Anda di halaman 1dari 11

A.

    Pengertian kalimah

‫ لفظ له معنى‬: ‫الكلمة‬


Artinya : kalimah (kata) adalah lafal yang mempunyai makna atau arti .
Sebelum dibahas lebih jauh tentang pengertian kalimah, perlu dijelaskan mengenai istilah
kalimah dalam bahasa indonesia. Barang kali kita masih terkesan dalam pelajaran bahasa
Indonesia, bahwasanya kalimat adalah merupakan susunan dari kata kata. Akan tetapi kalimah
atau dapat juga disebutkan kalimat, yang akan dijelaskan dalam pembahasan ini adalah
mempunyai arti yang berbeda dengan kalimat yang kita kenal dalam bahasa Indonesia. Tadi telah
kita jelaskan bahawa kalimat (dalam bahasa Indonesia) adalah merupakan susunan kata, akan
tetapi dalam bahasa Arab yang  dimaksud dengaan kalimah/kalimat adalah berarti “kata” dalam
bahasa Indonesianya. Sedangkan kalimah yang tersusun, atau terangkai (dari satu kalimah
dengan kalimah lainya) hal itu dalam bahasa Arab disebut “kalam atau jumlah”.

Untuk selanjutnya kita kenal kalimah sempurna dan kalimah tidak sempurna dan sebagainya.
Yang jelas hal ini untuk mengantarkan pengartian kita terhadap “kalimah” dalam ilmu bahasa
Arab. Susunan kalimah atau susunan yang terjadi dari kumpulan kata-kata itu, adalah yang
disebut dalam bahasa Arab yaitu dengan istilah “jumlah”.
‫الجملة هي الكالم المفيد ويتألف من فعل وفاعل أو مبتداء وخبر‬
Artinya : Al-jumlah adalah kalimat yang mempunyai pengertian secara utuh, yang tersusun dari
fi’il dan fa’il atau mubtada’ dan khobar
Menurut Amiruddin[1],kalam dapat didefinisikan sebagaimana berikut:

ٌ ْ‫ اسم َوفِ ْع ٌل َو َحر‬: ٌ‫ اَ ْل ُمفِي ُد بِ ْال َوضْ ِع َوأَ ْق َسا ُمهُ ثَاَل ثَة‬, ُ‫ هو اَللَّ ْفظُ اَ ْل ُم َر َّكب‬: ‫اَ ْلكَاَل ُم‬
‫ف َجا َء لِ َم ْعنًى‬
Artinya:

“Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya. Sesuai dengan
objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab, yang terbagi dalam tiga
bagian yaitu: isim, fi’il dan huruf.

Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu ucapan dapat disebut kalam apabila
memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:

a.       Diucapkan/dilafadzkan (ٌ‫ َم ْلفُوْ ظ‬ ), yaitu :

‫ُوف ال ِه َجائي ِة‬ ِ ‫صوْ ت ال ُم ْشتَ ِم ُل على بَع‬


ِ ‫ْض ال ُحر‬ َّ ‫ال‬
“Suara yang melengkapi atas sebagian huruf hijaiyah”

b.      Disusun (  ٌ‫ر َّكب‬


َ ‫ ُم‬ ), yaitu :
‫ب ِم ْن َكلِ َمتَ ْي ِن فــا ْكثَ َر‬
َ ‫َما تَ َر َّك‬
“sesuatu yang tersusun dari pada dua kalimat, maka seterusnya ( lebih dari pada dua, yaitu tiga
kalimat, empat dan seterusnya)”

c.       Difahami (‫ ُمفِ ْي ٌد‬ ), yaitu:

ُ ‫ما أَفَا َد فائِ َدةً يَحْ س ُُن ال ُّس ُك‬


‫وت ِمن ال ُمتَ َكلِّ ِم َو السَّا ِم ِع َعلَيها‬
"Sesuatu yang memberikan faidah dengan sempurna yaitu sekiranya mutakallim (pembicara) dan
pendengar diam (tidak memberikan tanggapan)".

