Anda di halaman 1dari 20

 

MAKALAH

MATERI AJAR BIPA BERBASIS CEFR DAN PENDEKATAN INTEGRATIF

DOSEN PENGAMPU: DESI SUKENTI, S. Pd., M. Ed.

KELOMPOK VI

DIANA SUSMITA 196210903

IFA SURYANI 196210814

KIKI WIDYAWATI 196210831

NABILAH SYAFENDRA 196210520

RISMA NORA 196210315

SARI RAMADHANI 196210029

KELAS: 3 BIPA 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2020

 
 
 
 

KATA PENGANTAR

‫ﺍﻟﺮﺣِ ﻴﻢ‬ ‫ﺑِﺴ ِْﻢ ﱠ ِ ﱠ‬


‫ﺍﻟﺮﺣْ َﻤ ِﻦ ﱠ‬

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,

karunia serta hidayahnya kepada kita semua sehingga dapat menyeleseikan

makalah ini untuk memenuhi studi mata kuliah peminatan Desain Pembelajaran

BIPA. Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya dan dihindarkan dari wabah

yang sedang melanda ini. Aamiin. Serta tak lupa shalawat dan salam kita haturkan

kepada Muhammad SAW., dimana berkat perjuangan dan keberanian beliau, kita

dapat merasakan hidup di zaman yang serba canggih yang penuh dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta menjadikan dunia yang tidak terbatas seperti saat

ini.

Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah

peminatan Desain Pembelajaran BIPA, Ibu Desi Sukenti, S. Pd., M. Ed. atas tugas

dalam membuat makalah yang berjudul “Materi Ajar BIPA berbasis CEFR dan

Pendekatan Integratif”. Semoga ibu selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT.

Aamiin.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam pengantar ini, semoga

makalah yang kami sajikan ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana

mestinya. Permohonan maaf kami haturkan kiranya dalam penulisan makalah ini

terdapat kesalahan yang berasal dari kurangnya ilmu pengetahuan pada kami

semua. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar

kedepannya kami dapat memperbaikinya.


 
 
 

Batam, September 2020

Penyusun

ii 
 
 
 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

A. Penelitian Pengembangan Materi Ajar BIPA .............................................. 3

B. Kerangka Teori Pengembangan Model Materi Ajar BIPA .......................... 5

C. Rancangan Model ........................................................................................ 7

1. Rancangan Model yang Dikembangkan................................................... 7

2. Pendekatan BIPA Berbasis Pendekatan Integratif ................................. 12

BAB 3 PENUTUP ............................................................................................... 14

A. Kesimpulan ................................................................................................ 14

B. Saran .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii 
 
 

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diperkirakan sebanyak 219 lembaga perguruan tinggi atau Lembaga

pendidikan di 74 negara, baik didalam maupun diluar negeri, telah

menyelenggarakan pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA). Dapat

dilihat bahwa cukup banyak negara yang melaksankan pembelajaran BIPA. Bukan

tidak mungkin, angka tersebut akan terus bertambah. Hal ini menunjukkan cukup

banyak siswa asing dari berbagai negara yang berminat belajar bahasa Indonesia.

Dengan demikian banyak hal yang harus disiapkan oleh Lembaga penyelenggara

pembeljaran BIPA.

Peningkatan jumlah peminat tersebut tentu harus dapat diimbangi dengan

peningkatan mutu pengajaran BIPA. Banyak hal yang harus disiapkan. ‘Politik

Bahasa Nasional’ menetapkan pengajaran BIPA merupakan salah satu kegiatan

pembinaan yang memerlukan berbagai kegiatan.

Perlu diperhatikan juga bahwa materi ajar BIPA harus dikembangkan

dengan memperhatikan tujuan siswa. Disamping itu juga, para penyusun materi

juga harus memiliki atau menetapkan pendekatan yang akan digunakan dalam

penyusunan materi ajar tersebut. Apakah akan fokus pada pendekatan yang akan

meningkatkan kemmapuan kebahasaan siswa saja ataukah meningkatkan

kemampuan berbahasa siswa yang integrative dengan tatabahasa dan budaya.


