Anda di halaman 1dari 12

AQSAM AL – KALIMAH

Diajukan Sebagai Tugas Makalah Pada Mata Kuliah Bahasa Arab lll

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

NUR RAHMI (2131014)

RISMAYANTI (2131019)

SEMESTER III KELAS PAI-A

DOSEN PENGAMPU :

MARDIANA HARIS, M.H.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

DARUD DA’WAH WAL-IRSYAD

(STAI DDI) MAROS)


2022

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Bahasa Arab lll
yang Berjudul “AQSAM AL – KALIMAH”. Sholawat beriring Salam semoga
tetap bercurah pada nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya Serta para
pengikutnya yang selalu istiqomah menjalankan sunnah-sunnah beliau.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, dengan bantuan dari
Beberapa sumber. Terlepas dari itu semua, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
Masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh Karna itu, dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima
segala Saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
Maupun inspirasi terhadap pembaca.

Maros, 25 September 2022

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat


besar bagi kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non
Arab. Hal ini menjadi wajar karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan
bagi kaum muslimin. Disamping itu, juga menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab
yang membahas ilmu-ilmu. Agama islam. Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa
bahasa Arab merupakan bahasa orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa
orang Islam, meskipun pada realitasnya tidak sedikit penutur bahasa ini yang
bukan pemeluk agama Islam.

Al-Qur’an diturunkan dalam bentuk bahasa Arab, sebab masyarakat yang


dihadapi pada masa itu adalah masyarakat Arab. Ketika mereka menerima
pemberitaan ini, tentunya ada yang percaya dan mengimani sepenuh hatinya,
tetapi tidak menutup kemungkinan juga ada yang mengingkari dan tidak mau
mempercayai kebenaran Al-Qur’an. Kesiapan jiwa setiap individu sangat
menentukan bagaimana reaksinya terhadap penerimaan kebenaran Al-Qur’an
sebagai wahyu Illahi. Bermacam-macam uslub dalam Al-Qur’an ditujukan untuk
memikat hati mereka, agar mereka tertarik untuk menerima kebenaran wahyu. Di
antara uslub yang dipergunakan adalah qasam, untuk memperkuat kebenaran
berita yang akan disampaikan kepada manusia. Tidak sedikit sumpah yang
dipergunakan Allah SWT dalam Al-Qur’an, agar manusia menjadi terbuka
hatinya, menerima suatu kebenaran (Syafel, 2006:155)

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk mendalami materi
Aqsam Al-Qur’an dalam materi pembelajaran ini, kaitannya untuk menambah
keyakinan kita tehadap kebenaran Al-Qur’an dan Khazanah keilmuan yang ada di
dalamnya.

Dalam tata bahasa Arab, “kata” dibagi ke dalam tiga golongan besar:

1) ISIM ( ‫ ) اِسْم‬atau “kata benda”.


2) FI’IL ( ‫ ) فِعْل‬atau “kata kerja”
3) HARF ( ‫ ) َحرْ ف‬atau “kata tugas”atau “lain lain bentuk kata.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Huruf , Isim dan Fi’il


2. Bagaimana Ciri – ciri Huruf , Isim dan Fi’il
3. Bagaimana Contoh dari Huruf, Isim dan Fi’il

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui arti dari Huruf, Isim dan Fi’il


2. Untuk mengetahui Ciri – ciri Huruf, Isim dan Fi’il
3. Untuk mengetahui bagaimana contoh dari Huruf,Isim dan Fi’il
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Huruf, Isim dan Fi’il

1. Huruf
Huruf dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai kata hubung,
namun dalam pengertian yang lain huruf diartikan sebagai kata yang
mengandung arti (dapat dipahami maknanya) jika digabung dengan kata
lain. Dengan demikian, kata ini tidak akan memiliki makna tertentu,
kecuali disandarkan pada kata-kata lain. Huruf bukanlah Huruf – huruf
Hijaiyah (Alfabet) tetapi adalah huruf – huruf mengandung arti tersendiri
dalam struktur kalimat atau jumlah.
2. Isim ( kata benda )
Berdasarkan Etimologi (bahasa) Isim adalah kata yang
menunjukkan kepada sesuatu (benda) baik hidup maupun tak hidup seperti
manusia (insan), hewan, rumah, meja, batu dll. Sedangkan, Berdasarkan
Terminologi (istilah) Isim adalah kata yang menunjukkan satu makna
tanpa terkait dengan waktu (zaman). Isim menurut kitab al-jurumiyah
yaitu :

ْ َّ‫َكلِ َمةٌ دَل‬


‫ت َعلَى َم ْعنَى فِي نَ ْف ِسهَا َو لَ ْم تَ ْقت َِر ْن بِ َز َم ٍن‬

“kata yang menunjukan suatu makna pada dirinya dan tidak terkait dengan
waktu” , jadi jika disimpulkan secara pemahaman kita, isim adalah semua
jenis kata benda, baik itu benda mati atau benda hidup, baik itu yang dapat
dijangkau oleh panca indera (nampak) atau yang yang bersifat abstrak
(tidak nampak), dan tentunya tidak berkaitan dengan waktu.
Isim di tandai dengan (dimasuki huruf) khafadh (jar),tanwin dan
Alif lam.
3. Fi’il ( Kata kerja )
Fi’il adalah kata yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa
yang terjadi pada suatu masa atau waktu tertentu (lampau, sekarang dan
yang akan datang).