Pada kriteria ini, saat Mutakallim (orang yang berbicara) menyebut sesuatu, maka terdiamlah si
sami' (orang yang mendengar). Dalam artian orang yang mendengar mengerti atas apa yang
diucapkan oleh orang yang berbicara, sehingga tidak menimbulkan pertanyaan terhadap apa yang
di sampaikannya itu.

َ ‫ْال َع‬
d.      Berbahasa Arab ( ‫ربِي َّة‬ ‫) َوضْ ُع‬, yaitu;
Ada dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari kata ‫ال َوضْ ع‬  tersebut. Yang
ْ َ‫الق‬  artinya bahwa lafadz yang tersusun serta memberikan pengertian
pertama adalah ‫ص ـ ُد‬
sempurna itu "dimaksudkan" oleh mutakallim, ada juga yang mengartikan bahwa ‫ال َوضْ ع‬  itu
maksudnya adalah ‫ي‬ ُّ ِ‫الوضْ ُع ال َع َرب‬
َ   artinya bahwa lafadz yang sudah tersusun dan memberikan
pengertian sempurna tersebut sudah sesuai dengan wadlo (peletakan makna) yang telah
ditetapkan oleh orang Arab. Yang kedua, Sesuatu yang sengaja diucapakan oleh orang yang
berbicara. berbicara. Dalam hal ini, orang yang lagi mengigau tidaklah termasuk dalam
kalam. Sedangkan menurut ulama Nahwu bahwa kalam adalah:

‫ َكالَ ُمهُ ْم لَ ْفظٌ ُمفِ ْي ٌد ُمسْــــــنَ ُد‬   .‫ اللَّ ْفظُ ْال ُمفِ ْي ُد ْال ُم ْف َر ُد‬: ُ‫َو ْالكلــ ِ َمة‬
Artinya:

“Kalam Menurut ulama Nahwu : adalah lafadz yang berfaedah serta dimusnadkan dengan lafadz
yang lain. Dan Kalimah adalah lafadz mufid yang tunggal”[2]

B.     Pembagian Kalimah
.‫ وحرف‬, ‫ وفعل‬, ‫ إسم‬: ‫تنحصر الكلمات فى ثالثة أنواع‬
Artinya : kalimah itu dibagi menjadi tiga macam : isim, fi’il dan harf/huruf.

1.      Kalimah Isim
Kalimah isim mempunyai pengertian :
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Isim adalah semua jenis kata benda atau
segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa
berkaitan dengan masalah waktu. Dalam kalimat yang senada, Fuad Ni’mah
menguraikan definisi Isim sebagai berikut:

ْ‫ت أَوْ َجمـــــا َ ٍد أَوْ َمـــــــكا َ ٍن أَو‬


ٍ ‫ـوا ٍـن أَوْ نَبَــــــا‬
َ ‫ـان أَوْ َحيَــــــ‬
ٍ ‫اَإْل ِ ْس ُم هُ َو ُكلُّ َكلِ َمــــ ٍة تَـــ ُدلُّ َعلَى إِ ْن َســــ‬
‫صفَـــ ٍة أو َمعْــن ًى ُم َج َّر ٍد ِمنَ ال َّزمـَــا ِن‬ِ ْ‫زَ مــــا َ ٍن أو‬.
 Artinya:

“Isim ialah setiap kata yang menunjukkan nama orang,hewan, tumbuhan, benda, tempat, waktu,
dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.”[3]

Contoh:

         Nama orang, seperti: ‫أَرْ مـَــــــــــــــــــــان‬  (Arman), ‫ط َمة‬


ِ ‫فَا‬  (Fatimah),
‫فرحــان‬   (Farhan), ‫عارفة‬ (Arifah),   ‫مسلمـــة‬ (Muslimah),   ‫يو سف‬  (Yusuf), dan lain-lain.
ٌ ‫ َس َم‬ (ikan),  ٌ‫ َجا ُموْ س‬ (kerbau), ‫فَأْ ٌر‬ (tikus), dan lain-lain.
         Nama binatang, seperti: ‫ك‬

