Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Mubtada’ Dan Khobar

OLEH:

Nama: Muhammad Takdir


Nim : 30256123021
Prodi: Bahasa dan Sastra Arab

PRODI BAHASA DAN SASTRA ARAB


JURUSAN USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
STAIN MAJENE
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
Kata Pengantar

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. Yang

senantiasa melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya , sehingga kami dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam makalah ini memberikan

pemahaman apa itu mubtada’ dan Khobar untuk membantu para pembaca

memahami tentang mubtada’ dan Khobar. Sholawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada uswah kita Nabi Muhammad Saw. Sebagai uswatun hasanah

bagi umatnya.

Makalah ini kami buat sebagai kreatifitas mahasiswa KIP kuliah, untuk

memberikan kontribusi dalam pemahaman Ilmu Pengetahuan terutama dalam

bahasa arab, dimana dalam makalah ini dibahas kaidah bahasa arab mubtada’ dan

Khobar. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan yang perlu diperbaiki.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dari pembaca berupa masukan-

masukan yang membangun untuk dapat menyepurnakan kekurangan dalam

makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, dan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan. Aamin yaa rabbal ‘alamiin.

Majene, 15 Januari 2024

Muhammad Takdir
Daftar Isi

Cover
Daftar Isi

BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Mubtada’ dan Khobar
1. Pengertian Mubtada’
2. Pengerian Khobar
B. Macam- macam mubtada dan Khobar
1. Macam- macam mubtada’
a. Mubtada’ Dzhahir
b. Mubtada’ Dhamir
2. Macam- macam Khobar
a. Khobar Mufrad
b. Khobar ghairu mufrad

BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber pokok dari hukum- hukum islam adalah Al- Qur’an, Hadis dan
berbagai macam kitab yang dibuat oleh para ulama dimana semuanya
menggunakan bahasa arab yang menggunakan kaidah- kaidah bahasa arab.
Bahasa arab ini sangat penting dalam usaha memahami ajaran- ajaran islam.
Nah, oleh karna itu untuk mampu memahami hukum islam lebih dalam maka
seseorang hendaknya belajar bahasa arab karna dengan bahasa arab kita bisa
menggali kandungan- kandungan yang terdapat dalam Al- Qur’an dan Hadis,
dan banyak juga dijelaskan dalam kitab- kitab yang dibuat oleh para ulama
yang menggunakan bahasa arab dimana kitab- kitab ini berisi penjelasan-
penjelasan tentang kandungan- kandungan dari sebuah ayat Al- Qur’an dan
Hadis- hadis Nabi Muhammad Saw.
Dalam bahasa arab ada kalimat sempurna dan ada pula kalimat tidak
sempurna, ada yang disebut dengan mubtada yakni kata yang berupa isim dan
berada diawal kalimat, dan dilengkapi Khobar sebagai pelengkap kalimatnya.
Jadi mubtada’ tanpa Khobar itu dinamakan kalimat tidak lengkap dan
Mubtada’ yang dilengkapi Khobar disebut kalimat sempurna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Mubtada’ dan Khobar ?
2. Bagaimana macam- macam mubtada’ dan contohnya ?
3. Bagaimana macam- macam Khobar dan contohnya ?

C. Tujuan
1. Untuk memahami apa itu Mubtada’ dan Khobar
2. Untuk mengetahui macam- macam mubtada dan contohnya
3. Untuh mengetahui macam- macam Khobar dan contohnya
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mubtada dan Khobar


1. Pengertian Mubtada
Mubtada’ secara etimologi adalah awalan. Sedangkan secara
terminologi:
‫ٌع يِف َأَّو ِل ا َلِة‬ ‫ِا‬
‫ُجْلْم‬ ‫َاْلُم ْبَتَد ُأ ْس ٌم َمْر ُفْو‬
“Mubtada’ adalah isim yang dirofa’(dibaca dhommah) yang terletak
diawal kalimat”.
Dan juga dapat diartikan dengan kata dan atau objek yang butuh
penjelasan serta kata ini merupakan isim yang dirafa’ (dibaca dhammah) .
Mubtada bisa berupa isim mu’rab (yakni isim yang tidak menentu atau
tidak tetap akhir kalimatnya) bisa juga berupa isim mabni (yakni isim
yang akhir kalimatnya pasti atau tidak berubah ubah).
2. Pengertian Khobar
Khobar merupakan Isim marfu’ (isim yang hurufnya didommah) yang
digantungkan kepada mubtada’ yang berfungsi untuk memperjelas
mubtada’ atau sebagai penyempurna mubtada’. Khobar harus sesuai
dengan mubtada dari sisi mudzakkar, muannas, dan mufrod, tasniyah atau
jamaknya.

