Anda di halaman 1dari 19

PEMBAHASAN TENTANG PARAGRAF

Makalah ini disuusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu: Nisa Afifah, S.S., M.Hum.

Disusun oleh:

Ahmad Hikam 33010220054


Milla Khumayla Quintana 33010220057
Muhamad Yusuf Mukafi 33010220058
Siti Nursanti 33010220062
Maylani Dwi Feryawati 33010220067
Fakhrul Fata 33010220068
Anisa Khusna Melia Tinatih 33010220070
Achmad Ilham Jaya Kusuma 33010220071

HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT., atas segala rahmat dan karunia
Nya, makalah yang berjudul Pembahasan Tentang Paragraf ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW., beserta para keluarga, sahabat dan para umatnya.

Pembuatan makalah ini disusun untuk menambah pengetahuan mahasiswa


dan mahasiswi dalam menerima mata kuliah Bahasa Indonesia dan bagaimana cara
mempelajari materi lebih dalam. Penulis telah berupaya menyajikan makalah
dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak komperhensif.

Disamping itu, apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan dan


kekurangan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang
hati menerima saran dan kritik dari para pembaca guna penyempurnaan penulisan
akalah berikutnya. Semoga apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat
dan menambah wawasan bagi para pembaca. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

Salatiga. 23 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
A. Pengertian Paragraf.............................................................................................. 3
B. Unsur-unsur Paragraf .......................................................................................... 3
C. Struktur Paragraf ................................................................................................. 6
D. Syarat-syarat Paragraf ......................................................................................... 8
E. Teknik Pengembangan Paragraf ......................................................................... 9
F. Jenis-jenis Paragraf ............................................................................................ 10
BAB III............................................................................................................................. 14
PENUTUP ........................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
B. Saran ........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering
dilupakan perbedaan anatara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam
tulisan tidak berdiri sendiri, melaikan kait-mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraf, paragraf merupakan sajian kecil sebuah karangan
yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh
penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang merupakan


hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya seringkali kita menemukan alinea yang hanya


terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea itu dianggap sebagai pengecualian karena
disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi,
alinea semacam itu jarang dipakai dalm tulisan ilmiah. Pargraf diperlukan
untuk menggungkapkan ide yang lebih luas dari suatu pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri
dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak
mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paragraf?
2. Bagaimana unsur-unsur paragraf?
3. Apa struktur paragraf?
4. Apa saja yang menjadi syarat-syarat paragraf?
5. Bagaimana teknik pengembangan pargraf?
6. Apa saja jenis-jenis paragraf?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka
tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering
digunakan dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf itu sendiri,
mulai dari pengertian paragraf, unsur-unsur paragraf, struktur paragraf,
syarat paragraf, jenis-jenis paragraf hingga teknik pengembangan
paragraf.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf
Paragraf disebut alinea. Kata paragraf diserap ke dalam bahasa
Indonesia dari kata inggris paragraf , sedangkan kata alinea dari bahasa
Belanda dengan ejaan yang sama. Kata belanda itu sendiri berasal dari kata
latin alinea yang berarti “mulai dari baris yang baru”. Kata inggris paragraf
terbentuk dari kata yunani “para” yang berarti “sebelum” dan “grafein”
yang berarti “menulis atau menggores”. Semula kata itu hanyalah kata untuk
tanda. Ketika itu, paragraf atau alinea tidak dipisah-pisahkan seperti
sekarang tetapi sambung menyambung menjadi satu. Pada sambir di depan,
baris pertamanya ditempatkan tanda sebagai ciri awal paragraf.

