HURUF JAR
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 11
1. ROBIANSYAH (2111189)
BANGKA BELITUNG
TAHUN 2021
1
KATA PENGNTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua, dan tak lupa salawat beriring salam kita hanturkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Bahasa
Arab ini tepat waktu.
Makalah dengan judul “ HURUF JAR ” ini kami susun untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah
Bahasa Arab yang diberikan oleh, Ibu Siti Hapsoh, M.pd. Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada Ibu Siti Hapsoh, M.pd selaku dosen Bahasa Arab, terima kasih serta pihak-
pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.Kami menyadari masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, dengan kerendahan hati, kami memohon maaf.Semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca sekalian. AMIN.
2
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
Tujuan ....................................................................................................................................... 5
Manfaat ..................................................................................................................................... 5
BAB II ........................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................... 6
PENUTUP ................................................................................................................................... 14
Kesimpulan ............................................................................................................................. 14
Saran ........................................................................................................................................ 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagia orang muslim kita memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an.
Dan setiap muslim yang bermaksud menyelami ajaran Islam secara mendalam, tiada jalan
lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya yaitu Qur’an dan sunnah Rasulullah
SAW. Al-Qur’an sebagai referensi dalam bersikap dan bersosialisasi dengan orang lain. Para
sahabat menyadari, bahwa al-Qur’an adalah seruan Allah SWT. Yang sempurna. Mereka
juga menyadari, bahwa seruan itu ditujukan kepada mereka agar dipahami dengan benar lau
dipraktekkan dalam kehiduoan nyata secara konsisten. Mengikuti cara para sahabat dalam
memahami al-Qur’an dan terus berupaya menggali makna dibalik firman Allah SWT. Ini
akan mengantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain akan memperluas
pengetahuan terhadap al-Qur’an.
Juga akan mempertajam mata hati dan kemampuan abstraksinya. Lebih-lebih jika hal
tersebut didukung oleh kemampuan bahsa Arab yang memadai dan pengetahuan yang baik
terhadap sirah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, menurut kaidah hokum Islam mengerti
akan ilmu nahwu bagi mereka yang ingjin memahami al-Qur’an hukumnya “fardlu ‘ain”.
“ … Dan untuk yang demikian itulah, hendaknya orang-orang saling berlomba”. (al-
Muthaffifin (83): 26).
Di samping ilmu nahwu, mempelajari ilmu sharaf juga merupakan prioritas utama/modal
untuk bisa mendalami ilmu al-Qur’an dan kitab-kita Arab yang bersih tanpa makna lagi
harakat.
“Ilmu sharaf adalah ibunya (ilmu), sedangkan nahwu adalah bapaknya (ilmu)”.
Jadi, kesinambungan antara ke duanya sangatlah penting dan tidak bisa dipisahkan.
Ilmu anhwu adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara menentukan harakat terakhir
pada suatu kalimat Arab atau juga memberi jabatan pada teks-teks Arab. Dan ilmu nahwu
4
disebut juga dengan ilmu alat. Sedangkan ilmu sharaf, itu bagian menentukan harakat pada
huruf-huruf awal, kedua sataupun ketiga (pokoknya sebelum akhir) pada kalimat Arab.
Seperti:ْت َواألَ ِم ْي َر
ُ ض َرب
َ
Pada contoh diatas, huruf ta’ itu didlomah, karena dengan alas an menjadi fa’il dari
fi’il madly ب
َ َرdض
َ . sedangkan mengharakat kalimat ب َ َرdض
َ itu sendiri merupakan ruang
lingkup ilmu sharaf, bisa dengan cara membuka Kamus Bahasa Arab/Kitab “Al-Amtsilah
Ath-Tashrifiyah”. Lain dari pada itu, yang menjadi bahasan ilmu Nahwu adalah
mubatad’,khabar, fa’il, naibul fa’il, huruf jar, amil nashab, amil jazem dan amsih banyak
lagi. Akan tetapi dalam maklaah ini, penulis akan menyingung sedikit tentang huruf jer.