‫َاَخْلَبُر ِاْس ٌم َمْر ُفْو ٌع ُيَك ِّوُن َمَع اْلُم ْبَتَد ِإ ْمُجَلًة ُمِف ْيَد ًة‬
”khabar aadalah isim yang dirafa’ (dibaca dhommah) yang selalu
berbarengan dengan mubtada’ dengan memberikan kalimat yang
sempurna (dapat dipahami maksudnya)”
Jadi, dengan menambahkan Khobar pada mubtada kalimat akan
menjadi sempurna karna dengan Khobar itu akan memperjelas maksud
dari mubtada sehingga tidak akan timbul lagi pertanyaan dari kalimat
tersebut.
B. Macam- Macam Mubtada’ Dan Khobar
1. Macam- Macam Mubtada’
a. Mubtatada’ dzhahir (Jelas)
Mubtada’ dzhahir adalah mubtada sudah jelas (isim atau kata
bendanya). Contoh ‫ ( َأَك َل َز ْي ٌد‬Zaid telah makan). Dari contoh tersebut

sudah jelas siapa yang melakukan perkara tersebut, oleh karena itu ini
dinamakan mubtada’ yang dzahir.
b. Mubtada’ Dhamir
Mubtada’ dhamir iyalah mubtada yang merupakan isim dhamir
yakni kata ganti orang seperti:
1. ‫أَنا‬ = Saya

2. ‫َاْنَت‬ = Kamu (laki- laki)

3. ‫َاْنِت‬ = Kamu (perempuan)

4. ‫َاْنُتَم ا‬ = Kalian (dua orang laki- laki/dua orang perempuan)

5. ‫َاْنُتم‬ = Kalian (tiga/lebih laki- laki)

6. ‫َاْنَّنُت‬ = Kalian (tiga/lebih perempuan)

7. ‫ُه َو‬ = Dia (laki-laki)

8. ‫ِه‬ = Dia (perempuan)


‫َي‬
9. ‫َمُها‬ = Mereka (dua orang laki- laki/perempuan)

10. ‫ُه ْم‬ = Mereka (tiga atau lebih laki-laki)

11. ‫ُه َّن‬ = Mereka (tiga atau lebih perempuan)

12. ‫ْحَنُن‬ = Kami (berdua atau lebih)

Contoh: ‫( َاْنِت ِمَج ْيَل ٌة‬ Kamu cantik). Nah, kalimat tersebut

mubtada’nya menggunakan dhamir ‫ َاْنِت‬yang mana ini merupakan kata

ganti kamu untuk perempuan maka ini termasuk mubtada’ dhamir.


2. Pembagian Khabar
a. Khobar Mufrad
Khobar Mufrad adalah khabar yang maknanya satu atau katanya
juga satu. Contoh:
‫ِك‬
‫َه َذ ا َتاٌب‬
“Ini buku”
ٌ‫ُه َو َتْق ِدْير‬

“ Dia adalah Takdir “


Kata yang bergaris bawah diatas merupakan Khobar yang dimana
dapat ditangkap bahwa itu maknanya satu seperti contoh pertama
buku yang dimaksud itu hanya satu.
b. Khobar Ghairu Mufrad
Khabar ghairu mufrad adalah:
‫ا َك اَن ْمُجَلًة َأ َش ِب ًة َلٍة‬
‫ْو ْيَه ُجِبْم‬ ‫َم‬
“Khobar yang berupa jumlah atau dia berupa syibhul jumlah”
Jadi, dari pengerian diatas dapat dipahami bahwa Khobar ghairu
mufrad ini berupa jumlah atau syibhul jumlah. Nah, jumlah terbagi
menjadi dua macam yakni Jumlatul ismiyah dan Jumlatul Fi’liyah
begitu pula dengan Syibhul jumlah terbagi menjadi dua yakni dzharaf
dan Jar Majrur.
1. Khobar ghairu mufrad yang berupa jumlah
a. Jumlatul Fi’liyah ini berupa Fi’il dan Fa’il. Contoh

