HURUF JAR
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah bahasa Arab
Dosen: Endang Muslim, M. Pd.
Disusun oleh:
Rizki Nugraha
Yusuf Saepullah
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan seluruh anugerah-
Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan sangat sederhana. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Agung yaitu orang yang paling fasih (afshoh)
dalam berbahasa Arab yang mana selalu kita nantikan syafaatnya mulai dari dunia sampai di hari
akhir kelak.
Penulis menyajikan makalah ini untuk memenuhi tugas matrikulasi pemahaman teks
bahasa arab pada program pasca sarjana program studi manajemen pendidikan islam di
universitas islam nahdlatul ulama jepara. Semoga makalah ini bermanfaat untuk penulis
khususnya serta mampu memberikan manfaat pada para mahasiswa maupun khalayak untuk
menjadi bahan dalam memenuhi tugas yang ada.
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Penutup ..................................................................................................... 12
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebagai seorang muslim tentu tidak asing dengan bahasa Arab yang mana Allah
mengutus Rasul-Nya untuk menyebarkan Agama Islam berasal dari bangsa Arab sehingga
Bahasa Arab sebagai bahasa induk dalam seluruh aktifitas beragama Islam. Kita
memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa al-Qur’an dan setiap muslim yang
bermaksud menyelami ajaran Islam secara mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu
menggali dari sumber asalnya yaitu Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.
Al-Qur’an sebagai referensi dalam bersikap dan bersosialisasi dengan orang lain.
Para sahabat menyadari, bahwa al-Qur’an adalah seruan Allah SWT. Yang sempurna.
Mereka juga menyadari, bahwa seruan itu ditujukan kepada mereka agar dipahami dengan
benar lau dipraktekkan dalam kehiduoan nyata secara konsisten. Mengikuti cara para
sahabat dalam memahami al-Qur’an dan terus berupaya menggali makna dibalik firman
Allah SWT. Ini akan mengantarkan seseorang pada pemahaman tafsir yang benar. Selain
akan memperluas pengetahuan terhadap al-Qur’an. Juga akan mempertajam mata hati dan
kemampuan abstraksinya. Lebih-lebih jika hal tersebut didukung oleh kemampuan bahsa
Arab yang memadai dan pengetahuan yang baik terhadap sirah Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, menurut kaidah hukum Islam mengerti akan ilmu nahwu bagi
mereka yang ingin memahami al-Qur’an hukumnya “fardlu ‘ain”. Di samping ilmu nahwu,
mempelajari ilmu sharaf juga merupakan prioritas utama/modal untuk bisa mendalami ilmu
al-Qur’an dan kitab-kita Arab yang bersih tanpa makna lagi harakat.
Jadi, kesinambungan antara ke duanya sangatlah penting dan tidak bisa dipisahkan.
Ilmu nahwu adalah ilmu yang mempelajari tentang cara-cara menentukan harakat terakhir
pada suatu kalimat Arab atau juga memberi jabatan pada teks-teks Arab. Dan ilmu nahwu
disebut juga dengan ilmu alat. Sedangkan ilmu sharaf adalah ilmu yang untuk mengetahui
asal kalimah seperti mengetahui shahih, tadl’if, bentuk i’lalnya mulai dari ibdal, naql, hadf
dan lain sebagainya.1 itu bagian menentukan perubahan harakat pada bentuk lafadl sesuai
dengan karakter dan posisi lafadl pada kalimat Arab.
1 Ahmad Fauzan Zain Muhammad. Al Qowaid As Shorfiyyah.(Kudus: Menara Kudus.tt) hal. 2
Maka dalam kajian materi ini yang akan dibahas adalah mengenai huruf jer yang
terdapat di al Qur’an juz 6.
B. Rumusan Masalah
Adapun pokok masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Huruf Jer dan berapa jumlahnya?
2. Bagamaina makna/faidah huruf jar?
D. Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat diantaranya:
1. Mahasiswa utamanya dan tidak menutup kemungkinan para pemburu ilmu dapat
mengetahui jumlah huruf jer dari berbagai pendapat para ulama’ yang telah disusun
dengan kitab masing-masingnya.
2. Mahasiswa utamanya dan tidak menutup kemungkinan para pemburu ilmu dapat
mengetahui seluruh makna/faidah huruf jar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan macam-macam Huruf Jar
Huruf dalam bahasa Arab ada banyak macamnya, salah satu yang paling populer adalah
َ ُ)حرْ ف
huruf jar (الج ِّر ِ )حرْ فُ ال َخ ْف.
