NAHWU
KELAS: 3 A
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
makalah untuk memenuhi studi mata kuliah Bahasa Arab ini. Serta tak lupa
shalawat dan salam kita sampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW., dimana
berkat perjuangan dan keberanian beliau, kita dapat merasakan hidup di zaman
yang serba canggih yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Arab, Bapak Ary Antony Putra, M. Pd. I. atas tugas pembuatan makalah ini
yang berjudul “Pengertian Ilmu Sharaf dan keterkaitanya dengan Ilmu Nahwu”.
makalah yang saya sajikan ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana
mestinya. Permohonan maaf saya aturkan kiranya dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan yang berasal dari kurangnya ilmu pengetahuan pada saya
sendiri. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
KESIMPULAN ....................................................................................................... 7
2
PEMBAHASAN
Menurut Abu Razin dan Ibnu Razin (2017:1) Ilmu Bahasa Arab adalah
Sharaf. Tetapi jika dilihat lagi secara mendalam, Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf
merupakan dua ilmu yang berbeda. Ilmu Nahwu lebih membahas kepada susunan
dan kondisi kalimat, sedangkan Ilmu Sharaf membahas bagaimana perubahan kata
Ilmu Sharaf lebih fokus kepada aturan perubahan kata dari satu bentuk ke
َ َ ” َﺟﻠberubah menjadi
bentuk lainnya. Ilmu Sharaf membahas bagaimana kata “ﺲ
َ َ ” َﺟﻠdan bentuk yang lainnya. Contohnya jika yang duduk adalah “kami” maka
“ ْﺴﺖ
Ilmu Sharaf juga disebut dengan Ilmu Tashrif yang secara bahasa artinya
perubahan. Adapun menurut istilah menurut Abu & Ummu Razin (2017:20) Ilmu
Sharaf adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan keadaan beberapa bentuk kata
(bina’) yang meliputi jumlah huruf, harakat dan sukunnya seperti bentuk kata fi’il
madhy (kata kerja lampau), fi’il mudhari’ (kata kerja sekarang), mashdar (kata
benda), isim fa’il (yang melakukan perbuatan, isim maf’ul (yang dikenai perbuatan),
fi’il amr (kata perintah), fi’il nahyi (kata larangan), dan bentuk kata yang lain.
Ilmu Sharaf adalah ilmu yang menerangkan tata cara merubah suatu kata
dari satu bentuk ke bentuk yang lain untuk menghasilkan makna yang berbeda-beda.
3
َ َ( َﻛﺘtelah menulis) menjadi ( ﻳَ ْﻜﺘ ُُﺐsedang menulis), dan
Contohnya merubah kata ﺐ
ِﺐ
ٌ ( ﻛَﺎﺗpenulis).
Dalam Ilmu Sharaf kita akan menemui beberapa istilah yang perlu diketahui,
yakni:
1. Wazan
Secara bahasa artinya timbangan, acuan, atau rumus. Secara istilah suatu
rumus baku, dimana setiap kata kerja nantinya akan masuk ke salah satu dari
dari wazan yang ada. Dalam Ilmu Sharaf ada 35 bab, dimana setiap bab
memiliki wazan yang spesifik. Wazan Ilmu Sharaf menggunakan kata fa’, ‘ain,
2. Mauzun
َ َ َﻛﺘadalah mauzun dari wazan ﻓَ َﻌ َﻞdan َﻳ ْﻜﺘ ُُﺐadalah mauzun dari wazan
Misalnya ﺐ
3. Tashrif
Tashrif ialah perubahan kata dari bentuk asal (kata kerja) menjadi bentuk-
bentuk yang lain. Ilmu Sharaf sering disebut sebagai Ilmu Tashrif, karena inti
dari Ilmu Sharaf ialah mempelajari tashrif. Kata kerja berubah menjadi
beberapa jenis perubahan, yakni: fi’il madhy (kata kerja lampau), fi’il mudhari’
(kata kerja sekarang), mashdar (kata benda), isim fa’il (yang melakukan
perbuatan, isim maf’ul (yang dikenai perbuatan), fi’il amr (kata perintah), fi’il
4
B. Objek Kajian Ilmu Sharaf
Yang menjadi objek pembahasan ilmu sharaf adalah kata-kata Arab, yaitu
isim dan fi’Il yang mutasharrif (yang dapat berubah). Dengan demikian, huruf tidak
menjadi objek pembahasan ilmu sharaf sehingga kita bisa mengatakan tidak ada
Ilmu Nahwu lebih fokus kepada bagaimana suatu kalimat itu disusun serta
aturan-aturan yang terkait dengannya seperti harakat, letak kata, dan bentuk kata
yang tepat sehingga suatu kalimat dapat dipahami dengan mudah. Contohnya
kalimat:
َ ََﺟﻠ
ﺲ َﺯ ْﻳ ٌﺪ
dilakukan dengan sembarangan, melainkan ada aturan yang baku mengenai hal
tersebut. Seseorang tidak bisa serta merta memberikan harakat dhammah, kasrah,
َ َ” َﺟﻠ, padahal dalam tata Bahasa Indonesia, subjek lebih didahulukan
kata kerja “ﺲ
daripada predikat (kata kerja). Kemudian, dari sisi pemilihan kata kerja sendiri, ada
aturan khusus tentang hal tersebut. Contohnya ketika yang duduk seorang
َ ََﺟﻠ
ﺴﺖْ ِﻫ ْﻨ ٌﺪ
5
Semua hal di atas dibahas secara terperinci dalam Ilmu Nahwu. Adapun
Ilmu Sharaf tidak membahas hal tersebut, melainkan lebih fokus kepada aturan
perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Ilmu Sharaf membahas
Contohnya jika yang duduk adalah “kami” maka kata kerjanya berubah menjadi
ْ َ” َﺟﻠ. Perubahan kata ini beserta rumus-rumus perubahannya dibahas secara
“ﺴﻨَﺎ
Ilmu Nahwu dan Sharaf sangat penting untuk dikuasai bagi orang-orang
yang ingin memahami Bahasa Arab. Oleh karena itulah Ilmu Nahwu dan Ilmu
Sharaf disebut dengan ilmu alat; yakni alat untuk memahami kalimat Bahasa Arab.
Ilmu Nahwu dan Sharaf adalah kunci untuk membuka gudang Ilmu Islam.
6
KESIMPULAN
Ilmu Sharaf juga disebut dengan Ilmu Tashrif yang secara bahasa artinya
perubahan. Adapun menurut istilah menurut Abu & Ummu Razin (2017:20) Ilmu
Sharaf adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan keadaan beberapa bentuk kata
Yang menjadi objek pembahasan ilmu sharaf adalah kata-kata Arab, yaitu
isim dan fi’Il yang mutasharrif. Ilmu Nahwu dan Sharaf sangat penting untuk
dikuasai bagi orang-orang yang ingin memahami Bahasa Arab. Oleh karena itulah
Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf disebut dengan ilmu alat; yakni alat untuk memahami
kalimat Bahasa Arab. Ilmu Nahwu dan Sharaf adalah kunci untuk membuka
7
DAFTAR PUSTAKA
Razin, Abu & Ummu Razin. 2017. Ilmu Sharaf untuk Pemula. Jakarta: Maktabah
BISA.
8