KELAS: 3 A
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
makalah ini untuk memenuhi studi mata kuliah Bahasa Arab. Semoga kita semua
selalu dalam lindungan-Nya dan dihindarkan dari wabah yang sedang melanda ini.
Aamiin. Serta tak lupa shalawat dan salam kita haturkan kepada Muhammad SAW.,
dimana berkat perjuangan dan keberanian beliau, kita dapat merasakan hidup di
zaman yang serba canggih yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Arab, Bapak Ary Antony Putra, M. A. atas tugas dalam membuat makalah
yang berjudul “Kelompok Kata (Kalimah) dalam Bahasa Arab dan Contohnya
dalam surah al-Baqarah ayat 1-16”. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan oleh
Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada orang tua dan keluarga atas
makalah yang saya sajikan ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana
mestinya. Permohonan maaf saya haturkan kiranya dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan yang berasal dari kurangnya ilmu pengetahuan pada saya
sendiri. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar
i
Batam, September 2020
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
A. Kalimah ........................................................................................................ 4
B. Fi’il ............................................................................................................... 6
C. Isim ............................................................................................................ 10
D. Huruf .......................................................................................................... 15
E. Contoh Isim dan Fi’il dalam surah al- Baqarah ayat 1-16 ......................... 24
A. Kesimpulan ................................................................................................ 35
B. Saran .......................................................................................................... 36
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ini adalah pengertian Bahasa Arab secara umum yang telah mencakup
definisi Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf. Terkadang, Ilmu Sharaf dianggap bagian dari
Ilmu Nahwu. Namun, dengan melihat fokus utama pembahasannya, Ilmu Nahwu
dan Ilmu Sharaf dianggap dua ilmu yang terpisah; di mana Ilmu Nahwu membahas
susunan dan kondisi kalimat, adapun Ilmu Sharaf membahas perubahan kata dari
Ilmu Nahwu lebih fokus kepada bagaimana suatu kalimat itu disusun serta
aturan-aturan yang terkait dengannya seperti harakat, letak kata, dan bentuk kata
yang tepat sehingga suatu kalimat dapat dipahami dengan mudah. Contohnya
kalimat:
َ ََﺟﻠ
ٌﺲ ﺯَ ْﻳﺪ
(Zaid telah duduk)
Kata “ٌ”ﺯَ ْﻳﺪ memiliki harakat dhammatain. Pemberian harakat ini tidak
dilakukan dengan sembarangan, melainkan ada aturan yang baku mengenai hal
tersebut. Seseorang tidak bisa serta merta memberikan harakat dhammah, kasrah,
kasratain tanpa melihat kondisi kalimat yang ada. Kemudian, kata “ٌ ”ﺯَ ْﻳﺪyang
1
َ َ” َﺟﻠ, padahal dalam
merupakan subjek lebih diakhirkan ketimbang kata kerja “ﺲ
tata Bahasa Indonesia, subjek lebih didahulukan daripada predikat (kata kerja).
Kemudian, dari sisi pemilihan kata kerja sendiri, ada aturan khusus tentang hal
tersebut. Contohnya ketika yang duduk seorang perempuan, maka kata kerja yang
digunakan menjadi:
Semua hal di atas dibahas secara terperinci dalam Ilmu Nahwu. Adapun
Ilmu Sharaf tidak membahas hal tersebut, melainkan lebih fokus kepada aturan
perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Ilmu Sharaf membahas
Contohnya jika yang duduk adalah “kami” maka kata kerjanya berubah menjadi
ْ َ” َﺟﻠ. Perubahan kata ini beserta rumus-rumus perubahannya dibahas secara
“ﺴﻨَﺎ
Ilmu Nahwu dan Sharaf sangat penting untuk dikuasai bagi orang-orang
yang ingin memahami Bahasa Arab. Oleh karena itulah Ilmu Nahwu dan Ilmu
Sharaf disebut dengan ilmu alat; yakni alat untuk memahami kalimat Bahasa Arab.
Ilmu Nahwu dan Sharaf adalah kunci untuk membuka gudang Ilmu Islam. Benarlah
Ilmu Nahwu adalah hal pertama yang paling utama untuk dipelajari ….
