Pengertian kalimah
Untuk selanjutnya kita kenal kalimah sempurna dan kalimah tidak sempurna dan sebagainya.
Yang jelas hal ini untuk mengantarkan pengartian kita terhadap “kalimah” dalam ilmu bahasa
Arab. Susunan kalimah atau susunan yang terjadi dari kumpulan kata-kata itu, adalah yang
disebut dalam bahasa Arab yaitu dengan istilah “jumlah”.
الجملة هي الكالم المفيد ويتألف من فعل وفاعل أو مبتداء وخبر
Artinya : Al-jumlah adalah kalimat yang mempunyai pengertian secara utuh, yang tersusun dari
fi’il dan fa’il atau mubtada’ dan khobar
Menurut Amiruddin[1],kalam dapat didefinisikan sebagaimana berikut:
ٌ ْ اسم َوفِ ْع ٌل َو َحر: ٌ اَ ْل ُمفِي ُد بِ ْال َوضْ ِع َوأَ ْق َسا ُمهُ ثَاَل ثَة, ُ هو اَللَّ ْفظُ اَ ْل ُم َر َّكب: اَ ْلكَاَل ُم
ف َجا َء لِ َم ْعنًى
Artinya:
“Kalam adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar memahami maksudnya. Sesuai dengan
objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab, yang terbagi dalam tiga
bagian yaitu: isim, fi’il dan huruf.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa suatu ucapan dapat disebut kalam apabila
memenuhi 4 (empat kriteria), yakni:
Pada kriteria ini, saat Mutakallim (orang yang berbicara) menyebut sesuatu, maka terdiamlah si
sami' (orang yang mendengar). Dalam artian orang yang mendengar mengerti atas apa yang
diucapkan oleh orang yang berbicara, sehingga tidak menimbulkan pertanyaan terhadap apa yang
di sampaikannya itu.
َ ْال َع
d. Berbahasa Arab ( ربِي َّة ) َوضْ ُع, yaitu;
Ada dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari kata ال َوضْ ع tersebut. Yang
ْ َالق artinya bahwa lafadz yang tersusun serta memberikan pengertian
pertama adalah ص ـ ُد
sempurna itu "dimaksudkan" oleh mutakallim, ada juga yang mengartikan bahwa ال َوضْ ع itu
maksudnya adalah ي ُّ ِالوضْ ُع ال َع َرب
َ artinya bahwa lafadz yang sudah tersusun dan memberikan
pengertian sempurna tersebut sudah sesuai dengan wadlo (peletakan makna) yang telah
ditetapkan oleh orang Arab. Yang kedua, Sesuatu yang sengaja diucapakan oleh orang yang
berbicara. berbicara. Dalam hal ini, orang yang lagi mengigau tidaklah termasuk dalam
kalam. Sedangkan menurut ulama Nahwu bahwa kalam adalah:
َكالَ ُمهُ ْم لَ ْفظٌ ُمفِ ْي ٌد ُمسْــــــنَ ُد . اللَّ ْفظُ ْال ُمفِ ْي ُد ْال ُم ْف َر ُد: َُو ْالكلــ ِ َمة
Artinya:
“Kalam Menurut ulama Nahwu : adalah lafadz yang berfaedah serta dimusnadkan dengan lafadz
yang lain. Dan Kalimah adalah lafadz mufid yang tunggal”[2]
B. Pembagian Kalimah
. وحرف, وفعل, إسم: تنحصر الكلمات فى ثالثة أنواع
Artinya : kalimah itu dibagi menjadi tiga macam : isim, fi’il dan harf/huruf.
1. Kalimah Isim
Kalimah isim mempunyai pengertian :
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Isim adalah semua jenis kata benda atau
segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa
berkaitan dengan masalah waktu. Dalam kalimat yang senada, Fuad Ni’mah
menguraikan definisi Isim sebagai berikut:
“Isim ialah setiap kata yang menunjukkan nama orang,hewan, tumbuhan, benda, tempat, waktu,
dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.”[3]
Contoh:
Nama tempat, seperti: ح َّما ٌم ْ َف (kelas),ٌ ُغرْ فَــــة (kamar), ٌ َم ْد َر َســــة (sekolah),
َ (toilet), صــــ ٌل
ٌ َم ْكتَبَة (perpustakaan), dan lain-lain.
ٌ ْ ُد ْكتُو (Doktor), ٌَم ْد َر َسة
Nama gelar, seperti: ٌ ُمهَ ْن ِدس (insinyur), ر ُم ِد ْي ٌر (Kepala Sekolah), ْ َرئِس
(ketua), dan lain-lain.
Nama negara, seperti:ر ْي ًكا َّ اِ ْن ُدوْ نِي ِْســـ (Indonesia), ٌَّســـعُوْ ِدي
ِ اَ ْم (Amerika), ي ٌَـــرب
َ ع (Arab
Saudi), فَلِيْستِ ْينَا (Palestina), dan lain-lain.