ٌ ِ‫فِ ْلف‬  (cabe), ‫ض ٌر‬


         Nama tumbuhan, seperti: ‫ل‬ َ ‫ ُخ‬  (sayuran), ‫مو ٌز‬ (pisang), dan lain-lain.
         Nama benda, seperti: ٌ‫ َمحْ فَظَــــة‬  (tas),  ٌ‫ ِكتَــــاب‬  (buku), ‫قَلَ ٌم‬  (pulpen), ‫حة‬
َ ‫ ِم ْم َســــ‬ (penghapus),
ٌ‫ ِم ْسطَ َرة‬  (penggaris), dan lain-lain.

         Nama tempat, seperti: ‫ح َّما ٌم‬ ْ َ‫ف‬  (kelas),ٌ‫ ُغرْ فَــــة‬  (kamar), ٌ‫ َم ْد َر َســــة‬  (sekolah),
َ   (toilet), ‫صــــ ٌل‬
ٌ‫ َم ْكتَبَة‬  (perpustakaan), dan lain-lain.
ٌ ْ‫ ُد ْكتُو‬  (Doktor), ٌ‫َم ْد َر َسة‬
         Nama gelar, seperti: ٌ‫ ُمهَ ْن ِدس‬  (insinyur), ‫ر‬ ‫ ُم ِد ْي ٌر‬  (Kepala Sekolah),  ْ‫ َرئِس‬ 
(ketua), dan lain-lain.

ُ (Sukabumi), ‫ َجا َكرْ تَا‬  (Jakarta),  ْ‫نُــوْ نُــــو‬ (Nunu), dan


ْ ‫س ـوْ َكابُوْ ِم‬ 
         Nama kota, seperti, (Mesir), ‫ى‬
lain-lain.

         Nama negara, seperti:‫ر ْي ًكا‬ َّ ‫اِ ْن ُدوْ نِي ِْســـ‬  (Indonesia),  ٌّ‫َســـعُوْ ِدي‬
ِ ‫اَ ْم‬  (Amerika), ‫ي‬ ٌ‫َـــرب‬
َ ‫ع‬  (Arab
Saudi), ‫فَلِيْستِ ْينَا‬  (Palestina), dan lain-lain.

Dalam sebuah struktur jumlah, dimana isim masuk didalamnya, maka ia dapat dikenali dengan
ciri-ciri berikut:

ِ ‫أنا في البَ ْي‬, kata ‫ت‬


         Berakhiran kasroh, seperti ‫ت‬ ِ ‫البي‬  adalah isim. Isim dapat berakhiran kasrah,
antara lain disebabkan oleh huruf-huruf khafadh dan huruf qasam (sumpah).

ُ ‫ َو ْال َك‬,‫ َو ْالبَا ُء‬, َّ‫ َورُب‬, ‫ َوفِي‬,‫ َو َعلَى‬,‫ َوع َْن‬,‫ َوإِلَى‬,‫ َو ِه َي ِم ْن‬,‫ض‬
‫ َوالاَّل ُم‬,‫اف‬ ِ ‫ُوف اَ ْلخَ ْف‬
ِ ‫َو ُحر‬
“Adapun huruf khafadh ialah: huruf mim (dari), huruf ila (ke/kepada/sampai), huruf 'an
(daripada), huruf  'ala (atas), huruf fi (pada/didalam), huruf rubb (berapa banyak) huruf ba
(dengan), huruf kaf (seperti), huruf lam (untuk/bagi/milik).”