َ atau khafadh (ض َ Huruf jar pada dasarnya berarti harakat kasrah
yang ditimbulkan oleh faktor tertentu..Mengenai jumlah huruf jer, terdapat banyak pendapat yang
berbeda, diantaranya adalah:
1) Menurut kitab Alfiyah Ibnu Malik, jumlah huruf jer ada 20.[1] Begitu juga yang terdapat pada kitab
“Khazanah Andalus”. Diantaranya adalah
مىت, لعل, الباء, الاكف, التاء, الواو. يك, الالم, رب, منذ, مذ, عىل, عن, يف, حاشا, عدا, خال, حىت, إىل,من
ُ
Contoh:ذهبت من اليت إىل املعهد
Jika تاء masuk pada isim dzahir selain isim dzahir tersebut, maka dihukumi janggal, contoh: , َت ََحيَانِك
تَاالرَّحْ َم ِن
3) Khusus masuk pada isim yang menunjukkan arti waktu, yaitu: منذ dan مذ . contoh:ي َ ْو َم الْ ُج ْم َع ِة ُ َما َرَأيْ ُت ُه ُمنْد
Begitu juga ketika mengjeerkan isim dhamir yang ditamyiz dengan isim nakirah dan huruf
jer ك (kaf) atau salah satu dari 7 huruf jer tersebut itu yang mengjeerkan isim dhamir hukumnya syadz.
2) Ila ()إلى
a) Intihul ghayah = sampai رست إىل يوم امجلعة
b) Mushahabah = beserta التألكوا أمواهلم إ ألى أموالمك
رب السجن أحب إيلc) Tabyin = menjelaskan
واألمر إليك أي خمصوص إليكd) Ikhtisgos = khusus
ليجمعنمك إىل يوم القيامة) = didalamفي( e) Bi ma’na fi
) عن( 3) ‘An
a) a. Mujawazah = Melewati رميت السهم عن القو
)b ) = Bermaknaباء( ’b. Bi ma’na ba ينطقوا عنالهوى أي ابلهواء
)c ) =Bermakna minمن( c. Bi ma’na min يقبل التوبة عن عباده
)d ) = Bermakna ba’daبعد( d. Bi ma’na ba’da لرتكنب عن طبق
)e e. Bi ma’na isti’arah = perantara رميت السهم عن القوس
) على( 4) ‘Ala
a) Isti’lak = meninggikan الشيخ عىل اجلبل
)b Mushahabah = bersamaan وأىت املال عىل حبه
)c Ta’lil =alasan ولتكربوا اهل عىل ماهدامك
)d Dhorfiyah = dalam ودخل املدينة عىل حني غفةل
)e = )من( Bi ma’na min إذا كتالوا عىل الناس يستوفون
)f = )باء( ’Bi ma’na ba قالوا اركب عىل امس هللا
)g فالن اليدخلوا اجلنة عىل إنه الييئاس من رمحةهللاIstidrak = tapi
) في( 5) Fi
a) Dhorfiyah haqiqi = di dalam زيد يف املسجد
b) Dhorfiyah majazi = di dalam ولمك يف القصاص حياة
c) Mushohabah = beserta إذا دخلوا يف أمم
d) Talil = alasan وألصلنب يف جذوع النخل
= )باء( ’e) Bi ma’na ba يرضبوا يف طعن األابهر واللكي
= )إلى( f) Bi ma’na ila فردوا أيدهيم يف أفوامه
من اكن أحدث عهده ثالثني شهرا يف ثالثة = )من( g) Bi ma’na min
)باء( ’6) Ba
a) Ilshaqul Haqiqi =melewati أمسكت بزيد
b) Ilshaqul majazi =melewati مررت بزيد
ذهبت بزيد c) Mu’aqobatu =mempertemukan
d) Mushahabah = beserta أدخل بسالم
)كاف( 7) Kaf
a) Tasybih = menyerupakan األستاذ اكلبدر
b) Ta’lil = seperti واذكروه كام هدامك أي لهدايتمك
c) Mudabarah = segera سمل كام تدخل
)الم( 8) Lam
)a = )إلى( Bi ma’na ila جيري ألجل مسمى
)b ) = di dalamفي( Bi ma’na fi ونضع املزيان القسط ليوم القيامة
) = ketikaعند( c) Bi ma’na ‘inda كتبته لخميس خلون
d) Ta’lil = alasan إليالف قريش
)e فلام نفرقنا أكين ومالاكلطول اإلجامتع)= besertaمع( Bi ma’na ma’a
) = banyakواو رُبَّ ( 19) Wawu Rubba ُر َّبُ ,ربذض َةُ ,رب َّ َماُ رب َّ َمارجل كرمي لقيته
Libtidail ghayah al-makaniyah (untuk menunjukkan arti permulaan dari suatu tempat)
Contoh:ذهبت من املسجد إىل املعهد
Libtidail ghayah az-zamaniyah (untuk menunjukkan arti permulaan dari suatu waktu)
Contoh: ذهبت من يوم أول
Li zayadah (diberlakukan sebagai tambahan dengan tujuan untuk meanukidi bila huruf jer min ()من
tersebut jatuh setelah nafi/yang menyerupainya (nahi/istifham) dan yang dijerkannya (majururnya) berupa
isim nakirah.