B. Unsur-unsur Paragraf
Paragraf harus tersusun secara logis dan sistematis karena digunakan
untuk menyampaikan jalan pikiran kepada pembaca. Alat bantu untuk
menciptakan susunan logis dan sistematis yaitu unsur-unsur paragraf.
Jauhari (2009) menyebutkan unsur-unsur paragraf yaitu.
a) Transisi
Menurut Tarigan transisi merupakan mata rantai penghubung antar
paragraf. Sering kali disebutkan bawasanya transisi berfungsi sebagai
penunjang koherensi dan kepaduan antar-bab, antar anak-bab dan antar-
paragraf dalam satu karangan. Transisi dalam paragraf bukan unsur yang
harus selalu ada. Penggunaan transisi bergantung pada pengarang. Apabila
sudah dapat menuangkan idenya tanpa bantuan transisi, penulis tidak perlu
menggunakannya.
Transisi dibagi menjadi dua:
1. Transisi berupa kata
Transisi berupa kata dan kelompok kata memiliki alat penanda
yang sangat banyak. Pada garis besarnya dapat diklasifikasikan
sebagai berikut.

3
a) Penanda hubungan kelanjutan, seperti kata dan, lagi,
serta, lagi pula dan tambahan lagi.
b) Penanda hubungan urutan waktu, seperti kata sekarang,
setelah, kini, dahulu, sementara itu, sesudah dan dan
seterusnya.
c) Penanda klimaks, seperti kata paling..., se...nya dan ter...
d) Penanda perbandingan, seperti kata sama, seperti, ibarat,
baik dan bagaikan.
e) Penanda kontras, seperti kata biarpun, walaupun,
sebaliknya dan tetapi
2. Transisi berupa kalimat
Menurut Tarigan, transisi lebih dikenal dengan istilah
kalimat penuntun. Kalimat penuntun berfungsi sebagai transisi
dan sebagai pengantar topik utama yang akan diperbincangkan
Kalimat penuntun tidak berfungsi sebagai penganti kalimat
topik. Letaknya selalu mendahului kalimat topik. Bila dalam
suatu paragraf terdapat kalimat penuntun sebagai transisi, maka
kalimat topik terdapat setelah kalimat penuntun selesai.
b) Kalimat Topik
Kalimat topik adalah kalimat yang merupakan pokok permasalahan
dalam paragraf. Oleh karena itu, kalimat topik perlu dijelaskan atau
dikembangkan oleh kalimat-kalimat pengembang. Kalimat topik
merupakan unsur utama dalam pembentukan sebuah paragraf karena
paragraf tidak terbentuk tanpa kalimat topik.
c) Kalimat Pengembang
Kalimat pengembang atau kalimat terikat adalah kalimat yang
mendukung atau mengembangkan kalimat topik atau main idea. Kalimat ini
tidak lepas dari kalimat topik. kalimat pengembang dalam sebuah paragraf
tidak terbatas jumlahnya.
d) Kalimat Penegas

4
Kalimat penegas merupakan unsur paragraf yang terakhir. Unsur ini
tidak mutlak harus ada, namun bergantung pada pengarang. Jika pengarang
merasa perlu menjelaskan informasi, kalimat penegas harus disertakan.
Sebaliknya, jika pengarang merasa informasinya sudah jelas dan pembaca
memahami ide yang disampaikan, kalimat penegas tidak diperlukan.
Tarigan menjelaskan bahwa unsur-unsur paragraf terdiri atas
transisi, kalimat topik, kalimat pengembang dan kalimat penegas.
a) Transisi adalah mata rantai penghubung antarparagraf. Transisi
berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua paragraf yang berdekatan.
Transisi tidak harus ada dalam setiap paragraf. Kehadiran transisi
bergantung pada pertimbangan pengarang.
b) Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide paragraf dalam bentuk
umum atau abstrak. Kalimat topik dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
istilah pikiran utama, pokok pikiran, ide pokok dan kalimat pokok.
c) Sebagian besar, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu paragraf
termasuk kalimat pengembang. Susunan kalimat pengembang tidak
sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan
ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok.
d) Kalimat penegas adalah elemen paragraf yang keempat dan terakhir.
Fungsi kalimat penegas ada dua, yaitu kalimat penegas sebagai pengulang
atau penegas kembali kalimat topik. Fungsi selanjutnya, kalimat penegas
sebagai daya penarik bagi para pembaca atau sebagai selingan untuk
menghilangkan kejemuan. Penggunaan kalimat penegas apabila pengarang
merasa memerlukan untuk menunjang kehadiran informasi.

