Judul Asli:
اآلُجُّروِمَّيُة ِفي الَّنْحِو
Al-Ājurrūmiyyah fin Nahwi
Terjemah Matan Ājurrūmiyyah
Penulis:
) هـ723 :ِللَّصْنَهاِجِّي (المتوفي
Ash-Shonhājī
Penerbit:
Pustaka Syabab Surabaya
Penerjemah dan Pentaliq:
Nor Kandir, ST
Korektor Bahasa:
Dr. Nailul Hasan
Cetakan:
Ke-1 1443 H/2021
Lisensi:
Gratis PDF - www.terjemahmatan.com
2
PENGANTAR
PENERJEMAH
3
1. Menyertakan lafazh Arobnya dalam
kurung disertai artinya.
2. Menggunakan ejaan o bukan a, sehingga
memudahkan orang awam melafazhkan
transliterasi dengan benar.
3. Memberi footnote (ta’liq) untuk
menjelaskan bagian yang sukar dan
kadang berupa contoh.
4. Menyertakan beberapa lampiran penting.
5. Menyertakan matan asli di bagian akhir
buku.
6. Pemberian warna dan tanda untuk
membuat mata senang dan tertarik.
7. Semoga Allōh menerima amal ini dari
saya dan kita semua.
Nor Kandir
4
DAFTAR ISI
HAK CIPTA________________________________2
PENGANTAR PENERJEMAH _________________3
DAFTAR ISI________________________________5
[PEMBAGIAN KATA]________________________7
BAB I’RŌB (PERUBAHAN AKHIR KATA) ______11
[Marfū’]___________________________________12
[Manshūb]_________________________________15
[Majrūr]___________________________________16
[Majzūm]__________________________________17
Fasal Isim-Isim Mu’rob ______________________18
BAB FI’IL (KATA KERJA) ___________________21
BAB ISIM-ISIM MARFŪ’_____________________29
Bab Fā’il __________________________________30
Bab Naibul Fā’il ____________________________33
Bab Mubtada dan Khobar_____________________35
Bab Āmil-Āmil yang Masuk pada Mubtada_______38
5
Bab Na’at__________________________________45
Bab Athof__________________________________47
Bab Taukīd_________________________________49
Bab Badal__________________________________50
BAB ISIM-ISIM MANSHŪB___________________52
Bab Maf’ūl Bih (Objek)_______________________53
Bab Masdar________________________________55
Bab Zhorof Zaman dan Tempat_________________56
Bab Hāl (Keadaan)___________________________58
Bab Tamyīz________________________________59
Bab Mustatsnā (Pengecualian)__________________60
Bab Isim Lā________________________________63
Bab Munādā (Yang Dipanggil)_________________65
Bab Maf’ūl Min Ajlih________________________66
Bab Maf’ūl Ma’ah___________________________67
BAB ISIM-ISIM MAJRŪR_____________________69
LAMPIRAN 1: KESIMPULAN_________________71
LAMPIRAN 2: PERUBAHAN DHOMĪR_________75
LAMPIRAN 3: PRAKTIK KALIMAT____________76
LAMPIRAN 4: MATAN ARAB ________________ 82
6
[PEMBAGIAN KATA]
Kalimat Sempurna ( )َكَالٌمadalah ( )َلْفٌظucapan, (
)ُمَر َّك ٌبyang tersusun dari dua kata atau lebih, (
ٌدYY )ُمِفيyang bermakna sempurna, dan ( )ِبالَو ْض ِع
berbahasa Arob.1
1
Contohnya adalah ucapan Anda: (“ )ِإْن َج اَء َزْيٌد ُأْك ِرْم ُهjika
Zaid datang, akan aku muliakan dia”. Kalimat ini
termasuk Kalām karena memenuhi 4 syarat di atas.
Contoh yang bukan Kalām: jika kalimat di atas berupa
tulisan/isyarat bukan ucapan, atau hanya ( )ِإْنsatu kata,
atau ( )ِإْن َق اَم َزْي ٌدyang tidak sempurna maknanya, atau
hanya berupa terjemahannya (bukan bahasa Arob).
2
Definisi isim dengan kata-benda/kata-sifat hanyalah
pendekatan, karena terkadang ada kata-benda/kata-sifat
(dalam bahasa Indonesia) tetapi bukan isim, seperti
“membaca adalah jendela dunia”. Yang dijadikan acuan
adalah tanda pada lafazh Arobnya, bukan terjemahan.
Begitu juga dengan fi’il. Adapun huruf, yang dimaksud
7
Tanda isim adalah:
1. Khofd (majrūr)1
2. Tanwīn2
3. Diawali al3
4. Diawali huruf Jār yaitu ( “ )ِم ْنdari (asal)”,
(“ )ِإَلىke/kepada/menuju”, ( “ )َع ْنdari
(lewat)”, (“ )َع َلىatas/di atas”, (“ )ِفيdi/di
dalam”, ( “ )ُرَّبbetapa banyak/betapa
8
sedikit”, ( )ِبbā “dengan/karena/di”, ( )َك
kāf “seperti/bagaikan”, ( )ِل lām
“untuk/bagi/milik”1
5. Diawali huruf Qosam (sumpah) yaitu ( )َو,
()ِب, ( )َتsemua bermakna “demi”.2
1
Contohnya ( “ )ِفي الِم ْس ِج ِدdi masjid”, maka ( )المسجدadalah
isim karena dimasuki huruf jār fī, begitu pula karena
kemasukan al. Perhatian: tanda isim sebenarnya lebih
dari lima, tetapi penulis membatasi tanda-tanda yang
paling penting, dan juga untuk memudahkan para
pemula. Begitu pula tanda fi’il.
2
Contohnya adalah ( َتاِهَّلل- ِباِهَّلل- “ )َو ِهَّللاdemi Allōh”, maka
Lafzhūl Jalālah (Allōh) adalah isim karena kemasukan
huruf qosam.
3
Contohnya adalah ( )َقْد َأْفَلَح, ( )َس َيْع َلُم وَن, ( )َسْو َف َتْع َلُم وَن, ( َسِمَع
)ْت, maka aflaha, yā’lamūna, ta’lamūna, dan sami’a
adalah fi’il karena kemasukan qod, sin, saufa, dan tā’
tanits sakīnah.
9
Sementara huruf adalah kata yang tidak
dimasuki tanda isim maupun tanda fi’il.4
4
Contohnya adalah semua huruf jār yang sembilan dan
huruf qosam yang tiga di atas. Huruf ada banyak
macamnya, selain dua di atas, misalnya huruf nida,
huruf athof, huruf istifhām, huruf nawāshib, huruf
jawāzim dan lain-lain. Akan datang penjelasanya pada
waktunya.
10
BAB I’RŌB (PERUBAHAN
AKHIR KATA)
I’rōb ( )ِإْع َر اٌبadalah perubahan akhir kata1 yang
disebabkan perbedaan āmil ()َعاِم ل2 yang masuk
padanya, baik berupa lafazh maupun
muqoddaroh (diperkirakan/dikhayalkan)3.
1
Bahasa Arob memiliki dua disiplin ilmu: Nahwu dan
Shorof. Nahwu fokus menganalisa bagian akhir kata,
sementara Shorof fokus menganalisa bagian awal dan
tengah kata. Misalnya ( )َط اِلٌب, bagian طdan لdibahas
Shorof, sementara بdibahas Nahwu.
2
Āmil (perangkat) adalah sesuatu yang menjadikan kata
marfū’, manshūb, majrūr, atau majzūm, dan dia ada dua:
lafzhi dan maknawi. Dikatakan lafzhi, jika āmil itu
terlihat dan bisa diucapkan, contohnya ( )ِفي الَّداِرdi mana
fī adalah ‘āmil yang menjadikan الدارmajrūr. Dikatakan
maknawi, jika ‘āmil itu tidak terlihat dan tidak terbaca,
contohnya ( )َزْي ٌد ُم ْس ِلٌمdi mana yang menjadikan Zaid
marfū’ adalah sebab ibtida (berada di awal kalimat),
dari situlah ia disebut Mubtada. Sementara Zaid sendiri,
menjadi ‘āmil lafzhi untuk Muslim (karena Khobar
muncul karena adanya Mubtada).
11
I’rōb dibagi empat, yaitu (1) marfū’, (2)
manshūb, (3) majrūr, dan (4) majzūm.1
[Marfū’]
Marfū’ memiliki empat tanda, yaitu dhommah,
wawu, alif, dan nun.
3
Huruf Hijaiyah ada 28. Tiga di antaranya adalah huruf
illat (sakit) yaitu alif, yā, wawu. Sisanya sebanyak 25
adalah huruf shohih (sehat). Jika sebuah kata akhirannya
berhuruf shohih maka i’rōbnya dengan harokat
(dhommah, fathah, kasroh, sukun), contohnya (- َزْيًدا- َزْيٌد
)َزْيٍدdan ( َي ْذ َهْب- َيْذ َهَب- )َيْذ َهُب. Jika akhirannya berhuruf
illat maka i’rōbnya muqoddaroh (diperkirakan), contoh
()ُم وَس ى.
1
Empat ini berkaitan dengan kondisi akhir sebuah kata.
Asal tanda untuk marfū’ adalah dhommah, contohnya (
َي ْذ َهُب- )َزْي ٌد. Asal tanda manshūb adalah fathah,
contohnya ( َيْذ َهَب- )َزْيًدا. Asal tanda untuk majrūr adalah
kasroh, seperti ( )َزْيٍد. Asal tanda untuk majzūm adalah
sukun, seperti ( )َيْذ َهْب. Akan tetapi dalam kondisi tertentu,
tanda asal ini diganti perwakilan lain, yang akan
dijabarkan pada bahasan berikutnya.
12
(1) Dhommah ( )ُـ ٌـmenjadi tanda untuk marfū’
di empat tempat: isim mufrod1, jamak taksīr2,
jamak muannats sālim3, dan fi’il mudhōri yang
tidak bersambung apapun4.
1
Isim mufrod adalah isim yang menunjukkan makna
tunggal, contohnya adalah ( “ )َذ َهَب َطاِلٌبSiswa pergi”.
2
Jamak taksīr adalah jamak yang tidak memiliki rumus
(harus merujuk kepada kamus) contohnya adalah ( َذ َهَب
“ )ُطَّالٌبpara siswa pergi”.
3
Yaitu jamak yang berakhiran ()ات, contohnya adalah (
“ )َذ َهَبْت َطاِلَباٌتpara siswi pergi”.
4
Yaitu fi’il yang bermakna sekarang (present tense),
contohnya ( “ )َأْذ َهُبaku sedang pergi”. Maksud tidak
bersambung dengan apapun adalah tidak bersambung
dengan nun taukid seperti ( “ )َأْذ َهبََّنaku benar-benar akan
pergi” maka ia mabni fathah, atau nun niswah seperti (
“ )َيْذ َهْبَنmereka (pr) pergi” maka ia mabni sukun. Mabni
akan diperinci pada bahasan berikutnya.
5
Yaitu jamak yang berakhiran ( )ونatau ()ين. Contohnya
adalah ( “ )َذ َهَب َطاِلُبوَنpara siswa pergi”.
13
khomsah yaitu (“ )َأُبوayah”, (“ )َأُخ وsaudara”, (
“ )َحُم وipar”, (“ )ُفوmulut”, dan (“ )ُذ وpemilik”1.
1
Yaitu isim-isim khusus yang berjumlah lima di atas,
contohnya ( “ )َذ َهَب َأُب وَكayahmu pergi”, ( )َذ َهَب َأُخ وَك
“saudaramu pergi”, ( “ )َذ َهَب َحُم وَكiparmu pergi”, ( ِاْح َم َّر
“ )ُفوَكmulutmu memerah”, ( “ )َذ َهَب ُذ و َم اٍلpemilik harta
pergi”.
2
Yaitu isim yang berakhiran ( )انatau ()ين, contohnya (
“ )َذ َهَب َطاِلَباِنdua siswa pergi”.
3
Dhomīr tatsniyah adalah (ان+“ )يـmereka berdua (lk)”
dan (ان+“ )تـkalian berdua (lk) atau mereka berdua (pr)”.
Dhomīr jamak adalah (ون+“ )يـmereka (lk)” dan ( ون+)تـ
“kalian (lk)”. Dhomīr muannats mukhōthobah adalah (تـ
ين+) “kamu (pr)”. Lima fi’il ini biasa disebut af’ālul
khomsah dan dicontohkan dengan ( - َتْنُص َر اِن- َيْن ُص َر اِن
َتْنُص ِريَن- َتْنُصُر وَن- )َيْنُصُر وَن.
14
[Manshūb]
Manshūb memiliki lima tanda yaitu fathah, alif,
kasroh, yā, dan membuang nun.
1
Contohnya ( “ )َر َأْيُت الَطاِلَبaku melihat siswa itu”.
2
Contohnya ( “ )َر َأْيُت الُطاَّل َبaku melihat siswa-siswa”.
3
Contohnya ( “ )َلْن َأْذ َهَبaku tidak akan pergi”. Āmil
nawāshib ada 10 dan akan diperinci pada bahasan
berikutnya.
