Anda di halaman 1dari 10

ATHAF

Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu penilaian tugas kelompok pada
Mata Kuliah Bahasa Arab Profesi
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Rita Linda, M.Ag

Disusun Oleh :

Kelompok 13/Kelas G/Semester 4

Eka Yulianti (1911010305)

Nafsiyah (1911010391)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1442 H / 2021 M

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT., yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Athaf”.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan


kita Nabi Muhammad SAW., yang kita nanti nantikan syafaatnya di yaumul
kiamah kelak.

Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah,
kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan, serta pembaca dapat
mengetahui tentang “Athaf”. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah ini. Terima
kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Bandar Lampung, Juni 2021

Penyusun

Kelompok 13

ii
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH .............................................................................................i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

BAB I .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2

BAB II ................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
A. Pengertian Athaf ......................................................................................... 3
B. Macam-Macam Athaf ................................................................................. 3
C. Pembagian Athaf......................................................................................... 4
D. Contoh Athaf .............................................................................................. 5

BAB III.................................................................................................................. 6
PENUTUP ............................................................................................................. 6
A. Kesimpulan ................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Selain dalam bahasa Indonesia, kata sambung juga dikenal dalam
bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, tepatnya ilmu nahwu kata sambung
dikenal dengan istilah „Athaf. „Athaf merupakan salah satu kaidah tata
bahasa Arab yang harus dipelajari dan dipahami secara mendalam.
Apabila salah dalam memahaminya, maka akan salah dalam
pemaknaannya. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian dalam mempelajari
dan memahaminya.

Dalam berbahasa, seseorang membutuhkan kata sambung untuk


memahami bahasa yang disampaikan. Tanpa kata sambung, seseorang
akan sulit untuk memahami bahasa yang disampaikan, bahkan sampai
kepada salah pemahaman. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya
kekeliruan informasi antara pembicara dan pendengar. Padahal kekeliruan
informasi bisa mengakibatkan hal buruk terjadi, salah satunya adalah
perdebatan. Oleh karena itu, maka diperlukan bagi mahasiswa maupun
umum untuk mempelajari dan memahami kata sambung agar dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena hal tersebut kami
menyusun makalah dengan judul “„ATHAF (kata sambung)”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Athaf?
2. Apa saja macam-macam Athaf?
3. Bagaimana pembagian Athaf?
4. Bagaimana contoh Athaf?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Athaf.
2. Untuk mengetahui macam-macam Athaf.
3. Untuk mengetahui pembagian dari Athaf.
4. Untuk mengetahui contoh Athaf.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Athaf
Definisi „Athaf secara Etimologi „Athaf berasal dari kata _ ‫_ ي عطف‬
‫ _ ط فاع عطف‬berarti yang menyambung, atau secara Terminologi „Athof

adalah tabi‟ (lafadz yang mengikuti) yang antara ia dengan mathbu‟nya di


tengah tengahi salah satu huruf athof. Athaf adalah merupakan bab yang
dibahas dalam ilmu nahwu, yang secara bahasa mempunyai arti mengikuti.
Namun dalam istilah nahwu akan mudah dipahami, kalau athaf itu
dijelaskan dengan penggunaan kalimat (gramatikal arab) yang dirangkai
atau dicontohkan secara kalimat, meliputi huruf-huruf athaf dan kalimat
yang diathafi.

B. Macam-Macam Athaf
Huruf-huruf Athaf (huruf-huruf yang untuk menggabungkan satu
isim dengan isim yang lain, atau satu fi‟il dengan fi‟il yang lain dalam segi
i‟rob-nya ) itu ada sepuluh huruf yaitu:

1. ‫( و‬Dan) Huruf ini mutlak digunakan untuk menghubungkan dua kata


atau lebih, baik berupa isim ataupun berupa fi‟il.
2. ‫( ف‬Kemudian) Huruf ini berfungsi untuk menghubungkan dua kata
atau lebih dengan berurutan dan tanpa jeda.
3. ‫( ث م‬Kemudian) Huruf ini berfungsi untuk menghubungkan dua kata
atau lebih dengan berurutan dan dengan adanya jeda.
4. ‫( او‬Atau) Huruf ini berfungsi menunjukan makan takhyir (pilihan).