Kata kerja dalam bahasa Arab terbagi dalam 3 (tiga) bentuk :

1. Kata kerja yang menunjukkan kepada peristiwa yang sudah lalu,yang di


kenal dengan istilah (Fi’il Madhi)
2. Kata kerja yang menunjukkan kepada peristiwa yang sedang berlaku
atau yang akan datang, yaitu yang di sebut dengan (Fi’il Mudhari)
3. Kata kerja yang menunjukkan kepada perintah, yaitu yang di sebut
dengan (Fi’il Amr).
Fi’il di tandai dengan (Qad), (Sin), (Sawfa), (ta ta'nits)

B. Ciri – ciri Huruf , Isim dan Fi’il

1) Huruf

Harf (huruf / kata depan) yaitu kata yang tidak bisa di masuki ciri Isim dan
fi’il.
Untuk mengetahui suatu kalimat adalah kalimat huruf yaitu dengan
melihat ciri-cirinya sendiri. Ciri-cirinya apakah kalimat itu bisa dimasuki
ciri-ciri kalimat isim atau tidak. Kalau tidak bisa dilihat lagi apakah
kalimat itu bisa dimasukin ciri-ciri kalimat fiil atau tidak. Kalau tidak bisa
dimasuki maka kalimat itu dipastikan berstatus kalimat huruf. Contoh: ، ْ‫هَل‬
‫ فِ ْي‬،‫لَ ْم‬.

2) Isim
Ciri – ciri Isim yakni:

1. Diakhiri huruf dengan tanwin


Setiap kalimat yang harakat akhirnya dibaca tanwin, baik tanwin
fathah ( ‫) ًـ‬, kasrah ( ‫ ) ٍـ‬maupun dhommah ( ‫) ٌـ‬, maka itu adalah isim.
Contohnya:
‫ َر ُج ٌل‬: Laki-laki
‫ب‬
ٍ ‫ ِكتَا‬: Buku
2. Diawali huruf alif lam (‫)ال‬
Lafadz yang tadinya bertanwin, setelah bertemu dengan alif lam
tanwinnya hilang. Contohnya:
‫ الرجل‬: Seorang laki-laki
‫ والكتاب‬: Sebuah kitab/buku
‫ َوالغالم‬: Seorang anak
3. Didahului oleh haraf jarr Jika ada lafadz yang didahului huruf jarr, maka
lafadz tersebut jelas termasuk isim. Contohnya:
‫ت ِإلَى ْال َم ْد َر َس ِة‬
ِ ‫ْت ِمنَ ْالبَ ْي‬
ُ ‫ َذهَب‬: Saya pergi dari rumah ke sekolah

Yang bertindak sebagai huruf jarr adalah َ‫ ِمن‬dan ‫ِإلَى‬. Maka, isim
sesudahnya yaitu ‫ ْالبَيْت‬dan ‫س‬
َ ‫ ْال َم ْد َر‬menjadi majrur (kondisi jika dimasuki
oleh huruf jarr).
4. Didahului oleh ya (‫ )يا‬nida
Yaitu ya (‫ )يا‬yang berfugsi untuk menyeru. Contohnya:
‫( يَا ُم َح َّم ُد‬wahai Muhammad). Kalimat ‫ ُم َح َّم ُد‬merupakan isim karena dimasuki
oleh ya (‫ )يا‬nida.
5. Adanya mudhlaf
Mudhlaf adalah penggabungan kata dua atau lebih. Kata pertama
dinamakan mudhlaf, sedangkan kata kedua dinamakan mudhlaf ilaih.
Contoh:
‫ كرة القدم‬: Sepak bola
‫ باب الفصل‬: Pintu kelas
3) Fi’il

Ciri – ciri fi’il yakni:

1. Terdapat huruf Qad (‫)قد‬


Qad (‫ )قد‬yang masuk pada Fi’il Madhi dapat berarti : tahqiq (bermakna
sungguh) atau taqrib ( bermakna kadang – kadang )
َ‫ قَ ْد اَ ْفلَ َح ْال ُمْؤ ِمنُوْ ن‬

“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman,”


(QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 1)

Qad (‫ )قد‬yang masuk pada Fi’il Mudhari dapat berarti taqlil ( kadang –
kadang )atau taktsir (kebanyakan)
‫قد ينجح البليد‬
“Kadang orang bodoh lulus”
2. Sīn ( ُ‫ )ال ِّسيْن‬dan saufa ( َ‫) َسوْ ف‬
( ُ‫ )ال ِّسيْن‬sīn dan ( َ‫ ) َسوْ ف‬saufa hanya masuk pada fi‘il mudhāri‘. Kedua
huruf ini menunjukkan makna tanfīs, yang berarti di-istiqbāl (makna: masa
yang akan datang). Ada perbedaan di antara kedua huruf itu. Kata ( ُ‫)ال ِّسيْن‬
dipakai untuk masa akan datang yang sudah dekat, sedangkan ( َ‫وْ ف‬o ‫)س‬
َ
menunjukkan masa akan datang yang masih jauh.
‫َسيَقُوْ ُل ال ُّسفَهَا ُء ِمنَ االنَّاس‬
Orang-orang yang dungu dari sebagian manusia akan berkata. (al-Baqarah:
142).
(‫) َسوْ فَ يُْؤ تِ ْي ِه ْم ُأجُوْ َرهُ ْم‬
Dia (Allah) akan memberikan pahala-pahala mereka. (an-Nisā’: 152).