 
 

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah,

ialah:

1. Bagaimanakah penelitian mengenai pengembangan materi ajar BIPA?

2. Bagaimanakah kerangka teori pengembangan model materi ajar BIPA?

3. Bagaimana rancangan model materi ajar BIPA?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan, ialah:

1. Dapat mengetahui penelitian mengenai pengembangan materi ajar BIPA.

2. Dapat mengetahui kerangka teori pengembangan model materi ajar BIPA.

3. Dapat mengetahui rancangan model materi ajar BIPA.


 
 

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Penelitian Pengembangan Materi Ajar BIPA

Pada bagian ini akan dikemukakan beberapa penelitian yang dapat dijadikan

sebagai acuan dalam pengembangan materi aja BIPA. Diantaranya adalah

penelitian yang telah dilakukan oleh Zamzam Hariro dengan judul ‘Pengembangan

Silabus berbasiskan Tugas Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Orang Asing: Level

Al CERF’. Penelitian pengembangan ini melalui empat tahap yaitu: desain

pengembangan, uji coba, dan revisi, implementasi dan diseminasi. silabus yang

dihasilkan dari penelitian ini adalah silabus berbasis tugas.

Penelitian lain yang dapat dicermati adalah pengembangan bahan ajar BIPA

berdasarkan hasil analisis kebutuhan belajar. yang ditulis oleh Imam Suyitno dari

Universitas Negeri Malang. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan belajar,

dikemukakan bahwa pelajar asing yang belajar BIPA adalah pelajar dewasa. dan

topik yang dipilih untuk materi ajar BIPA adalah topik yang berkaitan dengan minat

dan kebutuhan belajar orang dewasa, yaitu: salam, perkenalan, wisata, kegemaran,

kerajinan, surat menyurat, pesta, rekreasi, dan sebagainya.

Pelajar asing belajar BIPA karena mereka memiliki tujuan diantaranya:

1. Untuk berkomunikasi keseharian dengan penutur bahasa indonesia (tujuan

umum).

2. Untuk mengali kebudayaan indonesia dengan segala aspeknya.


 
 

Pengelolah materi pembelajaran BIPA perlu memperhatikan tiga hal, yaitu:

1. Orientasi materi hendaknya diarahkan dan dititikberatkan pada materi yang

dapat dipakai dan dikomunikasikan dengan baik, serta dapat

mengembangkan kompetensi kemampuan bahasa.

2. Rentangan dan penataan materi harus diupayahkan pada materi-materi yang

mengacu pada aspek-aspek yang menentukan bagaimana bahasa indonesia

digunakan.

3. Materi pembelajaran perlu ditata berdasarkan unit-unit satuan ujaran yang

berkomunikasi secara terpadu.

Hal relevan yang dibahas dalam penelitian tersebut adalah kesamaan prinsip

bahwa pengembangan materi ajar BIPA harus berdasarkan analisis kebutuhan.

Penelitian lain yang berhubungan dengan pengembangan materi Ajar BIPA adalah

penelitian Gatut Susanto yang berjudul ‘Pengembangan Bahan Ajar BIPA

berdasarkan Kesalahan Bahasa Indonesia Pembelajar Asing.’ Susanto

mengembangkan bahan ajar BIPA dengan didahului meneliti kesalahan-kesalahan

yang biasa dilakukan siswa BIPA.

Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa dalam mengembangkan materi

ajar BIPA ada faktor-faktor yang harus diperhatikan karena merupakan ciri khusus

bahasa Indonesia sebagai bahasa asing. Faktor-faktor tersebut meliputi: tingkat

kompetensi bahasa Indonesia, pembelajaran asing, latar B1 pembelajar asing, dan

pengalaman pembelajaran bahasa asing. Penelitian-penelitian tersebut dapat dapat

menjadi acuan bagi para mahasiswa atau peneliti yang tertarik mengembangkan

materi ajar BIPA.


 
 

B. Kerangka Teori Pengembangan Model Materi Ajar BIPA

Pembelajaran BIPA dalam hal ini mengacu pada pembelajaran yang

menekankan pada kemampuan berbahasa siswa. Hal tersebut telah termuat dalam

panduan Common Framework of Reference for Language (CEFR) yang juga

digunakan sebagai basis dalam pengembangan materi ajar meliputi masalah belajar,

mengajar, dan penilaian bahasa. CEFR adalah pedoman yang digunakan untuk

menggambarkan prestasi siswa bahasa asing di seluruh Eropa dan saat ini mulai

meluas ke negara lain terutama ASEAN menjelang diberlakukannya Komunitas

ASEAN 2015.

Indikator-indikator yang termuat dalam CEFR memperhatikan unsur

komunikatif yang harus ada dalam materi ajar. Kemampuan berbahasa tersebut

meliputi empat keterampilan berbahasa: menyimak, berbicara, membaca, dan

menulis. Agar siswa asing mampu berbahasa, materi ajar yang dikembangkan juga

harus mengandung komponen materi tata bahasa. Tanpa itu, siswa asing tidak akan

mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Komponen terakhir yang harus

dimasukkan dalam materi ajar adalah unsur budaya Indonesia. Unsur budaya

dibutuhkan agar siswa asing tidak mengalami ‘keterkejutan budaya’.

