Oleh:
Kelompok 7 Kelas C
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Mari kita semua hanturkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kita
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Bahasa Arab Profesi, yaitu untuk pembuatan Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kami
mohon maaf sebesar-besarnya bila ada salah kata kepada Allah kami mohon
ampun. Demikian yang dapat kami berikan, kurang lebihnya kami meminta maaf.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Athaf........................................................................................2
B. Macam-Macam Athaf................................................................................3
C. Contoh-Conth Athaf..................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................5
B. Saran .........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain dalam bahasa Indonesia, kata sambung juga dikenal dalam bahasa
Arab. Dalam bahasa Arab, tepatnya ilmu nahwu kata sambung dikenal dengan
istilah ‘Athaf. ‘Athaf merupakan salah satu kaidah tata bahasa Arab yang harus
dipelajari dan dipahami secara mendalam. Apabila salah dalam memahaminya,
maka akan salah dalam pemaknaannya. Oleh karena itu, diperlukan ketelitian
dalam mempelajari dan memahaminya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Athaf?
2. Apa Macam-Macam Athaf?
3. Apa Contoh-Contoh Athaf?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Athaf
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Athaf
3. Untuk Mengetahui Contoh-Contoh Athaf
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Athaf
ATHAF ialah kata nama yang mengikuti akhiran kata yang menghubungkan
dengan menempati kedudukan terhubung (ma’thuf), dan ia harus dibaca
mengikuti baris akhiran kata nama sebelumnya. Athaf secara bahasa artinya
kembali , karena pembicara mengembalikan kepada lafl yang pertama lalu
menjelaskannya dengan lafal sesudahnya . Athaf adalah penyerta yang diantara ia
dan lafal yang disertai terdapat salahsatu athaf. Athaf adalah isim atau fi’il yang
mengikuti isim atau fi’il sebelumnya yang dihubungkan dengan salah satu huruf
athaf.
Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung, yang berarti kata
tugas yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat: kata dengan kata,
frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa (Hasan Alwi, dkk.,2003:296).
Dalam pengertian lainnya, konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk
meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaktis, dan selalu
menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi (Harimurti,
2007:102).
Konjungsi adalah kategori yang berfungsi untuk meluaskan satuan yang lain
dalam kontruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain dalam
konstruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan dua satuan lain atau lebih dalam
konstruksi. Konjungsi menghubungkan bagian-bagian ujaran yang setataran
maupun yang tidak setataran. Keanekaragaman bahasa menyebabkan beberapa
konjungsi sulit dibedakan dari preposisi (Kridaasana, 2007:102).
Kata penghubung adalah kata tugas yang menghubungkan antar klausa, antar
kalimat, dan antar paragraf. Kata penghubung antar klausa biasanya terletak di
tengah-tengah kalimat, sedangkan kata penghubung antar kalimat di awal kalimat
(setelah tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya), dan kata penghubung antar
paragraf letaknya di awal paragraf. Dari beberapa definisi diatas dapat
2
berdasarkan pendapat tersebut dapat dijabarkan bahwa pada dasarnya (konjungsi)
berfungsi menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan
klausa, atau kalimat dengan kalimat.
Kata penghubung atau konjungsi dalam bahasa arab disebut Athof. Athof
adalah jenis tawabi yang terletak setelah huruf athof, yang merupakan
penghubung antara isim yang satu dengan yang lainnya, atau fi’il yang satu
dengan yang lainnya. Sama halnya dengan kata penghubung dalam bahasa
Indonesia, selain menghubungkan kata dalam satu kalimat, athof juga
menghubungkan kata antar kalimat dan paragraf. Dengan hadirnya athof yang
menghubungkan satuan-satuan bahasa dapat menjadi sebuah gramatika yang
terpadu. Selain gramatika tersebut menjadi padu, akan timbul makna yang
bermacam-macam. Keanekaragaman hubungan makna tersebut mencerminkan
adanya keanekaragaman pesan dan permasalahn kehidupan manusia sebagai
pengguna bahasa.
C. Contoh-Contoh Athaf
Wau yang memiliki arti dan serta menunjukkan makna mutlaqul jam’i yaitu
menyelaraskan ma’thuf dan ma’thuf alaih, misalnya dalam kalimat berikut ini.
3
Fa yang memiliki arti kemudian, bisa menunjukkan makna tertib dan tidak
dipisah oleh waktu yang lama, misalnya dalam kalimat berikut ini.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ATHAF ialah kata nama yang mengikuti akhiran kata yang menghubungkan
dengan menempati kedudukan terhubung (ma’thuf), dan ia harus dibaca
mengikuti baris akhiran kata nama sebelumnya kemudian di antara huruf – huruf
َ َذه: telah
athof yang harus di – ikuti salah satu ialah : Contoh : AT َب أحْ َم ُد َو َعلِ ٌّي
pergi Ahmad dan Ali (bersamaan).
B. Saran
Agar kita memperlajarinya dengan teliti agar tidak salah faham.
Agar pembaca lebih berhati – hati dalam melakukan percakapan maupun
penulisan bahasa arab.
5
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Moch, 2017. Terjemahan Al Jurumiyyah dan Imrity. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Ma’arif, Syamsul, 2008. Nahwu Kilat. Bandung: CV Nuansa Aulia.
Jinddan, Mukhtasar, 1987. Pedoman Dasar Ilmu Nahwu. Jakarta: Darul Ulum
Pres.
Munawwir, Ahmad Warson, 1984. Kamus Al Munawwir Arab-Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Progresif.
K.H. Zainal, Mustofa, 1972. Terjemahan Matan Alfiyah Ibnu Malik. Bandung: Al-
Ma’arif Pres