Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN ILMU NAHWU & SARAF

TUGAS MAKALAH

Dosen Pengampu

Attabik Hasan Ma’ruf ,M.A

Nama :

HATTA MU’IZZ ZUBAEDI

BAHASA ARAB

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

[STIT] TUNAS BANGSA BANJARNEGARA


Jl.Lapangan Kalisemi Indah No.9.11 Parakancanggah Banjarnegara 53412

Telp.[0286] 5985903 Email:stittunasbangsa@gmail.com Website:www.stitusa.ac.id

i
Latar Belakang
Sebagai ummat Islam kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari
Al qur’an dan Sunnah sebagai dua sumber utama ajaran Islam yang harus kita
pegang teguh.Tentunya ,kita tidak mungkin memahami kedua sumber tersebut
kecuali setelah mengetahui kaidah – kaidah bahasa arab,khususnya ilmu nahwu
dan ilmu shorof .Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari Al qur’an
dan Sunnah.

Ilmu nahwu adalah ilmu tentang Qoidah-Qoidah yang diambil dari kalam
Arab, untuk mengetahui hukum kalimat Arab yang tidak disusun dan keadaan
kalimat ketika ditarkib. Sedangkan Ilmu shorof adalah mengubah asal bentuk
kalimah (susunan lafadz yang mempunyai arti) yang satu kepada bentuk-bentuk
yang berbeda-beda, untuk menghasilkan makna-makna yang diharapkan/ yang
dituju/ yang dimaksud, yang tidak akan berhasil melainkan dengan cara
itu.pentingnya ilmu ini dalam mempelajari bahasa arab muncullah ungkapan

“Ilmu sorof adalah induk segala ilmu dan ilmu nahwu bapaknya”.

 Ilmu shorof disebut induk segala ilmu sebab shorof itu dapat melahirkan
bentuk setiap kalimat sedangkan kalimat itu menunjukkan bermacam – macam
ilmu.Adapun ilmu nahwu disebut juga dengan bapak ilmu,sebab ilmu nahwu
untuk memperbaiki setiap kalimat dalam susunannya,i’robnya,bentuk dan
sebagainya.

Selain daripada itu, Ilmu Nahwu juga mempunyai peran yang sangat penting
dalam dunia islam. Yaitu membantu memecahkan permasalahan-permasalahan
mengenai syari’at-syari’at islam dari segi kebahasaan. Karena semua syari’at
islam yang ada, adalah berupa teks-teks yang termaktub dalam buku-buku
bernuansakan ‘arabiyah seperti; Al-qur’an, Al-hadist, Bahkan sampai Ijma’ dan
Qiyas. Sehingga orang yang akan memahami islam terlebih dahulu harus
mengenal bahasa Arab beserta gramatikalnya

1
Pengertian Ilmu Nahwu dan Shorof

1. Pengertian Ilmu Nahwu.

Menurut Ahmad al Hasyim, nahwu secara etimologi berarti maksud, arah


dan ukuran. Adapun secara terminology nahwu adalah aturan (dasar hukum)
yang digunakan untuk memberi baris (syakal) akhir kata dalam kalimat agar
terhindar dari kesalahan dan kekeliruan, baik bacaan maupun pemahaman 1.

Nahwu menurut istilah diucapkan pada dua hal :

1.Diucapkan untuk istilah ilmu nahwu shorof atau juga disebut ilmu
bahasa arab, yang devinisinya adalah :

‫ت ْال َع َربِيَ ِة َحا َل‬


ِ ‫ف بِهَا اَحْ َكا ُم ْال َكلِ َما‬ ِ ‫ِع ْل ٌم بِاُصُوْ ِل ُم ْستَ ْمبَطَ ٍة ِمن َكالَ ِم ْال َع َر‬
ُ ‫ب يُع َْر‬
‫ل تَرْ ِكبِهَا‬َ ‫اِ ْف َر ِدهَا َو َحا‬
"Ilmu tentang Qoidah-qoidah (pokok-pokok) yang diambil dari kalam arab,
untuk mengetahui hukum (Hukumnya Kalimat) kalimat arab yang tidak
disusun (seperti panggilan, idghom, membuang dan mengganti huruf) dan
keadaan kalimat ketika ditarkib (seperti I’rob  dan  mabni)". 