‫ َوالتَّا ُء‬,‫ َو ْالبَا ُء‬,‫ َو ِه َي اَ ْل َوا ُو‬,‫ُوف اَ ْلقَ َس ِم‬


ُ ‫َو ُحر‬
“Adapun huruf qasam (sumpah) adalah: Huruf waw (Demi), Huruf ba (Demi), dan Huruf ta
(Demi)”.[4]

         Berakhiran tanwin, seperti ً‫جال‬


ُ ‫َر‬ ُ
‫رأيت‬, kata  ً‫رجــال‬ merupakan isim.

ْ َ‫شرق‬
         Diawali dengan alim lam, seperti ‫ت‬ ُ‫الشمس‬, kata  ُ‫الشمس‬  adalah isim karena ia diawali
dengan alif lam.

         Di dahului huruf jar (kata depan), seperti ‫السماء‬ ُ ْ‫نَظَر‬, karena ‫إلى‬ merupakan huruf jar,
‫ت إلى‬
maka kata setelahnya yaitu ‫السماء‬  adalah isim.

         Di dahului huruf nida’, seperti ‫رمحمـــ ُد‬ ‫يا‬ , kata ‫محمــد‬   merupakan isim, karena ia didahului
oleh huruf nida, yaitu ‫يا‬ .

2.      Kaliamah Fi’il (kata kerja)

Secara sederhana fi’il berarti setiap kata yang menunjukan pekerjaan pada waktu tertentu.[8]
Definisi lain menyebutkan bahwa fi’il adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang
berkaitan dengan suatu waktu (lampau, sekarang, dan yang akan datang). 

ِ ْ‫اَ ْلفِــعْــ ُل هُ َو ُكلُّ َكلِ َمـــ ٍة تَـــــ ُدلُّ َعلَى حُــ ُدو‬.
ٍ ‫ث َشي ٍْئ فِى َز َم ٍن خَ ا‬
‫ص‬
 “fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu.”

Contoh:                                                
Bekerjalah ‫ل‬ ْ ‫ اُ ْف ُعــ‬Sedang/akan ‫يَ ْفــ ُعــ ُل‬ Telah bekerja ‫فَــ َعــ َل‬
bekerja

Pembahasan mengenai fi’il (kata kerja)

A.    Fi’il Madhi

         Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau (past tense).

         Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
َ ‫ َكـت‬ (telah menulis), َ‫ــرأ‬
mengandung suara “a” , misalnya ‫َـب‬ َ َ‫ق‬ (telah membaca).
         Bentuk         
No Dhamir F. Madhi Arti Keterangan

1 ‫هُـ َو‬ َ ‫َكت‬


‫َب‬ Dia (lk) telah menulis Bentuk asli tanpa
perubahan
2 ‫هُ َمـا‬ ‫َكتَبَـا‬ Keduanya (lk) telah menulis + ‫ا‬ pada huruf terakhir
3 ‫هُـ ْم‬ ْ‫َكتَبُـو‬ Mereka (lk) telah menulis +  ْ‫ـــُو‬ pada huruf
terakhir
4 ‫ـي‬
َ ‫ِه‬ ْ َ‫َكتَب‬
‫ـت‬ Dia (pr) telah menulis ْ pada huruf
+ ‫ـت‬ 
terakhir
5 ‫هُ َمـا‬ ‫َكتَبَـتَا‬ Keduanya (pr) telah menulis + ‫ـتـَا‬ pada huruf
terakhir
6 َّ ُ‫ه‬
‫ـن‬ َ‫َكتَ ْبـن‬ Mereka (pr) telah menulis +  َ‫ـْــن‬ pada huruf
terakhir
7 َ‫اَ ْنـت‬ َ‫َكتَبْـت‬ Kamu (lk) telah menulis +  َ‫ـْــت‬ pada huruf
terakhir
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُمـَا‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ـْــتُ َمـا‬ pada huruf
terakhir
9 ‫اَ ْنتُـم‬ ‫َكتَ ْبتُـ ْم‬ Kalian (lk) telah menulis + ‫ـْــتُ ْم‬ pada huruf
terakhir
10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ِ ‫َكتَبْـ‬
‫ت‬ Kamu (pr) telah menulis + ‫ت‬
ِ ‫ـْـ‬ pada huruf
terakhir
11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫َكتَ ْبتُ َما‬ Kalian (pr) telah menulis + ‫ـْتُ َمـا‬ pada huruf
terakhir
12 َّ ُ‫ا ْنت‬
َ‫ـن‬ َّ ُ‫َكتَ ْبت‬
‫ـن‬ Kalian (pr) telah menulis َّ ُ‫ـْـت‬ pada huruf
+ ‫ـن‬
terakhir
13 ‫اَنَـا‬ ُ ‫َكتَب‬
‫ْـت‬ Saya telah menulis ُ ْ‫ـ‬ pada huruf
+ ‫ــت‬
terakhir
14 ‫نَحْ ُن‬ ‫َكتَبْـنَا‬ Kami, kita telah menulis + ‫ــْـنَـا‬ Pada huruf
terakhir
Fi’il Madhi mempunyai 14 bentuk sesuai dengan banyaknya dhamir (pelaku). Dhamir itu
َ ‫ َكـت‬ (kataba), ada 14 bentuk
berfungsi sebagai fa’il (pelaku). Dengan mengambil contoh kata ‫َـب‬
Contoh fi’il Madhi
‫خلق‬  : telah menciptakan
‫كتب‬  : telah menulis

