
pecinta kucing. Jadi, reduksi ke dalam struktur logis sebuah proposisi kategoris berarti menyusun
kembali kata-kata yang disesuaikan dengan pola struktur logis : S – Kopula – P
Tujuan dilakukannya reduksi ke dalam struktur logis tersebut adalah untuk memunculkan kopula
yang tersembunyi, serta untuk mengupas predikat yang terdiri dari sebuah unit logika yang
kompleks.

D. Kuantitas Dan Kualitas Proposisi Kategoris


1. Kualitas atau ciri karakteristik sebuah proposisi kategoris terkandung di dalam hakikat proposisi
itu sendiri, yaitu AFIRMATIF atau NEGATIF. Sebuah proposisi disebut afirmatif jika kopula
berfungsi menghubungkan atau mempersatukan S dengan P. Sebuah proposisi dianggap
negative apabila kopula memisahkan antara S dan P.

Contoh :
Ø Tidak ada manusia yang tidak dapat mati.
Ø Tidak semua mahasiswa memahami logika
Ø Beberapa pejabat tidak memahami logika

2. Kuantitas sebuah proposisi ditentukan oleh hakikat yang bersifat universal atau particular.
Proposisi ini berhubungan dengan denotasi atau jumlah individu objek dimana term subjek
diterapkan. Sebuah proposisi disebut universal jika term subjek adalah universal.

Contoh :
Ø Semua perbuatan pasti ada balasannya.
Ø Polisi bukanlah petugas medis.
Dan sebuah proposisi disebut particular jika term subjeknya particular.
Contoh :
Ø Ada pengendara yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
Ø Tim sepak bola kita menang mutlak atas tim universitas lain.
Ø Ada mahasiswa yang tidak mengikuti ujian akhir semester.

3. Proposisi A-E-I-O adalah kombinasi antara kualitas dan kuantitas proposisi yang menghasilkan
empat bentuk baku proposisi kategoris.
a. Proposisi afirmatif-universal, atau yang biasa disebut proposisi Contoh :
Ø Semua pengendara kendaraan roda dua wajib memakai helm.
Ø Semua pengendara wajib mematuhi peraturan lalu lintas.
Ø Semua penjahat pasti akan dihukum.

b. Proposisi negative-universal, atau yang biasa disebut proposisi E.


Contoh :
Ø Batu bukan makhluk hidup.

c. Proposisi afirmatif-partikular, atau yang biasa disebut proposisi I.


Contoh :
Ø Beberapa pengendara memakai helm.
Ø Beberapa pengendara memakai helm.

d. Proposisi negative-partikular, atau yang biasa disebut proposisi O.


Contoh :
Ø Beberapa mahasiswa tidak menempuh Ujian Tengah Semester.

E. Distribusi Term Subjek Dan Term Predikat.


a. subjek pada proposisi universal selalu universal.
Contoh :
Semua orang jawa berkulit sawo matang.
Dalam contoh ini, kuantitas term subjek semua orang jawa adalah universal. Term ini meliputi
semua orang jawa dimana saja mereka berada, baik secara individual maupun secara kolektif.
Demikian juga dengan pernyataan orang jawa bukan orang irian.

b. subjek pada proposisi particular selalu particular.


Contoh :
Beberapa pejabat melakukan tindakan korupsi.
Disini term subjek menggambarkan jumlah sebagian orang yang berprofesi pejabat.

c. predikat pada proposisi afirmatif selalu particular.


Contoh :
Mahasiswa adalah kaum intelektual.
Frase kaum intelektual yang berfungsi sebagai term predikat disini menggambarkan bahwa
mahasiswa adalah bagian dari kelompok kaum intelektual(adalah seorang pemikir yang sentiasa
berfikir dan mengembangkan [serta] menyumbangkan ideanya untuk kesejahteraan
masyarakat.).

Anda mungkin juga menyukai