مقالة
Adapun makalah ini disusun sebagai salah satu tugas kelompok pada mata
kuliah ilmu nahwu. Selain itu, makalah ini bertujuan agar pembaca dapat
mengetahui dan memahami salah satu materi dalam ilmu nahwu yaitu mengenai “
”النواصب بأن مضمرة.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
D. Contoh I’rab
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
،وْ ِدSSSُ اَل ُم ال ُجح،)لSSSْ اَل ُم َك ْي (اَل ُم التَّ ْعلِي، َك ْي، ِإ َذ ْن، لَ ْن، َأ ْن: َرةٌ َو ِه َيSSSَش
َ بُ عSSSاص ِ فَاالنَّ َو
. ْاو َوَأو
ِ َوال َج َوابُ بِالفَا ِء َوال َو،َحتَّى
، َولَ ْن، َأ ْن:رفS َ َأ َّما القَ ْس ُم اَأل َّو ُل وهو الذي يَ ْن
ٍ Sة أحSه فأربعSار َع بنفسSS َل المضSصبُ الفع
. َو َك ْي،َوِإ َذ ْن
Adapun pada bagian pertama yaitu huruf yang menashabkan fi’il mudhari
dengan dirinya sendiri ada empat yaitu ِإ َذ ْن, لَ ْن, َأ ْن, dan ي
ْ َك.
Bagian yang kedua yaitu huruf yang menashabkan fi’il mudhari dengan
perantaraan " "َأ ْنyang tersembunyi (mudhmarah) yang hukumnya boleh
diperkirakan/disembunyikan atau boleh ditampakkan, maka hurufnya hanya satu
yaitu lam ta’lil ( )الم التعليلyang diistilahkan juga oleh penulis dengan lam kay.
1
Talqis Nurdianto, Ilmu Nahwu Bahasa Arab (Yogyakarta: LP3M, 2018), h. 86.
2
Moch Anwar, Ilmu Nahwu (Cet. XVIII; Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2009), h. 61.
اSمرةً وجوبSطة "َأ ْن" مضSSارع بواسSSل المضSَوَأ َّما القسم الثالث وهو الذي ينصب الفع
. ْ َأو، َوا ُوال َم ِعيَة،سبَبِيَّة
َّ فَا ُء ال، َحتَّى، ال ُم ال ُجحُود:فخمسة أحرف
I’rob adalah berubahnya bunyi bacaan pada setiap akhir kalimah (kata)
karena berbeda-bedanya amil yang masuk kepadanya, baik secara lafadzh maupun
dikira-kirakan.4
1. Fathah
َ ُلَ ْن َأ ْكت
Contohnya: ب
2. Hadzfu nun (dibuangnya nun) sebagai ganti dari fathah, apabila fi’il
mudhari’ berupa af’al khamsah ()َأفعال الخمسة.
.76-75 . ص،) ه1428 ، التحفة السنية (إدارة الشؤون اإلسالمية، محمد محيي الدين عبد الحميد3
4
Abdurrahman Aufar, dkk., “Nawashibul Mudlori’ dalam Surat Al-Kahfi”, Journal of
Arabic Learning and Teaching 8, no. 2 (2019): h. 109.
5
Fuad Nikma, Mulakkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah, terj. Abdul Majid,
Panduan Lengkap Belajar Bahasa Arab Otodidak (Jakarta Selatan: Turos Pustaka, 2016), h. 197-
200.
Amil nawashib bi an mudhmarah terdapat dua bagian yaitu sebagai
berikut:
اَل ُم ال ُجحُودialah lam yang terletak setelah kana manfiyah ( )كان المنفيةyakni kana
yang didahului oleh huruf nafi seperti ما كانdan لَ ْم يَ ُك ْن.
Contohnya:
ٌ َ لَقَ ْد َكانَ فِي يُوْ سُفَ َوِإ ْخ َواتِ ِه آي: لفظ قد
َات لَلسَّاِئلِ ْين
b) Lam yang masuk pada khabar inna atau pada isim inna yang diakhirkan.
Contohnya:
َ ْ ِإ َّن َربَّكَ لَبِال ِمر: خبر ِإ َّن
صا ِد
(sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi)
ِ ك لَ ِع ْب َرةً ُأِلوْ لِى اَأل ْلبَا
ب َ ِ ِإ َّن فِ ْي َذل: إسم ِإ َّن ُمؤخر
(sesungguhnya di dalamnya terdapat pelajaran bagi yang berakal)
c) Lam yang berkedudukan sebagai jawab ْ لَوatau لَوْ اَل. Contohnya:
b. ( َحتَّىhingga)
saya tidak akan pulang sampai saya menghafal al- ( َرْ آنSSُحتَّى َأحْ فَظَ الق
َ َعSلَ ْن َأرْ ِج
)Qur’an
Dan makna ta’lil yaitu apa yang disebutkan sebelum huruf ( حتَّى
َ ) menjadi sebab
diperolehnya apa yang disebutkan sesudah huruf (حتَّى
َ ). Contohnya yaitu:
Selain حتَّى
َ sebagai huruf nashab, hatta ( ) َحتَّىjuga memiliki beberapa macam,
diantaranya:
َّ فَا ُء ال
c. سبَبِيَّة
Fa’ sababiyah yaitu huruf athaf yang berfungsi sebagai tartib dan ta’qib serta
menunjukkan atas sebab, dan fi’il mudhari’ dinashabkan setelah fa’ sababiyah
dengan an mudhmarah yang wajib disembunyikan.
Fa’ sababiyah dengan syarat terletak pada jawaban dari nafi (penafian) atau
thalab (permintaan).