2
B. Rumusan Masalah
ialah:
5. Bagaimana pembagian isim dan fi’il dalam surah al- Baqarah ayat 1-16?
C. Tujuan
5. Dapat mengetahui bagaimana pembagian isim dan fi’il dalam surah al-
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kalimah
Arab berbeda pengertiannya dengan yang ada di Bahasa Arab. Dalam pelajaran
bahasa Indonesia, bahwasanya kalimat merupakan susunan dari kata kata. Akan
tetapi kalimah atau dapat juga disebutkan kalimat, yang akan dijelaskan dalam
pembahasan ini adalah mempunyai arti yang berbeda dengan kalimat yang kita
kenal dalam bahasa Indonesia. Tadi telah kita jelaskan bahawa kalimat (dalam
bahasa Indonesia) adalah merupakan susunan kata, akan tetapi dalam bahasa Arab
Sedangkan kalimah yang tersusun, atau terangkai (dari satu kalimah dengan
kalimah lainya) hal itu dalam bahasa Arab disebut “kalam atau jumlah”.
sempurna dan sebagainya. Yang jelas hal ini untuk mengantarkan pengartian kita
terhadap “kalimah” dalam ilmu bahasa Arab. Susunan kalimah atau susunan yang
terjadi dari kumpulan kata-kata itu,disebut dalam bahasa Arab dengan istilah
“jumlah”.
4
Menurut Amiruddin yang dimuat dalam website, kalam dapat didefinisikan
sebagi berikut:
maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam
bahasa Arab, yang terbagi dalam tiga bagian yaitu: isim, fi’il dan huruf.”
2. Disusun ()ﻣﺮﻛﺒﺐ, yakni sesuatu yang tersusun dari dua kalimat, maka
seterusnya (lebih dari pada dua, yaitu tiga kalimat, empat, dan seterusnya.
memberikan tanggapan).
Ada dua kemungkinan mengenai makna yang terkandung dari kata ﺍﻟﻮﺿْﻊ
َ
tersebut sudah sesuai dengan wadlo (peletakan makna) yang telah ditetapkan
oleh orang Arab. Yang kedua, sesuatu yang sengaja diucapakan oleh orang yang
5
berbicara. berbicara. Dalam hal ini, orang yang lagi mengigau tidaklah
B. Fi’il
Al-Fi’lu atau biasa disebut fi’il secara bahasa memiliki makna perbuatan
atau kata kerja. Sedangkan dalam ilmu nahwu, fi’il adalah kata yang menunjukkan
suatu makna yang ada pada zatnya serta terkait dengan waktu. Fi’il itu ada tiga:
Fi’il Madhy adalah kata kerja untuk masa lampau yang memiliki arti telah
a. Tampak pada huruf asli kata kerjanya dan umunya mengandung suara
6
+ ـﺘـَﺎpada huruf
Dia dua (pr) telah
5 ﻫﻤﺎ ﻛﺘﺒﺘﺎ menulis terakhir
+ ُ ـْــﺖpada huruf
13 ﺍﻧﺎ ﻛﺘﺒﺖ Saya telah menulis
terakhir
Kami/kita telah
+ــْـﻨَـﺎ Pada huruf
14 ﻧﺤﻦ ﻛﺘﺒﻨﺎ menulis terakhir
Fi’il Mudhari’ adalah kata kerja yang memiliki arti sedang melakukan.