3. Ta’ ta’nits yang di-sukun/ mati


Ta’ ta’nits yaitu huruf ta’ (‫ )ت‬yang dipakai untuk menandai bahwa
pelaku fi’il nya adalah muannats/ perempuan.
C. Contoh huruf, Isim dan Fi’il

a) huruf

Dari‫ِم ْن‬ ِ ‫( اَنَا اَ ْخ ُر ُج ِمنَ ْالبَ ْي‬Saya keluar dari rumah)


: dalam kalimat: ‫ت‬

Ke‫لى‬
َ ِ‫ا‬ : dalam kalimat: ‫َاب اِل َى ْاالُ ْستَا ِذ‬
َ ‫( ه َُو بُ َسلِّ ُم ْال ِكت‬Dia menyerahkan buku itu ke
gurunya)

Dalam‫ فِ ْى‬: dalam kalimat: ‫( تَ ْق َرُأ ْالقُرْ اَانَ فِ ْى ْال َم ْس ِج ِد‬Anda membaca Al- qur’an dalam
Mesjid)

b) Isim

ٌ‫ ِكتَاب‬kitabun artinya buku

‫ ُكرْ ِس ٌّي‬kursiyun artinya kursi

ٌ‫ بَاب‬babun artinya pintu

ٌ‫ نَافِ َذة‬nafidzatun artinya jendela

‫ قَلَ ٌم‬qolamun artinya pena

ٌ‫ َحقِ ْيبَة‬haqiibatun artinya tas

ٌ‫ السَّا َعة‬assa’atun artinya jam

ٌ ‫ فُ ْست‬fustanun artinya pakaian


‫َان‬

‫ْال َم ْن ِز ُل ُم َربَّ ٌع َو َم ْخرُوْ ِطي ْال َش ْك ِل‬

artinya rumah itu berbentuk kotak dan kerucut

‫َوالِ َدةٌ فَا ِط َمةٌ ُم َد ِّر َستِي لِلُ َغ ِة ْال َع َربِيَّ ِة‬

ibu Fatimah adalah guru Bahasa arab saya

‫هَ َذا ْال َج ْد َو ُل بُنِ ٌّي َوَأصْ فَ ٌر‬

meja ini berwarna coklat dan kuning

c) Fi'il
َ ‫َب ُم َح َّمدُال َّد َر‬
‫س‬ َ ‫َكت‬

Muahammad telah menulis pelajaran

al-Qur’an ‫يَ ْق َرا ُء َز ْيد ُْالقُرْ اَ ِن‬

Zaid sedang membaca

Dari contoh di atas kita menjumpai kata-kata ‫َب‬


َ ‫ كت‬yang berarti telah menulis,
ini berarti menunjukkan waktu yang telah lampau atau pekerjaan yang sudah
berlalu, kemudian ada kata ‫يَ ْق َراء‬yang mempunyai arti sedang membaca, ini berarti
menunjukkan waktu dikatakan atau diucapkannya kata-kata tersebut menunjukkan
keadaan seseorang yang benar-benar sedang melakukan sesuatu pekerjaan. Dari
seluruh kalimah (kata) yang meunjukkan pada suatu pekerjaan sesuai dengan
sifat-sifat waktu, kapan pekerjaan itu dilakukan oleh subyek yang melakukan
pekerjaan itu, maka kata (kalimah) tersebut yang disebut fi’il sesuai dengan
pengertian kaidah di atas.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu:

1) Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan,
benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
2) Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu (lampau, sekarang dan yang akan datang).
3) Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain.

B. Saran

Demikianlah makalah ini kami buat. Tentunya terhadap penulis sudah


menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas masih banyak kesalahan serta
jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan segera melakukan
perbaikian susunan makalah itu dengan menggunkan pedoman dari beberapa
sumber dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

H. Mustafa Moh. Nuri, Las , Tuntunan praktik memahami Bahasa Arab (ujung
pandang : Fakultas adab, Institut agama Islam negeri Alaudin, 1992).

Dr. H. Muammar Bakry, LC.,MA, kompetensi Al- Ajrumiyah dalam berbahasa


Arab ku (Lekas, 2017).

http://daudmuslim.blogspot.com/?m=1

https://www.pusatilmupengetahuan.com/ciri-ciri-isim-dan-fiil/

https://www.pusatilmupengetahuan.com/ciri-ciri-isim-dan-fiil/?amp=1

Anda mungkin juga menyukai