B.     Fi’il Mudore’i
         Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present
tense) atau akan terjadi (future tense).
         Ciri/ tandanya:
َ  contoh: ‫يَ ْشـهَ ُد‬
1. Dapat dimasuki huruf sin ‫س‬ dan saufa  َ‫سوْ ف‬ َ‫ َسوْ ف‬,‫َسيَ ْشـهَ ُد‬
ُ ‫ت (اَنَي‬,‫ي‬,‫ن‬,‫ا‬ yang disebut huruf
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf )‫ْت‬
mudhara’ah

Huruf Contoh Huruf Contoh

‫ا‬ ُ‫ْأذهَـب‬ ‫ي‬ َ‫ يَ ْذهَبُــون‬,‫ـان‬ِ َ‫ يَ ْذهَب‬, ُ‫يَ ْذهَـب‬


‫ن‬ ُ‫ن َْذهَـب‬ ‫ت‬ َ‫ ت َْذ ِه ْبــن‬,‫ ت َْذهَبَــا ِن‬, ُ‫ت َْذهَـب‬

3. Dapat dimasuki huruf َ‫ال‬ (tidak)


Contoh:
ِ ْ‫ الَ يَض‬,‫ الَ يَ ْشـهَ ُد‬, ُ‫الَ يَ ْذهَـب‬
‫ـرب‬
         Bentuk
Seperti Fi’il madhi, Fi’il mudhari’ juga mempunyai 14 bentuk sesuai dhamirnya. Contoh
No Dhamir F. Madhi Arti Perub Letak perubahan
1 ‫ُـو‬
َ ‫ه‬ ِ ْ‫يَض‬
ُ‫ـرب‬ Dia (lk) sedang/ akan …. Akhir kata
memukul
2 ‫هُ َمـا‬ ‫يَضْ ِربَـا ِن‬ Keduanya (lk) sedang/ ….َ‫ا ِن‬ Akhir kata
akan memukul
3 ‫هُـ ْم‬ َ‫يَضْ ِربُـون‬ Mereka (lk) sedang/ …ُ َ‫وْ ن‬ Akhir kata
akan memukul
4 ‫ـي‬
َ ‫ِه‬ ِ ْ‫تَض‬
ُ‫ـرب‬ Dia (pr) sedang/ akan َ‫…ت‬. Awal kata
memukul
5 ‫هُ َمـا‬ ‫تَضْ ِربا ِن‬ Keduanya (pr) sedang/ ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan akhir
akan memukul
6 َّ ‫ه‬
‫ُـن‬ َ‫ـر ْبن‬
ِ ْ‫يَض‬ Mereka (pr) sedang/ َ‫تَ … ْبن‬ Awal dan akhir
akan memukul
7 َ‫اَ ْنـت‬ ِ ْ‫تَض‬
ُ‫ـرب‬ Kamu (lk) sedang/ َ‫…ت‬ Awal kata
akan memukul
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ِ ْ‫تَض‬
‫ـربا ِن‬ Kalian (lk) sedang/ ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan akhir
akan memukul
9 ‫اَ ْنتُـم‬ ِ ْ‫تَض‬
‫ـربُوْ ِن‬ Kalian (lk) sedang/ َ‫ت…ُوْ ن‬ Awal dan akhir
akan memukul
10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ َ‫ـربِ ْين‬
ِ ْ‫تَض‬ Kamu (pr) sedang/ َ‫تَ …بِ ْين‬ Awal dan akhir