4
Contohnya ( “ )َر َأْيُت الَّطاِلَباِتaku melihat siswi-siswi”.
15
(4) Yā ( )يmenjadi tanda untuk manshūb pada
isim tatsniyah1 dan jamak mudzakkar sālim2.
[Majrūr]
Majrūr memiliki tiga tanda yaitu kasroh, yā, dan
fathah.
1
Contohnya ( “ )َر َأْيُت الَّطاِلَبيِنaku melihat dua siswa”.
2
Contohnya ( “ )َر َأْيُت الَّطاِلِبيَنaku melihat siswa-siswa”.
3
Contohnya (“ )َلْن َت ْذ َهُبواkalian tidak akan pergi”,
manshūb dengan hadzfun nun (membuang nun), aslinya
تذهبون.
16
(1) Kasroh menjadi tanda untuk majrūr pada
tiga tempat yaitu isim mufrod munshorif1, jamak
taksīr munshorif2, dan jamak muanats sālim3.
17
[Majzūm]
Majzūm memiliki dua tanda yaitu sukun dan
membuang.
1
Contohnya ( “ )َلْم َأْذ َهْبaku belum pergi”.
2
Hadzf (membuang) ada dua keadaan: (1) membuang
huruf illat seperti ( “ )َلْم َأْخ َشaku tidak takut” yang asalnya
()َأْخ َشى, dan (2) membuang nun seperti (“ )َلْم َتْفَع ُلواkalian
tidak melakukan” yang asalnya ( )َتْفَع ُلوَن.
18
Fasal Isim-Isim Mu’rob
Isim mu’rob1 ada dua macam, ada yang mu’rob
dengan harokat dan ada yang mu’rob dengan
huruf.2
1
Fasal ini tidak hanya membahas isim, tetapi juga fi’il.
Hal ini biasa disebut taglīb, yaitu memaksudkan dua
atau lebih dengan menyebutkan perwakilan salah satu
darinya. Semua istilah di fasal ini berikut contohnya,
sudah dijelaskan di muka sehingga tidak perlu diulang
kembali.
2
Mu’rob artinya kata yang kena i’rōb. Kata yang kena
i’rōb ada dua, yaitu isim dan fi’il mudhōri. Lawan dari
mu’rob adalah mabni.
19
Dikecualikan tiga hal darinya: (1) jamak
muannats sālim yang manshūb dengan kasroh,
(2) isim ghoiru munshorif yang majrūr dengan
fathah, (3) fi’il mudhōri yang akhirannya
berhuruf illat majzūmnya dengan membuang
huruf akhirnya.
20
BAB FI’IL (KATA KERJA)
Fi’il (kata kerja) ada tiga macam, yaitu ( )َم اٍض
mādhi (past tense), ( )ُمَض اِرٌعmudhōri (present
tense), dan ( )َأْم ٌرamr (perintah). Contohnya
adalah ( “ )َض َر َبtelah memukul”, ( )َيْض ِر ُب
“sedang/akan memukul”, ( “ )ِاْض ِر ْبpukullah”.
21
Mādhi selalu mabni1 dengan fathah2, amr3 selalu
majzūm4, dan mudhōri adalah fi’il yang diawali
dengan salah satu huruf tambahan yang empat
yang disingkat ( )َأَنْيُتalif-nun-yā-ta5, dan ia
1
Mabni artinya tetap. Disebut tetap karena isim mabni
tidak bisa berubah, seperti (“ )َهَذ اini” yang tetap seperti
itu meskipun ia di posisi marfū’, manshūb, dan majrūr.
Coba Anda bandingkan lawannya (yaitu mu’rob),
seperti ( )زيدmaka ia terbaca ( )زيٌدsaat marfū’, ( )زيًداsaat
manshūb, dan ( )زيٍدsaat majrūr. Adakalanya mabni itu
dengan dhommah, fathah, kasroh, atau sukun.
2
Semua fi’il mādhi mabni dengan fathah, contoh ( )َضَرَب:
mabni dengan fathah, ( )َض َر ُبواmabni dengan fathah
muqoddaroh, ( )َض َر ْبُتْم: mabni dengan fathah
muqoddaroh, begitu seterusnya. Sebagian ulama
berpendapat, mādhi memiliki tiga mabni: fathah,
dhommah, dan sukun, alasannya karena cara ini lebih
mudah tanpa takalluf (memberatkan diri) dengan
memperkirakan (muqoddaroh). ()َضَر ُبوا: mabni dengan
dhommah karena bersambung wawu jamā’ah, ( )َضَر ْبُت:
mabni dengan sukun karena bersambung ta’ Fā’il.
Pendapat ini dikuatkan Syaikh Ibnu Utsaimin.
3
Amr hanya diterapkan pada kata ganti mukhōthob (yang
diajak bicara) yaitu kamu dan kalian, baik laki maupun
perempuan. Jumlahnya ada enam, yaitu ( )ُاْفُع ْل
22
selalu marfū’ kecuali jika dimasuki ‘āmil
nawāshib maupun ‘āmil jawāzim.
23
1. ( “ )َأْنbahwa”1
2. ( “ )َلْنtidak akan”
3. ( “ )ِإَذْنjadi”2
4. (“ )َك يagar”3
5. ( )ِلlam kay “agar”4
24
6. ( )ِلlam juhūd5
7. (“ )َح َّتىhingga”2
8. ( )َفـjawab dengan fa3
9. ( )وjawab dengan wawu “sambil”4
10. ( )أوjawab dengan au “hingga/kecuali”5.
5
Lām juhūd tidak memiliki arti, cirinya jatuh pada
kalimat nafi (kalimat negatif), contohnya (َو َم ا َك اَن ُهَّللا
“ )ِلَيْظ ِلَم ُهْمAllōh tidak menzolimi mereka”.
2
Contohnya (“ )َح َّتى َيْر ِج َع ِإَلْيَنا ُم وَس ىhingga Musa kembali
kepada kami”.
3
Yakni fa sababiyyah, boleh diartikan karena/maka,
contohnya (“ )َأْس ِلْم َفَت ْدُخ َل الَج َّن َةmasuklah Islam, karena
menyebabkanmu akan masuk Surga atau maka kamu
masuk Surga”.
4
Yakni wawu ma’iyyah (kebersamaan/sambil),
contohnya ( “ )َال َتْأُك ْل َو َتُق وَمkamu jangan makan sambil
berdiri”.
5
( )أوdi sini memiliki dua makna: ilā (hingga) dan illā
(kecuali). Contohnya ( “ )ُأَلَع ِّلَم َّنَك َأو َتُك وَن َعاِلًم اaku benar-
benar akan mengajarimu hingga kamu menjadi alim”
dan ( “ )َأَلْقُتَلَّن الَكاِفَر َأْو ُيْس ِلَمaku benar-benar akan membunuh
orang kafir kecuali ia masuk Islam”.
25
1. ( “ )َلْمbelum”
2. (“ )َلَّم اbelum”1
3. ( “ )َأَلْمbelumkah?”
4. (“ )َأَلَّم اbelumkah?”2
5. ( )ِلlam amr dan lam du’ā3
6. ( )َالlā nahyi dan lā du’ā4
1
Contohnya ( “ )َبْل َلَّم ا َي ُذ وُقوا َع َذ اِبbahkan mereka belum
merasakan adzab”. Perbedaannya dengan lammā dengan
lam adalah lam untuk menafikan sesuatu yang tidak
mesti terjadi nanti, contohnya “Zaid belum haji”,
sementara lammā untuk menafikan sesuatu yang pasti
nanti terjadi.
2
( )َأَلْمdan ( )َأَلَّم اsebenarnya sama dengan ( )َلْمdan ()َلَّم ا,
hanya saja dia digunakan untuk kalimat tanya. Arti
keduanya sama.
3
Contoh lām amr ( “ )ِلـُيْنِفْق ُذ و َس َعٍة ِم ْن َس َعِتِهorang kaya
seharusnya memberi nafkah dari kekayaannya”. Jika
ditujukan kepada Allōh, maka ia menjadi doa,
contohnya (“ )َر ِّب ِلـَتْغ ِفَر ِليYa Allōh ampunilah aku”
maknanya: “Ya Allōh aku memohon Engkau
mengampuniku”.
4
Contoh lā nahyi ( “ )َلا ُتْش ِط ْطkamu jangan menyimpang”,
dan jika ditujukan kepada Allōh maka bermakna
doa/permohonan seperti ( )َر َّبَن ا َلا ُتَؤ اِخ ْذ َنا ِإْن َنِس يَنا َأْو َأْخ َطْأَن ا
“wahai Robb kami, janganlah Engkau menyiksa kami
jika kami lupa atau salah” maknanya: “kami memohon
26
7. ( “ )ِإْنjika”1
8. (“ )َم اapa”2
9. ( “ )َم ْنsiapa”3
10. (“ )َم ْهَم اapapun”4
11. (“ )ِإْذ َم اjika”5
12. ( “ )َأٌّيmana saja”6
27
13. (“ )َم َتىkapan saja”1
14. ( “ )َأْيَنdi mana saja”2
15. ( “ )َأَّياَنkapan saja”3
16. (“ )َأَّنىkapan saja”4
17. (“ )َح ْيُثَم اdi mana saja”5
18. (“ )َكْيَفَم اbagaimana pun”6, dan ()ِإذَا
“apabila” yang khusus pada sya’ir7.
1
Contohnya ( “ )َم َتى ُتَس اِفْر ُأَس اِفْر َم َعَكkapan saja kamu safar,
aku ikut safar bersamamu”.
2
Contohnya ( “ )َأْيَن َتْس ُك ْن َأْس ُك ْن َم َع َكdi mana saja kamu
tinggal, aku ikut tinggal bersamamu”.
3
Contohnya ( “ )َأَّياَن َتْج ِلْس َأْج ِلْسkapan saja kamu duduk,
aku duduk juga”.
4
Contohnya ( “ )َأَّنى َتْح ُضْر َأْح ُض ْرkapan saja kamu hadir,
aku juga hadir”.
5
Contohnya ( “ )َح ْيُثَم ا َتْج ِلْس َأْج ِلْسdi mana saja kamu duduk,
aku duduk juga”.
6
Contohnya ( “ )َكْيَفَم ا َتْج ِلْس َأْج ِلْسbagaimana saja caramu
duduk, aku duduk seperti itu juga,” yakni cara duduk.
7
Yakni ( )ِإَذ اyang menjadikan majzūm dua fi’il hanya
berlaku pada sya’ir saja, contohnya (َو ِإَذ ا ُتِص ْبَك َخ َص اَص ٌة
“ )َفَتَحَّم ْلapabila kamu tertimpa kelaparan, maka
sabarlah”.
28
29
BAB ISIM-ISIM MARFŪ’
Isim-isim marfū’ ada tujuh, yaitu:
1. ( “ )َفاِع ٌلsubjek”
2. ( “ )َناِئُب الَفاِع ِلwakil subjek”
3. (“ )ُم ْبَتَد ٌأisim marfū’ yang di awal kalimat”
4. (“ )َخ َب ٌرkabar atau informasi untuk
Mubtada”
5. ( “ )ِاْس ُم َك اَنIsim Kāna dan saudaranya”
6. ( “ )َخ َبٌر ِإَّنKhobar Inna dan saudaranya”
7. Pengikut isim marfū’ yaitu: ( “ )َنْع ٌتsifat”,
( “ )َع ْط ٌفkata sambung”, ( ٌدYYYYY)َتوِكي
“penegasan”, dan (“ )َبَدٌلpengganti/alias”.
1. Fā’il
Fā’il ( )َفاِع ٌلadalah isim marfū’ yang fi’ilnya
disebutkan sebelumnya. Ia ada dua macam yaitu
zhohir dan dhomīr.1
1
Maksud dari zhohir di sini adalah Fā’il yang bukan
dhomīr (kata ganti), seperti “Zaid datang”, “Sapi
30
Contoh zhohir adalah sebagai berikut:
31
15. ( )َق اَم ِت الُهُن وُدHindun-Hindun sedang
berdiri
16. ( )َتُقوُم الُهُنوُدHindun-Hindun sedang berdiri
17. ( )َقاَم َأُخ وَكSaudaramu telah berdiri
18. ( )َيُقوُم َأُخ وَكSaudaramu sedang berdiri
19. ( )َقاَم ُغاَل ِم يAnakku telah berdiri
20. ( )َيُقوُم ُغاَل ِم يAnakku sedang berdiri, dan
yang semisalnya.1
1
Penulis menyebutkan banyak contoh untuk Fā’il jenis
ini, dari isim mufrod, mutsannā, jamak taksīr, jamak
mudzakkar sālim, jamak mu’annats sālim, asmāul
khomsah, dan jika bersambung dengan yā mutakallim.