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan integratif dapat dikemas

dengan tema atau topik tentang suatu hal. Tema atau topik tersebut akan menjadi

penjalin antar materi yang ada. Dalam pembelajaran BIPA, contoh: tema

perkenalan akan menjadi penjalin dalam pembelajaran empat keterampilan

berbahasa. Semua keterampilan berbahasa yang dilatih dalam tema tersebut akan

berkisar soal perkenalan.


 
 

Secara kontekstual, menurut Borg dan Gall, penelitian dan pengembangan

pendidikan merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan mutu

dan kualitas pendidikan melalui produk yang dihasilkan. Borg dan Gall

menggunakan 10 langkah, yakni:

1. Analisis kebutuhan

2. Perencanaan

3. Pengembangan produk awal

4. Uji coba produk

5. Revisi produk

6. Uji coba utama

7. Revisi produk operasional

8. Uji coba operasional

9. Revisi produk akhir

10. Diseminasi dan penerapan

Untuk pengembangan model materi ajar, Brown menyatakan ada tiga fase

utama yang dapat dilakukan yaitu:

1. Mengembangkan materi ajar, yang terdiri dari:

a. Analisis kebutuhan

b. Mendefinisikan goal dan objektif

c. Melakukan tes kemampuan awal dan karakteristik siswa

d. Menyusun materi ajar sebagai produk

2. Pembelajaran di kelas, yakni:

a. Pengajaran dan pembelajaran di kelas

b. Diskusi antara pengajar dan penulis materi ajar


 
 

c. Revisi untuk perbaikan akhir

3. Evaluasi materi ajar, yakni:

a. Mengevaluasi materi ajar

b. Revisi materi ajar

c. Menghasilkan dan mendesain materi ajar

d. Distribusi dan publikasi (internal dan eksternal)

e. pengembangan materi ajar tidak pernah berakhir karena akan selalu

berkembang sesuai kebutuhan.

Kedua model tersebut dipilih karena prosedur nya yang praktis efektif dan

efisien.

C. Rancangan Model

Berikut contoh rancangan model materi ajar BIPA tingkat A1 berbasis

CEFR dan pendekatan Integratif.

1. Rancangan Model yang Dikembangkan

Brow mengemukakan “sebelum mengembangkan materi ajar terlebih

dahulu dilakukan analisis kebutuhan dan mendefinisikan goal dan objective”.

Rumusan kedua hal tersebut termuat dalam silabus. Silabus harus disusun

dengan memperhatikan hasil analisis kebutuhan dan CEFR yang telah

dilakukan.

Silabus dibutuhkan untuk acuan pengembangan model materi ajar sehingga

dapat tersusun sistematis dan komprehensif dangan memperhatikan CEFR dan

prinsip pendekatan integratif.


 
 

a. Rencangan Silabus, Struktur Silabus, dan Rencana Persiapan

Pengajaran BIPA Tingkat A1 sesuai Analisis Kebutuhan dan CEFR

Silabus BIPA yang dikembangkan menggunakan model silabus

campuran (multi-syllabus syllabus) menurut Dubin karena (1)

mengintegrasikan aspek-aspek keseluruhan tipe-tipe silabus, yaitu:

aspek leksikal, struktur gramatikal, topik, situasi, kegiatan pembelajaran

dan tugas. (2) tujuan pembelajran diperoleh dari analisis kebutuhan yang

digunakan sebagai dasar bagi pemilihan aspek-aspek penyusunan

silabus.

Silabus BIPA tingkat A1

DIMENSI ISI DIMENSI DIMENSI


PRODUK PROSES

TEMA
PENGORGANISASIAN KOMPETENSI
SITUASI KEBAHASAAN
KETERAMPILAN PERANAN PENGAJAR DAN
UNSUR BERBAHASA PEMELAJAR
LINGUISTIK
JENIS KEGIATAN DAN PEMAHAMAN
TUGAS BUDAYA
UNSUR BUDAYA

Gambar 2. 12
Silabus BIPA berbasis CEFR dan Pendekatan Integratif

Silabus memperhatikan dimensi isi, proses dan produk. Untuk

dimensi isi, situasi, tema, dan unsur budaya ditentukan dengan

memperhatikan kajian Pustaka, mencermati CEFR, dan masukan dari

para pengajar dan pemelajar BIPA.