kerja lain seperti kata kerja akan datang, kata kerja yang sedang terjadi pada
masa lampau, dan bentuk kata kerja lain didapat dari bentuk fi’il mudhari’
dengan ditambahkan huruf atau kata tertentu. Ciri-ciri fi’il mudhari’, ialah:
7
b. Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf ﺕ, ﻱ, ﻥ, ﺍ
Letak
No. Dhamir Fi’il Mudari’ Arti Perubahan
perubahan
Dia (lk) sedang/
1 ﻫﻮ ﺏ
ُ ْـﺮ
ِ ﻳَﻀ akan memukul .… Akhir kata
2 ﻫﻤﺎ ـﺎﻥ
ِ َﻳَﻀ ِْﺮﺑ Dia dua (lk) sedang/
….َﺍﻥ
ِ Akhir kata
akan memukul
6 ﻫﻦ َْـﺮﺑْﻦ
ِ ﻳَﻀ Mereka(pr) sedang/
َﺕ…ﺑْﻦ
َ
Awal dan
akhir
akan memukul
9 ﺍﻧﺘﻢ ِ ﺗَﻀ
ْـﺮﺑُ ْﻮ ِﻥ Kalian (lk) sedang/
akan memukul َﺕ… ُْﻭﻥ
Awal dan
akhir
10 ﺍﻧﺖ ِ ﺗَﻀ
َْـﺮ ِﺑﻴْﻦ Kamu (pr) sedang/
akan memukul َﺕَ … ِﺑﻴْﻦ
Awal dan
akhir
8
13 ﺍﻧﺎ ﺏ ِ ﺍَﺿ
ُ ْـﺮ Saya telah sedang/
akan memukul ..…ﺍ Awal kata
14 ﻧﺤﻦ ﺏ
ُ ْـﺮ
ِ ﻧَﻀ Kami/kita sedang/
…… َﻥ Awal kata
akan memukul
ْ ُ ( ﺍ ُ ْﻛﺘtulislah!)
Fi’il Amr adalah kata kerja untuk perintah. Contohnya: ﺐ
atau ﺲ
ْ ( ﺍِﺟْ ِﻠduduklah!). Ciri-ciri fi’il amr ialah:
a. Diawali dengan huruf alif dan huruf akhir berharakat sukun, contoh:
ْﺍ ُ ْﻛﺘُﺐ Tulislah
َ ﺍِ ْﻗ
ـﺮ ْء Bacalah ْ َﺍِﺣْ ﻔ
ﻆ Hafalkan
ُ ﻳَ ْﺬﻫ
َـﺐ ُ ْﺫﻫ
َـﺐ ْْﺫﻫَـﺐ ْﺍ ْﺫﻫَـﺐ
1 2 3 4
Bentuk fi’il amr hanya ada 6, yakni:
9
4 ﻫﻲ x x x
5 ﻫﻤﺎ x x x
6 ﻫﻦ x x x
7 ﺍﻧﺖ ْﺍ ُ ْﻛـﺘُﺐ Memukullah kamu
(lk) Asli
8 ﺍﻧﺘﻤﺎ ﺍ ُ ْﻛﺘُﺒَــﺎ Memukullah kalian
(lk)
…..َﺍ
9 ﺍﻧﺘﻢ ﺍ ُ ْﻛـﺘُﺒُ ْـﻮﺍ Memukullah kalian
(lk)
….ُْﻭ
10 ﺍﻧﺖ ﺍ ُ ْﻛـﺘُﺒِﻲ Memukullah kamu
(pr)
….ِﻱ
ْ
11 ﺍﻧﺘﻤﺎ ﺍ ُ ْﻛـﺘُﺒَﺘَـﺎ Memukullah kalian
(pr) …َﺗَـﺎ
12 ﺍﻧﺘﻦ َﺍ ُ ْﻛـﺘُﺒْـﻦ Memukullah kalian
(pr)
….ِْﻥ
13 ﺍﻧﺎ x x x
14 ﻧﺤﻦ x x x
C. Isim
Isim secara bahasa memiliki arti “yang dinamakan” atau “nama” atau “kata
benda”. Sedangkan menurut ulama nahwu, isim adalah kata yang menunjukkan
suatu makna yang ada pada zatnya akan tetapi tidak berkaitan dengan waktu. Isim
terbagi dalam beberapa jenis yang bisa dikelompokkan sesuai dengan kelompoknya.
a. Isim Mudzakkar
Contoh:
10
ٌ( ِﻛﺘَﺎﺏkitaabun) = buku
b. Isim Muannats
Contoh:
ٌﺳﺔ
َ ( ُﻣﺪَ ِ ّﺭmudarrisatun) = guru perempuan
ٌ ﱠﺎﺭﺓ
َ ﺳﻴَ (sayyaarotun) = mobil
ٌ( َﺣ ِﺪ ْﻳﻘَﺔhadiiqotun) = kebun, taman
a. Isim Mufrad
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan makna satu atau tunggal.