Tujuan penulis memilih judul “huruf jar” tak lain hanya supaya para pembaca (umunya) dan
juga penulis (khsuusnya) lebih tahu/faham tentang:
1.2.4. Ma zaidah yang ditambahkan pada huruf jer min, ‘an dan ba’.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1.3 manfaat
1. Mahasiswa utamanya dan tidak menutup kemungkinan para pemburu ilmu dapat
mengetahui jumlah huruf jar
5
BAB II
PEMBAHASAN
Mengenai jumlah huruf jer, terdapat banyak pendapat yang berbeda, diantaranya adalah:
2.1.1. Menurut kitab Alfiyah Ibnu Malik, jumlah huruf jer ada 20.[1] Begitu juga yang
terdapat pada kitab “Khazanah Andalus”. Diantaranya adalah ,داdd ع, خال, حتى, إلى,من
متى, لعل, الباء, الكاف, التاء, الواو. كي, الالم, رب, منذ, مذ, على, عن, في,حاشا
ُ
Contoh:]2[ذهبت من اليت إلى المعهد
2.1.2. Ada yang mengatakan jumlah huruf jer ada 15. Diantaranya: , باء, كاف, على, عن, إلى,من
ّ واو رب, ّ رب, باء قسم, تاء قسم, واو قسم, منذ, مذ, الم,في
ُ
Contoh: ]3[مررت بزيد
2.1.3. Ada pula yang berpendapat huruf jer ada 11, yakni: الالم, الكاف, الباء, ّ رب, في, على, إلى,من
]4[ وحروف القسم وهي الواو والباء والتاء
2.1.4. Sedangkan ada yang mengatakan jumlah huruf jer ada 12. diantaranya:
6
f. ّرب (kadang-kadang) k. مذ (sejak)
2.1.5. Dan ada juga yang berpendapat, bahwa huruf jer ada 21, yakni sebagai berikut: ,من
, ّ واو رب, ّ رب,ذdd من,ذdd م,مddاء قسdd ب,مdd تاء قس, واو قسم, عدا, حاشا, خال, حتى, الم, كاف, باء, في, عن, على,إلى
]6[) حتى (القليل المطرد,)لعل (القليل المطرد
Dari kesemua pendapat di atas yang berbeda-beda mengenai huruf jer, di sekolah ini
yang dipelajari adalah pendapat yang nomer satu, yakni ada 20 dengan menggunakan
Kitab Alfiyah Ibnu Malik.
Tidak semua drai huruf jer bisa mausk pada isim dzahir. Adapun yang khusus masuk pada
isim dzahir itu hanya ada 7, diantaranya sebagi berikut: ك, حتى, واو, تاء, ّ رب,منذdan مذ .
Huruf-huruf tersebut terbagi menjadi 4 yaitu:
2.2.2. Khusus masuk isim dzahir yang berupa laafdz Allah dan Rabbi ( ّ )ربyang mudhaf
pada kata al-Ka’batu ()الكعبة/ya’ mutakalim. Huruf jer yang demikian adalah تاء ,
contoh: ِ تَاهللا, ت ََربِّ ْال َك ْعبَ ِة,تَ َربِّي
Jika تاء masuk pada isim dzahir selain isim dzahir tersebut, maka dihukumi janggal,
contoh: تَاالرَّحْ َم ِن,َت ََحيَانِك
2.2.3. Khusus masuk pada isim yang menunjukkan arti waktu, yaitu: منذ dan مذ . contoh:َما
رأَ ْيتُهُ ُم ْن ُد يَوْ َم ْال ُج ْم َع ِة
َ
2.2.4. Khusus masuk pada isim nakirah, yaitu َّرُب , contoh: ارِ َّدddل فِي الddُ
ٍ رُبَّ َرج . kadang-
kadang َّرُب masuk pada dlamir ghairu mufrad mudzakkar (kata ganti orang ketiga
tunggal laki-laki) disertai penjelasan berupa tamyiz sesudahnya. Contoh: ]7[ً ُربَّهُ فِ ْتيَة
Begitu juga ketika mengejerkan isim dlamir yang ditamyiz dengan isim nakirah dan
huruf jer ك (kaf) atau salah satu dari 7 huruf jer tersebut itu yang mengejerkan isim
dlamir hukumnya syadz.[8]
7
2.3.1. Min ()من
8
a. Isti’lak = awit sakingالشيخ على الجبل
2.3.5. Fi ()في
g. Bi ma’na min ( = )منsaking]14[من كان أحدث عهده ثالثين شهرا في ثالثة
e. Dhorfiyah = ingdalem
9
g. Sababiyah = sebab
2.3.12. ‘Adaa ()عدا a. Lil istitsna’ = sakliyane]21[قام القوم عدا زيد
2.3.19. Wawu Rubba ( َّ)واو رُب a. Pirang-pirang ]28[ ُربَّ َمارجل كريم لقيته ُربَّ َما,َ رُبذضة, َّرُب
10
2.3.21. Hatta (] )القليل المطرد()حتى30[حتى لجج خضر لهن نئيج
Akan tetapi, pada pembahasan yang trerdapat pada kitab Alfiyah ini, hanya
menjelaskan sebagian saja ari hurufjer, tidak secara keseluruhan. Itupun berbeda
dengan catatan yang diatas tapi hanya sebagian. Diantaranya:[31]
2.3.21.1. Min ()من Lit tab’idhiyah (untuk menunjukkan arti sebagian) Contoh:ومن
الناس من يقول
Contoh:كتبت بالقلم
11
Lil ilshaq (untuk menunjukkan arti bertemu). Contoh: مررت بمحمد
Contoh:قسمت إلكرامك
Contoh:]34[اإلسالم نصرت
12
Litta’lil (untuk menunjukkan arti sebab/alas an terjadinya pekerjaan
sebelumnya)
2.4. Ma zaidah yang Ditambah pada Huruf Jer Min, ‘An, dan Ba’
Mengenai ma zaidah, tidak kesemua dari huruf jer itu bisa tertambahkan olehnya.a dapun
huruf jer yang bisa ditambahkan pada ma zaidah adaah min ()من, ‘an ( )عنdan ba’ (اءdd)ب.