Dalam sebuah struktur jumlah, dimana isim masuk didalamnya, maka ia dapat dikenali dengan
ciri-ciri berikut:
ُ َو ْال َك, َو ْالبَا ُء, َّ َورُب, َوفِي, َو َعلَى, َوع َْن, َوإِلَى, َو ِه َي ِم ْن,ض
َوالاَّل ُم,اف ِ ُوف اَ ْلخَ ْف
ِ َو ُحر
“Adapun huruf khafadh ialah: huruf mim (dari), huruf ila (ke/kepada/sampai), huruf 'an
(daripada), huruf 'ala (atas), huruf fi (pada/didalam), huruf rubb (berapa banyak) huruf ba
(dengan), huruf kaf (seperti), huruf lam (untuk/bagi/milik).”
ْ َشرق
Diawali dengan alim lam, seperti ت ُالشمس, kata ُالشمس adalah isim karena ia diawali
dengan alif lam.
Di dahului huruf jar (kata depan), seperti السماء ُ ْنَظَر, karena إلى merupakan huruf jar,
ت إلى
maka kata setelahnya yaitu السماء adalah isim.
Di dahului huruf nida’, seperti رمحمـــ ُد يا , kata محمــد merupakan isim, karena ia didahului
oleh huruf nida, yaitu يا .
Secara sederhana fi’il berarti setiap kata yang menunjukan pekerjaan pada waktu tertentu.[8]
Definisi lain menyebutkan bahwa fi’il adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang
berkaitan dengan suatu waktu (lampau, sekarang, dan yang akan datang).
ِ ْاَ ْلفِــعْــ ُل هُ َو ُكلُّ َكلِ َمـــ ٍة تَـــــ ُدلُّ َعلَى حُــ ُدو.
ٍ ث َشي ٍْئ فِى َز َم ٍن خَ ا
ص
“fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu.”
Contoh:
Bekerjalah ل ْ اُ ْف ُعــSedang/akan يَ ْفــ ُعــ ُل Telah bekerja فَــ َعــ َل
bekerja
A. Fi’il Madhi
Definisi
Fi’il madhi ialah kata kerja yang menunjukkan terjadinya suatu pekerjaan atau peristiwa pada
waktu lampau (past tense).
Tanda-tanda
Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata kerjanya dan pada umumnya
َ َكـت (telah menulis), َــرأ
mengandung suara “a” , misalnya َـب َ َق (telah membaca).
Bentuk
No Dhamir F. Madhi Arti Keterangan
B. Fi’il Mudore’i
Definisi
Fi’il Mudhari’ adalah yang menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang sedang terjadi (present
tense) atau akan terjadi (future tense).
Ciri/ tandanya:
َ contoh: يَ ْشـهَ ُد
1. Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa َسوْ ف َ َسوْ ف,َسيَ ْشـهَ ُد
ُ ت (اَنَي,ي,ن,ا yang disebut huruf
2. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf )ْت
mudhara’ah
Contoh
ْاُ ْد ُخـــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــل =masuklah ْإِجْ لِس =duduklah
ْاُ ْخـــــــــــــــــــــــــــــــ رُج =keluarlah اِرْ فَـــــــــــــــــــــــــــــــ ْع =angkatlah
3. Kalimah Harf/Huruf
Mengenal huruf hijaiyyah
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ال ء ي
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya
kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian, kata ini tidak akan kata memiliki
makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-kata lain. Dengan makna yang serupa, definisi
lain mengatakan, sebagai berikut:
“harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali disandingkan dengan kata lain.”
Contoh:
ِ ْالبَ ْي
Saya keluar dari rumah ت َاَنَا اَ ْخ ُر ُج ِمن :
Keلى
َ ِا : dalam kalimat:
ْ ُْاال
Dia menyerahkan buku itu ke gurunya ستَا ِذ َ هُ َو بُ َسلِّ ُم ْال ِكت :
َاب اِل َى
Dalamى
ْ ِف : dalam kalimat:
ِ ْال َم ْس
Anda membaca qr’an dalam Mesjid ج ِد تَ ْق َرأُ ْالقُرْ اَانَ فِ ْى :
Depan امام : dalam kalimat:
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada dhomir (kata
ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti (dia, kamu, kalian,
mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya ada 12. Antara kata ganti
untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat
pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris (read : Bahasa Internasional). Di antara
keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat, misalnya, jika kita ingin
mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup dengan menggunakan kalimat يكتب dan ini
sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika
yang menulisnya itu seorang perempuan, maka kita gunakan kalimat تكتب saja. Singkat dan
padat. Dan banyak lagi keunggulan bahasa arab di atas bahasalain.
Al Kalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang
mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti. Lafadzh sendiri meliputi Al Kalam
(kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan kemudian). Maksud dari berfaidah
adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata. Sedangkan
Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il, isim, harf) atau
lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun
sehingga pendengar atau lawan bicara dapat memahami maksudnya. Sesuai dengan objek
pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab.
Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan, benda, tempat,
waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu tertentu.
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan
kata lain.