 
 

Dimensi proses mencakup (a) pengorganisasian tema, materi

(liguistik dan budaya) serta gradasinya untuk siswa asing tingkat A1, (b)

pemaparan peranan pengajar dan pemelajar dalam proses pembelajaran

sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan, (c) pemaparan jenis dan

tugas yang harus dikerjakan siswa.

Dimensi produk mencakup peningkatan keterampilan berbahasa,

kompetensi kebahasaan, dan pemahaman budaya siswa BIPA. Dimensi

isi dan proses harus mendukung dimensi produk.

1) Identitas program berisikan nama program, tingkat kompetensi

siswa yang akan belajr, jumlah jam, dan deskripsi program.

2) Standar kompetensi merupakan bagian ini berisi Standar

Kompetensi (SK) untuk siswa BIPA tingkat pemula1 (A1) hasil dari

analisis kebutuhan.

3) Kompetensi dasar merupakan tujuan dalam mancapai standar

kompetensi yang mencakup empat aspek keterampilan bahasa.

4) Indikator merupakan tujuan operasional pembelajaran. Indikator

akan menjadi acuan dari perumusan materi yang akan

dikembangkan dalam pembelajaran.

5) Materi pokok dalam silabus berisi empat keterampilan berbahasa,

tata bahasa dan pengenalan budaya Indonesia.

6) Sumber belajar menggunakan referensi yang sebelumnya telah

diseleksi oleh tenaga pengajar agar sesuai dan relevan.

7) Penilaian merupakan aspek yang penting dalam menentukan

pencapain siswa dalam memahami materi pembelajaran.


 
 

8) Pendekatan integratif digunakan dalam pembelajaran yang

menggunakan tema atau topik sebagai penjalin materi yang ada.

Seperti contoh: tema perkenalan akan menjadi penjalin dalam

pembeajaran empat keterampilan berbahasa.

Berdasarkan struktur silabus yang telah tersusun pada gambar 2. 13,

kemudian disusun pula rencana program pengajaran BIPA.

IDENTITAS PROGRAM

KOMPETENSI EMPAT
KETERAMPILAN
DASAR BERBAHASA

INDIKATOR
EMPAT
PRINSIP-PRINSIP MATERI
KETERAMPILAN
PENDEKATAN POKOK
BERBAHASA,
INTEGRATIF KEBAHASAAN,
MODEL WEBBED BUDAYA
SUMBER
BELAJAR

KEGIATAN PENDAHULUAN,
PEMBELAJARAN INTI, PENUTUP
gambar 2. 14
Struktur RPP‐BIPA Tingkat 
A1 berbasis CEFR dan  PROSES DAN
Pendekatan Integratif PENILAIAN HASIL

Penjelasan dari setiap komponen akan diuraikan seperti berikut:

1) Identitas program merupakan bagian yang berisi nama program,

tingkat kompetensi siswa, jumlah dan deskripsi program,

2) Standar kompetensi merupakan bagian yang berisi SK untuk tingkat

pemula yang akan dicapai dengan waktu yang direncanakan

10 
 
 

3) Kompetensi dasar yang bertujuan untuk mencapai KD yang

mempuat empat kompetensi yang diharapkan tercapai dalam

pertemuan yang direncanakan.

4) Indikator bertujuan operasional pembelajaran. Indikator akan

menjadi acuan dari kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

5) Materi pokok berisi 4 keterampilan berbahasa, tata bahasa dan

pengenalan budaya Indonesia.

6) Sumber belajar yang digunakan dicantumkan pada kolom sumber

belajar.

7) Kegiatan pembelajaran terdapat beberapa bagian, yakni:

pendahuluan, pengajar berusaha membangun skemata untuk

landasan pengetahuan baru. Selanjutnya, kegiatan inti dilakukan

dengan mempelajari empat keterampilan berbahasa yang dijalin

secara integratif dengan satu tema. Kegiatan penutup dilakukan

dengan menyimpulkan hal yang telah dipelajari dan membicarakan

tugas.

8) Penilaian disini pengajar harus mencantumkan penilaian beserta

Instrumennya.

b. Rancangan Model Materi Ajar BIPA berbasis CEFR dan Pendekatan

Integratif

Setiap unit pada buku pelajaran dan buku kerja siswa dikembangkan

dengan 1 tema dan 4 keterampilan berbahasa. Para siswa BIPA tingkat

A1 membutuhkan informasi budaya Indonesia namun sedikit

membutuhkan sastra. Oleh karena nya setiap tema diberikan informasi

11 
 
 

budaya yang relevan dan materi sastra yang belum insentif. Pada akhir

materi diberikan tes formatif dan format penilaian mandiri.