Contoh:
ٌ ﱠﺎﺭﺓ
َ ﺳﻴَ (sayyaarotun) = sebuah mobil
b. Isim Mutsanna
Contoh:
ﺎﻥ
ِ ( ُﻣ ْﺴ ِﻠ َﻤmuslimaani) = dua orang muslim
َﺎﻥ
ِ ( ُﻣ ْﺴ ِﻠ َﻤﺘmuslimataani) = dua orang muslimah
11
ﺎﻥ
ِ َ( ِﻛﺘ َﺎﺑkitaabaani) = dua buku
َﺎﻥ
ِ ﱠﺎﺭﺗ
َ ﺳﻴ
َ (sayyaarotaani) = dua mobil
c. Isim Jamak
Isim jamak adalah isim yang menunjukkan jumlah banyak ( lebih dari
3) Jamak Taksir
Misal: ﺏ ُ
ٌ ﻁﻼ ﱠ (thullaabun) = para siswa, ِﺭ َﺟﺎ ٌﻝ (rijaalun) = para
3. Isim dilihat dari keumuman dan kekhususannya terbagi menjadi dua, yaitu:
Isim nakirah adalah isim yang masih bersifat umum atau belum
diketahui. Pada umumnya isim nakiroh adalah isim yang bertanwin. Contoh:
12
ٌ ( ﺑَﻴbaitun) = rumah
ْﺖ
ْ
b. Isim Ma’rifah (ُﺍﻟ َﻤ ْﻌ ِﺮﻓَﺔ )ﺍ ِﻻ ْﺳ ُﻢ = Kata benda khusus. Isim ma’rifah
adalah isim yang bersifat khusus atau isim yang sudah sudah
َ ﺫَﺍ ِﻧ
Contoh: ﻚ ، ﺫَ ِﻟ َﻚ، ُﻻء
ِ َﻫﺆ، َﺎﻥ
ِ ﻫَﺎﺗ، َﻫ ِﺬ ِﻩ، ُﻻء ِ َ َﻫﺬ، ﻫﺬﺍ
ِ َﻫﺆ، ﺍﻥ
ْ ﺍﻟﻼﱠ ِﺗ
Contoh: ﻲ ِ ﺍﻟﱠﺘ، ﺍﻟﱠ ِﺘ ْﻲ، َ ﺍﻟﱠ ِﺬﻳْﻦ، ﺍﻥ
، َﺎﻥ ِ َ ﺍﻟﱠﺬ، ِﻱ
ْ ﺍﻟﱠﺬ
ْ
5) Isim ‘alam (ﺍﻟﻌَﻠَ ِﻢ )ﺍِ ْﺳ ُﻢ atau Nama tertentu. Contoh: ُ– ﺃَﺣْ َﻤﺪ
ُﺎﻁ َﻤﺔ
ِ َﻓ
a. Isim shohih akhir, yaitu isim yang huruf akhirnya tidak terdiri dari huruf
‘illat.
13
b. Isim mu’tal akhir ialah kebalikan dari isim shahih akhir. yaitu isim yang
c. Asmaul khomsah, disebut juga isim yang lima. yaitu: َﺣ ٌﻢ، ﺍ َ ٌﺥ، ﺏ
ٌ َ ﺍ،
ُ ﺫ، ﻑ.
ُ
d. Isim ghoiru munshorif ialah isim yang tidak bisa menerima tanwin.
1) Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain,
seperti: ﻋ َﻤ ُﺮ
ُ ُ ﻋﺜْ َﻤ
، ﺎﻥ ُ ، ُﺎﻁ َﻤﺔ
ِ َﻓ.
ﺣ ْﻤ َﺮﺍ ُء
َ
Yang menjadi ciri-ciri isim, ialah:
14
“Adapun huruf qasam (sumpah) adalah: Huruf waw (Demi), Huruf ba
(Demi), dan Huruf ta (Demi)”.
ْ َﺷﺮﻗ
3. Diawali dengan alim lam, seperti ﺖ ﺍﻟﺸﻤﺲ
ُ , kata ﺍﻟﺸﻤﺲ
ُ adalah isim
karena ia diawali dengan alif lam.