Huruf-huruf jer tersebut juga masih tetap bisa mengejerkan ism yang jatuh setelahnya.[41]
Contoh:
]44[) ١٥٢:فبما رحمة من اله لنت لهم (أي فبرحمة) (أل عمران
BAB III
13
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada kesimpulan kali ini, penulis mencoba memaparkan sedikit kesimpulan-kesimpilan yang
bersumber dari pembahasan di depan dengan poin-poin sebagai berikut:
Mengenai poin pembahsna pertama ini, sangat terjadi banyak pendapat yang berbeda, ada
yang mengatakan bahwa jumlah huruf jer itu ada 20, 15, 11, 12 dan 21. untuk lebih
lengkapnya, lihat pada pembahasan di depan.
Pada poin kedua ini, secara garis besar tidakkesemua dari huruf jer tersebut bisa masuk pada
isim dzahir secara khusus. Adapun huruf jer yang bisa mengejerkan iism dzahir secara
khusus anya ada 7. selainya bbisa mengejerkan isim dzahir dan iism dlamir. Macam-macam
huruf tersebut adalah: مند, ّ رب, تاء, واو, حتى,ك, dan مند
Untuk poin ketiga ini, penulis hanya menerkaitkan 2 sumber bahasan, sedangkan pada tiap
bahasan tersebut juga kesamaan. Untuk menegtahui lebih jelasnya, lihatpembahasan pada
poin ke tiga di depan.
3.1.4. Ma zaidah yang ditambahkan paad huruf jer min, ‘an, dan ba’
Sedangkan pada poin yang terakhir ini menunjukkan, bahwa huruf jer yang ditambahkan
pada ma zaidah, itu tidak kesemuanya bisa beramal mengejerkan huruf yang jatuh
setelahnya (lihat poin ke 4 pada pembahasan di depan). Jadi, hanya huruf jer min, ‘an dan
ba’lah yang bisa beramal seperti sebelum ditambahkan oleh ma zaidah (Seperti asalnya)
3.2.1. Untuk melengkapi dan meyempurnakan makalah ini, kami memohon kepada para
pembaca budiman untuk tidak segan-segan memberikan saran dan kritik bagi penulis
(khususnya) dan manusia di dunia (umumnya). Karena taka da gading yang ta k retak.
3.2.2. Kepada semua pembaca agar selalu ingat, bahwa semua ilmu itu snagat berkaitan
antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada ilmu yang tak berguna. Keculia jika pemiliknya
tidka berlaku aktif.
3.2.3. Dan semakin besarnya rintangan dan banyaknya keringat yang keluar dari pencari
ilmu maka akan semakin manis terasa bahagia yang akan didapat.
14
3.2.4. Ingta, tinginya kedudkan singgasana akhirta, tergantung masa-masa perbuatan di
dunia.
3.2.5. Semoga dengan adanya makalah ini bisa menjadikan amalan yang bermanfaat bagi
pembaca, khususnya pada penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi pak Hudi Catatan, Alfiyah Ibnu Malik (Kelas 5), Surabaya: Putra Jaya, 1986
Mundar HM., Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu (Lengkap dan Praktis (Terjemah al-
Jurumiyah), CV. Wangsa Merta
Kasurip Pak Catatan, lihat Foto Copy Nahwu (Kelas 4), Lamongan : Mulyo Tenan, 2008
15