Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MUBTADA’ DAN KHOBAR


Dosen pengampu : Ustadz Sihabussalam S.Ag

Kelompok 7 :
1. Aprilia Nurvita S
2. M. Rayhan Wahid A.M
BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang
Bahasa Arab merupakan bahasa yang dipakai dalam Al Quran
dan mayoritas kitab-kitab hukum Islam. Dan bahasa yang bakal
dipakai nantinya di akhirat. Oleh karenanya mempelajari Bahasa Arab
adalah poin penting agar bisa mengerti hukum Islam yang pada
realitanya mayoritas dicatat dengan Bahasa Arab.
Kosakata dalam Bahasa Arab sebenarnya tidak berbeda jauh
dalam bahasa-bahasa yang lain, tetapi kosakata dalam Bahasa Arab
mempunyai wujud bentuk yang lebih kompleks dan sedikit susah di
pahami khususnya untuk pemula. Oleh karenanya penulis bermaksud
untuk mencoba menjelaskan mengenai salah satu wujud kalimat
dalam Bahasa Arab, yakni Jumlah Ismiyyah yang terbuat dari
Mubtada dan Khobar.
Mubtada Khobar adalah kalimat yang sama-sama
berhubungan keduanya, sehingga tidaklah menjadi kalimat yang prima
seandainya mubtada belum dilengkapi oleh khobar. Mubtada dan
Khobar mempunyai aturan-aturan yang telah baku, seperti harus
sesuai antara mubtada dan khobar dalam
hal mufrod, tasniyah, jama’ serta muannats, dan mudzakkar-nya.
Pada makalah ini penulis akan memperdalam ulasan mengenai
kecocokan di antara mubtada dan khobar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian MUBTADA’ dan KHOBAR
Dalam ilmu nahwu yang mempelajari tata Bahasa Arab, ada sebuah
istilah yang disebut mubtada khobar. Ini adalah dua isim yang
membentuk jumlah ismiyyah, yaitu kalimat dalam Bahasa Arab yang
memiliki subjek berupa kata benda dan dilengkapi dengan
predikatnya. Isim sendiri merupakan kata yang menunjukkan pada
makna tersendiri dan tidak disertai dengan status waktu. Jika
dianalogikan dengan tata Bahasa Indonesia, isim adalah semacam
kata benda atau pokok kalimat (objek). Apabila ada dua isim yang
membentuk jumlah ismiyyah, hal itulah yang disebut dengan mubtada
khobar. Mubtada khobar memiliki pengertian yang berbeda. Mubtada
adalah isim marfu’ atau isim yang diterangkan, letaknya di awal
kalimat. Sedangkan, khobar adalah isim yang menerangkan mubtada
tersebut sehingga maknanya menjadi sempurna.
Khobar juga terbagi menjadi dua macam. Khobar pertama terdiri dari
satu kata isim. Isimnya bisa berupa isim mufrod, isim mutsanna,
ataupun isim jama’. Khobar kedua terdiri dari kalimat (jumlah
mufidah) dan semi kalimat (shibhul jumlah).
Adapun contoh dari Mubtada dan Khobar yaitu sebagai berikut :
 MUBTADA :

‫ ِد ْينُنَا‬ ‫ = اِإْل ْساَل ُم‬Islam adalah agama kita


‫ضاِئ َع‬ َ َ‫يَبِ ْي ُع ْالب‬ ‫ = ْالبَاِئ ُع‬Penjaul menjual barang dagangan
َّ = Emas itu berharga
‫ثَ ِمي ٌْن‬  ُ‫الذهَب‬
 KHOBAR :
ُ ‫ = ْالبَي‬Rumah itu bersih
ٌ ‫نَ ِظي‬ ‫ْت‬
‫ْف‬
ٌ‫ َكبِي َْرة‬ ُ‫ = ْال َم ْكتَبَة‬Kantor itu besar
ُ ‫ = ْال َم ْي َد‬Lapangan itu luas
‫ َوا ِس ٌع‬ ‫ان‬
A. Mubtada’ Isim Dzahir dan Isim Dhamir

 Mubtada’ Isim Dzahir;