5. Di dahului huruf nida’, seperti ُ ﺭﻣﺤﻤـــﺪ ﻳﺎ, kata ﻣﺤﻤــﺪ merupakan isim,
D. Huruf
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa
dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian,
kata ini tidak akan kata memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-
kata lain. Dengan makna yang serupa, definisi lain mengatakan, sebagai berikut:
15
16
17
18
19
20
21
22
23
E. Contoh Isim dan Fi’il dalam surah al- Baqarah ayat 1-16
1. Ayat 1
ﺍﻟﻢ
Ayat Arti Jenis Alasan
ﺍﻟﻢ Alif Laam Miim
2. Ayat 2
َْﺐ ۛ ﻓِﻴ ِﻪ ۛ ُﻫﺪًﻯ ِﻟّ ْﻠ ُﻤﺘ ﱠ ِﻘﻴﻦ ُ ٰﺫَ ِﻟ َﻚ ْﺍﻟ ِﻜﺘ
َ َﺎﺏ َﻻ َﺭﻳ
Ayat Arti Jenis Alasan
ٰﺫَ ِﻟ َﻚ Itulah Isim Isyarah
ُ َ ْﺍﻟ ِﻜﺘ
ﺎﺏ Kitab (al- quran) Isim Ma’rifat ْ
Awalan ﺍﻝ
Tidak ada
َ َﻻ َﺭﻳ
ْﺐ keraguan
Fi’il Mudhari’ Dimasuki َﻻ
3. Ayat 3
َﺼ َﻼﺓ َ َﻭ ِﻣ ﱠﻤﺎ َﺭﺯَ ْﻗﻨَﺎ ُﻫ ْﻢ ﻳُﻨ ِﻔﻘُﻮﻥ ِ ﺍﻟﱠﺬِﻳﻦَ ﻳُﺆْ ِﻣﻨُﻮﻥَ ِﺑ ْﺎﻟﻐَ ْﻴ
ﺐ َﻭﻳُ ِﻘﻴ ُﻤﻮﻥَ ﺍﻟ ﱠ
Ayat Arti Jenis Alasan
(Yaitu) orang-orang
َﺍﻟﱠﺬِﻳﻦ yang
Isim Maushul
24
Dari sebagian
ِﻣ ﱠﻤﺎ (harta)
Isim Nakirah Awalan ِﻡ
(yang) telah Kami
َﺭﺯَ ْﻗﻨَﺎ rezekikan
Fi’il Madhy Akhiran ﻧَﺎ
4. Ayat 4
ِ ُ ﻧﺰ َﻝ ِﺇﻟَﻴ َْﻚ َﻭ َﻣﺎ ﺃ
َﻧﺰ َﻝ ِﻣﻦ ﻗَ ْﺒ ِﻠ َﻚ َﻭ ِﺑ ْﺎﻵ ِﺧ َﺮﺓِ ُﻫ ْﻢ ﻳُﻮﻗِﻨُﻮﻥ ِ ُ َﻭﺍﻟﱠﺬِﻳﻦَ ﻳُﺆْ ِﻣﻨُﻮﻥَ ِﺑ َﻤﺎ ﺃ
Ayat Arti Jenis Alasan
َﻭ Dan Huruf Athof
5. Ayat 5
ُ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻔ ِﻠ
َ◌ﺤﻮﻥ ﻋﻠَ ٰﻰ ُﻫﺪًﻯ ِ ّﻣﻦ ﱠﺭ ِﺑّ ِﻬ ْﻢ ۖ َﻭﺃُﻭ ٰﻟَﺌِ َﻚ ُﻫ ُﻢ
َ ﺃ◌ُ ﻭ ٰﻟَﺌِ َﻚ
Ayat Arti Jenis Alasan
ﺃُﻭ ٰﻟَﺌِ َﻚ Mereka adalah Isim Isyarah
25
(yang berada) di
ﻋﻠَ ٰﻰ
َ atas
Huruf Jar
Akhiran
ُﻫﺪًﻯ Petunjuk Isim Nakirah
tanwin
ِ ّﻣﻦ Dari Huruf Jar
6. Ayat 6
َﻋﻠَ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ﺃَﺃَﻧﺬَ ْﺭﺗ َ ُﻬ ْﻢ ﺃ َ ْﻡ ﻟَ ْﻢ ﺗُﻨﺬ ِْﺭ ُﻫ ْﻢ َﻻ ﻳُﺆْ ِﻣﻨُﻮﻥ َ ِﺇ ﱠﻥ ﺍﻟﱠﺬِﻳﻦَ َﻛﻔَ ُﺮﻭﺍ
َ ﺳ َﻮﺍ ٌء
Ayat Arti Jenis Alasan
Huruf Nashoba
ﺇِ ﱠﻥ sesungguhnya
Rafa’u