3
5. ‫( ام‬Atau) Huruf ini berfungsi untuk meminta ta‟yin (penentuan
sesuatu)/menuntut kejelasan.
6. ‫( ام ا‬Atau) Huruf ini memiliki makna yang sama dengan (atau).
7. ‫( ب ل‬Tetapi) Huruf ini digunakan untuk idhrab, yaitu mengalihkan
perhatian dari kata yang terletak sebelum.
8. ‫( ﻻ‬Tidak) Huruf ini berfungsi menafikan kesetaraan hukum pada kata
yang terletak diantara huruf tersebut.
9. ‫( ل كن‬Akan Tetapi) Huruf ini menetapkan kebalikan dari kata yang
terletak sesudah huruf tersebut.
10. ‫( ح تى‬Hingga) Huruf ini digunakan untuk at tadrij (pemberian tahapan)
dan al ghoyah (penentuan tujuan). makna at tadrij adalah dalalah /
indikasi berlalunya sesuatu setahap demi setahap.

C. Pembagian Athaf
Athaf itu ada dua macam yaitu Athaf Bayan dan Athaf Nasaq

a) Athaf Bayan. Ialah tabi‟ (lafadz yang mengikuti pada lafadz


sebelumnya) yang terdiri dari isim jamid yang menyerupai sifat (na‟at)
dalam hal menjelaskan matbu‟-nya (lafadz yang diikuti) jika terdiri
dari isim ma‟rifah dan mengkhususkanya bila terdiri dari isim nakiroh.

Lafazh jamid yang mengikuti yang menyerupai sifat dalam


menjelaskan mathbu‟nya dan tidak berdiri sendiri.
Contohnya :

b) Athaf Nasaq. Ialah tabi‟ (lafadz yang mengikuti) pada matbu‟-nya


(lafadz yang diikuti) dalam Irob-nya yang antara tabi‟ dan matbu‟-nya
tersebut terpisah/di tengah-tengah oleh salah satu dari huruf athaf
sepuluh.

4
Lafazh yang mengikuti yang diselang antara lafazh itu dengan
mathbu‟nya oleh salah satu dari huruf athof.

Contohnya :

D. Contoh Athaf
Adapun contoh-contoh Athaf adalah sebagai berikut :

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Athof adalah tabi‟ (lafaz yang mengikuti) yang antara ia dengan
mathbu‟nya di tengah tengahi salah satu huruf Athof. Dalam bahasa
Indonesia Athof disebut sebagai konjungsi atau kata penghubung. Athof
dibagi menjadi dua, yaitu : Athof Bayan dan Athof Nasaq. Athof Bayan
adalah lafazh jamid yang mengikuti yang menyerupai sifat dalam
menjelaskan mathbu‟nya dan tidak berdiri sendiri. Athof Nasaq adalah
lafazh yang mengikuti yang diselang antara lafazh itu dengan mathbu‟nya
oleh salah satu dari huruf Athof.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Moch, 2017. Terjemahan Al Jurumiyyah Dan Imrity.Bandung: Sinar Baru


Algesindo
Jinddan, Mukhtasar,1987. Pedoman Dasar Ilmu Nahwu. Jakarta: Darul Ulum Pres
K.H.Zainal, Mustofa, 1972. Terjemahan Matan Alfiyah Ibnu Malik.Bandung:Al
Ma‟arif Pres
Ma‟arif, Syamsul, 2008. Nahwu Kilat. Bandung: Cv Nuansa Aulia
Munawwir,Ahmad Warson, 1984. Kamus Al Munawwir Arab-Indonesia.
Yogyakarta:Pustaka Progresif

Anda mungkin juga menyukai