Berdasarkan pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur


paragraf yang harus ada yaitu kalimat topik dan kalimat pengembang.
Sedangkan transisi dan kalimat penegas digunakan apabila pengarang
memerlukan untuk menunjang kejelasan dan kehadiran informasi dalam
paragraf.

5
C. Struktur Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun
paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan
kemungkinan yaitu:
a. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas. Diagram kerangka paragraf
sebagai berikut.

TEKS UNSUR
____________________________
__________________________________ Transisi
__________________________________
__________________________________ Kalimat Topik
__________________________________
__________________________________ Kalimat Pengembang
__________________________________ Kalimat Penegas

b. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat


pengembang, dan kalimat penegas. Diagram kerangka paragrafnya
sebagai berikut.
TEKS UNSUR
____________________________
__________________________________ Transisi dan kalimat
__________________________________ Topik
__________________________________
__________________________________ Kalimat pengembang
__________________________________
__________________________________ Kalimat penegas
__________________________________
c. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas. Diagram kerangka paragrafnya sebagai berikut.

6
TEKS UNSUR
_______________________ Kalimat topik
_____________________________
_____________________________ Kalimat pengembang
_____________________________
_____________________________ Kalimat penegas
_____________________________
d. Paragraf terdiri atas transisi beruapa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang. Diagram kerangka paragrafnya sebagai berikut.
TEKS UNSUR
_______________________ Transisi
_____________________________ dan kalimat topik
_____________________________
_____________________________
_____________________________ Kalimat pengembang
_____________________________
e. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang. Diagram kerangka paragrafnya sebagai berikut.
TEKS UNSUR
_______________________
_____________________________ Transisi
_____________________________ Kalimat topik
_____________________________
_____________________________ Kalimat pengembang
_____________________________
f. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.
Diagram kerangka paragrafnya sebagai berikut.
TEKS UNSUR
_______________________
_____________________________ Kalimat topik
_____________________________

7
_____________________________
_____________________________ Kalimat pengembang
_____________________________
g. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan kalimat topik.
Diagram kerangka peragrafnya sebagai berikut.
TEKS UNSUR
_______________________
_____________________________ Kalimat pengembang
_____________________________
_____________________________
_____________________________ Kalimat topik

D. Syarat-syarat Paragraf
Paragraf yang baik dan efektif hendaknya memenuhi dua syarat,
yaitu kesatuan dan kepaduan.
a) Kesatuan atau kohesi yaitu kalimat-kalimat dalam paragraf harus
memiliki hubungan secara gramatikal yang ditandai dengan adanya kata
sambung, kata ganti, pengulangan kata dan elipsis.
b) Kepaduan atau koherensi dalam sebuah paragraf tidak dapat dilihat
tanda-tandanya secara nyata, tetapi dapat dirasakan.

Selanjutnya Mustakim menerangkan bahwa syarat paragraf yang


baik ada 2, yaitu kesatuan (kohesi) dan kepaduan (koheren).
a) Kesatuan atau kohesi menyangkut keeratan hubungan makna
antargagasan dalam sebuah paragraf. Sebaiknya satu kesatuan gagasan,
sebuah paragraf hendaknya mengandung satu gagasan utama diikuti oleh
beberapa gagasan pengembang atau penjelas.
b) Kepaduan atau koheren sebagai suatu bentuk pengungkapan gagasan,
sebuah paragraf harus memperlihatkan kepaduan hubungan antarkalimat
yang terjalin didalamanya. Kepaduan paragraf dapat diketahui, dari susunan
kalimat yang sistematis, logis dan mudah dipahami.

