Anda di halaman 1dari 17

Putusan, Proposisi, dan Pendapat

Kelompok 2
Anggota :
1. Aqila Rana Syafiqah
2. Ghina Mardhiyah
3. Nurlaela Fauziah
4. Putri Annisa
5. Kholilah Putri Azzazairani
A. Putusan
• Putusan ialah perbuatan manusia yang di
dalamnya ia mengakui atau memungkiri
sesuatu, tentang sesuatu.
• 1) Perbuatan Manusia: dikatakan bahwa putusan adalah
perbuatan akal, tetapi yang bekerja adalah manusianya.

• 2) Mengakui atau memungkiri: sebuah keputusan


menegaskan sesuatu, menyatakan atau menyangkal suatu
hubungan antara dua pengertian.

• 3) Sesuatu tentang sesuatu: Putusan merupakan suatu


pernyataan, yang di dalamnya suatu predikat diakui atau
dipungkiri tentang suatu subjek
B. Unsur-unsur Putusan
• 1) Subjek: hal yang tentangnya dikatakan (diakui/dimungkiri) sesuatu.
• 2) Predikat: Apa yang diakui atau disangkal tentang subjek. Predikat ialah
keterangan yang dikatakan tentang subjek.
• 3) Hubungan antara subjek dan predikat: Tidak setiap penghubungan
pengertian merupakan suatu putusan. Misalnya ‘Dosen yang sebelum bulan
Maret belum lulus testnya’ bukanlah putusan, karena tidak ada predikat
yang diakui atau dipungkiri tentang suatu objek.
Penggolongan Putusan
• Menurut sifat afirmasi dan negasi dibedakan:
• 1. Putusan ‘kategoris’ = putusan yang didalamnya Predikat diakui atau dipungkiri
tentang Subjek, ‘tanpa syarat’. Hal ini masih dapat diperinci;
· Secara mutlak
· Ditambah dengan keterangan modalitas (pasti, mungkin, mustahil, dan
sebagainya)
• 2. Putusan ‘hipotesis’ = putusan yang didalamnya Predikat diakui atau dipungkiri
tentang Subjek; tidak secara langsung, melainkan tergantung dari suatu syarat. Ini
diperinci:
· Kondisisional (bersyarat): jika…. Maka
· Disjungtif: atau….atau
· Konjungtif: tidak sekaligus….dan…
Mengatakan Sesuatu tentang Sesuatu
a. Putusan afirmatif = Dalam putusan afirmatif, S dan P dinyatakan
satu. Kata penghubung mempersatukan P dan S.
Misalnya: “anjing itu binatang” dalam putusan ini dinyatakan bahwa
‘anjing’ dan ‘binatang’ merupakan satu objek.

• b. Putusan negatif = Dalam putusan negatif justru dinyatakan tidak


ada kesatuan antara S dan P. Misalnya: kambing itu bukanlah kucing.
Penggolongan Putusan menurut Luasnya
• Singular = Putusan yang subjeknya singular: jadi, jika predikat diakui
atau dipungkiri hanya tentang satu hal yang ditunjuk dengan jelas.
Misalnya : “Basri adalah anak nakal”·
• Partikular = putusan yang subjeknya partikular; jadi, jika predikat
diakui atau dipungkiri tentang sebagian dari seluruh luas subjeknya.
Misalnya: Beberapa anak komplek ini cukup nakal”·
• Universal = putusan yang subjeknya universal; jadi, jika predikatnya
diakui atau dipungkiri tentang seluruh luas subjeknya. Misalnya:
“Katak itu adalah hewan amphibi”.
Penggolongan Putusan menurut Isinya
• A. Putusan analitis
• putusan yang didalamnya predikat dipersatukan dengan subjek atas dasar
analisis subjek (deduksi). Predikat menyebutkan secara eksplisit apa yang secra
implisit sudah terkandung di dalam subjek itu.
• Closed system statements – yang kebenarannya tidak perlu diperdebatkan
atau dicocokkan dengan fakta, karena kita tentukan sendiri.·
• Agreement statement – yang benar karena sudah disetujui bersama.
Semacam definisi atau perjanjian. Misalnya: 1 kilogram = 1000 gram; dalil dalil
ilmu pasti.·
• A priori statements – yang sebelumnya sudah kita pastikan. Contoh; bundar
itu tidak persegi.
B. Putusan sintesis = putusan yang didalamnya predikat dipersatukan
(disintesiskan) dengan subjek atas dasar pengalaman. Putusan ini juga
disebut: Putusan empiris (empiris = pengalaman) atau discovery
statement.
Open system statement – yang mengenai dunia konkret yang kita alami
setiap hari.
• A posteriori statement – yang kebenarannya tidak dapat dipastikan
sebelumnya, melainkan sesudahnya atas dasar pengalaman
Proposisi
• Proposisi adalah suatu pernyataan dalam
bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan
utuh. Pernyataan dalam bentuk kalimat yang
dapat dinilai benar dan salahnya.
Bagian Pembentuk Proposisi
• Subyek
• Predikat
• Kopula (kata yang menghubungkan subyek dan predikat)·
• Quantifayer (pembilang) ; Tidak harus ada