َﺍﻟﱠﺬِﻳﻦ orang-orang yang Isim Maushul
26
Fi’il Mudhari’
َﻳُﺆْ ِﻣﻨُﻮﻥ Mereka beriman
Majhul
Awalan ﻱ
ُ
7. Ayat 7
ﻋ ِﻈﻴ ٌﻢ
َ ﺍﺏ َ َﺎﻭﺓ ٌ ۖ َﻭﻟَ ُﻬ ْﻢ
ٌ َ ﻋﺬ َ ﺎﺭ ِﻫ ْﻢ ِﻏﺸ
ِ ﺼَ ﻋﻠَ ٰﻰ ﺃ َ ْﺑ
َ ﺳ ْﻤ ِﻌ ِﻬ ْﻢ ۖ َﻭ َ ﻋﻠَ ٰﻰ ﻗُﻠُﻮ ِﺑ ِﻬ ْﻢ َﻭ
َ ﻋﻠَ ٰﻰ َ ُ َﺧﺘ ََﻢ ﱠ
Ayat Arti Jenis Alasan
Akhiran
َﺧﺘ ََﻢ Telah mengunci Fi’il Madhy
fathah
Menunjukan
ُﱠ Allah Isim Nakirah
nama
ﻋﻠَ ٰﻰ
َ Di atas Huruf Jar
Akhirah
kasrah,
ِ ﻗُﻠُﻮ
ﺏ Hati Isim Jamak
merupakan
kata majemuk
ِﻫ ْﻢ Mereka Dhomir
27
8. Ayat 8
َﺎﺱ َﻣﻦ ﻳَﻘُﻮ ُﻝ ﺁ َﻣﻨﱠﺎ ِﺑﺎ ﱠ ِ َﻭ ِﺑ ْﺎﻟﻴَ ْﻮ ِﻡ ْﺍﻵ ِﺧ ِﺮ َﻭ َﻣﺎ ُﻫﻢ ِﺑ ُﻤﺆْ ِﻣﻨِﻴﻦ
ِ َﻭ ِﻣﻦَ ﺍﻟﻨﱠ
Ayat Arti Jenis Alasan
َﻭ Dan Huruf Athaf
ْ
Awalan ﺍﻝ,
ْﺍﻟﻴَ ْﻮ ِﻡ Hari Isim akhiran
kasrah
ْ
Awalan ﺍﻝ,
ْﺍﻵ ِﺧ ِﺮ Akhir Isim akhiran
kasrah
َﻣﺎ Tidak/bukan An- Nafi’
9. Ayat 9
َ ُﻳُﺨَﺎ ِﺩﻋُﻮﻥَ ﱠ َ َﻭﺍﻟﱠﺬِﻳﻦَ ﺁ َﻣﻨُﻮﺍ َﻭ َﻣﺎ ﻳَ ْﺨﺪَﻋُﻮﻥَ ِﺇ ﱠﻻ ﺃَﻧﻔ
َﺴ ُﻬ ْﻢ َﻭ َﻣﺎ ﻳَ ْﺸﻌُ ُﺮﻭﻥ
Ayat Arti Jenis Alasan
Mereka hendak
َﻳُﺨَﺎ ِﺩﻋُﻮﻥ menipu
Fi’il Mudhari’ Awalan ﻱ
ُ
28
Menunjukkan
َﱠ Allah Isim Nakirah
nama
َﻭ Dan Hurf Jar
10. Ayat 10
َﻋﺬَﺍﺏٌ ﺃ َ ِﻟﻴ ٌﻢ ِﺑ َﻤﺎ َﻛﺎﻧُﻮﺍ ﻳَ ْﻜ ِﺬﺑُﻮﻥ
َ ﺿﺎ ۖ َﻭﻟَ ُﻬ ْﻢ ٌ ﻓِﻲ ﻗُﻠُﻮ ِﺑ ِﻬﻢ ﱠﻣ َﺮ
ً ﺽ ﻓَﺰَ ﺍﺩَ ُﻫ ُﻢ ﱠ ُ َﻣ َﺮ
Ayat Arti Jenis Alasan
ِﻓﻲ Di dalam Huruf Jar
Akhiran
ِ ﻗُﻠُﻮ
ﺏ Hati Isim
kasrah
ِﻫﻢ Mereka Dhomir
Akhiran
ﺽ
ٌ ﱠﻣ َﺮ Penyakit Isim Nakirah
tanwin
ﻑَ Maka Huruf Athaf
Akhiran
َﺯَ ﺍﺩ Dia menambah Fi’il Madhy
fathah
ُﻫ ُﻢ Mereka Dhomir
Menunjukan
ُﱠ Allah Isim Nakirah
nama
Akhiran
ﺿﺎ
ً َﻣ َﺮ Penyakit Isim Nakirah
tanwin
َﻭ Dan Huruf Jar
29
Akhiran
ٌ َﻋﺬ
ﺍﺏ َ Adzab Isim Nakirah
tanwin
Akhiran
ﺃ َ ِﻟﻴ ٌﻢ Yang pedih Isim Nakirah
tanwin
ﺏ
ِ Dengan Huruf Jar
11. Ayat 11
َ◌ﺤﻮﻥ
ُ ﺼ ِﻠ
ْ ُﻣ ِ َﻭ ِﺇﺫَﺍ ِﻗﻴ َﻞ ﻟَ ُﻬ ْﻢ َﻻ ﺗ ُ ْﻔ ِﺴﺪُﻭﺍ ِﻓﻲ ْﺍﻷ َ ْﺭ
ﺽ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ِﺇﻧﱠ َﻤﺎ ﻧَﺤْ ُﻦ
Ayat Arti Jenis Alasan