Contoh:ما لباع من مفر
Lil isti’anah (untuk digunakan sebagai antuan/lafadz yang jatuh setelahnya adalah alat untuk melakukan
suatu pekerjaan).
Contoh:كتبت ابلقمل
Litta’diyah (untuk memuta’addikan fi’il yang disebut juga dengan ba’un naqli ( )باء النقلkarena berfaidah
untuk mmeindah fi’il lazimm menjadi muta’adi).
Contoh:ذهب اهل بنوره
Litta’widl (untuk menunjukkan arti menggatntikan sesuatu dari sesuatu yang lain sebgaai imbalan dari
sesuatu yang lain tersebut).
Contoh: اشرتيت الثوب بألف
4. Ma zaidah yang Ditambah pada Huruf Jer Min, ‘An, dan Ba’
Mengenai ma zaidah, tidak kesemua dari huruf jer itu bisa tertambahkan olehnya.a dapun huruf
jer yang bisa ditambahkan pada ma zaidah adaah min ()من, ‘an ( )عنdan ba’ ()باء. Huruf-huruf jer tersebut
juga masih tetap bisa mengejerkan ism yang jatuh setelahnya.
Contoh:
مما خطيئاتهم اغرقوا( أي من خطيئاتهم) (النوح) ٢٥:
عام قليل ليصبحن اندمني (أي عن قليل) (املؤمنون) ٤٠:
فامب رمحة من اهل لنت هلم (أي فربمحة) (أل معران) ١٥٢:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kesimpulan kali ini, penulis mencoba memaparkan sedikit kesimpulan-kesimpilan yang
bersumber dari pembahasan di depan dengan poin-poin sebagai berikut:
1) Macam-macam huruf jer
Mengenai poin pembahsna pertama ini, sangat terjadi banyak pendapat yang berbeda, ada yang
mengatakan bahwa jumlah huruf jer itu ada 20, 15, 11, 12 dan 21. untuk lebih lengkapnya, lihat pada
pembahasan di depan.
2) Huruf jer yang khusus mengejerkan iism dzahir
Pada poin kedua ini, secara garis besar tidakkesemua dari huruf jer tersebut bisa masuk pada isim dzahir
secara khusus. Adapun huruf jer yang bisa mengejerkan iism dzahir secara khusus anya ada 7. selainya
bbisa mengejerkan isim dzahir dan iism dlamir. Macam-macam huruf tersebut adalah: , تاء, واو, حتى,ك
مند, ّرب, dan مند
3) Faidah/makan huruf jer
Untuk poin ketiga ini, penulis hanya menerkaitkan 2 sumber bahasan, sedangkan pada tiap bahasan
tersebut juga kesamaan. Untuk menegtahui lebih jelasnya, lihatpembahasan pada poin ke tiga di depan.
4) Ma zaidah yang ditambahkan paad huruf jer min, ‘an, dan ba’
Sedangkan pada poin yang terakhir ini menunjukkan, bahwa huruf jer yang ditambahkan pada ma zaidah,
itu tidak kesemuanya bisa beramal mengejerkan huruf yang jatuh setelahnya (lihat poin ke 4 pada
pembahasan di depan). Jadi, hanya huruf jer min, ‘an dan ba’lah yang bisa beramal seperti sebelum
ditambahkan oleh ma zaidah (Seperti asalnya)
1) Untuk melengkapi dan meyempurnakan makalah ini, kami memohon kepada para pembaca budiman
untuk tidak segan-segan memberikan saran dan kritik bagi penulis (khususnya) dan manusia di dunia
(umumnya). Karena taka da gading yang ta k retak.
2) Kepada semua pembaca agar selalu ingat, bahwa semua ilmu itu snagat berkaitan antara satu dengan
yang lainnya. Tidak ada ilmu yang tak berguna. Keculia jika pemiliknya tidka berlaku aktif.
3) Dan semakin besarnya rintangan dan banyaknya keringat yang keluar dari pencari ilmu maka akan
semakin manis terasa bahagia yang akan didapat.
4) Ingat, tinginya kedudukan singgasana akhirta, tergantung masa-masa perbuatan di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi pak Hudi Catatan, Alfiyah Ibnu Malik (Kelas 5), Surabaya: Putra Jaya, 1986
Mundar HM., Cara Mudah Belajar Ilmu Nahwu (Lengkap dan Praktis (Terjemah al-Jurumiyah), CV.
Wangsa Merta
Kasurip Pak Catatan, lihat Foto Copy Nahwu (Kelas 4), Lamongan : Mulyo Tenan, 2008