akan memukul
11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ِ ْ‫تَض‬
‫ـربَا ِن‬ Kalian (pr) sedang/ ‫تَ …َا ِن‬ Awal dan akhir
akan memukul
12 َّ ُ‫ا ْنت‬
َ‫ـن‬ َ‫ـر ْبن‬
ِ ْ‫تَض‬ Kalian (pr) sedang/ َ‫تَ … ْبن‬ Awal dan akhir
akan memukul
C.     Fi’il
13 ‫اَنَـا‬ ِ ْ‫اَض‬
ُ‫ـرب‬ Saya sedang/ akan ‫…ا‬.. Awal kata
Amr
memukul
(kata
14 ُ‫نَحْ ن‬ ِ ْ‫نَض‬
ُ‫ـرب‬ Kami, kita sedang/ َ‫……ن‬ Awal kata
kerja
akan memukul
perintah)
         Definisi
Fi’il Amar adalah: kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk melaksanakan
pekerjaan
         Tanda-tanda
Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun. Contoh :
ْ‫ اُ ْكتُب‬Tulislah ‫ اِ ْقـــ َر‬Bacalah ْ َ‫ اِحْ ف‬Hafalkan
‫ظ‬
‫ْء‬          Cara
membuat
a.       Dari Fi’il madhi,
b.      Dibuang ya mudhari’nya (yaitu huruf awal Fi’il mudhari’)
c.       Huruf akhir diberi harakat sukun
d.      Bila setelah dibuang ya mudhari’nya ternyata huruf awalnya berharakat sukun(‫ )ْــ‬maka ditambah
dengan hamzah washal (‫ )ا‬yang berkasrah yang tak perlu ditulis harakat kasrahnya.
Langkah-langkah membuat Fi’il amar
‫يَ ْذهَـــــ‬ ُ‫ْذهَـب‬ ْ‫ْذهَـب‬ ْ‫ْاذهَـب‬
ُ‫ب‬
1 2 3 4
Bentuk
Bentuk Fi’il Amar hanya ada 6, yaitu

No Dhamir F. Amar Arti Perubahan


1 ‫هُــ َو‬ — —
2 ‫هُـ َمـا‬ – — —
3 ‫هُــ ْم‬ – — —
4 ‫ِهـ َي‬ – — —
5 ‫هُ َمـا‬ – — —
6 ‫ـن‬َّ ُ‫ه‬ – — —
7 َ‫اَ ْنـت‬ ْ‫اُ ْكـتُب‬ Memukullah kamu (lk) Asli
8 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكتُبَــا‬ Memukullah kalian (lk) …..َ‫ا‬
9 ‫اَ ْنتُـم‬ ‫اُ ْكـتُبُـوْ ا‬ Memukullah kalian (lk) ….ُ ْ‫و‬
10 ِ ‫اَ ْنـ‬
‫ت‬ ‫اُ ْكـتُبِي‬ Memukullah kamu (pr) ….ِ ْ‫ي‬
11 ‫اَ ْنتُ َمـا‬ ‫اُ ْكـتُبَتَـا‬ Memukullah kalian (pr) …َ‫تَـا‬
12 َّ ُ‫ا ْنت‬
َ‫ـن‬ َ‫اُ ْكـتُ ْبـن‬ Memukullah kalian (pr) ….ْ‫ِن‬
13 ‫اَنَــا‬ – — —
14 ُ ْ‫نَح‬
‫ـن‬ – — —