Adapun yang merupakan jawaban dari nafi, seperti pada firman Allah Swt:
َ اَل يُ ْق
ضى َعلَ ْي ِه ْم فَيَ ُموْ تُوا
“mereka tidak dibinasakan hingga mereka mati” (QS. Fathir ayat 36).
1) االَ ْم ُر
َ اِجْ تَ ِه ْد فَتَ ْن:ُِم ْثل
)bersungguh-sungguhlah maka kamu akan berhasil( ج َح
2) النَّهْي
َ اَل تُ ْه ِملْ ُدرُوْ َس:ُِم ْثل
ِ ك فَتَ ْسقُطَ فِي ا ِال ْمتِ َح
ان
6
Mustafa Nuri dan Hafsah Intan, Al-‘Arabiyyah Muyassarah (Cet. III; Makassar:
Alauddin Press University, 2017), h. 355.
(janganlah mengabaikan pelajaranmu, maka kamu akan gugur dalam
ujian).
ِ ْ( التَّحdorongan/anjuran) yaitu permintaan disertai penekanan.
3) ضيْض
1) Fa’ athaf
Biasanya berfungsi meng-‘athaf-kan kalimah isim kepada kalimah isim
lain atau jumlah kepada jumlah. Contohnya:
َجا َء زَ ْي ٌد فَخَالِ ٌد
(telah datang Zaid lalu Khalid)
فََأزَ لَّهُ َما ال ّش ْيطَانُ َع ْنهَا فَّأ ْخ َر َجهُ َما ِم َّما َكانَ فِ ْي ِه
(lalu setan memperdayakan keduanya dari surga, sehingga keduanya
dikeluarkan dari keadaan semula) “QS. al-Baqarah ayat 36”.
2) Fa’ isti’nafiyyah ()فاء االستئنافية
Huruf fa’ yang mengawali pembicaraan pada suatu kalimah yang berada
sesudahnya, dengan pembicaraan yang tidak ada kaitan dengan
pembicaraan sebelumnya. Contohnya:
ارُئ يَ ْزدَا ُد ِع ْل ًما ُكلَّ َما قَ َرَأ
ِ َالقِ َرا َءةُ تُفِ ْي ُد اِإل ْن َسانَ فَالق
(membaca itu bermanfaat bagi manusia, maka pembaca itu bertambah
ilmunya setiap ia membaca)
3) Fa’ ta’liliyah ( )فاء التعليلية
Berfungsi sebagai alasan atau sebab terhadap kalimat yang ada
sebelumnya, dan semakna dengan lafadz َأِلجْ لatau ( َأِل َّنkarena).
Contohnya:
َص ِد ْيقُك
َ اع ْد زَ ْيدًا فَهُ َو
ِ َس
(bantulah Zaid, karena ia temanmu)
4) Fa’ rabith (pengikat)/ fa’ jaza’
Huruf fa’ yang berada atau menyertai jawab syarath apabila jawab
syarath ini dalam bentuk jumlah ismiyyah, thalab, jamid, yang didahului
maa nafi, qad, lan, dan saufa. Contohnya:
)(جملة إسمية َم ْن يَ ْه ِد هللاُ فَهُ َو ال ُم ْهتَ ِدي
(barang siapa yang diberikan petunjuk oleh Allah maka dialah orang yang
mendapat petunjuk)
ُّ ِْإ ْن يُ َسافِر
َ َالطاَّل بُ ف
)سافِرْ َم َعهُ ْم (طلبيا
(jika para siswa itu pergi, maka pergilah Bersama mereka)
d. َوا ُو ال َم ِعيَّة
1) النَّفِي
اَل يَ ُزوْ ُرنِ ْي َز ْي ٌد َويُ ْك ِر َمنِ ْي:ُِم ْثل
(Zaid tidak mengunjungiku dan tidak menghormatiku).
2) اَأل ْمر
َ اَ ْقبِلْ َوُأحْ ِسنَ ِإلَ ْيك:ُِم ْثل
(menghadaplah, maka kusertakan kebaikan untukmu).
3) النَّهْي
َض ْي َع َأ َملُك
ِ َ اَل ت َْل َعبْ َوي:ُِم ْثل
(jangan bermain-main yang bersamaan dengan itu harapanmu akan sia-
sia).
4) اال ْستِ ْفهَام
ِ
َ ْ هَلْ تَ ْق َرُأ ال َّدر:ُِم ْثل
َ ْس َوتَض
حكَ ؟
(apakah kamu membaca al-Qur’an sambal tertawa?).
5) التَّ َمنِّي
ك تَ ْق َرُأ َوتَ ْفهَ َم َما تَ ْق َرُأ
َ َ لَ ْيت:ُِم ْثل
(semoga kamu membaca serta memahami apa yang kamu baca).
Selain َوا ُو ال َم ِعيَةsebagai salah satu jenis huruf wawu, adapula jenis huruf wawu
yang lain diantaranya:
e. َأ ْو
َ لَ ْن ُأ ْع ِط ْي
)ك الهَ ِديَّةَ َأوْ تَ ْن َج َح (َأي ِإلَى َأ ْن تَ ْن َج َح
َ لَ ْن ُأ ْع ِط ْي
)ك الهَ ِديَّةَ َأوْ تَ ْن َج َح (َأي ِإاَّل َأ ْن تَ ْن َج َح
Selain huruf ْ َأوsebagai salah satu huruf yang menashabkan fi’il mudhari’ dengan
an mudhmarah, ada pula ْ َأوsebagai huruf athaf yang berfungsi untuk
menunjukkan pilihan atau keraguan, contohnya:
D. Contoh I’rab