8
Menjelaskan syarat paragraf yang baik meliputi kesatuan, kepaduan,
kelengkapan atau ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi.
a) Kesatuan berkaitan dengan adanya sebuah gagasan utama dan beberapa
gagasan tambahan atau penjelas yang mendukung gagasan utama. Gagasan
penjelas tersebut tidak boleh terdapat informasi yang sama sekali tidak
berhubungan dengan gagasan pokok.
b) Kepaduan suatu paragraf berkaitan dengan keserasian antarkalimat yang
membangun paragraf tersebut.
c) Ketuntasan dapat dimaknai kedalaman pembahasan, yakni semakin
konkret penggambaran suatu objek akan semakin jelas informasi yang
disampaikan. Ketuntasan bahasan berkaitan dengan kesempurnaan
pembahasan materi secara menyeluruh dan utuh.
d) Sebuah paragraf dikatakan runtut jika uraian informasi disajikan secara
urut, tidak ada informasi yang melompat-lompat sehingga pembaca lebih
mudah mengikuti jalan pikiran penulis.
e) Konsistensi atau sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri
dalam karangannya.

Berdasarkan pendapat para ahli tentang syarat paragraf yang telah


disebutkan, peneliti menyimpulkan bahwa syarat paragraf yang baik
memiliki kesatuan dan kepaduan. Kesatuan yaitu satu paragraf mengandung
satu gagasan utama. Sedangkan kepaduan yaitu hubungan antarkalimat di
dalam paragraf yang mendukung gagasan pokok atau utama.

E. Teknik Pengembangan Paragraf


1. Secara Alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan
waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca
dari satu titik ke titik berikutnya dalam satu ruang. Urutan waktu adalah
urutan yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan,
atau tindakan.

9
2. Klimaks dan anti klimaks
Pengembangan pargraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam
suatu ruang rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling
menonjol. Jika posisi yang tertinggi diletakkan pada bagian akhir
disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol
disebut anti klimaks.
3. Umum khusus dan khusus umum
Dalam bentuk umum kekhususan utama diletakkan di awal paragraf,
disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama
diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.

F. Jenis-jenis Paragraf
1. Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk
menjelaskan dan menerangkan kembali sesuatu permasalahan kepada
pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya
tentang sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang.

Karakteristik paragraf eksposisi


Paragraf eksposisi memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Bersifat nonfiksi atau ilmiah
b. Bertujuan menjelaskan atau memaparkan
c. Isi harus berdasarkan fakta
d. Tidak bermaksud mempengaruhi
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan
dampak pemberitaan mengenai impor daging illegal. Sebab, hampir
semingu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.
Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.

10
2. Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai
argument atau pendapat yang disertai alasan-alasan kuat dan keyakinan.
Dalam paragraf argumentasi, penulis bermaksud untuk mempengaruhi
pembaca melalui penjelasan yang disertai alasan yang kuat sesuai fakta.
Paragraf argumentasi memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Memiliki ide pokok atau berupa argument atau pendapat tentang
suatu masalah.
b. Memiliki fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan.
c. Memiliki hubungan sebab-akibat.
d. Menggunakan penjelasan-penjelasan lain untuk memperkuat
argument atau pendapat.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang
pakar psikologi pendidikan sukarton (1992) bahwa anak-anak kerja
dibawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari
nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya nak
kecil yang mengamen atau mengemis di prempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan
kepada orang tuanya untuk menopang kehidupanm keluarga.
Terlebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua memperkerjakan anak sebagai penopang ekonomi
keluarga semakin terlihat dimana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga
pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Paragraf deduktif memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Menggambarkan atau melukiskan obyek tertentu.
b. Menceritakan sebuah obyek dari hasil pengindraan.
c. Bermaksud agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri.