Mubtada isim dzahir yaitu mubtada yang lafadznya menunjukan


sebuah nama tanpa di qoyid(diperjelas),
Contohnya: ‫زيد قائم‬

َ َ‫ت َأ ْه ٌل لِلق‬
‫ضا‬ َ ‫ َأو ُمضْ َم ٌر َكَأ ْن‬¤ ‫ ا ْس ٌم ظَا ِه ٌر َك َما َمضى‬U‫َو ْال ُم ْبتَ َدا‬
Mubtada’ adakalanya berupa isim dzohir sebagaimana contoh yang
lalu ¤ atau ada yang berupa isim dlomir seperti lafadz

 Mubtada Isim Dhamir



Mubtada Isim Dhamir mubtadanya terdiri dari dhomir munfasil,
Adapun contonya seperti dalam lafadz berikut ini:

‫ت و وأنتما وأنُتم وأنتن وهو‬ َ


ِ ‫وأنت وأن‬ ‫والمضمر اثنا عشر وهى أنا ونحن‬
‫وهى‬
‫وهما وهم وهن نحو قولك (أنا قائم) و(نحن قائمون) وما أشبه ذلك‬
Mubtada isim dhamir itu ada dua belas :

1. ‫( أنا‬saya)
2. ‫( نحن‬kami)
3. َ‫( أنت‬kamu seorang laki-laki)
4. ‫ت‬
ِ ‫( أن‬kamu seorang perempuan)
5. ‫( أنتما‬kamu ua orang laki-laki/perempuan)
6. ‫( أنُتم‬kalian para laki-laki)
7. ‫( أنتن‬kalian para perempuan)
8. ‫( هو‬dia seorang laki-laki)
9. ‫( هى‬dia seorang perempuan)
10. ‫( هما‬dia dua orang laki-laki/perempuan)
11.‫( هم‬mereka para laki-laki)

12.‫( هن‬mereka para perempuan)

Dan apa yang menyerupai contoh ini:

 ‫ أنا قائم‬saya adalah orang yang berdiri


 ‫ نحن قائمون‬kami adalah orang yang berdiri

B. Mubtada Mufrad dan Gair Mufrad

‫ مفرد وغير مفرد‬: ‫والخبر قسمان‬


Khabar itu ada dua bagian, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair
(bukan) mufrad

Khabar Mufrad adalah khabar yang tidak berupa jumlah atau syibhul
jumlah, baik dalam bentuk mufrad atau jamak.

‫فالمفرد نحو زيد قائم‬


Khabar mufrad contohnya: ‫قائم‬ ‫زيد‬
khabar Gairu Mufrod adalah khabar berbentuk kalimat (jumlah) atau
yang serupa dengan kalimat (syibhul jumlah).

‫وغير المفرد (اربعة اشياء )الجار والمجرور والظرف والفعل مع فاعله والمبتدأ مع‬
‫ وزيد جاريته ذاهبة‬,‫ وزيد قائم أبوه‬,‫ وزيدعندك‬,‫ زيد فى الدار‬: ‫خبره نحة قولك‬
Khabar ghair mufrad itu ada empat:

1. Jar dan majrur


2. Dzharaf
3. Fi’il beserta faa’ilnya
4. Mubtada beserta khabarnya

Contohnya:

 ‫( زيد فى الدار‬zaid didalam rumah)


 ‫( زيد عندك‬zaid disisimu)
 ‫( زيد قام ابوه‬ayahnya zaid berdiri)
 ‫( زيد جاريته ذاهبة‬budak perempuan zaid pergi)

C. Syarat-syarat Mubtada’ dan Khabar

Syarat-Syarat Mubtada: isim yang menjadi mubtada berupa isim


ma'rifat. mubtada berupa isim yang beri'robkan rofa" amil yang
menjadikan mubtadan yaitu amil maknawi dengan makna ibtida'

Khabar harus berharakat rafa'/ dhommah, khabar harus nakirah,


khabar harus disesuaikan dengan mubtada' (baik jenis kelamin,
mufrad, mutsanna, dan jamak).

Anda mungkin juga menyukai