Anda di halaman 1dari 9

JUMLAH ISMIYAH: MUBTADA’ & KHABAR

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dalam mata kuliah

“Gramatikal dan Sintaksis al-Qur’an”

Dosen Pengampu:

Abd. Basid, M.Th.I

Oleh:

Oleh:

Sofiyaturrozibala

Ghurratul Muhajjalin

Nur Afifah

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

2021-2022

1
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Alhamdulillahi robbil alamin. Puji syukur kita kepada Allah swt, yang telah
memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini.

Solawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW yang telah
menyelamatkan kita dari jurang jahiliah menuju kehidupan hakiki yang dapat kita
rasakan pada saat ini.

Dalam penyusunan makalah ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. KH. Zuhri Zaini, BA selaku pengasuh pondok pesantren Nurul Jadid.


2. Dr. KH. Abdul Hamid Wahid, M.Ag selaku Rektor Universitas Nurul
Jadid.
3. Bapak Abd. Basid, M.Th.I selaku dosen pengampu dalam mata kuliah
Gramatikal dan Sintaksis al-Qur’an
4. Rekan-rekan yang senantiasa selalu memberi semangat kepada penulis.

Seperti pepatah mengatakan “Tiada gading yang tak retak”. Penulis sadar bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, penulis mohon maaf yang sebesar
besarnya,

Paiton, 08 Nopember 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………3

BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………..4

A. Latar Belakang…………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………5
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..5

BAB II : PEMBAHASAN…………………………………………………………..6

A. Pengertian Jumlah Ismiyah ………………………………………………6


B. Pengertian Mubtadak Khabar…………………………………………….6
C. Pembagian Mubtadak…………………………………………………….6
D. Pembagian Khabar………………………………………………………..7

BAB III : PENUTUP………………………………………………………………8

A. Kesimpulan ……………………………………………………………..8
B. Saran…………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...9

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perjalanan dewasa ini, kita senantiasa di buat bingung oleh pengertian-

Pengertian dari Bahasa arab Al- Quran dan Hadist yang menggunakan Bahasa arab

Standar sesuai dengan kaidah-kaidah Bahasa arab. BahasaArab adalah Bahasa Al-
Qur’an. Salah satu pembahasan dalam ilmu nahwu yang sangat mendasar adalah
mubtada’ dan khabar. sebaiknya mengetahui terlebih dahulu bahwa kalimat ,
baik kalimat sempurna maupun tidak dalam bahasa arab terbagi menjadi dua,
yaitu Jumlah Ismiyah adalah kalimat yang didahului oleh isim yang berada
di awal kalimat tersebut dinamakan Mubtada dan bagian yang
melengkapinya di namakan Khabar yang mana hukum nya dalam I’rab
harus mengikuti Mubtada. Dan Jumlah Fi’liyah, yaitu kalimat yang di dahului
oleh fi’il.

Sebagaimana yang kita ketahui, mubtada’ dan khabar salah satu unsur
terpenting dalam konteks bahasa arab. Mubtada dan Khobar adalah bentuk
kalimat yang salingberkaitan satu sama lainnya, sehingga belumlah menjadi
kalimat yang sempurna jikalau mubtadak belum dilengkapi.

penggunaan bahasa arab, kita senantiasa menggunakannya. Adapun contoh


dari nominal yang seringkali digunakan adalah mubtada’ dan khobar. Akan
tetapi dalamperjalanan dewasa ini, kita sentiasa dibuat bingung oleh
pengertian-pengertian dari bahasa arab, apa itu mubtada’ dan
bagaimanakah khabar itu, senantiasa menjadi pertanyaan bagi kita para
pemuda yang baru belajar bahasa arab. Pola Struktur kalimat bahasa Arab pada
dasarnya terdiri atas dua pola, yaitu jumlah ismiyah atau disebut kalimat
nominal dan jumlah fi’liyah atau disebut kalimat verbal.

4
Jumlah ismiyah yaitu susunan kalimat yang mempunyai unsur pokok
mubtadak dan khabar ( dimulai dengan isim /kata benda ), jadi jumlah ismiyah
atau kalimat nominal adakah kalimat yang dimulai dengan nomin ( isim).

Oleh karena itu di dalam makalah ini akan dijelaskan bangaimana

Penjelasan mengenai jumlah ismiyah dan fi’liyah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai jumlah ismiyah
2. Bagaimana penjelasan mengenai jumlah fi’liyah

C. Tujuan Punulisan
1. Untuk mengetahui penjelasan tentang jumlah ismiyah dan fi’liyah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Jumlah Ismiyah


Jumlah ismiyah : selain fiil, dalam Bahasa arab istilah kalimat disebut dengan

Jumlah, dan kalimat sempurna disebut dengan jumlah mufidah. Sedangkan jumlah

Sendiri merupakan susunan dari beberapa kalimat yang memahirkan atau pesan
yang sempurna.