Juga menyebutkan perubahan fi’il pada mādhi dan
mudhōri yang mengikuti jenis Fā’il (lk/pr). Contoh
mengi’rōb ()زيٌد: marfū’ dengan dhommah, menjadi
Fā’il; ( )زيداِن: Fā’il marfū’ dengan alif karena isim
tatsniyyah; ( )زيدوَن: Fā’il marfū’ dengan wawu karena
jamak mudzakkar sālim; ()الرجاُل: Fā’il marfū’ dengan
dhommah karena jamak taksīr; ()َأُخ وك: Fā’il marfū’
dengan wawau karena termasuk asmāul khomsah,
sekaligus Mudhōf; ()ك: di tempat majrūr menjadi
Mudhōf Ilaih; ()غالِم ي: Ghulām marfū’ dengan dhommah
muqoddaroh (yang dikira-kira) karena bersambung
dengan yā mutakallim, menjadi Fā’il sekaligus Mudhōf;
yā mutakallim: di tempat majrūr menjadi Mudhōf Ilaih.
32
Dhomīr ada 12, contohnya:
2. Naibul Fā’il
Naibul Fā’il ( )َناِئُب الَفاِع ِلyaitu isim marfū’ yang
tidak disebutkan Fā’ilnya. Jika fi’ilnya berupa
mādhi, maka fi’il tersebut didhommah huruf
1
Semua dhomīr ini di tempat marfū’ menjadi Fā’il.
Contoh mengi’rōb ( )ضربُت: tu Fā’il di tempat marfū’; (
)ضربُتْم: tum Fā’il di tempat marfū’, dan seterusnya.
33
pertamanya dan dikasroh huruf sebelum
terakhirnya. Jika fi’ilnya berupa mudhōri, maka
fi’il tersebut didhommah huruf pertamanya dan
difathah huruf sebelum terakhirnya.
1
Contoh mengi’rōbnya: ( )عمٌروNa’ibul Fā’il marfū’
dengan dhommah. عمروdisisipi وagar tidak dibaca
umar, mengingat zaman dulu tulisan Arob tanpa
harokat.
34
5. ( )ُض ِر ْبُتَم اKalian berdua (lk/pr) dipukul
6. ( )ُض ِر ْبُتْمKalian (lk) dipukul
7. ( )ُض ِر ْبُتَّنKalian (pr) dipukul
8. ( )ُض ِر َبDia (lk) dipukul
9. ( )ُض ِر َبْتDia (pr) dipukul
10. ( )ُض ِر َباMereka berdua (lk/pr) dipukul
11. ( )ُض ِر ُبواMereka (lk) dipukul
12. ( )ُض ِر ْبَنMereka (pr) dipukul1
35
marfū’ yang disandarkan kepada Mubtada.
Contohnya adalah:
1. ( )َأَناSaya
2. ( )َنْح ُنKami
3. ( )َأْنَتKamu (lk)
4. ( )َأْنِتKamu (pr)
1
( )قائٌمadalah isim dengan tanda tanwīn, meski kita
mengartikannya “berdiri” yang seolah adalah fi’il. Itulah
kenapa definisi isim dengan kata-benda/kata-sifat
hanyalah pendekatan, begipula definisi fi’il. Yang
dijadikan acuan bukan terjemahan tetapi tanda yang
muncul pada lafazh tersebut.
36
5. ( )َأْنُتَم اKalian berdua (lk/pr)
6. ( )َأْنُتْمKalian (lk)
7. ( )َأْنُتَّنKalian (pr)
8. ( )ُهَوDia (lk)
9. ( )ِهَيDia (pr)
10. ( )ُهَم اMereka berdua (lk/pr)
11. ( )ُهْمMereka (lk)
12. ( )ُهَّنMereka (pr)
37
(3) fi’il bersama Fā’ilnya (jumlah fi’liyah), dan
(4) Mubtada bersama Khobarnya (jumlah
ismiyah). Contohnya:
38
4. Āmil-Āmil yang Masuk pada
Mubtada dan Khobar
Ada tiga macam, yaitu ( “ )َك اَنdahulu” dan
saudara-saudaranya, ( “ )ِإَّنsungguh” dan
saudara-saudaranya, ( “ )َظَّنmenyangka” dan
saudara-saudaranya.1
39
Khobarnya. Saudara-saudaranya adalah ()َأْمَس ى
“memasuki sore”1, ( “ )َأْص َبَحmemasuki pagi”2, (َأ
“ )ْض َح ىmemasuki dhuha”3, (“ )َظ َّلmemasuki
siang (bakda Zhuhur)”4, ( “ )َب اَتmemasuki
malam”5, ( “ )َص اَرmenjadi”6, ( “ )َلْيَسbukan”7, (َم ا
َم ا َداَم- َم ا َب ِر َح- َم ا َفِتَئ- َم ا اْنَف َّك- )َزاَلsemuanya
bermakna “senantiasa/selalu”8, beserta
1
Contohnya ( “ )َأْمَس ى الُّطَّالُب ُم ْج َتِهِد يَنMemasuki sore para
siswa bersemangat”.
2
Contohnya ( “ )َأْص َبْح ُت َع َلى ِفْط َرِة اِإل ْسَالِمaku memasuki pagi
di atas fithroh Islam”.
3
Contohnya ( “ )َأْض َح ى اَألَّواُب وَن ُيَص ُّلوَن َر ْك َع َتيِنmemasuki
dhuha orang-orang yang bertaubat sholat dua rakaat”.
4
Contohnya (“ )َظَلْلُت َناِئًم اmemasuki siang aku tidur”.
5
Contohnya (“ )ِبُّت ِفي َبيِت َخ اَلِتيaku bermalam di rumah
bibiku”.
6
Contohnya ( “ )َص اَر الَك اِفُر َغ ِنًّي ا ِفي َقْر َيِت ِهorang kafir itu
menjadi orang kaya di daerahnya”.
7
Contohnya ( “ )َلْيَس اْلِغ َنى َع ْن َك ْثَرِة اْلَعَر ِضkaya sejati bukan
banyak harta”.
8
Contohnya (“ )َم ا َز اَل َزيٌد َطاِلًباZaid selalu menjadi murid”;
( “ )َم ا اْنَف َّك َأْه ُل الِكَت اِب ِفي َر ْيٍبAhli Kitab selalu dalam
keraguan”; ( “ )َم ا َفِتَئ َأْح مُد ِإَم اَم الُم ْس ِلِم يَنAhmad senantiasa
menjadi imam kaum Muslimin”; (“ )َم ا َب ِرْح ُت ُم َتَع ِّلًم اaku
selalu belajar”; (“ )َم ا َداَم اَألْر ُض َثاِبًتاbumi selalu diam”.
40
turunannya seperti ( ُك ْن- َيُك وُن- )َك اَنdan (- َأْص َبَح
َأْص ِبْح- )ُيْص ِبُح1.
Contohnya adalah:
1
Contohnya (“ )ُك ْن َس َلِفًّيا َع َلى الَج اَد ِةjadilah Salafi sejati”.
2
()عمٌرو: Isim Laisa marfū’ dengan dhommah; ()شاخًصا:
Khobar Laisa marfū’ dengan dhommah.
3
()زيٌد: Isim Kāna marfū’ dengan dhommah; ()قائًم ا:
Khobar Kāna manshūb dengan fathah.
4
Contohnya ( “ )َعِلْم ُت َّأَّن َهَّللا إَل ٌه َح ٌّقaku meyakini bahwa
Allōh adalah yang berhak disembah”.
5
Contohnya ( “ )َأْنَت الَفِقيُر َلِكَّنَك ُذ و ِع ْلٍمkamu memang miskin
tetapi kamu orang berilmu”.
6
Contohnya ( “ )َك َأّنِي َأْنُظ ُر ِإَلى َزيٍدsepertinya aku melihat
Zaid”.
41
“seandainya”1, (“ )َلَع َّلmudah-mudahan”2, dan
contohnya adalah ( “ )ِإَّن َزْي ًدا َق اِئٌمsungguh Zaid
berdiri”3 dan ( “ )َلْيَت َع ْم ًرا َش اِخ ٌصseandainya Amr
pergi”4 dan yang semisalnya.
42
Khobar hingga keduanya menjadi Maf’ūl Bih
untuknya. Lengkapnya adalah ( )َظَنْنُت1, ( )َحِس ْبُت2, (خ
ِ)ْلُت3, ( )َز َع ْم ُت4 empat ini bermakna
“menyangka/mengira/menganggap”, ( )َر َأْيُت5, ( َع ِلْم
)ُت6, ( )َو َج ْدُت7 dua ini bermakna “aku meyakini”, (ا
1
Contohnya ( “ )َظَنْنُت َزْي ًدا ِم َن الُم َدِّر ِس يَنaku mengira Zaid
termasuk guru-guru”. ( )ُت: di tempat marfū’ sebagai
Fā’il; ()زيًدا: Maf’ūl Bih I manshūb dengan fathah; (من
)المدرسين: Maf’ūl Bih II di tempat manshūb; ( )المدرسيَن:
majrūr dengan yā karena termasuk jamak mudzakkar
sālim.
2
Contohnya (“ )َح ِس ْبُت َم اَل ُه َكثيًراaku mengira hartanya
banyak”. ()ت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ( )ماَل:
Maf’ūl Bih I manshūb dengan fathah, sekaligus sebagai
Mudhōf; ()ـه: di tempat majrūr sebagai Mudhōf Ilaih; (
)كثيًرا: Maf’ūl Bih II manshūb dengan fathah.
3
Contohnya ()ِخ ْلُت َزْيًدا َناِج ًح ا: “aku mengira Zaid lulus”.
4
Contohnya ( “ )َز َع َم الُم ْش ِرُك وَن َص اِحَب الَم اِل َأْفَضَل الَّناِسorang-
orang musyrik mengira orang kaya adalah manusia
paling utama”.
5
Contohnya (“ )َر َأى الُم ْس ِلُم وَن اآلِخ َر َة َح ًّق اkaum Muslimin
meyakini Akhirat benar adanya”.
6
Contohnya (“ )َعِلْم ُت الُّص ْم َت ُخُلًقا َك ِريًم اaku meyakini diam
adalah akhlak mulia”.
7
Contohnya ( “ )َو َج ْدُت الَّص ْبَر ِفي الَّص َّواِمaku mendapati
kesabaran ada pada orang yang gemar berpuasa”.
43
ِ)َّتَخ ْذ ُت1, ( )َجَع ْلُت2 dua ini bermakna “aku
menjadikan”, ( )َسِم ْع ُت3 “aku mendengar”.
Contohnya adalah:
1
Contohnya (“ )ِاَّتَخ َذ ُهَّللا ِإْب َر اِهيَم َخ ِليًالAllōh menjadikan
Ibrohim sebagai kekasih”.
2
Contohnya (“ )َجَع َل ُهَّللا اَألْر َض ُم ْس َتِقًّر اAllōh menjadikan
bumi diam”.
3
Contohnya ( “ )َسِم ْع ُت َأَبا ُهَر يَر َة َيُق وُلaku mendengar Abu
Huroiroh berkata”. ()أبا: Maf’ūl Bih I manshūb dengan
alif karena termasuk asmāul khomsah, sekaligus
menjadi Mudhōf; ()هريرة: majrūr dengan fathah karena
isim mufrod ghoiru munshorif, menjadi Mudhōf Ilaih; (
)يقول: Maf’ūl Bih II di tempat manshūb.
4
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ()زيًدا: Maf’ūl Bih I
manshūb dengan fathah; ()قائًم ا: Maf’ūl Bih II manshūb
dengan fathah.
5
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ()عمًر ا: Maf’ūl Bih
I manshūb dengan fathah; ()شاخًص ا: Maf’ūl Bih II
manshūb dengan fathah.
44
5. Na’at
Na’at ( “ )َنْع ٌتsifat” mengikuti ( “ )َم ْنُع وٌتyang
disifati” dalam marfū’, manshūb, majrūr,
sekaligus ma’rifat dan nakiroh. Contohnya:
1
()زيٌد: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ()العاقُل: Na’at
marfū’ dengan dhommah.
2
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ()زيًدا: Maf’ūl Bih
manshūb dengan fathah; ( )العاقَل: Na’at manshūb dengan
fathah.
3
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ( )زيٍد: majrūr
dengan kasroh karena kemasukan jār bi; ( )العاقِل: Na’at
majrūr dengan kasroh.
45
2. Isim ‘alam (nama sesuatu) seperti Zaid
dan Makkah
3. Isim mubham (kata tunjuk [isyaroh] dan
kata sambung [maushul]) seperti ini dan
itu1
4. Isim ber-al seperti ( “ )الَّرُجُلlelaki itu” dan
( “ )الُغاَل ُمanak itu”
5. Isim yang disandarkan (menjadi
Mudhōf) kepada salah satu dari empat
ini.
1
Yang dimaksud isim mubham di sini adalah ( )ِاْس ُم اِإل َشاَرِة
“kata tunjuk” seperti (“ )َهَذ اini” dan ( “ )ِاْس ُم الَم وُصوِلkata
sambung” seperti (“ )اَّل ِذ يyang”. Perhatian: isim
maushūl dan athof kami terjemahkan sama, yakni “kata
sambung” karena memang dalam bahasa Indonesia
keduanya masuk kata sambung, tetapi dalam bahasa
Arob berbeda sekali.
46
“lelaki itu” dan (“ )الَفَر سkuda itu” (maka rojul
dan faros jika tanpa al adalah nakiroh).