2.  Istilah nahwu untuk fan ilmu yang menjadi perbandingan dari ilmu
shorof, yang definisinya adalah :

‫اخ ِر ْال َكلِ ِم‬


ِ ‫ف بِهَا اَحْ َوا ُل َآ َو‬ ِ ‫ِع ْل ٌم بِاُص ُْو ٍل ُم ْستَ ْنطَ ِة ِم ْن قَ َوا ِع ِد ْال َع َر‬
ُ ‫ب يُع َْر‬
ٌ‫َوبِنَاء‬ ‫إ ْع َرابًا‬
"Ilmu tentang pokok-pokok yang diambil dari qoidah-qoidah arab, untuk
mengetahui keadaan akhirnya kalimat dari segi I’rob dan mabni".

1
Ruslan,S.HI, MM.Pd, Urgensi Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf Dalam Menggali Makna serta Solusi
Memahami Teks Arab, http://staiam.ac.id/jurnal/81/urgensi-ilmu-nahwu-dan-ilmu-sharaf-dalam-
menggali-makna-serta-solusi-memahami-teks-arab,11 Oktober 2021, 21.17

2
Dari dua  definisi diatas, yang dikehendaki adalah definisi yang
pertama, karena nahwu tidak hanya menjelaskan keadaan akhirnya kalimah
dari segi I’rob dan mabninya tetapi menjelaskan keadaan kalimat ketika tidak
ditarkib, yang berupa I’lal, idhom, pembuangan dan pergantian huruf, dan lain-
lain.

Nahwu merupakan salah satu dari dua belas cabang ilmu Lughot Al-
arobiyyah menduduki posisi penting Oleh karena itu,menurut kaidah hukum
islam, mengerti akan ilmu Nahwu bagi mereka yang ingin memahami Al-
Qur’an, hukumnya fardu ‘ain.

2.Pengertian Ilmu Sharaf.


Sharaf  adalah salah  satu  nama disiplin ilmu dalam Bahasa Arab
yang khusus membahas tentang perubahan bentuk kata atau kalimat dalam
bahasa Arab. Perubahan bentuk kata ini dalam  prakteknya disebut Tashrif.
Oleh karena itu dinamakan Ilmu Sharaf (perubahan; berubah), karena Ilmu ini
khusus mengenai pembahasan tashrif (pengubahan; mengubah). Dalam
mempelajari Bahasa Arab, ilmu Sharaf merupakan salah satu syarat yang harus
dikuasai oleh setiap pelajar, sebab menurut sebagian Ulama : ‘’ Assharfu
ummul ‘uluumi wannahwuu abuuhaa ‘’.  Artinya : “ ilmu sharaf adalah induk
segala ilmu dan ilmu nahwu bapaknya”.

Ilmu sharaf disebut induk segala ilmu, sebab ilmu sharaf itu melahirkan
bentuk setiap kalimat, sedangkan  kalimat itu menunjukkan bermacam- macam
ilmu . kalau tidak ada kalimat, tentu  tidak akan ada tulisan. Tanpa tulisan
sukar mendapatkan ilmu.

Adapun ilmu nahwu disebut bapak ilmu, sebab ilmu nahwu itu untuk
membereskan setiap kalimat dalam susunan I’rabnya, bentuknya, dan
sebagainya.

Tashrif memiliki dua arti, yaitu arti lughah ( bahasa ) dan arti menurut
istilah Ulama ahli sharaf.Tashrif menurut lughah adalah berubah atau
mengubah,mengubah dari bentuk lainnya kepada bentuk yang lain seperti

3
mengubah bentuk rumah atau pakaian dan sebagainya2. Adapun tashrif menurut
istilah, yaitu perubahan kata yang didasarkan pada perbedaan bentuk
katanya.Perubahan bentuk dari bentuk asli fi’il madhi ke bentuk masdar,isim fa’il
hingga fi’il amar3. Contoh:

Asal kalimat adalah Masdar:  ‫ب‬


ٌ ‫ض ْر‬ dibaca: Dharbun, bermakna:Pukulan.
َ

Dirubah ke sampel Fi’il
Madhi menjadi: ‫ض َرب‬  dibaca: Dharaba, bermakna: Telah
َ memukul.

Dirubah ke sampel Fi’il ْ َ‫ي‬  dibaca: Yadhribu


Mudhari’ menjadi:  ُ‫ض••••••• ِرب‬
bermakna: Akan memukul.

Dirubah ke sampel Fi’il
Amar menjadi:  ْ‫اِضْ ِرب‬ dibaca : Idhrib bermakna: Pukullah! dsb. Contoh tersebut di
atas dikatakan Tashrif, yaitu pengubahan asal bentuk yang satu kepada sampel-
sampel bentuk yang lain untuk menghasilkan makna yang dimaksud.

Dalam ilmu sharaf, para ulama telah membagi tashrif kedalam dua bagian , yaitu
tashrif lughowi dan tashrif istilahi.