Jumlah ismiyah adalah suatu kalimat yang unsur-unsurnya terdiri dari


“mubtada” dan “khobar”. Mubtada’ adalah kata yang diterangkan, berupa isim
yang diletakkan di permulaan kalimat, dan kata itu berakhir dengan
harakat dhommah, sedangkan “khobar” adalah kata yang menerangkan hal-
ihwal mubtada’. Contohnya : ‫هَ َذا قَلَ ٌم‬,ٌ‫ال ُكرْ ِس ُّي َم ْكسُوْ ر‬

B. Pengertian Mubtadak Khabar


Mubtadak adalah isim yang marfu’ yang kosong atau bebas dari amil lafadz,

Yakni : yang merafakkan mubtadak itu bukan amil lafadz, seperti fa’il dan naibul
fa’il,

Melainkan oleh amil maknawi, yaitu oleh ibtida’ atau permulaan kalimat saja

Sedangkan khabar adalah sesuatu yang menerangkan kondisi mubtada dan


dapat menyempurnakan makna mubtada’ yang pada bahasa Indonesia dikenal dengan
Predikat. Mubtada tanpa khobar tidaklah jelas ma’nanya begitu juga khobar tanpa
didahului mubtada akan menjadi tidak bermakna. Contohnya: ٌ‫اُأْل ْستَا ُذ َم ِريْض‬

C. Pembagian Mubtadak
Mubtadak terbagi menjadi dua bagian :
1. Mubtadak yang dzahir

6
2. Mubtadak yang mudhmar
Mubtadak yang mudhmar ( isim dhamir ) ada dua belas yaitu :
 ‫انا‬ ( saya )
 ‫نحن‬ ( kami atau kita )
 ‫انت‬ ( kamu laki-laki )
 ‫انت‬ ( kamu perempuan)
 ‫انتما‬ ( kamu berdua laki-laki atau perempuab )
 ‫انتم‬ ( kalian laki-laki )
 ‫انتن‬ ( kalian perempuan )
 ‫هو‬ ( dia laki-laki )
 ‫هي‬ ( dia perempuan )
 ‫هما‬ ( mereka berdua laki-laki atau perempuan )
 ‫هم‬ ( mereka semua laki-laki )
 ‫هن‬ ( mereka semua perempuan )

D. Pembagian Khabar
Khabar ada dua bagian yaitu :
1. Khabar mufrad
Khabar mufrad adalah khabar yang bukan berupa jumlah ( kalimat ) dan bukan

Pula menyerupai jumlah. Contohnya : ‫ ( زيد قائم‬zaid berdiri ), kedua-duanya isim

Mufrad .

2. Khobar ghairu mufrad


Khobar ghairu mufrad adalah khabar yang terdiri dari jumlah, seperti jumlah

Ismiyah dan jumlah fi’liyah.

Khobar ghairu mufrad ada empat macam yaitu :

1. Jer dan majrur


2. Zharaf
3. Fi’il beserta failnya
4. Mubtadak beserta khabarnya

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jumlah ismiyah adalah suatu kalimat yang unsur-unsurnya terdiri dari
mubtadak

dan khabar. Mubtadak adalah isim yang marfu’ yang kosong atau bebas dari amil
lafadz, dan khabar adalah sesuatu yang menerangkan kondisi mubtada dan dapat
menyempurnakan makna mubtada’ yang pada bahasa Indonesia dikenal dengan
Predikat.

Mubtadak terdiri dari dua bagian yaitu mubtadak yang dhahir dan mubtadak
yang mudhmar, dan khabar terdiri dari dua yaitu khabar mufrad dan khabar ghairu
mufrad.

B. SARAN
Kita sebagai mahasiswa atau mahasiswi harus dapat memahami apa itu jumlah

Ismiyah dan mubtadak khabar.

8
DAFTAR PUSTAKA

- K.H. Moch. Anwar Dan H. Anwar Abu Bakar. Ilmu nahwu terjemah matan al-
jurumiyyah dan imrity. Cat.6 bandung Sinar Baru Algensindo, 1995.
- H. M. Husein Abdul Karim, Qawaa’idun Nahwu, Pustaka Al Islam maidan.

Anda mungkin juga menyukai