6. Athof
Athof ( “ )َع ْطٌفkata sambung” ada 10, yaitu:
1. ( “ )َوdan”
2. (“ )َفـlalu (tanpa jeda)”1
3. ( “ )ُثَّمlalu (berjeda)”2
4. ( “ )َأْوatau”3
5. ( “ )َأْمatau”4
6. (“ )ِإَّم اadakalanya”5
1
Contohnya ( “ )ُقْم ُت ِللَّص َالِة َفـَكَّبْر ُتaku berdiri untuk sholat
lalu (langsung) bertakbir”.
2
Contohnya ( “ )َغ َس ْلُت ُثَّم َذ َهْبُت ِإَلَى الَج اِمَع ِةaku mandi lalu
pergi ke kampus”, yakni bejeda sarapan di antara
keduanya.
3
Contohnya ( “ )ُتِريُد الَّس َم َك َأِو الُخ ْب َزkamu ingin ikan atau
roti?”.
4
Contohnya ( “ )َأَزْيٌد َأُبوَك َأْم َع ُّم َكapakah Zaid ayahmu atau
pamanmu?”.
5
Huruf ini diperselisihkan oleh ahli bahasa, apakah ia
termasuk huruf Athof atau tidak? Yang dipilih Ibnu
Malik, bukan. Contoh immā (ِإَّنا َهَدْيَناُه الَّس ِبيَل ِإَّم ا َش اِكًر ا َو ِإَّم ا
47
7. ( “ )َبْلbahkan”1
8. ( “ )اَلtidak”2
9. ( “ )َلِكْنtetapi”3
10. (“ )َح َّتىhingga” di beberapa tempat4.
48
Jika diathofkan (dihubungkan) ke marfū’ maka
ia dimarfū’, atau ke manshūb maka dimanshūb,
atau ke majzūm maka dimajzūm. Contohnya:
7. Taukīd
Taukīd ( “ )َتْو ِكيٌدpenegasan” mengikuti isim yang
ditegaskan dalam marfū’, manshūb, majrūr, dan
ma’rifat. Taukīd menggunakan lafazh khusus
berikut: ( )َنْفٌس, ( )َع ْيٌن, ( )ُك ُّل, ( )َأْج َم ُعdan yang
semakna dengannya seperti ( )َأْك َت ُع – َأْبَت ُع – َأْبَص ُع
“sungguh semua”. Contohnya:
49
1. ( )َقاَم َزْيٌد َنْفُسُهSungguh Zaid berdiri1
2. ( )َر َأْيُت الَق ْو َم ُك َّلُهْمSungguh aku melihat
kaum itu
3. ( )َم َر ْر ُت ِب الَقْو ِم َأْج َم ِع يَنSungguh aku
melewati kaum itu2
8. Badal
Apabila sebuah isim dijadikan Badal ( )َبَدٌلdari
isim lainnya atau fi’il dari fi’il lainnya, maka ia
mengikutinya dalam semua i’rōb (marfū’,
manshūb, majrūr, majzūm).
50
Contohnya adalah
1
()زيٌد: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ()أخو: Badal
marfū’ dengan wawu karena termasuk asmāul khomsah,
sekaligus menjadi Mudhōf; ()ك: di tempat majrūr
menjadi Mudhōf Ilaih.
2
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ( )الرغيَف: Maf’ūl
Bih manshūb dengan fathah; ( )ثلَث: Badal manshūb
dengan fathah sekaligus menjadi Mudhōf; ()ـه: di tempat
majrūr menjadi Mudhōf Ilaih.
3
()ي: di tempat majrūr menjadi Maf’ūl Bih; ()زيٌد: Fā’il
marfū’ dengan dhommah; ( )علُم: Badal marfū’ dengan
dhommah, sekaligus menjadi Mudhōf; ()ـه: di tempat
majrūr menjadi Mudhōf Ilaih.
51
kuda tetapi keliru menyebut Zaid lalu
kamu ralat.1
1
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ()زيًدا: Maf’ūl Bih
manshūb dengan fathah; ( )الفرَس: Badal manshūb dengan
fathah.
2
Secara bahasa artinya sumber atau asal, dikatakan
demikian karena semua kata berawal darinya hingga
fi’il, misalnya ( )َضَرَبberasal dari pecahan ()َض ْر ًبا. Nama
lain dari Masdar adalah Maf’ūl Muthlaq.
52
5. ( )َح اٌلHāl (isim yang menunjukkan
keadaan),
6. ( )َتْم ِييٌزTamyīz
7. ( )ُم ْسَتْثَنىMustatsnā
8. ( )ِاِس ُم َالIsim Lā
9. ( )ُم َناَديMunādā
10. ( )َم ْفُعوٌل ِم ْن َأْج ِلِهMaf’ūl Min Ajlih
11. ( )َم ْفُعوٌل َم َع ُهMaf’ūl Ma’ah
12. ( )َخ َب ُر َك اَن َو َأَخ َو اِتَه اKhobar Kāna dan
saudara-saudaranya
13. ( )ِاْس ُم ِإَّن َو َأَخ َو اِتَه اIsim Inna beserta
saudara-saudaranya
14. Isim yang mengikuti isim manshūb yang
berjumlah empat: Na’at, Athof, Taukīd,
dan Badal.1
3
Zhorof Zamān dan Makān disebut pula ( ِهYY)َم ْفُع وٌل ِفي
karena kedua zhorof tersebut mengandung huruf jār fī.
1
Demikian hampir seluruh manuskrip hanya
menyebutkan 14, dan di manuskrip lain menyebutkan 15
dan yang hilang adalah ()َظَّن َو َأَخ َو اُتَها.
53
1. Maf’ūl Bih (Objek)
Yaitu isim manshūb yang dijatuhi pekerjaan,
contohnya:
1. ( )َضَرَبنـِيmemukulku
2. ( )َضَرَبَناmemukul kami
3. ( )َضَرَبَكmemukulmu (lk)
4. ( )َضَرَبِكmemukulmu (pr)
5. ( )َضَرَبُك َم اmemukul kalian berdua (lk/pr)
6. ( )َضَرَبُك ْمmemukul kalian (lk)
1
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ()زيًدا: manshūb
menjadi Maf’ūl Bih.
54
7. ( )َضَرَبُك َّنmemukul kalian (pr)
8. ( )َضَرَبُهmemukulnya (lk)
9. ( )َضَرَبَهاmemukulnya (pr)
10. ( )َضَرَبُهَم اmemukul mereka berdua (lk/pr)
11. ( )َضَرَبُهْمmemukul mereka (lk)
12. ( )َضَرَبُهَّنmemukul mereka (pr)
1. ( )ِإَّياَيku
2. ( )ِإَّياَناkami
3. ( )ِإَّياَكmu (lk)
4. ( )ِإَّياِكmu (pr)
5. ( )ِإَّياُك َم اkalian berdua (lk/pr)
6. ( )ِإَّياُك ْمkalian (lk)
7. ( )ِإَّياُك َّنkalian (pr)
8. ( )ِإَّياُهnya (lk)
9. ( )ِإَّياَهاnya (pr)
10. ( )ِإَّياُهَم اmereka berdua (lk/pr)
11. ( )ِإَّياُهْمmereka (lk)
12. ( )ِإَّياُهَّنmereka (pr)
55
2. Masdar
Masdar adalah isim manshūb yang terbuat di
urutan ketiga dalam tasrīf fi’il. Contohnya
adalah ( َض ْر ًبا- َيْض ِر ُب- “ )َضَر َبtelah memukul -
sedang memukul - pukulan”.
56
(“ )ِفيdi” (yang tersembunyi), contohnya: ( )الَيْو َم
“hari ini”, (“ )الَّلْيَلَةmalam ini”, (“ )َغْد َو ًةpagi”, (
“ )ُبْك َر ًةpagi”, (“ )َسَح ًراwaktu sahur”, (“ )َغًداbesok”,
(“ )َع َتَم ًةtengah malam”, (“ )َصَباًحاsubuh”, ( )َم َس اًء
“sore”, (“ )َأَبًداselamanya”, (“ )َأَم ًداbaru-baru ini”,
(“ )ِح يًناsekarang”, dan yang semisalnya.1
1
Asal Zhorof adalah diawali fī (di) seperti ( )ِفي َأَم اِمlalu
dibuang fī-nya diganti harokat fathah menjadi ( )أماَم.
Contohnya (“ )َذ َهْبُت ُغْد َو ًةaku berangkat di pagi hari”, ( )ُت:
di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ()غدوًة: Zhorof Zamān
manshūb dengan fathah. Adapun ( )الَيْو َمasalnya (ِفي َهَذ ا
)الَيْو ِمsehingga artinya “pada hari ini”, begitu juga ()الَّلْيَلَة.
57
4. Hāl (Keadaan)
Hāl ( )َح اٌلadalah isim manshūb yang
menjelaskan keadaan yang belum jelas,
contohnya:
2
Contohnya ( “ )َزْيٌد َأَم اَم الَفْص ِلZaid di depan kelas”. ()زيٌد:
Mubtada marfū’ dengan dhommah; ()أمام الفصل: di
tempat marfū’ menjadi Khobarnya; ( )أماَم: Zhorof Makān
manshūb dengan fathah, sekaligus menjadi Mudhōf; (
)الفصِل: majrūr dengan kasroh menjadi Mudhōf Ilaih.
Zhorof jenis ini selalu menjadi Mudhōf.
1
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ()عبَد: Maf’ūl Bih
manshūb dengan fathah, sekaligus sebagai Mudhōf; (
)ِهّللا: Mudhōf Ilaih majrūr dengan kasroh; ()راكًب ا:
manshūb dengan fathah menjadi Hāl untuk Fā’il atau
Maf’ūl Bih, mana yang lebih layak? Hal untuk Maf’ūl
Bih, karena ia lebih dekat posisinya darinya.
58
Hāl hanya boleh dalam bentuk nakiroh, letaknya
hanya setelah kalimat sempurna, dan shōhibul
hāl (orangnya/bendanya) dalam bentuk ma’rifat.
5. Tamyīz
Tamyīz ( )َتْم ِي يٌزadalah isim manshūb yang
menjelaskan dzat yang belum jelas, contohnya:
1
()زيٌد: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ()عرًق ا: Tamyiz
manshūb dengan fathah.
59
Tamyīz harus nakiroh dan harus diletakkan
setelah kalimat sempurna.
6. Mustatsnā (Pengecualian)
Istitsnā ( )ِاْس ِتْثَناءberjumlah 8, yaitu ( )ِإاَّل, ()َغْيُر, (
)ِسَو ى, ()ُس َو ى, ( )َس َو اٌء, ( )َخاَل, ()َعَدا, (( )َح اَش اsemuanya
bermakna kecuali/selain).
1
( )الناُس: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ()عمًر ا:
Mustatsnā manshūb dengan fathah karena tām mūjab.
60
Jika kalimatnya bertipe tām manfi (kalimat
sempurna negatif), boleh dijadikan Badal atau
dimanshūbkan karena Istitsnā, contohnya:
1
( )القوُم: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ()زيٌد: Badal
marfū’ dengan dhommah.
2
( )القوُم: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ()زيًدا: Mustatsnā
manshūb dengan fathah karena tām manfi.
61
Adapun Mutstasnā dengan ghoir, siwā, suwā,
sawā` hanya boleh dimajrūr, tidak boleh
lainnya.1
3
( )ُت: di tempat marfū’ menjadi Fā’il; ()زيًدا: Mustatsnā
manshūb dengan fathah karena nāqish.
1
Empat kata ini adalah isim, bukan huruf, dan menjadi
Mudhōf, sehingga isim berikutnya dimajrūr menjadi
Mudhōf Ilaih. Lantas apa i’rōb keempat isim ini?
Mengikuti ketentuan Istitsnā, yakni jika berupa tām
mujab wajib manshūb, jika tām manfi boleh manshūb
dan marfū’, jika nāqish maka sesuai pelengkapnya.
Contohnya ( )َقاَم الَقوُم َغيَر َزيٍد: ( )غيَرMustatsnā manshūb
dengan fathah karena tām mūjab, sekaligus menjadi
Mudhōf; ( )زيٍد: majrūr dengan kasroh menjadi Mudhōf
Ilaih. ( )َم ا َق اَم الَق وُم َغْي َر َزْي ٍد: ( )غيَر: Mustatsnā manshūb
dengan fathah karena tām manfi, boleh pula didhommah
menjadi Badal. ( )َم ا َر َأْيُت َغْي َر َزْي ٍد: ( )غيَر: Mustatsnā
manshūb dengan fathah menjadi Maf’ūl Bih karena
nāqish. Ini berlaku juga pada tiga isim sisanya.
Perhatian, sawā` di sini bukan sawā` yang bermakan
“sama saja” pada ayat ( َس َو اٌء َع َلْيِهْم َأَأْن َذ ْر َتُهْم َأْم َلْم ُتْن ِذ ْر ُهْم اَل
“ )ُيْؤ ِم ُن وَنsama saja atas mereka kamu beri mereka
peringatan atau tidak, mereka tidak mau beriman”.