11
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar
memuji gadis yang mempesona di hadapannya. Ya, karena memang
gadis di depannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga
melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu
dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan, serta bibir
berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

4. Persuasi
Paragraf persuasi atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisi
tentang suatu gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud
untuk meyakinkan dan mengajak pembaca melakukan seperti yang
diharapkan penulis.
Paragraf persuasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Bertujuan untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca sesuai yang
diharapkan
b. Memiliki fakta atau bukti untuk mempengaruhi dan mengajak
pembaca
c. Menggunakan bahasa yang menarik untuk mensugesti pembaca
melakukan sesuatu yang diharapkan pengarang
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta
terhadap sesama manusia sebagi cerminan rasa kemanusiaan dan
keadilan. Nilai-nilai tersebut diantaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan
sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian,
kehidupan bermasyarakat dipenuhi suasana kemanusiaan dan saling
mencintai.

12
5. Narasi
Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang
mengisahkan atau memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau
kronologis. Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian
menurut urutan terjadinya (kronologi), dengan maksud memberikan arti
kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat
memetik hikmah dari sebuah cerita itu.
Paragraf narasi memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Adanya tokoh
b. Adanya alur atau jalan cerita
c. Adanya latar atau setting
d. Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
e. Tidak hanya terdapat dapat karya fiksi tetapi terdapat dalam
karya non fiksi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil
menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-
langit perpustakaan, mengernyitkan kening, tersenyum dan kembali
menulis titik. Asik sekali, seakan di ruang perpustakaan hanya ada dia.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang saling berhubungan secara


bersama dipakai untuk menyatakan atau mengembangkan sebuah gagasan.
Unsur-unsur paragraf terdiri dari transisi, kalimat topik, kalimat
pengembang, kalimat penegas.
Struktur paragraf dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan:
a. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang,
dan kalimat penegas.
b. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
c. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
d. Paragraf terdiri atas transisi beruapa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang
e. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
f. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan kalimat pengembang.
g. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan kalimat topik.
Syarat-syarat paragraf ada 2, yaitu kesatuan dan kepaduan.
a) Kesatuan atau kohesi yaitu kalimat-kalimat dalam paragraf harus memiliki
hubungan secara gramatikal yang ditandai dengan adanya kata sambung, kata
ganti, pengulangan kata dan elipsis.
b) Kepaduan atau koherensi dalam sebuah paragraf tidak dapat dilihat tanda-
tandanya secara nyata, tetapi dapat dirasakan.
Teknik pengembangan paragraf ada tiga, yaitu secara alami, klimaks dan
anti klimaks serta umum khusus dan khusus umum.

14
Jenis-jenis paragraf ada 5, yaitu: eksposisi, argumentasi, deskripsi, persuasi
dan narasi.

B. Saran

Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat dan menambah
wawasan para pembaca. Mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang dimengerti dan lugas,
tentunya banyak kekurangaan dan kelemahan karena terbatasnya materi dan
referensi yang kami peroleh. Kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
diterima dengan baik.

15
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, H. (2001). Badan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf. Jakarta:


Departemen Pendidikan Nasional.
Dr. Munirah, M. (2015). Pengembangan Menulis Paragraf. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish.
Lita I, Novie. (2016). Struktur Kalimat, Struktur Paragraf dan Pola
Pengembangan Paragraf Dalam Wacana Perundang-undangan Tentang
Pendidikan Tahun 2014. (Skripsi, Universitas Sanata Dharma) Diakses
dari https://repository.usd.ac.id/6619/2/121224025_full.pdf
Susianti, N., Yuniasih, N.E., Rahmawati, D. (2015). Paragraf. (Makalah,
Universitas Muhammadiyah Tangerang) Diakses dari
https://www.academia.edu/24274800/MAKALAH_tentang_PARAGRA
F_bhs_INDONESIA
Putri, Fatwa K. (2017). Pengembangan Buku Panduan Menulis Paragraf Dengan
Media Big Book Gambar Dua Dimensi Untuk Kelas 3 SD di Kecamatan
Kutoarjo. (Skripsi, Universitas Negeri Semarang)

16

Anda mungkin juga menyukai