‫َز ْيٌد َأَك َل الَلْح َم‬


Dari kalimat diatas ‫ َز ْي ٌد‬menjadi mubtada’ ‫ َأَك َل الَلْح َم‬yang

merupakan jumlah fi’liyah sebagai khobarnya, dimana ‫َأَك َل‬

merupakan fi’il ‫ الَلْح َم‬merupakan fa’il yang berupa dhamir


yang tersimpan (mustatir) yang kembali kepada zaid.
b. Jumlatul Ismiyah adalah kalimat yang tersusun dari mubtada’
dan Khobar. Contoh:
‫َز ْيٌد َأُبْو ُه َعاٌمِل‬
Dari kalimat diatas ‫ َأُبْو ُه‬sebagai mubtada untuk ‫َع اٌمِل‬

sekaligus khobar bagi ‫َز ْيٌد‬, jadi ‫ َز ْيٌد‬merupakan mubtada’ untuk

‫ َأُبْو ُه‬sedangkan ‫ َع اٌمِل‬sebagai khobar untuk ‫َأُبْو ُه‬. jadi dalam


contoh diatas ada dua jumlatul ismiyah.
Perlu diingat bahwa Khobar jumlah harus mengandung
dhomir yang kembali kepada mubtada.
2. Khobar ghairu mufrad yang berupa syibhul jumlah
a. Jar Majrur
Contoh :
‫َاْلِكَتأُب َعَلى اْل ْك َتِب‬
‫َم‬
Dari kalimat diatas, lafadz ‫ َاْلِكَت أُب‬adalah mubtada’,

sedangkan lafadz ‫ اْلَم ْك َتِب‬adalah jar-majrur yang berperan

sebagai khobarnya, serta ‫ َعَلى‬merupakan huruf jar dan ‫اْلَم ْك َتِب‬

isim yang dijarkan oleh ‫َعَلى‬. karna kalimat diatas berupa jar

majrur maka tidak dirafa’, maka ‫ اْلَم ْك َتِب‬dibaca jar, meskipun

secara definisi Khobar itu dirafa’.


b. Dharaf
Contoh :
‫َأ ا اْل ِج ِد‬
‫َبْيْيِت َم َم َمْس‬
Dari kalimat diatas, ‫ َأَم اَم‬berperan sebagai dharaf yang berupa

kata keterangan tempat, sedangkan


‫ َبْيْيِت‬merupakan mubtada’
dan khobarnya adalah ‫ َأَم اَم اْلَمْس ِج ِد‬dimana ia berupa syibhul

jumlah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mubtada’ adalah kalimat isim yang berada diawal kalimat, dimana ia
masih mebutuhkan kata untuk menjelaskannya, serta ia dibaca rofa’.
Sedangkan Khobar adalah kalimat isim yang dirofa’ yang menjadi
penjelasan dari mubtada’ sehingga dapat menjadi kalimat sempurna,
Khobar harus selalu sesuai dengan mubtada’ dari segi mudzakkar,
muannas, dan mufrod, tasniyah atau jamaknya.
Macam macam mubtada yakni mubtada’ dzhahir dan Mubtada’
dhamir. Serta macam – macam Khobar yakni Khobar mufrad dan Khobar
ghairu mufrad ( yang terbagi menjadi Khobar jumlah [Jumlatul Ismiyah
dan Jumlatul Fi’liyah] dan Syibhul Jumlah [ Jar Majrur dan Dharaf].

B. Saran
Dalam makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan masih
banyak yang belum dijelaskan tentang hal- hal yang terkait dengan materi
ini, oleh karena itu kami harapkan ada yang menyempurnakannya agar
dapat menjadi perbaikan dalam makalah ini.

Daftar Pustaka
Anwar,Moch,.2012. Ilmu Nahwu : Terjemahan Matan Al- Jurumiyyah dan
‘Imrithy berikut penjelasannya. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Syekh Bahauddin Abdullah Ibnu Aqil. Syarah Ibnu ‘ala Alfiyah Ibni Malik,
(Damsyiq : Darul Fikr,1985).

Hamdani, Marji’us Salik Fi Tarjamah Alfiyah Ibni Malik Juz 1, (Sidogiri : Pondok
Pesantren Sidogiri,1992)

Muhammada Araa’ini,Syamsuddi.2015. Ilmu Nahwu: Terjemahan Mutamminah


Aljurumiyyah.bandung : Sinar Baru Algensindo.

Anda mungkin juga menyukai