62
Mustasnā dengan kholā, ‘adā, hāsyā boleh
dijadikan manshūb maupun majrūr,1 contohnya:
7. Isim Lā
Ketahuilah bahwa ( )اَل “tidak ada”
memanshūbkan isim nakiroh tanpa tanwīn, jika
Lā tersebut bersambung langsung isim nakiroh
1
Ketiga kata ini bisa dijadikan huruf atau fi’il. Jika
dijadikan huruf jār maka isim setelahnya majrūr, dan
jika dijadikan fi’il madhi maka isim setelah manshūb
menjadi Maf’ūl Bih.
2
Jika kalimatnya ( )َقاَم الَقْو ُم َخاَل َزْيًداmaka ( )زيًداmanshūb
menjadi Maf’ūl Bih dari fi’il kholā. Jika kalimatnya ( َقاَم
)الَق ْو ُم َخاَل َزْي ٍدmaka ( )زيٍدmajrūr kemasukan huruf jār
kholā.
63
dan tidak berbilang, contohnya ( )اَل َر ُج َل ِفي الَّد اِر
“tidak ada seorang pun di rumah itu”.1
1
Lā ini disebut ( )َال ِلَنْفِي الِج ْنِسyaitu Lā yang berfungsi
meniadakan (membatalkan) semua jenis yang
disebutkan, seperti contoh di atas yang maknanya di
rumah itu tidak ada laki-laki pun meski satu orang, baik
balita, remaja, dewasa, lansia, baik kaya maupun
miskin. Lā ini mirip Inna yang memiliki Isim dan
Khobarnya, hanya saja Isim Lā mabni fathah atau
manshūb tanpa tanwin. Syarat Lā Linafyil Jinsi ada tiga:
(1) Lā bersambung langsung Isimnya, (2) Isim dan
Khobarnya berupa nakiroh, (3) Lā tidak berbilang. I’rōb
di atas adalah ( )رجَل: Isim Lā manshūb tanpa tanwin; (في
)الداِر: di tempat marfū’ menjadi Khobar Lā. Contoh lain
(“ )َال َس َّياَر َة ُأْج َرٍة ُهَناtidak ada mobil sewaan di sini”; ()سيارَة:
Isim Lā manshūb dengan fathah, sekaligus Mudhōf; (
)أجرٍة: majrūr dengan kasroh menjadi Mudhōf Ilaih; ()هنا:
di tempat marfū’ menjadi Khobar Lā. Boleh pula
khobarnya موجودyang diperkirakan.
64
“ )َر ُج ٌل َو اَل ِاْم َر َأٌةdi rumah tidak ada lelaki pun
maupun perempuan pun”.1
1
Fungsi Lā batal jika Lā tidak bersambung langsung
dengan Isimnya, dipisah dengan kata lain, seperti pada
contoh di atas. ( )في الداِر: di tempat marfū’ menjadi
Khobar Muqoddam, ( )رجٌل: marfū’ menjadi Mubtada
Muakhor; ()امرأٌة: marfū’ dengan dhommah diathofkan
ke rojul. Sebagian ulama berpendapat, batalnya Lā ini
tidak wajib ada pengulangan Lā, seperti ( )اَل ِفي الَّداِر َر ُجٌل.
2
Contohnya (“ )َيا ُمَحَّم ُدwahai Muhammad!”.
65
2. (“ )الَّنِكَر ُة الَم ْقُصوَد ُةisim nakiroh yang tertuju
siapa orangnya”1
3. ( “ )الَّنِك َر ُة َغْي ُر الَم ْقُص وَد ِةisim nakiroh yang
tidak tertuju siapa orangnya”2
4. ( “ )الُمَض اُفMudhōf”3
5. ( “ )الَّش ِبيُه ِبالُمَض اِفyang menyerupai
Mudhōf”4.
1
Contohnya (“ )َيا َو َلُدwahai anak!”.
2
Contohnya (“ )َي ا َو َل ًداwahai anak!”, tidak memanggil
orang tertentu, tetapi menyeru kepada anak-anak yang
banyak.
3
Contohnya (“ )َيا َر ُسوَل ِهَّللاwahai Rosulullōh!”.
4
Contohnya ( “ )َي ا َو َل ًدا ِفي الَم ْس ِج ِدwahai anak yang di
masjid!”. Yang dimaksud menyerupai Mudhōf di sini,
bukanlah Mudhōf Ilaih, tetapi lebih dari satu isim, tetapi
bukan pola Idhofah.
5
()زيُد: Munādā Mufrod mabni dengan dhommah; ()رجُل:
Munādā Nakiroh Maqshūdah mabni dengan dhommah.
66
Sementara tiga sisanya selalu dimanshūb, tidak
boleh yang lain.1
1. ( )َق اَم َزْي ٌد ِإْج اَل اًل ِلَعْم ٍر وZaid berdiri karena
menghormati Amr3
1
()َي ا َو َل ًدا: ()ولًدا: Munādā Nakiroh Ghoiru Maqshūdah
manshūb dengan fathah; ()َيا َر ُسوَل ِهَّللا: ( )رسوَل: Munādā
Mudhōf manshūb dengan fathah sekaligus menjadi
Mudhōf; ()لفظ الجاللة: majrūr dengan kasroh menjadi
Mudhōf Ilaih. ( )َيا َو َلًدا ِفي الَم ْس ِج ِد: ()ولًدا: Munādā Syabih bil
Mudhōf manshūb dengan fathah; ( )المسجِد: majrūr
dengan kasroh kemasukan huruf jar fī.
2
Terkadang ahli bahasa menyebutnya ( )مفعول َأِلْج لهMaf’ūl
Liajlih dan terkadang ( )مفعول َل ُهMaf’ūl Lah. Sama
maksud dan artinya.
3
()زيٌد: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ()إجالًال: Maf’ūl
Liajlih manshūb dengan fathah; ()عمٍرو: majrūr dengan
kasroh kemasukan huruf jār li.
67
2. ( )َقَص ْدُتَك اْبِتَغ اَء َم ْعُروِف َكAku mendekatimu
karena mengharapkan kebaikanmu1
1
( )ُت: di tempat marfū’ sebagai Fā’il; ( )ابتغاَء: Maf’ūl
Liajlih manshūb dengan fathah sekaligus sebagai
Mudhōf; ( )معروِف: majrūr dengan kasroh menjadi
Mudhōf Ilaih I; ()ك: di tempat majrūr menjadi Mudhōf
Ilaih II.
2
( )األميُر: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ( )الجيَش: Maf’ūl
Ma’ah manshūb dengan fathah;
3
( )الماُء: Fā’il marfū’ dengan dhommah; ()الخشبَة: Maf’ūl
Ma’ah manshūb dengan fathah.
68
Adapun Khobar Kāna beserta saudara-
saudaranya dan Isim Inna beserta saudara-
saudaranya, penjelasannya sudah di berlalu di
Bab Isim-Isim Marfū’, begitu juga pengikut-
pengikut (Na’at, Athof, Taukīd, Badal) sudah
dijelaskan di sana.
69
BAB ISIM-ISIM MAJRŪR
Isim-isim majrūr ada tiga macam, yaitu: (1)
majrūr dengan huruf Jār, (2) majrūr dengan
Idhofah (menjadi Mudhōf Ilaih), dan (3) isim
yang mengikuti isim majrūr (Na’at, Athof,
Taukīd, Badal).
70
3. ( “ )َو ُرَّبbetapa banyak/sedikit”, ( )ُم ْذdan (
)ُم ْنُذkeduanya bermakna “semenjak/se”.1
1
Total huruf yang menjadikan majrūr ada 15. Semuanya
sudah disinggung di muka kecuali tiga terakhir. ()ورب
sama maknanya dengan ( )ُرَّبyang merupakan huruf jār
yang masuk ke isim nakiroh, contohnya ( َو ُرَّب َع َم ٍل َصِغ يٍر
“ )ُتَع ِّظُم ُه الِّنَّي ُةbetapa banyak amal kecil dijadikan besar
oleh niatnya”. Sementara ( )ُم ْذdan ( )ُم ْنُذadalah dua huruf
jār yang khusus masuk di isim yang menunjukkan
waktu, contohnya ( “ )َم ا َر َأيُتُه ُم ْنُذ َر َم َض اَن َأْو ُم ْنُذ َهَذ ا الَّش ْهِرaku
tidak melihatnya semenjak Romadhon atau sebulan ini,”
dan disyaratkan masuk pada kalimat negatif.[]
71
LAMPIRAN 1:
KESIMPULAN
1. Disebut Kalām (kalimat sempurna) jika
terpenuhi empat syarat: (1) ucapan, (2)
tersusun minimal dua kata, (3) bermakna
sempurna, (4) berbahasa Arob.
2. Kalimat adalah gabungan beberapa kata,
sementara kata ada tiga macam: isim
(kata-benda/kata-sifat), fi’il (kata-kerja),
dan huruf yang bermakna.
3. Ditinjau dari jumlah, isim ada tiga: (1)
isim mufrod yang menunjukkan makna
tunggal seperti ( )َطاِلٌب, (2) isim mutsannā
yang menunjukkan makna dobel seperti (
)َطاِلَبان, (3) isim jamak yang menunjukkan
makna lebih dari dua, dan ia ada tiga: [1]
jamak taksīr seperti ( )ُطَّالٌب, [2] jamak
mudzakkar sālim seperti ( )َط اِلُبوَن, [3]
jamak muannats sālim ( )َطاِلَباٌت.
72
4. Ditinjau dari waktu, fi’il ada tiga: (1)
mādhi yang menunjukkan lampau seperti
( “ )َض َر َبtelah memukul”, (2) mudhōri
yang menunjukkan waktu
sekarang/mendatang seperti ( )َيْض ِر ُب
“sedang/akan memukul”, dan (3) amr
yang menunjukkan perintah akan datang
seperti ( “ )ِاْض ِر ْبpukullah”.
5. Mabni adalah kata yang tetap, tidak
berubah akhirannya. Semua madhi, amr,
dan huruf adalah mabni sesuai keadaan
huruf terakhirnya. Adakalanya mabni
dengan dhommah, fathah, kasroh, atau
sukun.
6. Lawannya adalah mu’rob, yaitu kata
yang berubah akhirannya, baik
perubahan pada harokat atau pada huruf.
Isim dan mudhōri adalah mu’rob.
Mu’rob dengan harokat berupa
dhommah, fathah, kasroh, dan sukun,
73
sementara mu’rob dengan huruf berupa
wawu, alif, ya, dan nun.
7. I’rōb ada empat: marfū’, manshūb,
majrūr, majzūm. Tanda marfū’ ada
empat: dhommah, wawu, fathah,
menetapkan nun. Tanda manshūb ada
lima: fathah, alif, kasroh, ya, dan
membuang nun. Tanda majrūr ada tiga:
kasroh, ya, fathah. Tanda majzūm ada
dua: sukun dan membuang (huruf illat
atau nun).
8. Isim-isim marfū’ ada 7, yaitu Fā’il,
Naibul Fā’il, Mubtada, Khobar, Isim
Kāna dan saudaranya, Khobar Inna dan
saudaranya, isim yang mengikuti isim
marfū’ (Na’at, Athof, Taukīd, Badal).
9. Isim-isim yang manshūb ada 14, yaitu
Maf’ūl Bih, Masdar, Zhorof Zamān,
Zhorof Makān, Hāl, Mustatsnā, Isim Lā,
Munādā, Maf’ūl Min Ajlih, Maf’ūl
Ma’ah, Khobar Kāna dan saudaranya,
74
Isim Inna dan saudaranya, Maf’ūl
Zhonna dan saudaranya, dan pengikut
isim manshūb (Na’at, Athof, Taukīd,
Badal).
10. Isim-isim majrūr ada 3, yaitu majrūr
dengan huruf Jār dan huruf Qosam, (2)
majrūr menjadi Mudhof Ilaih, (3) majrūr
menjadi pengikut isim majrūr (Na’at,
Athof, Taukīd, Badal).
11. Mudhori selamanya marfū’ kecuali jika
dimasuki nawāshib (perangkat yang
menjadikan manshūb) atau jawāzim
(perangkat yang menjadikan majzūm).
