PEMBAGIANNYA
Oleh :
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat diambil Rumusan Masalahnya :
1. Apa pengertian I’rob?
2. Apa saja tanda-tanda I’rob?
3. Sebutkan macam-macam i”rob?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian I’rob
2. Untuk mengetahui tanda-tanda I’rob
3. Menjelaskan macam-mcam I’rob.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Azhar Arsyad, Dasar-Dasar Penguasaan Bahasa Arab, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), Halm.24.
2. Disalam matan Al Jurumiyah
I'rob adalah perubahan akhir kata karena perbedaan 'amil yang masuk
pada kata tersebut, baik secara lafadz (jelas) atau muqoddaroh
(tersembunyi). (Sumber: matan Al Ajrumiyyah). Maksudnya adalah
perubahan dari dhommah ke fathah, dari fathah ke kasroh, dari dhommah
ke sukun, dan seterusnya. I'rob hanya membahas akhir kata saja, tidak di
depan dan tidak di tengah kata.
Perbedaan 'amil akan mengakibatkan perbedaan kedudukan suatu kata
di dalam kalimat. Jadi perubahan akhir kata disebabkan oleh
kedudukannya (sebagai subjek, dan objek,) yang berbeda-beda di dalam
kalimat.
Dalam membahas tentang masalah I’rob ini kita perlu memasuki dan
membahasa tentang apa itu Ilmu Nahwu, karena di dalam ilmu inilah kita
bisa mengetahui lebih banyak tenatang I’rob.
B. Macam-Macam/Pembaginnya I’rob
Para ulama nahwu telah menjelaskan bahwasanya i'rab itu terbagi
menjadi empat macam yaitu : i'rab rafa', i'rab nashab, i'rab khafadh, dan i'rab
jazm.
Perlu diketahui, dari ke empat macam i'rob tersebut. Tidak semua bisa
masuk pada kalimat tertentu, karena tiap i'rob punya bagiannya tersendiri2.
Untuk lebih jelasnya. Perhatikan keterangan dibawah ini macam-macam
i'rob terdiri dari 4 bagian, yaitu :
2
M. Sholihuddin Shofwan, Alfiyyah Ibnu Malik, (Lirboyo: Darul Hikmah, 2005), Halm.37-
38.
Diatas (pengertian i'rob) dijelaskan ada 'amil yang masuk secara jelas
maupun perkiraan atau samar. Pemahamannya sebagai berikut :
1. I’rob Zhahir/Jelas
I’rob Zhahir/Jelas adalah pengucapan pada akhir kalimah tidak ada
penghalang yang mencegah dalam mengucapkannya. Contohnya : – زَ يْد
زَ ْيدًا – زَ يْد
2. I’rab Taqdir/perkiraan
I’rab Taqdir/perkiraan Adalah pengucapan pada akhir kalimah,
terdapat penghalang yang mencegah dalam melafalkannya. Baik
penghalang tersebut karena Udzur semisal َجا َء ْالفَتَى, atau karena berat
ِ َ َجا َء ْالق, atau karena demi kesesuaian semisal
semisal اض ْي ا َ ِب ْي َجا َء.
C. Tanda-Tanda I’rob
setelah mengetahui jenis – jenis i’rob, perlu juga membahas tentang
tanda – tanda i’rob. Masing – masing i’rob mempunyai tanda – tanda yang
berbeda – beda.
1. Tanda I’rob Rafa’
Setiap kalimah, ketika rafa’ pasti menggunakan salah satu dari 4 tanda
tersebut. Dan setiap tanda mempunyai tempat – tempat tersendiri yang
akan dibahas di bawah ini.
a. Dlommah
Kalimah – kalimah yang ketika rafa’ ditandai dengan dlommah itu
ada 4 :
1) Isim mufrod (yang mempunyai makna satu) Contoh :
( َجا َء َر ُجلsatu oarang lelaki datang)
2) Jama’ taksir (yang mempunyai arti banyak)
Yaitu isim yang mempunyai arti banyak dan berubah dari
bentuk bentuk mufrodnya (tunggal), dengan ditambah huruf, atau
dikurangi, atau diganti hurufnya.