Contoh
ْ‫اُ ْد ُخـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــل‬ =masuklah                            ْ‫إِجْ لِس‬  =duduklah
ْ‫اُ ْخـــــــــــــــــــــــــــــــ رُج‬ =keluarlah                            ‫ اِرْ فَـــــــــــــــــــــــــــــــ ْع‬    =angkatlah
3.      Kalimah Harf/Huruf
Mengenal huruf hijaiyyah
‫ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ال ء ي‬
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa  harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya
kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian, kata ini tidak akan kata  memiliki
makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-kata lain. Dengan makna yang serupa, definisi
lain mengatakan, sebagai berikut:

‫ْس لَهَا َمعْن ًى إِاَّل َم َع غَـي ِْرهَا‬ ُ ْ‫اَ ْل َحــر‬.


َ ‫ف هُ َو ُكلُّ َكلِ َمـــ ٍة لَي‬
Artinya:

“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan dengan kata lain.”

Contoh:

Dari‫ ِم ْن‬      : dalam kalimat:

ِ ‫ْالبَ ْي‬
Saya keluar dari rumah ‫ت‬ َ‫اَنَا اَ ْخ ُر ُج ِمن‬ : 
Ke‫لى‬
َ ِ‫ا‬        : dalam kalimat:
ْ ُ‫ْاال‬
Dia menyerahkan buku itu ke gurunya ‫ستَا ِذ‬ َ ‫هُ َو بُ َسلِّ ُم ْال ِكت‬  : 
‫َاب اِل َى‬
Dalam‫ى‬
ْ ِ‫ف‬   : dalam kalimat:
ِ ‫ْال َم ْس‬
Anda membaca qr’an dalam Mesjid ‫ج ِد‬ ‫تَ ْق َرأُ ْالقُرْ اَانَ فِ ْى‬  :
Depan ‫امام‬  : dalam kalimat:

‫اجلس امام الفصل‬     


Saya duduku di depan kelas  

Dan ‫و‬  : dalam kalimat:


‫رسول هللا هو جدحسن و حسين‬
Jangan  ‫ال‬ : dalam kalimat :

‫ال تشرب بالقيام‬


Jika  ‫ان‬ : dalam kalimat :

‫فرخت‬, ‫ان فرحتم‬


Huruf-huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar atau lawan bicara
saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia berdiri sendiri tanpa disandingkan
dengan kata-kata lain maka ia tidak akan memiliki makna sempurna yang dapat dipahami.

‫ ِم ْن‬         : Dari         ‫ع َْن‬        : Dari                                       ‫بِـ‬          : Dengan

‫إِلَى‬        : Ke            ‫لِـ‬           : Milik, Kepunyaan                 ‫ َكا‬          : Seperti

‫ َعلَى‬       : Di atas       َّ‫رُب‬      : Betapa banyak, acapkali       ‫فِي‬         : Di dalam

‫ال‬        : Jangan   ‫ان‬        : Jika


BAB III
KESIMPULAN

Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir (kata
ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian,
mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti
untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat
pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa Internasional). Di antara
keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin
mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan kalimat ‫يكتب‬  dan ini
sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika
yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat  ‫تكتب‬ saja. Singkat dan
padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang
mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti.  Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam
(kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian).  Maksud dari berfaidah
adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata. Sedangkan
Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu  yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il, isim, harf) atau
lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun
sehingga pendengar atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek
pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalimat  terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan, benda, tempat,
waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.

2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu.

3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan
kata lain.

Anda mungkin juga menyukai