75
LAMPIRAN 2:
PERUBAHAN DHOMĪR
)ِفي َم َح ِّل ( DI TEMPAT
ARTI MAJRŪ MANSŪ
’MARFŪ
R B
)Dia (lk ِبِه | َع ْنُه َضَر َبُه َيْفُعُل َفَعَل ُهَو
Mereka berdua
)(lk
ِبِهَم ا | َع ْنُهَم ا َضَر َبُهَم ا َيْفُع َلـاِن َفَع َلـا ُهَم ا
)Mereka (lk ِبِهْم | َع ْنُهْم َضَر َبُهْم َيْفُع ُلوَن َفَع ُلْو ا ُهْم
)Dia (pr ِبَها َضَر َبَها َتْفُعُل َفَع َلْت ِهَي
Mereka berdua
)(pr
ِبِهَم ا | َع ْنُهَم ا َضَر َبُهَم ا َتْفُع َلـاِن َفَع َلَتا ُهَم ا
)Mereka (pr ِبِهَّن | َع ْنُهَّن َضَر َبُهَّن َيْفُع ْلَن َفَع ْلَن ُهَّن
)Kamu (lk ِبَك َضَر َبَك َتْفُعُل َفَع ْلَت َأْنَت
)Kalian berdua (lk ِبُك َم ا َضَر َبُك َم ا َتْفُع َلـ ِن
ا َفَع ْلُتَم ا َأْنُتَم ا
)Kalian (lk ِبُك ْم َضَر َبُك ْم َتْفُع ُلوَن َفَع ْلُتْم أْنُتْم
)Kamu (pr ِبِك َضَر َبِك َتْفُع ِليَن َفَع ْلِت َأْنِت
)Kalian berdua (pr ِبُك َم ا َضَر َبُك َم ا َتْفُع َلـاِن َفَع ْلُتَم ا َأْنُتَم ا
)Kalian (pr ِبُك َّن َضَر َبُك َّن َتْفُع ْلَن َفَع ْلُتَّن َأْنُتَّن
)Saya/Aku (lk/pr بِـي َضَر َبنِـي َأْفُعُل َفَع ْلُت َأَنا
)Kami/Kita (lk/pr ِبَنا َضَر َبَنا َنْفُعُل َفَع ْلَنا َنْح ُن
76
LAMPIRAN 3: PRAKTIK
KALIMAT
الُق ْر آُن َو الُّس َّنُة اَل ُيْمِكُن َفْهُم ُهَم ا ِإاَّل ِبالُّلَغ ِة
، َو َم ا اَل َيِتُّم الَو اِج ُب ِإاَّل ِبِه َفُه َو َو اِج ٌب، الَعَر ِبَّيِة
، َو َقْد َذ َّم ُهَّللا ِفي ُسوَر ِة ُم َحَّمٍد َم ْن اَل َيَتَدَّبُر الُقْر آَن
﴿َأَفاَل: قَاَل ُهَّللا َتَع اَلى، َو اَل َتَدُّبَر ِإاَّل ِبالُّلَغ ِة الَعَر ِبَّيِة
:َيَتَد َّبُر وَن الُقْر آَن َأْم َع َلى ُقُلوٍب َأْقَفاُلَه ا﴾ [محمد
]24
Al-Qur’ān dan As-Sunnah tidak mungkin
keduanya difahami kecuali dengan bahasa
Arob. Kewajiban yang tidak bisa sempurna
kecuali dengan sesuatu maka sesuatu itu
hukumnya wajib. Sungguh Allōh mencela dalam
surat Muhammad seseorang yang tidak
mentadabburi (merenungkan) Al-Quran. Tidak
ada tadabbur kecuali dengan bantuan bahasa
Arob. Allōh berfirman: “Tidakkah mereka
mentadabburi Al-Qur’ān? Bahkan hati mereka
telah terkunci” (QS. Muhammad [47]: 24)
77
Kalimat Ke-1
الُقْر آُن َو الُّس َّنُة اَل ُيْمِكُن َفْهُم ُهَم ا ِإاَّل ِبالُّلَغ ِة الَعَر ِبَّيِة
( )القرآُن: Mubtada marfū’ dengan dhommah | ( )َو:
huruf Athof mabni dengan fathah | ()السنُة: marfū’
dengan dhommah diathofkan ke Al-Qur’ān | (ال
)يمكن الخ: di tempat marfū’ menjadi Khobar | ()ال:
huruf nāfi mabni dengan sukun | ( )يمكُن: mudhōri
marfū’ dengan dhommah | ( )فهُم: Fā’il marfū’
dengan dhommah, sekaligus menjadi Mudhof | (
)هما: dhomīr muttashil mabni dengan sukun, di
tempat majrūr menjadi Mudhof Ilaih | ()إال:
huruf istitsnā mabni dengan sukun | ()باللغة العربية:
Mustatsnā di tempat manshūb karena tām manfi
| ()ِب: huruf Jār mabni dengan kasroh | ( )اللغِة:
majrūr dengan kasroh kemasukan Jār bi | (
)العربيِة: majrūr dengan kasroh menjadi Na’at.
Kalimat Ke-2
َو َم ا اَل َيِتُّم الَو اِج ُب ِإاَّل ِبِه َفُهَو َو اِج ٌب
78
( )َو: wawu ibtidaiyah (awal kalimat) mabni
dengan fathah | ()َم ا: isim syarat mabni dengan
sukun | ()ال يتم الخ: di tempat majzūm sebagai fi’il
syarat | ()ال: huruf nāfi mabni dengan sukun | (
)يتم: mudhōri marfū’ dengan dhommah | ()الواجب:
Fā’il marfū’ dengan dhommah | ()إال: huruf
istitsnā mabni dengan sukun | ()به: di tempat
manshūb sebagai Mustatsna dari tām manfi | (
)ِب: huruf Jār mabni dengan kasroh | ()ـه: dhomīr
muttashil mabni dengan kasroh di tempat
majrūr | ()ف: penghubung syarat mabni dengan
fathah | ()هو واجب: di tempat majzum sebagai
jawab syarat | ()هو: dhomīr munfashil mabni
dengan fathah di tempat marfū’ sebagai
Mubtada | ()واجب: Khobarnya marfū’ dengan
dhommah.
Kalimat Ke-3
َو َقْد َذ َّم ُهَّللا ِفي ُسوَر ِة ُم َحَّمٍد َم ْن اَل َيَتَدَّبُر الُقْر آَن
79
( )َو: wawu ibtidaiyah mabni dengan fathah | ()قد:
huruf Taukīd mabni dengan sukun | ( )ذّم: mādhi
mabni dengan fathah | ()هللا: Fā’il marfū’ dengan
dhommah | ()في: huruf Jār mabni dengan sukun |
( )سورِة: majrūr dengan kasroh, menjadi Mudhof |
( )محمٍد: majrūr dengan kasroh menjadi Mudhof
Ilaih | ( )َم ْن: isim maushūl mabni dengan sukun di
tempat manshūb menjadi Maf’ūl Bih | ()ال: huruf
nāfi mabni dengan sukun | ()يتدبر: mudhōri
marfū’ dengan dhommah, Fā’ilnya berupa
dhomīr mustatir jawazan huwa di tempat marfū’
| ()القرآن: Maf’ūl Bih manshūb dengan fathah.
Kalimat Ke-4
80
sukun | (ةYYY)باللغة العربي: Mustatsna di tempat
manshūb | ()ِب: huruf Jār mabni dengan kasroh |
( )اللغِة: majrūr dengan kasroh | ( )العربيِة: majrūr
dengan kasroh menjadi Na’at.
Kalimat Ke-5
{َأَفاَل َيَتَد َّبُروَن الُق ْر آَن َأْم َع َلى ُقُل وٍب:قَاَل َتَع اَلى
]24 :َأْقَفاُلَها} [محمد
( )َق اَل: mādhi mabni dengan fathah, Fā’ilnya
dhomīr mustatir jazawan ( )هوdi tempat marfū’ |
()تعالى: jumlah i’tirodiyah tidak memiliki i’rōb,
fi’il mādhi mabni sukun dan fā’ilnya huwa
tersimpan | ( )أhuruf istifhām inkārī mabni
dengan fathah | ( )فhuruf istināf (permulaan
kalimat) | ( )الhuruf nāfi mabni dengan sukun | (
)يتدبرون: mudhōri marfū’ dengan nun karena
termasuk af’ālul khomsah, Fā’ilnya adalah
wawu di tempat marfū’ | ( )القرآَن: Maf’ūl Bih
manshūb dengan fathah | ( )َأْم: huruf Athof
81
bermakna ( “ )َبْلbahkan” mabni dengan sukun | (
)على قلوٍب: di tempat marfū’ menjadi Khobar
Muqoddam | ()على: huruf Jār mabni dengan
sukun | ( )قلوٍبmajrūr dengan kasroh | ( )أقفاُل:
Mubtada Muakhor marfū’ dengan dhommah,
sekaligus menjadi Mudhof | ()ها: dhomīr
muttashil mabni dengan sukun di tempat majrūr
menjadi Mudhof Ilaih.
82
LAMPIRAN 4: MATAN
AROB
Matan ini merujuk kepada ( )ُم ُتوُن َطاِلِب الِع ْلِمkarya
Syaikh Dr. Abdul Muhsin Al-Qōshim, cet. ke-3
1435 H/2014 M.
83
4. Manuskrip tulisan tangan di
perpustakaan Universitas Raja Sa’ud
KSA, no. 5858, tahun tulisan 1260 H.
5. Manuskrip tulisan tangan di
perpustakaan Masjid Nabawi Madinah
KSA, no. 80/137.
6. Manuskrip tulisan tangan di Yayasan
‘Allāl Al-Fāsi di Ribath Maroko, no.
238.
84
ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح يِم
[َأْقَس اُم الَكاَل ِم ]
الَكاَل ُم ُ :هَو الَّلْفُظ ،الُمَر َّك ُب ،الُمِفيُد ِ ،بالَو ْض ِع.
َو َأْقَس اُم ُه َثاَل َث ٌةِ :اْس ٌم َ ،و ِفْع ٌلَ ،و َح ْر ٌف َج اَء
ِلَم ْع ًنى.
َفااِل ْس ُم ُيْع َر ُف ِ :ب الَخ ْفِضَ ،و الَّتْن ِويِن َ ،و ُد ُخ وِل
اَألِل ِف َو الاَّل ِم َع َلْي ِهَ ،و ُح ُروِف الَخ ْفِض َو ِهَي ِ :م ْن ،
َو ِإَلىَ ،و َع ْن َ ،و َع َلىَ ،و ِفيَ ،و ُرَّب َ ،و الَباُء َ ،و الَك اُف ،
َو الاَّل ُم َ ،و ُح ُروِف الَقَس ِم َو ِهَي :الَو اُو َ ،و الَب اُء ،
َو الَّتاُء .
َو الِفْع ُل ُيْع َر ُف ِ :بَق ْد َ ،و الِّس يِن َ ،و َس ْو َف َ ،و َت اِء
الَّتْأِنيِث الَّساِكَنِة.
َو الَح ْر ُف َ :م ا اَل َيْص ُلُح َم َع ُه َد ِليُYYل ااِل ْس ِم َو اَل
َد ِليُل الِفْع ِل .
85
َباُب اِإل ْع َر اِب
اِإل ْع َر اُب ُ :ه َو َتْغ ِيْي ُر َأَو اِخ ِر الَك ِلِم ؛ اِل ْخ ِتاَل ِف
الَع َو اِم ِل الَّد اِخ َلِة َع َلْيَها َلْفًظا َأْو َتْقِد يًرا.
َو َأْقَس اُم ُه َأْر َبَع ٌةَ :ر ْف ٌعَ ،و َنْص ٌب َ ،و َخ ْفٌض ،
َو َج ْز ٌم .
َفِلَأْلْس َم اِء ِم ْن َذ ِل َك :الَّر ْف ُعَ ،و الَّنْص ُب ،
َو الَخ ْفُض َ ،و اَل َج ْز َم ِفيَها.
َو ِلَأْلْفَعاِل ِم ْن َذ ِلَك :الَّر ْفُعَ ،و الَّنْص ُب َ ،و الَج ْز ُم ،
َو اَل َخ ْفَض ِفيَها.
َفَأَّم ا الَّض َّم ُة؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِللَّر ْف ِع ِفي َأْر َبَع ِة
َم َو اِض َع ِ :في ااِل ْس ِم الُم ْفَر ِد َ ،و َج ْم ِع الَّتْك ِس يِر َ ،و َج ْم ِع
86
الُم َؤ َّنِث الَّس اِلِم َ ،و الِفْع ِل الُمَض اِر ِع اَّل ِذ ي َلْم َيَّتِص ْل
ِبآِخ ِرِه َش ْي ٌء .
َو َأَّم ا الَو اُو ؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِللَّر ْفِع ِفي َم ْو ِضَع ْيِن :
ِفي َج ْم ِع الُم َذَّك ِر الَّس اِلِم َ ،و ِفي اَألْس َم اِء الَخ ْمَس ِة،
َو ِهَي َ :أُبوَك َ ،و َأُخ وَك َ ،و َح ُم وَك َ ،و ُفوَك َ ،و ُذ و َم اٍل .
َو َأَّم ا اَألِل ُف ؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِللَّر ْف ِع ِفيَ :تْثِنَي ِة
اَألْس َم اِء َخاَّص ًة.
َو َأَّم ا الُّن وُن ؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِللَّر ْف ِعِ :في الِفْع ِل
الُمَض اِر ِع ِإَذ ا اَّتَص َل ِب ِه َض ِم يُر َتْثِنَي ٍةَ ،أْو َض ِم يُر
َج ْم ٍعَ ،أْو َضِم يُر الُم َؤ َّنَثِة الُم َخ اَطَبِة.
َو ِللَّنْص ِب َخ ْم ُس َع اَل َم اٍت :الَفْتَح ُةَ ،و اَألِل ُف ،
َو الَكْس َر ُةَ ،و الَياُء َ ،و َح ْذ ُف الُّنوِن .
َفَأَّم ا الَفْتَح ُة؛ َفَتُك وُن َع اَل مًة ِللَّنْص ِب ِفي َثاَل َث ِة
َم َو اِض َع ِ :في ااِل ْس ِم الُم ْفَر ِد َ ،و َج ْم ِع الَّتْك ِس يِر َ ،و الِفْع ِل
الُمَض اِر ِع ِإَذ ا َد َخ َل َع َلْيِه َناِص ٌب َ ،و َلْم َيَّتِص ْل ِب آِخ ِرِه
87
َش ْي ٌء .