Dasar yang digunakan dalam mengembangkan materi ajar BIPA

adalah Silabus yang berbasis CEFR dan Analisis kebutuhan. SK, KD,

Indikator, Keterampilan berbahasa, Standar waktu belajar setiap

peringkat, sistem pembelajaran, dan sistem evaluasi di terapkan dengan

memperhatikan CEFR Analisis Kebutuhan.

Analisis kebutuhan menggambarkan bahwa silabusjuga

memperhatikan analisis kebutuhan terbukti dari silabus memasukkan

tujuan belajar siswa, tema, materi, tugas, dan evaluasi yang diperlukan.

Ketiga buku merupakan satu kesatuan. Masing-masing memiliki

fungsi berbeda. Buku pelajaran berfungsi sebagai refrensi. Buku kerja

berfungsi sebagai buku tugas sesuai materi pelajaran. Buku ketiga

berfungsi memandu pengajar pemula dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang telah dikembangkan.

2. Pendekatan BIPA Berbasis Pendekatan Integratif

Pendekatan integratif yang oleh Fogarty digunkan sebagai pendekatan

dalam kurikulum diadopsi untuk digunakan pembelajaran BIPA. Tema yang

digunakan sebagai penjalin antarbidang studi dalam penyusunan kurikulum,

dalam pembelajaran BIPA digunakan sebagai penjalin antarketerampilan

bahasa yang akan diajarkan. Tema yang dipilih dalam pembelajaran membuat

pembelajaran BIPA menjadi holistik, bermakna, autentik, dan aktif. Tema-tema

yang dipilih akan bermakna dan bersifat autentik karena diseleksi sesuai dengan

12 
 
 

kebutuhan siswa BIPA, contoh tema transportasi akan memberikan

pengetahuan tentang bagaimana cara siswa BIPA naik transportasi di Indonesia.

Bagaimana cara menawar naik kendaraan seperti ojek atau bajaj yang tidak ada

di negara mereka. Materi seperti ini akan menghadirkan hal autentik yang akan

mereka hadapi jika tinggal di indonesia. Dengan demikian, mereka pun

dikondisikan untuk aktif di dalam kelas dengan teknik simulasi, dan sebagainya.

Dengan demikian, pembelajaran integratif pada hakikatnya merupakan

suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara

individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep

serta prinsip secara holistik dan autentik. Untuk menjalin keterpaduan tersebut

pembelajaran diikat dengan tema.

13 
 
 

BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian pengembangan materi ajar BIPA melalui empat tahapan, yaitu

desain, pengembangan, uji coba dan revisi, implementasi dan diseminasi. Silabus

yang dihasilkan dari penelitian ini adalah silabus berbasis tugas. Pembelajaran

bahasa Indonesia bagi penutup asing adalah pembelajaran bahasa Indonesia yang

dilakukan pada siswa yang berasal dari berbagai negara. Pembelajaran tersebut

termuat dalam panduan Common European Framework of Reference for

Languages (CEFR).

Adapun rancangan model untuk pengembangan silabus dan rencana

persiapan pengajaran, meliputi:

1. Rancangan model yang dikembangkan, seperti rancangan silabus, struktur

silabus, dan rencana persiapan pengajaran BIPA tingkat A1 sesuai analisis

kebutuhan dan CEFR serta rancangan model materi ajar BIPA berbasis

CEFR dan pendekatan integratif.

2. Pembelajaran BIPA berbasis pendekatan integratif, yang menggunakan

model jaring laba-laba (webbed). Tema yang digunakan sebagai penjalin

antar bidang studi dalam penyusunan kurikulum, dalam pembelajaran BIPA

digunakan sebagai penjalin antar keterampilan bahasa yang diajarkan.

Tema-tema yang dipilih akan bermakna dan bersifat autentik karena

diseleksi sesuai dengan kebutuhan siswa BIPA.

14 
 
 

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat memudahkan pembaca dalam

memahami pengembangan materi ajar BIPA berbasis CEFR dan pendekatan

Integratif. Karena peran Indonesia dalam percaturan dunia sudah semakin nyata.

Untuk itu, pengajaran bahasa Indonesia semakin mendunia.

15 
 
 

DAFTAR PUSTAKA

Muliastuti, Liliana. 2017. Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing: Acuan Teori dan

Pendekatan Pengajaran. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

16 
 

Anda mungkin juga menyukai