• Contoh; Semua mahasiswi IAIN adalah muslim


Berdasarkan Jenisnya
• Kategorik; Proposisi yang terdiri atas subyek dan predikat. (predikat
berfungsi mengafirmasi/menegasi subyek)
Contoh: Ara adalah sekretaris kelas

·Negatif: Proposisi yang mengingkari antara subyek dan predikat


Contoh: Radio bukanlah Televisi
Macam Proposisi
• Universal : Proposisi kategorik yang menggunakan pembilang . (semua, tiap-tiap,
masing-masing, setiap, apapun, dll) Contoh: Semua dosen bahasa Arab adalah seorang
laki-laki.
• Partikular : Proposisi kategorik yang menggunakan pembilang yang bersifat khusus.
Contoh: Sebagian siswi kelas 9 adalah anak pandai·
• Atomik : proposisi yang hanya terdiri satu pernyataan dan mengacu pada nama diri
atau jika menggunakan kata ganti maka akan menggunakan kata petunjuk ini atau itu.
Contoh: Nenek itu adalah pengemis jalanan·
• Asertorik : Proposisi yang membenarkan bahawa subjek adalah sesuai dengan
penjelasan yang diberikan oleh predikat. Contoh : Semua Pengacara adalah Sarjana
Hukum·
• Majemuk : Proposisi yang mengandung lebih dari satu pernyataan. Contoh : Putra
adalah anak yang rajin dan pintar·
• Disjungtif; Proposisi yang majemuk yang menegaskan bahwa pada waktu
yang bersamaan dua buah proposisi tidak dapat keduanya benar atau
keduanya salah. Contoh: Anita dan Silvana adalah wanita solehah·
• Kondisional : Proposisi yang majemuk, yang bersyarat yang ditunjukkan
oleh kata-kata ( Jika…maka…) Contoh: Jika ira malas, maka ia tidak akan
naik kelas·
• Komparatif: Proposisi majemuk yang yang membandingkan dua subyek
yang dihubungkan oleh suatu predikat. Contoh: Aliya lebih tinggi dari
Dora·
• Problematik: Proposisi yang predikatnya hanyalah merupakan
kemungkinan bagi subjek. Contoh: Pak Anton mungkin seorang pedagang,
mungkin juga seorang nelayan.
• Relasional: Proposisi yang mengafirmasi/menegasi hubungan antara dua
hal atau dua subjek. Contoh: Nina dan Rika adalah anak Ibu Rina.
Pendapat
• Pendapat berarti pikiran; anggapan.

• Pendapat bukanlah merupakan sebuah fakta, akan tetapi jika di


kemudian hari dapat dibuktikan atau diverifikasi, maka Pendapat akan
berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Referensi
• Dr. W. Poespoprodjo, SH dan Drs. EK. T.Gilarso, Logika Ilmu Menalar,
CV. Pustaka Grafika, Bandung:1999
Pertanyaan
1. Apa itu afirmasi dan negasi? Afirmasi: menyetujui, negasi: tidak
menyetujui.
2. Apa istilah subjek dan predikat sama seperti yang ada di bahasa
Indonesia? Ya
3. Pemborosan kata

Anda mungkin juga menyukai