MAKALAH
Dosen Pengampu:
Oleh:
Oleh:
Sofiyaturrozibala
Ghurratul Muhajjalin
Nur Afifah
PAITON PROBOLINGGO
2021-2022
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil alamin. Puji syukur kita kepada Allah swt, yang telah
memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.
Solawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
menyelamatkan kita dari jurang jahiliah menuju kehidupan hakiki yang dapat kita
rasakan pada saat ini.
Dalam penyusunan makalah ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Seperti pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak”. Penulis sadar bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis mohon maaf yang sebesar
besarnya,
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………3
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………..4
A. Latar Belakang…………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………5
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..5
BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………..6
A. Kesimpulan ……………………………………………………………..8
B. Saran…………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perjalanan dewasa ini, kita senantiasa di buat bingung oleh pengertian-
Pengertian dari Bahasa arab Al- Quran dan Hadist yang menggunakan Bahasa arab
Standar sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa arab. BahasaArab adalah Bahasa Al-
Qur’an. Salah satu pembahasan dalam ilmu nahwu yang sangat mendasar adalah
mubtada’ dan khabar. sebaiknya mengetahui terlebih dahulu bahwa kalimat ,
baik kalimat sempurna maupun tidak dalam bahasa arab terbagi menjadi dua,
yaitu Jumlah Ismiyah adalah kalimat yang didahului oleh isim yang berada
di awal kalimat tersebut dinamakan Mubtada dan bagian yang
melengkapinya di namakan Khabar yang mana hukum nya dalam I’rab
harus mengikuti Mubtada. Dan Jumlah Fi’liyah, yaitu kalimat yang di dahului
oleh fi’il.
Sebagaimana yang kita ketahui, mubtada’ dan khabar salah satu unsur
terpenting dalam konteks bahasa arab. Mubtada dan Khobar adalah bentuk
kalimat yang salingberkaitan satu sama lainnya, sehingga belumlah menjadi
kalimat yang sempurna jikalau mubtadak belum dilengkapi.
4
Jumlah ismiyah yaitu susunan kalimat yang mempunyai unsur pokok
mubtadak dan khabar ( dimulai dengan isim /kata benda ), jadi jumlah ismiyah
atau kalimat nominal adakah kalimat yang dimulai dengan nomin ( isim).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai jumlah ismiyah
2. Bagaimana penjelasan mengenai jumlah fi’liyah
C. Tujuan Punulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang jumlah ismiyah dan fi’liyah
5
BAB II
PEMBAHASAN
Jumlah, dan kalimat sempurna disebut dengan jumlah mufidah. Sedangkan jumlah
Sendiri merupakan susunan dari beberapa kalimat yang memahirkan atau pesan
yang sempurna.
Yakni : yang merafakkan mubtadak itu bukan amil lafadz, seperti fa’il dan naibul
fa’il,
Melainkan oleh amil maknawi, yaitu oleh ibtida’ atau permulaan kalimat saja
C. Pembagian Mubtadak
Mubtadak terbagi menjadi dua bagian :
1. Mubtadak yang dzahir
6
2. Mubtadak yang mudhmar
Mubtadak yang mudhmar ( isim dhamir ) ada dua belas yaitu :
انا ( saya )
نحن ( kami atau kita )
انت ( kamu laki-laki )
انت ( kamu perempuan)
انتما ( kamu berdua laki-laki atau perempuab )
انتم ( kalian laki-laki )
انتن ( kalian perempuan )
هو ( dia laki-laki )
هي ( dia perempuan )
هما ( mereka berdua laki-laki atau perempuan )
هم ( mereka semua laki-laki )
هن ( mereka semua perempuan )
D. Pembagian Khabar
Khabar ada dua bagian yaitu :
1. Khabar mufrad
Khabar mufrad adalah khabar yang bukan berupa jumlah ( kalimat ) dan bukan
Mufrad .
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jumlah ismiyah adalah suatu kalimat yang unsur-unsurnya terdiri dari
mubtadak
dan khabar. Mubtadak adalah isim yang marfu’ yang kosong atau bebas dari amil
lafadz, dan khabar adalah sesuatu yang menerangkan kondisi mubtada dan dapat
menyempurnakan makna mubtada’ yang pada bahasa Indonesia dikenal dengan
Predikat.
Mubtadak terdiri dari dua bagian yaitu mubtadak yang dhahir dan mubtadak
yang mudhmar, dan khabar terdiri dari dua yaitu khabar mufrad dan khabar ghairu
mufrad.
B. SARAN
Kita sebagai mahasiswa atau mahasiswi harus dapat memahami apa itu jumlah
8
DAFTAR PUSTAKA
- K.H. Moch. Anwar Dan H. Anwar Abu Bakar. Ilmu nahwu terjemah matan al-
jurumiyyah dan imrity. Cat.6 bandung Sinar Baru Algensindo, 1995.
- H. M. Husein Abdul Karim, Qawaa’idun Nahwu, Pustaka Al Islam maidan.