َﻭ Dan Huruf athaf
ِ ْﺍﻷ َ ْﺭ
ﺽ Bumi Isim Ma’rifat Awalan ﺍﻝ
Mereka telah
ﻗَﺎﻟُﻮﺍ berkata
Fi’il Madhy akhiranﻭﺍ
Inna Nashaba
ِﺇ ﱠﻥ Sesungguhnya
Rafa’
َﻣﺎ Bukan An- Nafi’
30
12. Ayat 12
َﺃ َ َﻻ ﺇِﻧﱠ ُﻬ ْﻢ ُﻫ ُﻢ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻔ ِﺴﺪُﻭﻥَ َﻭ ٰﻟَ ِﻜﻦ ﱠﻻ ﻳَ ْﺸﻌُ ُﺮﻭﻥ
Ayat Arti Jenis Alasan
ﺃ َ َﻻ Ingatlah Huruf Istifham
Inna Nashaba
ﺇِ ﱠﻥ Sesungguhnya
Rafa’
ُﻫ ْﻢ Mereka Dhomir
Orang-orang yang
َْﺍﻟ ُﻤ ْﻔ ِﺴﺪُﻭﻥ membuat Isim Ma’rifat ْ
Awalan ﺍﻝ
kerusakan
َﻭ Dan Huruf Athaf
13. Ayat 13
ﺴﻔَ َﻬﺎ ُء ۗ ﺃ َ َﻻ ِﺇﻧﱠ ُﻬ ْﻢ ُﻫ ُﻢ
ﺎﺱ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺃَﻧُﺆْ ِﻣ ُﻦ َﻛ َﻤﺎ ﺁ َﻣﻦَ ﺍﻟ ﱡ
ُ َﻭ ِﺇﺫَﺍ ﻗِﻴ َﻞ ﻟَ ُﻬ ْﻢ ِﺁﻣﻨُﻮﺍ َﻛ َﻤﺎ ﺁ َﻣﻦَ ﺍﻟﻨﱠ
َﺴﻔَ َﻬﺎ ُء َﻭ ٰﻟَ ِﻜﻦ ﱠﻻ ﻳَ ْﻌﻠَ ُﻤﻮﻥ
ﺍﻟ ﱡ
Ayat Arti Jenis Alasan
َﻭ Dan Huruf athaf
31
َﺃ Apakah Huruf Istisham
14. Ayat 14
ﺎﻁﻴﻨِ ِﻬ ْﻢ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﻧﱠﺎ َﻣﻌَ ُﻜ ْﻢ ﺇِﻧﱠ َﻤﺎ ﻧَﺤْ ُﻦ َ َﻭﺇِﺫَﺍ ﻟَﻘُﻮﺍ ﺍﻟﱠﺬِﻳﻦَ ﺁ َﻣﻨُﻮﺍ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺁ َﻣﻨﱠﺎ َﻭﺇِﺫَﺍ َﺧﻠَ ْﻮﺍ ﺇِﻟَ ٰﻰ
ِ َ ﺷﻴ
َُﻣ ْﺴﺘ َ ْﻬ ِﺰﺋُﻮﻥ
32
Inna Nashaba
ِﺇﻧﱠﺎ Sesungguhnya
Rafa’
ﻧﺎ Kami Dhomir
15. Ayat 15
ُ ﺉ ﺑِ ِﻬ ْﻢ َﻭﻳَ ُﻤﺪﱡ ُﻫ ْﻢ ﻓِﻲ
َﻁ ْﻐﻴَﺎﻧِ ِﻬ ْﻢ ﻳَ ْﻌ َﻤ ُﻬﻮﻥ ُ ﱠ ُ ﻳَ ْﺴﺘ َ ْﻬ ِﺰ ﺍ
Ayat Arti Jenis Alasan
Menunjukkan
ُﱠ Allah Isim Nakirah
nama
ُ ﻳَ ْﺴﺘ َ ْﻬ ِﺰ
ﺉ Dia mengolok-olok Fi’il Mudhari’ Awalan ﻱ
َ
ﺏ
ِ Dengan Huruf Jar
33
16. Ayat 16
ٰ
َ ﺃ◌ُ ﻭﻟَﺌِﻚَ ﺍﻟﱠﺬِﻳﻦَ ﺍ ْﺷﺘ ََﺮ ُﻭﺍ ﺍﻟﻀ َﱠﻼﻟَﺔَ ﺑِ ْﺎﻟ ُﻬﺪَ ٰﻯ ﻓَ َﻤﺎ َﺭﺑِ َﺤﺖ ِﺗ ّ َﺠ
َﺎﺭﺗ ُ ُﻬ ْﻢ َﻭ َﻣﺎ َﻛﺎﻧُﻮﺍ ُﻣ ْﻬﺘَﺪِﻳﻦ
Ayat Arti Jenis Alasan
ﺃُﻭ ٰﻟَ ِﺌ َﻚ Mereka itu Isim Isyarah
ﺏ
ِ Dengan Huruf Jar
34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, seperti pada
dhomir (kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata
ganti (dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata
gantinya ada 12. Antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang
dibedakan di dalam bahasa Arab, tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada
bahasa lainnya. Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat dan padat,
misalnya, jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup
dengan menggunakan kalimat ﻳﻜﺘﺐ dan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang
sedang menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu
kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata
(baik itu fi'il, isim, maupun harf) atau lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat
dalam Bahasa arab adalah ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau lawan
ucapan tersebut harus dalam bahasa Arab. Kalimat terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Isim, yaitu setiap kata yang menunjukkan nama orang, hewan, tumbuhan,
benda, tempat, waktu, dan sifat yang tidak terikat oleh waktu.
2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.
35
3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
B. Saran
dalam al- Quran,dan ada pula yang mengatakan bahwa akan digunakan di akhirat
kelak. Sebagai muslim sangat dianjurkan untuk belajar bahasa Arab. Mulai dari
36
DAFTAR PUSTAKA
https://cecephilmanstaisukabumi.wordpress.com/2019/10/25/alamat-dan-
Ayasha, Lutfia & Tim Tamyiz Online. 2016. Buku Latihan Level 2 (ayat 6-25).
Ayasha, Lutfia & Tim Tamyiz Online. 2016. Buku Pegangan Tamyiz Online: Cara
Hasan, Sallih. 2011. Mengenal Kalimat al-Baqarah: Isim, Fi'il, Harf, dan
http://sallihhassan.blogspot.com/search/label/Mengenal%20Kalimat%20A
l-Baqarah%28Isim-Fi%27il-Harf-Terjemahan%20Per%20Kata%29 (28
September)
Razin, Abu & Ummu Razin. 2017. Ilmu Sharaf untuk Pemula. Jakarta: Maktabah
BISA.
37