Tashrif lughowi adalah sebuah bentuk tasrif fi’il tertentu dengan cara
mengisnadkannya kepada dlamir baik mutakallaim, mukhatab atau ghaib. Dalam
tasrif ini tidak terjadi perubahan sighat sebagaimana yang terjadi dalam tasrif
istilahi.4

Tasrif istilahi adalah perubahan bentuk kalimat dari al-ashlu al-wahid


menjadi al-amtsilah al-muhktalifah karena tujuan arti yang dikehendaki. Bentuk
penulisan tashrif ini menyamping, dimulai dari penulisan bentuk madli dan
diakhiri dengan penulisan bentuk isim alat. Dari tashrif inilah kita akan mengenal
berbagai sighat yang tedapat di dalam bahasa arab.

2
 Eko Sumiyanto,Tashrif secara istilahi dan lughowi, https://pdfcoffee.com/tasrif-secara-istilah-
dan-lughawi-pdf-free.html, 11 Oktober 2021, 22.00
3
Admin,Tashrif lughowi dan istilahi, https://passinggrade.co.id/tashrif-lughawi/ 11 Oktober 2021,
22.30
4
Ruslan,S.HI, MM.Pd, Urgensi Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf Dalam Menggali Makna serta
Solusi Memahami Teks Arab, http://staiam.ac.id/jurnal/81/urgensi-ilmu-nahwu-dan-ilmu-sharaf-
dalam-menggali-makna-serta-solusi-memahami-teks-arab,11 Oktober 2021, 21.17

4
2.Tujuan Ilmu Nahwu dan Shorof.

Nahwu dan Shorof adalah bagian yang tak terpisahkan dari bahasa arab,
karena keberadaannya memiliki sumbangan yang signifikan dalam
penggunaan bahasa arab yang baik dan benar. Diantara tujuan pembelajaran
ilmu tersebut  adalah :

1. Membekali seseorang dengan qa'idah-qa'idah kebahasaan yang dapat


menjaga bahasanya dari kesalahan.
2. Menumbuhkembangkan pendidikan intelektual dan membawa mereka
berfikir logis dan dapat membedakan antara struktur, ungkapan, kata
dan kalimat
3. Melatih seseorang  agar mampu menirukan dan mencontoh kalimat,
gaya bahasa, ungkapan secara benar.
4. Mengembangkan kemampuan seseorang dalam memahami apa yang
didengar ( isi pembicaraan ), dan yang tertulis (isi bacaan ).
5. Membantu seseorang agar benar dalam membaca, berbicara dan
menulis atau menggunakan bahasa arab lisan dan tulisan secara baik
dan benar.

Terdapat kata kunci yang harus kita garis bawahi dan memang menjadi
kajian pokok dari tulisan ini, yaitu qa'idah nahwu dibuat supaya tidak
terjadi lahn, yakni tidak terjadi kesalahan – terjadi reduksi ataupun
penambahan- dari para pendengar maupun pembaca didalam menangkap
tujuan dan maksud sebuah kalimat.

3. Fungsi dan peran Nahwu dan Shorof

Yang dimaksud “fungsi dan peran Nahwu dan Shorof ( kaidah bahasa
Arab)” dalam makalah ini adalah memposisikan bahasa Arab sebagaimana
hakikat dan fungsi bahasa pada umumnya, yaitu sebagai alat komunikasi
seseorang dengan orang lain. Dalam hal ini Abdul Chaer dan Leonie Agustina
menjelaskan tentang fungsi bahasa sebagai berikut: pertama :dilihat dari segi

5
tuturnya bahasa berfungsi sebagai personal. Kedua  : dilihat dari sudut
pendengar , bahasa berfungsi sebagai direktif (mengatur tingkah laku
pendengar. Ketiga: dilihat dari segi kontak bahasa , bahasa berfungsi
sebagai fatik (menjalin hubungan), inilah yang disebut fungsi utama setiap
bahasa. Keempat:dilihat dari segi topik ujaran, bahasa berfungsi
sebagai referensial . Kelima : dilihat dari segi kode bahasa berfungsi
sebagai metalingual mengajarkan bahasa itu sendiri

Sebenarnya peran dan fungsi ilmu sharaf secara umum adalah membantu
dalam menentukan masing-masing sighat (jenis kata) dari kalimat-kalimat
yang merangkai sebuah teks bahasa arab.

Perbedaan yang paling mendasar antara shorof dan nahwu yaitu apabila shorof
lebih sering diaplikasikan untuk membaca kitab gundul, sedangkan nahwu
untuk mengetahui makna dari kitab tersebut. Sehingga antara nahwu dan
shorof tidak boleh dipisahkan.