َ َ(قbeberapa lelaki berdiri)
Contoh : ام ِر َجال
Keterangan : Lafadz ِر َجالadalah jama’ taksir. Mufrodnya adalah
َر ُجلyang berarti satu orang lelaki.
3) Jama’ Mu’annats Salim (yang mempunyai arti perempuan
banyak)
Yaitu isim yang mempunyai arti wanita banyak, dan tandanya
adalah dengan ditambah alif dan ta’
Contoh : ُت ْال ُم ْس ِل َمات
ِ َ ( َجائpara wanita muslimah datang)
Keterangan : Lafadz ْ
ُال ُم ْس ِل َماتadalah jama’ mu’annats salim.
Mufrodnya adalah ُا َ ْل ُم ْس ِل َمةyang berarti seorang wanita muslimah.
Ta’ – nya ُا َ ْل ُم ْس ِل َمةdibuang, lalu ditambahkan alif dan ta’ alamat
jama’.
4) Fi’il Mudlori’ yang huruf akhirnya tidak bertemu dengan alif
tatsniyyah, wawu jama’, dan ya’ mu’annatsah mukhothobah.
Fi’il mudlori’ adalah fi’il yang di awali huruf ya’, ta’, hamzah,
atau nun yang zaidah (tambahan).
Contoh : نُقَاتِ ُل, ا َ ْفت َ ُح, ُ تَض ِْرب, ص ُر
ُ يَ ْن
b. Wawu
Kalimah – kalimah yang ketika rafa’ di alamati dengan wawu ada 2 :
1) Jamak mudzakkar salim ada dua
· Haqiqi
Contoh : َ( َجا َء ْال ُم ْس ِل ُم ْونorang –orang muslim datang)
Sama dengan jika diucapkan : ( َجا َء ْال ُم ْس ِل ُم ْال ُم ْس ِل ُم ْال ُم ْس ِل ُمSeorang
muslim, seorang muslim, seorang muslim datang); atau jika
dibuat athaf : ( َجا َء ْال ُم ْس ِل ُم َو ْال ُم ْس ِل ُم َو ْال ُم ْس ِل ُمtelah datang seorang
muslim dan seorang muslim dan seorang muslim).
· Majazi
Contoh : َام ْالأل َ ْهلُ ْون
َ َ(قpara ahli sudah berdiri)
Asma’ Khomsah
ٌ َ أ,ب
Yaitu lafadz ذُ ْو, فُ ْو, َح ٌم,خ ٌ َ أyang sudah mudlof (di sandarkan)
pada lafadz lain.
Contoh : ام أَب ُْوبَ ْكر
َ َ(قAbu Bakar sudah berdiri)
c. Alif
Kalimah yang ketika rafa’ dialamati dengan alif adalah :
1.) Isim Tatsniyyah
Isim tatsniyyah dibagi menjadi 2 :
a) Haqiqi
Contoh : ( َجا َء َر ُج ََل ِنdua orang lelaki telah datang).
b) Majazi
Contoh : اس ِ (ا َ ْلقَ َم َرrembulan dan mentari telah
ِ ان ُخ ِلقَت َا ِلل َّن
diciptakan untuk manusia)
ِ اَ ْلقَ َم َرsebenarnya bukan isim
Keterangan : lafadz ان
tatsniyyah, karena yang dimaksud bukan dua rembulan,
melainkan bulan dan matahari.
d. Nun
Kalimah yang ketika rafa’ ditandai dengan nun adalah fi’il
mudlori’ yang bertemu dengan :
1) Dlomir alif tatsniyyah
Contoh : ان
ِ َ(يَض ِْربdua orang lelaki akan / sedang memukul)
2) Dlomir wawu jamak
Contoh : َ( َيض ِْرب ُْونbeberapa lelaki akan / sedang memukul)
3) Dlomir ya’ mu’annatsah muhothobah
Contoh : َ(تَض ِْربِيْنdia perempuan akan / sedang memukul)
2. Tanda-tanda Irob Nasob
I'rab nashab mempunyai lima alamat3, yaitu: fathah, alif, kasrah, ya dan
menghilangkan huruf nun yang menjadi tanda i'rab rafa'.
