DISUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui sempurnanya membaca Al-Qur’an adalah beserta dengan
maknanya, dan dengan tajwid yang baik dan benar. Mengetahui makna dari Al-Qur’an tentu
harus bisa dalam mengetahui ilmu nahwu untuk mengetahui tanda baca dan arti yang benar. Hal
ini disebabkan karena setiap tanda baca yang berbeda akan menimbulkan arti atau makna yang
berbeda pula. Tanda baca tersebut tentu harus dipelajari untuk dapat memahami isi dari Kitab
Al-Qur’an yang semakin lama, semakin sedikit orang yang memahami secara mendalam tentang
isi dari Al-Qur’an. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan mencoba membahas salah satu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat diasumsikan beberapa
C. Tujuan
Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas dapat diambil tujuan penulisan makalah
ini adalah:
D. Manfaat
1. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca
mengenai Mubtada dan Khobar.
2. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman bagi pembaca dan penulis mengenai Mubtada’ dan Khobar.
BAB II
PEMBAHASAN
Mubtada ialah isim marfu’ yang kosong atau bebas dari amil lafazh, yakni : yang
merafa’kan mubtada itu bukan amil lafazh, seperti fa’il atau naibul fa’il, melainkan oleh amil
Sedangkan khobar adalah isim marfu’ yang di-musnadkan atau disandarkan kepada
mubtada, yakni tidak aka nada khobar kalau tidak ada mubtada dan mubtada itulah yang
merafa’kan khobar, seperti : ( ﻗﺎﺋ ٌﻢ ﺯﻳ ٌﺪZaid berdiri). Lafazh ( ) ﺯﻳmenjadi mubtada yang dirafa’kan
B. Pembagian Mubtada
1. Saya = ﺍﻧﺎ
C. Pembagian Khobar
1. Khobar Mufrod
Khobar Mufrod adalah khobar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan
PENUTUP
KESIMPULAN
Mubtada adalah isim yang selamanya di rafa’kan dan terbebas dari setiap lafazh yang
menjadi amil. Sedangkan khobar ialah isim yang marfu’ di musnadkan (disandarkan) kepada
Adakalanya khobar itu mufrod dan ghoiru mufrod. Yang pertama ialah (khobar mufrod)
yaitu lafazh yang dalam nazhaman (bait syair) yang disebutkan. Sedangkan khobar ghairu
mufrod hanya terbatas pada empat macam, yang lain tidak. Empat macam itu ialah zhorof, jar
majrur, fa’il beserta fi’ilnya yang telah dikemukakan, dan mubtada beserta khobar yang
dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA
ANWAR, Moch., Kiai Haji, Ilmu Nahwu : terjemahan matan al-jurumiyyah dan ‘imrithy
berikut penjelasannya/ K.H. Moch Anwar dan H. Anwar Abu Bakar, Sinar Baru
Algensindo, Bandung 1995