6
Kesimpulan
Dari paparan tersebut di atas jelas bahwa ilmu nahwu dan ilmu shorof
sangat berkaitan erat dan sangat penting untuk mempelajari bahasa Arab. Ilmu
nahwu atau yang diidentikkan dengan ilmu Qowaid sendiri adalah ilmu
tentang tata bahasa (kaidah-kaidah) bahasa Arab dan ilmu shorof adalah ilmu
yang membahas kata-kata dengan perubahan-perubahannya (tashrif). Sebuah
susunan kata-kata dikatakan kalimat sempurna apabila memenuhi dua
persyaratan; Pertama, kalimat tersebut terdiri dari dua kata atau lebih. Kedua,
susunan kata-kata tersebut dapat dipahami atau mengandung arti yang jelas.
Kejelasan arti dari kata-kata tersebut banyak disinggung dalam kajian ilmu
shorof, karena perubahan kata-kata tersebut akan sangat berpengaruh pada
keshahihan artinya.

Kedua ilmu tersebut merupakan dasar dan alat untuk mengetahui dan
menggali serta memperdalam bahasa Arab yang sudah menjadi bahasa
internasional kedua setelah bahasa Inggris.Oleh sebab itu tidaklah heran
apabila banyak ahli bahasa (linguist) yang mengatakan: ‫الصرف ام العـــــلوم والنحو‬
‫ابوهــــــا‬. Artinya: Ilmu shorof itu merupakan ibu dari segala ilmu dan ilmu
nahwu (qowaid) merupakan bapaknya.

Inilah sebuah potret keluarga yang keduanya ada dan berdampingan,


saling bahu membahu dan saling melengkapi satu sama lain. Apabila
dikonotasikan relasi antara kedua ilmu tersebut seperti dua mata koin yang
berdampingan namun tidak dapat dipisahkan

Peran Ilmu Nahwu dan Shorof sangat penting dalam dunia islam. Yaitu
membantu memecahkan permasalahan-permasalahan mengenai syari’at-
syari’at islam dari segi kebahasaan. Karena semua syari’at islam yang ada,
adalah berupa teks-teks yang termaktub dalam buku-buku bernuansakan
‘arabiyah seperti; Al-qur’an, Al-hadist, Bahkan sampai Ijma’ dan Qiyas.
Sehingga setiap orang islam yang bermaksud mempelajari sampai mengerti

8
dan menguasai serta memahami islam,apalagi seorang mujtahid terlebih
dahulu harus mengenal bahasa Arab beserta gramatikalnya(nahwu).

Bahwa Ilmu Nahwu dan shorof  telah memberikan sumbangan yang


sangat besar kepada islam, khususnya dalam menyingkapkan makna-makna
yang terkandung dalam rangkaian kata yang penuh makna yaitu Al-qur’an,
hadist, dan teks-teks arab lainnya. Kalau setiap hari kita membaca Al-qur’an,
membaca buku-buku yang berbahasa arab, mendengarkan pengajian di mana
saja, atau apa saja lah yang menggunakan bahasa arab kita akan membutuhkan
apa yang disebut dengan Ilmu Nahwu dan shorof

Tujuan yang paling utama dalam kita mempelajari Ilmu Nahwu dan
shorof  ini adalah untuk sebagai solusi dalam  berupaya menggali dan
memahami makna-makna yang terkandung dalam teks-teks Arab,seperti ;Al-
qur’an dan Hadis khususnya dan kitab-kitab lain yang berbahasa arab
umumnya. Di atas sudah kita ketahui betapa erat sekali hubungan antara teks
Al-qur’an dan bahasa arab, kemudian sejarah peletakan Ilmu Nahwu shorof
sampai pada Nahwu shorof sebagai solusi untuk memahami Al-qur’an dan
Hadits. Dari sini penulis sangat berharap sekali akan tumbuhnya kecintaan kita
dalam mempelajari Ilmu Nahwu dan shorof.  

9
DAFTAR PUSTAKA

Ruslan,S.HI, MM.Pd, Urgensi Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf Dalam Menggali Makna serta Solusi
Memahami Teks Arab, http://staiam.ac.id/jurnal/81/urgensi-ilmu-nahwu-dan-ilmu-sharaf-
dalam-menggali-makna-serta-solusi-memahami-teks-arab,11 Oktober 2021, 21.17
Eko Sumiyanto,Tashrif secara istilahi dan lughowi, https://pdfcoffee.com/tasrif-secara-istilah-dan-
lughawi-pdf-free.html, 11 Oktober 2021, 22.00

Tashrif lughowi dan istilahi, https://passinggrade.co.id/tashrif-lughawi/ 11 Oktober 2021, 22.30

10

Anda mungkin juga menyukai