a. Lafadz-lafadz yang di-nashab-kan dengan memakai fathah
Fathah menjadi tanda bagi i'rab nashab itu berada pada tiga
tempat, yaitu pada :
1) Isim mufrad, seperti dalam contoh:
( رءيت زيداaku melihat zaid)
2) Jamak taksir, seperti dalam contoh:
( رءيت زيائدaku melihat zaid-zaid)
3) Fi'il mudhari', yaitu yang kemasukan amil yang me-
nashab-kan dan akhir fi'il itu tidak bertemu dengan alif
dhamir tatsniyah, wawu jamak, ya muannats mukhathabah
dan nun taukid, seperti dalam contoh:
( لن يفعلنdia tidak akan dapat berbuat)
b. Lafazh-Iafazh yang di-nashab-kan dengan memakai alif
Alif menjadi tanda bagi i'rab nashab itu hanya terdapat pada asmaul
khamsah saja. Contoh :
يفعَلنdan تفعَلن
c. Lafazh-lafazh yang di-nashab-kan dengan memakai kasrah
Contohnya seperti : (عذب هللا المشركاتbentuk jamak dari lafazh
: )المشركة
Catatan : Nashab-kanlah dengan kasrah jamak muannats salim yang
telah diketahui.
d. Lafazh-lafazh yang di-nashab-kan dengan memakai ya
Ya menjadi alamat bagi i'rab nashab pada isim tatsniyah dan jamak
(mudzakkar salim).
3
H. Taufikul Hakim, Progam Pemula Membaca Kitab Kuning, (Klaten: Al-Falah
Offset,2004), Halm. 21-23.
Contoh yang berada pada isim tatsniyah seperti: ( قرءت الكتابينaku telah
membaca dua buah kitab).
Huruf ya yang di-sukun-kan dan huruf yang sebelumnya di-fathah-
kan.
Contoh yang berada pada jamak mudzakkar salim seperti:
( رءيت المدرسينaku telah melihat guru-guru).
Huruf ya yang di-sukun-kan dan huruf sebelumnya di-kasrah-kan.
4
Abu Hamzah Yusuf Al Atsary, Pengantar Mudah Bahasa Arab, (Bandung: Pustaka
Adhawa, 2007), Halm.33.
· Jamak muanas salim, ت َّ سلَّ ْمتُ َعلَى ال
ِ طا ِلبَا َ (saya memberi salam
kepada siswi-siswi).
b. Ya, masuk pada tiga tempat, yaitu :
· Asma’ul khomsah, ( أَتَذْهَبُ اِلَى أ َ ِخيْكَ ؟apakah kamu akan pergi
kepada saudaramu?).
· َ ( َس ِم ْعتُ َهذَا ْال َخ َب َر ِم ْنsaya mendengar berita
Isim tasniyah, طا ِل َبي ِْن
ini dari dua orang siswa).
· Jamak muzakar salim, َ( اَللَّ ُه َّم اجْ َع ْلنَا ِمنَ ْالفَائِ ِزيْنya Allah jadikanlah
kami termasuk orang-orang yang mendapatkan kemenangan).
c. Fathah, masuk pada satu tempat, yaitu :
Isim ghoir munsorif (isim yang tidak menerima tanwin), َشة
َ َِّارة ُ ِل َعائ
َ سي َّ ِه ِذ ِه ال
(mobil ini milik Aisyah).
4. I’rab jazm
I’rab jazm merupakan i’rab yang dikhususkan untuk kalimat fiil.
Adapun tanda irab jazm yang akan kita bahas disini ada dua, yaitu sukun
dan membuang (nun+huruf ‘illat).
Adapun tanda irab jazm yang menjadi bagian terakhir dalam
pembagian i’rab dalam ilmu nahwu adalah sebagai berikut :
· Sukun, yang menjadi tanda pokok dalam i’rab jazm.Contoh :
ْ لَ ْم يَض ِْربAsalnya ُيَض ِْرب