َو َأَّم ا اَألِل ُف ؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِللَّنْص ِبِ :في
اَألْس َم اِء الَخ ْمَسِةَ ،نْح ُو َ« :ر َأْيُت َأَب اَك َو َأَخ اَك » َو َم ا
َأْش َبَه َذ ِلَك .
َو َأَّم ا الَك ْسَر ُة؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِللَّنْص ِبِ :في َج ْم ِع
الُم َؤ َّنِث الَّساِلِم .
َو َأَّم ا الَياُء ؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِللَّنْص ِبِ :في الَّتْثِنَي ِة
َو الَج ْم ِع.
َو َأَّم ا َح ْذ ُف الُّنوِن ؛ َفَيُك وُن َع اَل َم ًة ِللَّنْص ِبِ :في
اَألْفَع اِل الَخ ْمَسِة اَّلِتي َر ْفُع َها ِبَثَباِت الُّنوِن .
َو ِلْلَخ ْفِض َثاَل ُث َع اَل َم اٍت :الَكْس َر ُةَ ،و الَي اُء ،
َو الَفْتَح ُة.
َفَأَّم ا الَك ْسَر ُة؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِلْلَخ ْفِض ِفي َثاَل َث ِة
َم َو اِض َع ِ :في ااِل ْس ِم الُم ْف َر ِد الُم ْنَص ِرِف َ ،و َج ْم ِع
88
الَّتْك ِس يِر الُم ْنَص ِرِف َ ،و ِفي َج ْم ِع الُم َؤ َّنِث الَّساِلِم .
َع اَل َم ًة ِلْلَخ ْفِض ِفي َثاَل َث ِةَو َأَّم ا الَي اُء ؛ َفَتُك وُن
الَخ ْمَس ِةَ ،و ِفي الَّتْثِنَي ِة، َم َو اِض َع ِ :في اَألْس َم اِء
َو الَج ْم ِع.
َو َأَّم ا الَفْتَح ُة؛ َفَتُك وُن َع اَل َم ًة ِلْلَخ ْفِض ِفي ااِل ْس ِم
اَّلِذ ي اَل َيْنَص ِرُف .
َو ِلْلَج ْز ِم َع اَل َم َتاِن :الُّس ُك وُن َ ،و الَح ْذ ُف .
َفَأَّم ا الُّس ُك وُن ؛ َفَيُك وُن َع اَل َم ًة ِلْلَج ْز ِم ِ :في الِفْع ِل
الُمَض اِر ِع الَّص ِح يِح اآلِخ ِر .
َو َأَّم ا الَح ْذ ُف ؛ َفَيُك وُن َع اَل َم ًة ِلْلَج ْز ِم ِ :في الِفْع ِل
الُمَض اِر ِع الُم ْعَتِّل اآلِخ ِر َ ،و ِفي اَألْفَع اِل الَخ ْمَس ِة اَّلِتي
َر ْفُع َها ِبَثَباِت الُّنوِن .
َفْص ٌل :الُم ْعَر َباُت
الُم ْعَر َب اُت ِقْس َم اِن ِ :قْس ٌم ُيْع َر ُب ِبالَحَر َك اِت،
89
َو ِقْس ٌم ُيْع َر ُب ِبالُحُروِف .
َفاَّلِذ ي ُيْع َرُب ِبالَح َر َك اِت َأْر َبَع ُة َأْن َو اٍع :ااِل ْس ُم
الُم ْف َر ُد َ ،و َج ْم ُع الَّتْك ِس يِرَ ،و َج ْم ُع الُم َؤ َّنِث الَّس اِلِم ،
َو الِفْعُل الُمَض اِر ُع اَّلِذ ي َلْم َيَّتِص ْل ِبآِخ ِرِه َش ْي ٌء .
َو ُك ُّلَه ا ُتْر َف ُع ِبالَّض َّمِةَ ،و ُتْنَص ُب ِبالَفْتَح ِة،
َو ُتْخ َفُض ِبالَكْس َرِةَ ،و ُتْج َز ُم ِبالُّس ُك وِن .
90
ِبالَياِء .
َو َأَّم ا َج ْم ُع الُم َذَّك ِر الَّس اِلِم ؛ َفُيْر َف ُع ِب الَو اِو،
َو ُيْنَص ُب َو ُيْخ َفُض ِبالَياِء .
َو َأَّم ا اَألْس َم اُء الَخ ْمَس ُة؛ َفُتْر َفُع ِب الَو اِوَ ،و ُتْنَص ُب
ِباَألِلِف َ ،و ُتْخ َفُض ِبالَياِء .
َو َأَّم ا اَألْفَع اُل الَخ ْمَس ُة؛ َفُتْر َفُع ِب الُّنوِن َ ،و ُتْنَص ُب
َو ُتْج َز ُم ِبَح ْذ ِفَها.
َباُب اَألْفَعاِل
اَألْفَعاُل َثاَل َث ٌةَ :م اٍض َو ُمَض اِر ٌع َو َأْم ٌر؛ َنْح ُو :
«َضَر َب َ ،و َيْض ِر ُب َ ،و اْض ِر ْب ».
َفالَم اِض يَ :م ْفُتوُح اآلِخ ِر َأَبًدا.
َو اَألْم ُر َ :م ْج ُز وٌم َأَبًدا.
َو الُم َض اِرُع َ :م ا َك اَن ِفي َأَّو ِل ِه ِإْح َدى الَّز َو اِئ ِد
91
اَألْر َب ِع اَّلِتي َيْج َم ُع َه ا َقْو ُل َك «َأَنْيُت » َو ُه َو َم ْر ُف وٌع
َأَبًداَ ،ح َّتى َيْد ُخ َل َع َلْيِه َناِص ٌب َأْو َج اِز ٌم .
َفالَّنَو اِص ُب َعَش َر ٌةَ ،و ِهَي َ :أْن َ ،و َلْن َ ،و ِإَذ ْن ،
َو َك ْي َ ،و اَل ُم َك ْي َ ،و اَل ُم الُجُح وِد َ ،و َح َّتىَ ،و الَج َو اُب
ِبالَفاِء َ ،و الَو اِوَ ،و َأْو .
َو الَج َو اِزُم َثَم اِنَيَة َعَش َر َ ،و ِهَي َ :لْم َ ،و َلَّم اَ ،و َأَلْم ،
َو َأَلَّم اَ ،و اَل ُم اَألْم ِر َو الُّد َعاِء َ ،و اَل ِفي الَّنْهِي َو الُّد َعاِء ،
َو ِإْن َ ،و َم اَ ،و َم ْن َ ،و َم ْهَم اَ ،و ِإْذ َم اَ ،و َأٌّي َ ،و َم َتى،
َو َأْيَن َ ،و َأَّي اَن َ ،و َأَّنىَ ،و َح ْيُثَم اَ ،و َكْيَفَم اَ ،و ِإَذ ا ِفي
الِّش ْع ِر َخاَّص ًة.
92
َباُب الَفاِع ِل
الَفاِع ُل ُ :هَو ااِل ْس ُم الَم ْر ُفوُع الَم ْذ ُك وُر َقْبَلُه ِفْع ُلُه،
َو ُهَو َع َلى ِقْس َم ْيِن َ :ظاِهٍر َو ُم ْض َمٍر .
َفالَّظاِهُر ؛ َنْح ُو َقْو ِلَك َ :قاَم َز ْيٌد َ ،و َيُقوُم َز ْيٌد َ ،و َقاَم
الَّز ْي َداِن َ ،و َيُق وُم الَّز ْي َداِن َ ،و َق اَم الَّز ْي ُد وَن َ ،و َيُق وُم
الَّز ْيُد وَن َ ،و َقاَم الِّر َج اُلَ ،و َيُقوُم الِّر َج اُل.
َو َق اَم ْت ِهْن ٌد َ ،و َتُق وُم ِهْن ٌد َ ،و َق اَم ْت الِهْن َداِن ،
َو َتُقوُم الِهْن َداِن َ ،و َق اَم ْت الِهْن َداُت َ ،و َتُق وُم الِهْن َداُت ،
َو َقاَم ْت الُهُنوُد َ ،و َتُقوُم الُهُن وُد َ ،و َق اَم َأُخ وَك َ ،و َيُق وُم
َأُخ وَك َ ،و َقاَم ُغ اَل ِم يَ ،و َيُقوُم ُغ اَل ِم يَ ،و َم ا َأْش َبَه َذ ِلَك .
َو الُم ْض َم ُر :اْثَنا َع َش َر ؛ َنْح ُو َقْو ِل َك َ« :ض َر ْبُت ،
َو َض َر ْبَناَ ،و َض َر ْبَت َ ،و َض َر ْبِتَ ،و َض َر ْبُتَم ا،
َو َضَر ْبُتْم َ ،و َضَر ْبُتَّن َ ،و َضَر َب َ ،و َضَر َبْت َ ،و َض َر َبا،
َو َضَر ُبواَ ،و َضَر ْبَن ».
93
َباُب الَم ْفُعوِل اَّلِذ ي َلْم ُيَس َّم َفاِع ُلُه
َو ُهَو ااِل ْس ُم الَم ْر ُفوُع اَّلِذ ي َلْم ُيْذ َكْر َم َع ُه َفاِع ُلُه.
َفِإْن َك اَن الِفْع ُل َم اِضًياُ :ض َّم َأَّو ُلُه َو ُك ِسَر َم ا َقْب َل
آِخ ِرِهَ ،و ِإْن َك اَن ُمَض اِر ًعاُ :ض َّم َأَّو ُل ُه َو ُفِتَح َم ا َقْب َل
آِخ ِرِه.
َو ُهَو َع َلى ِقْس َم ْيِن َ :ظ اِهٍر َوُم ْض َمٍر ؛ َفالَّظ اِهُر
َنْح ُو َقْو ِل َك ُ« :ض ِر َب َز ْي ٌد » َو «ُيْض َر ُب َز ْي ٌد »
َو «ُأْك ِر َم َع ْم ٌرو» َو «ُيْك َر ُم َع ْم ٌرو».
َو الُم ْض َم ُر ِ :اْثَن ا َع َش َر ؛ َنْح ُو َقْو ِل َك ُ« :ض ِر ْبُت
َو ُض ِرْبَناَ ،و ُض ِرْبَت َ ،و ُض ِرْبِتَ ،و ُض ِرْبُتَم ا،
َو ُض ِرْبُتْم َ ،و ُض ِر ْبُتَّن َ ،و ُض ِر َب َ ،و ُض ِر َبْت َ ،و ُض ِر َبا،
َو ُض ِرُبوا ،وُض ِر ْبَن ».
94
َو الَخ َبُر ُ :هَو ااِل ْس ُم الَم ْر ُفوُع الُم ْس َنُد ِإَلْي ِه؛ َنْح ُو
َقْو ِلَك َ« :ز ْيٌد َقاِئٌم » َو «الَّز ْيَداِن َقاِئَم اِن » َو «الَّز ْي ُد وَن
َقاِئُم وَن ».
َو الُم ْبَتَد ُأ ِقْس َم اِن َ :ظاِهٌر َوُم ْض َم ٌر؛ َفالَّظاِهُر َم ا
َتَقَّد َم ِذ ْك ُر ُهَ ،و الُم ْض َم ُر اْثَنا َع َش َر ؛ َو ِهَي َ :أَن اَ ،و َنْح ُن ،
َو َأْنَت َ ،و َأْنِتَ ،و َأْنُتَم اَ ،و َأْنُتْم َ ،و َأْنُتَّن َ ،و ُه َو َ ،و ِهَي ،
َو ُهَم اَ ،و ُهْم َ ،و ُهَّن َ ،نْح ُو َقْو ِل َك َ« :أَن ا َق اِئٌم » و«َنْح ُن
َقاِئُم وَن » َو َم ا َأْش َبَه َذ ِلَك .
َو الَخ َبُر ِقْس َم اِن ُ :م ْفَر ٌد َو َغ ْيُر ُم ْفَر ٍد .
َفالُم ْفَر ُد َنْح ُو َقْو ِلَك َ« :ز ْيٌد َقاِئٌم ».
َو َغ ْيُر الُم ْفَر ِد َأْر َبَع ُة َأْش َياَء :الَج اُّر َو الَم ْج ُروُر،
َو الَّظْر ُف َ ،و الِفْع ُل َم َع َفاِعِل ِهَ ،و الُم ْبَت َد ُأ َم َع َخ َب ِرِه؛
َنْح ُو َقْو ِلَك َ« :ز ْيٌد ِفي الَّداِرَ ،و َز ْيٌد ِع ْنَدَك َ ،و َز ْي ٌد َق اَم
َأُبوُهَ ،و َز ْيٌد َج اِر َيُتُه َذ اِهَبٌة».
95
َباُب الَعَو اِم ِل الَّداِخ َلِة َع َلى الُم ْبَتَد ِأ َو الَخ َبِر
َو ِهَي َثاَل َث ُة َأْش َياَء َ :ك اَن َو َأَخ َو اُتَه اَ ،و ِإَّن
َو َأَخ َو اُتَهاَ ،و َظَنْنُت َو َأَخ َو اُتَها.
َفَأَّم ا َك اَن َو َأَخ َو اُتَهاَ ،فِإَّنَها َتْر َفُع ااِل ْس َم َو َتْنِص ُب
الَخ َب َر َ ،و ِهَي َ :ك اَن َ ،و َأْمَس ىَ ،و َأْص َبَح َ ،و َأْض َح ى،
َو َظَّلَ ،و َباَت َ ،و َص اَر َ ،و َلْيَس َ ،و َم ا َزاَل َ ،و َم ا اْنَف َّك ،
َو َم ا َفِتَئ َ ،و َم ا َبِرَح َ ،و َم ا َداَم َ ،و َم ا َتَص َّر َف ِم ْنَه ا -
َنْح ُو َ :ك اَن َ ،و َيُك وُن َ ،و ُك ْن َ ،و َأْص َبَح َ ،و ُيْص ِبُح،
َو َأْص ِبْح َ ،-تُق وُلَ« :ك اَن َز ْي ٌد َقاِئًم اَ ،و َلْيَس َع ْم ٌرو
َش اِخ ًصا» َو َم ا َأْش َبَه َذ ِلَك .
َو َأَّم ا ِإَّن َو َأَخ َو اُتَهاَ ،فِإَّنَها َتْنِص ُب ااِل ْس َم َو َتْر َف ُع
الَخ َبَر َ ،و ِهَي ِ :إَّن َ ،و َأَّن َ ،و َلِكَّن َ ،و َك َأَّن َ ،و َلْيَت َ ،و َلَع َّل،
َتُقوُلِ« :إَّن َز ْيًدا َقاِئٌم َ ،و َلْيَت َع ْم ًرا َش اِخ ٌص »َ ،و َم ا
َأْش َبَه َذ ِل َك َ ،و َم ْعَنى ِإَّن َو َأَّن ِللَّتْو ِكيِYYYYYYد َ ،و َلِكَّن
ِلاِل ْس ِتْد َر اِك َ ،و َك َأَّن ِللَّتْش ِبيِهَ ،و َلْيَت ِللَّتَم ِّنيَ ،و َلَع َّل
ِللَّتَر ِّج ي َو الَّتَو ُّقِع.
96
َو َأَّم ا َظَنْنُت َو َأَخ َو اُتَه اَ ،فِإَّنَه ا َتْنِص ُب الُم ْبَت َد َأ
َو الَخ َب َر َع َلى َأَّنُهَم ا َم ْفُع واَل ِن َلَه اَ ،و ِهَي َ :ظَنْنُت ،
ْبُت َ ،و ِخ ْلُت َ ،و َز َع ْم ُت َ ،و َر َأْيُت َ ،و َع ِلْم ُت ، َو َح ِس
ْل ْذ
َو َو َج ْد ُت َ ،و اَّتَخ ُت َ ،و َج َع ُت َ ،و َس ِم ْع ُت ؛ َتُق وُل:
«َظَنْنُت َز ْيًدا َقاِئًم اَ ،و َر َأْيُت َع ْم ًرا َش اِخ ًص ا»َ ،و َم ا
َأْش َبَه َذ ِلَك .
َباُب الَّنْعِت
الَّنْع ُت َت اِبٌع ِلْلَم ْنُع وِت ِ :في َر ْفِع ِه َو َنْص ِبِه
َو َخ ْفِضِهَ ،و َتْع ِريِفِه َو َتْنِكيِرِه؛ َتُقوُلَ« :قاَم َز ْيٌد الَع اِقُل،
َو َر َأْيُت َز ْيًدا الَع اِقَل َ ،و َم َر ْر ُت ِبَز ْيٍد الَع اِقِل ».
َو الَم ْع ِر َف ُة َخ ْم َس ُة َأْش َياَء :ااِل ْس ُم الُم ْض َم ُر -
َنْح ُو َ :أَنا َو َأْنَت َ ،-و ااِل ْس ُم الَع َلُم َ -نْح ُو َز ْي ٍد َو َم َّك َة ،-
َو ااِل ْس ُم الُم ْبَهُم َ -نْح ُو َهَذ اَ ،و َهِذِهَ ،و َهُؤاَل ِء َ ،-و ااِل ْس ُم
اَّلِذ ي ِفيِه اَألِلُف َو الاَّل ُم َ -نْح ُو الَّرُجُل َو الُغ اَل ُم َ ،-و َم ا
ُأِض يَف ِإَلى َو اِح ٍد ِم ْن َهِذِه اَألْر َبَعِة.
َو الَّنِكَر ُةُ :ك ُّل اْس ٍم َش اِئٍع ِفي ِج ْنِسِه اَل َيْخ َتُّص ِب ِه
97
َو اِح ٌد ُد وَن آَخ َر َ ،و َتْقِر يُبُه ُك ُّل َم ا َص َلَح ُد ُخ وُل اَألِل ِف
َو الاَّل ِم َع َلْيِهَ ،نْح ُو الَّرُج ِل َو الَفَر ِس.
َباُب الَعْطِف
َو ُح ُر وُف الَعْطِف َعَش َر ٌة؛ َو ِهَي :الَو اُو َ ،و الَف اُء ،
َو ُثَّم َ ،و َأْو َ ،و َأْم َ ،و ِإَّم اَ ،و َب ْل َ ،و اَل َ ،و َلِكْن َ ،و َح َّتى ِفي
َبْع ِض الَم َو اِض ِع.
َف ِإْن ُع ِط َفْت َع َلى َم ْر ُف وٍع ُر ِفَع ْت َ ،أْو َع َلى
َم ْنُص وٍب ُنِص َبْت َ ،أْو َع َلى َم ْخ ُف وٍض ُخ ِفَض ْت َ ،أْو
َع َلى َم ْج ُز وٍم ُج ِزَم ْت ؛ َتُق وُلَ« :ق اَم َز ْي ٌد َو َع ْم ٌرو،
َو َر َأْيُت َز ْيًدا َو َع ْم ًراَ ،و َم َر ْر ُت ِبَز ْيٍد َو َع ْم ٍر وَ ،و َز ْي ٌد
َلْم َيُقْم َو َلْم َيْقُع ْد ».
98
َو ُك ُّل َ ،و َأْج َم ُعَ ،و َتَو اِب ُع َأْج َم َع َ -و ِهَي َأْك َت ُعَ ،و َأْبَت ُع،
َو َأْبَص ُع َ ،-تُق وُلَ« :ق اَم َز ْي ٌد َنْفُس ُهَ ،و َر َأْيُت الَق ْو َم
ُك َّلُهْم َ ،و َم َر ْر ُت ِبالَقْو ِم َأْج َم ِع يَن ».
99
َو الُم َن اَدىَ ،و الَم ْفُع وُل ِم ْن َأْج ِل ِهَ ،و الَم ْفُع وُل َم َع ُه،
َو َخ َب ُر «َك اَن » َو َأَخ َو اِتَه اَ ،و اْس ُم «ِإَّن » َو َأَخ َو اِتَه ا،
َو الَّت اِبُع ِلْلَم ْنُص وِب َو ُه َو َأْر َبَع ُة َأْش َياَء :الَّنْع ُت ،
َو الَع ْطُف َ ،و الَّتْو ِكيُد َ ،و الَبَدُل.
10
0
َو ِإَّياَهاَ ،و ِإَّياُهَم اَ ،و ِإَّياُهْم َ ،و ِإَّياُهَّن ».
10
1
ِبَتْقِد يِر «ِفي»َ ،نْح ُو َ :أَم اَم َ ،و َخ ْل َف َ ،و ُق َّداَم َ ،و َو َر اَء ،
َو َفْو َقَ ،و َتْح َت َ ،و ِع ْنَدَ ،و َم َع َ ،و ِإَز اَء َ ،و ِح َذ اَء َ ،و ِتْلَقاَء ،
َو َثَّم َ ،و ُهَناَ ،و َم ا َأْش َبَه َذ ِلَك .
َباُب الَّتْمِييِز
الَّتْمِييُز ُ :هَو ااِل ْس ُم الَم ْنُصوُب الُم َفِّسُر ِلَم ا اْنَبَهَم
ِم َن الَّذ َو اِت؛ َنْح ُو َقْو ِل َك َ« :تَص َّبَب َز ْي ٌد َع َر ًق ا»،
َو «َتَفَّق َأ َبْك ٌر َش ْح ًم ا» َو «َط اَب ُمَح َّم ٌد َنْفًس ا»
َو «اْش َتَر ْيُت ِع ْش ِر يَن ُغ اَل ًم ا» َو «َم َلْك ُت ِتْس ِع يَن
َنْع َج ًة» َو «َز ْي ٌد َأْك َر ُم ِم ْن َك َأًب ا» َو «َأْج َم ُل ِم ْن َك
10
2
َو ْج ًها».
َو اَل َيُك وُن ِإاَّل َنِك َر ًةَ ،و اَل َيُك وُن ِإاَّل َبْع َد َتَم اِم
الَكاَل ِم .
10
3
َو الُم ْس َتْثَنى ِبَغْي ٍر َ ،و ِس َو ىَ ،و ُس َو ىَ ،و َس َو اٍء ،
َم ْج ُروٌر اَل َغْيُر.
َو الُم ْسَتْثَنى ِبَخ اَل َ ،و َعَداَ ،و َح اَش اَ ،يُج وُز َنْص ُبُه
َو َج ُّر ُه؛ َنْح ُو َ« :قاَم الَقْو ُم َخ اَل َز ْي ًداَ ،و َز ْي ٍد » َو «َع َدا
َع ْم ًرا َو َع ْم ٍرو» َو «َح اَش ا َبْك ًرا َو َبْك ٍر ».
َباُب «اَل »
َأ
اْع َلْم َّن «اَل » َتْنِص ُب الَّنِكَر اِت ِبَغْيِر َتْنِويٍن ؛ ِإَذ ا
َباَش َر ْت الَّنِكَر َة َو َلْم َتَتَكَّرْر «اَل »؛ َنْح ُو « :اَل َر ُج َل ِفي
الَّد اِر».
َف ِإْن َلْم ُتَباِش ْر َها؛ َو َج َب الَّر ْف ُع َو َو َج َب ِتْك َر اُر
«اَل »؛ َنْح ُو « :اَل ِفي الَّداِر َر ُجٌل َو اَل ِاْمَر َأٌة».
َفِإْن َتَك َّر َر ْت «اَل » َج اَز ِإْع َم اُلَها َو ِإْلَغاُؤ َهاَ ،ف ِإْن
ِش ْئَت ُقْلَت « :اَل َر ُج َل ِفي الَّداِر َو اَل ِاْم َر َأَة»َ ،و ِإْن
ِش ْئَت ُقْلَت « :اَل َر ُجٌل ِفي الَّداِر َو اَل ِاْمَر َأٌة».
10
4
َباُب الُم َناَدى
الُم َناَدى َخ ْم َس ُة َأْن َو اٍع :الُم ْف َر ُد الَع َلُم َ ،و الَّنِك َر ُة
الَم ْقُص وَد ُةَ ،و الَّنِك َر ُة َغْي ُر الَم ْقُص وَد ِةَ ،و الُمَض اُف ،
َو الَّش ِبيُه ِبالُمَض اِف .
َفَأَّم ا الُم ْف َر ُد الَع َلُم َو الَّنِك َر ُة الَم ْقُص وَد ُة َفُيْبَنَي اِن
َع َلى الَّض ِّم ِم ْن َغْيِر َتْنِويٍن ؛ َنْح ُو َ« :ي ا َز ْي ُد !» َو «َي ا
َر ُجُل!».
َو الَّثاَل َثُة الَباِقَيُة َم ْنُصوَبٌة اَل َغْيُر.
10
5
َو «اْسَتَو ى الَم اُء َو الَخ َش َبَة».
َو َأَّم ا َخ َب ُر «َك اَن » َو َأَخ َو اِتَه اَ ،و اْس ُم «ِإَّن »
َو َأَخ َو اِتَها؛ َفَقْد َتَقَّد َم ِذ ْك ُر ُهَم ا ِفي الَم ْر ُفوَعاِتَ ،و َك َذ ِلَك
الَّتَو اِبُعَ :فَقْد َتَقَّدَم ْت ُهَناَك .
َو َأَّم ا َم ا ُيْخ َفُض ِباِإل َض اَفِة؛ َفَنْح ُو َقْو ِل َك ُ« :غ اَل ُم
َز ْيٍد » َو ُهَو َع َلى ِقْس َم ْيِن َ :م ا ُيَق َّدُر ِب الاَّل ِم َ ،و َم ا ُيَق َّدُر
ِبِم ْن ؛ َفاَّلِذ ي ُيَقَّدُر ِبالاَّل ِم َنْح ُو ُ« :غ اَل ُم َز ْي ٍد »َ ،و اَّل ِذ ي
ُيَق َّدُر ِبِم ْن َ ،نْح ُو َ« :ث ْو ُب َخ ٍّز » َو «َب اُب َس اٍج»
10
6
َو «َخ اَتُم َح ِد يٍد ».
10
7