Anda di halaman 1dari 11

Memahami Paragraf

Dan Unsur-unsurnya
Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia
Oleh Dosen Pengampu Taswirul Afkar, S.S, M.Pd

OLEH : 1. VEBRI AMIRULLOH (52204080004)


2. AKBAR RIZKY N. (52204080006)
3. NOR MUHAMMAD (52204080001)

FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT – MOJOKERTO


Tahun Ajaran Tahun 2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudul “Pemahaman
Paragraf dan unsur-unsurnya” ini dalam rangka pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan makalah. Tulisan ini dapat
penuh selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak,
terutama dosen jurusan bahasa Indonesia yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan
kelengkapan makalah ini. Akhir kata, semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.

Mojokerto, 16 Oktober 2022

i
Daftar Isi
Kata Pengantar.........................................................................................................................................i
Daftar Isi ……………………………………………………………..…………………………………………………………………………...ii

1. PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................................1
1.4 Manfaat..........................................................................................................................................1
2. PARAGRAF........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Paragraf........................................................................................................................2
2.2 Fungsi Paragraf..............................................................................................................................2
2.3 Syarat- Syarat Paragraf..................................................................................................................2
2.4 Jenis Paragraf.................................................................................................................................3
3. PENUTUP...........................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................7
3.2 Saran..............................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................8

ii
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam
membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah
paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain.
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui ungkapan-
ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan
baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Pengertian paragraf.
2. Fungsi paragraf.
3. Syarat-syarat paragraf yang baik.
4. Jenis-jenis Paragraf.
1.3 Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengertian
paragraf, fungsi paragraf, syarat-syarat paragraf, dan jenis paragraf ditinjau dari
berbagai aspek. Dan memenuhi tugas bahasa Indonesia.
1.4 Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan paragraf .
2. Mengetahui adanya fungsi paragraf.
3. Mengetahui adanya syarat paragraf.
4. Dan adanya juga jenis paragraf.

1
2. PARAGRAF
2.1 Pengertian Paragraf
Satuan bahasa yang lebih besar dan lebih luas dari kalimat adalah paragraf . Dalam
definisinya, paragraf adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu
gagasan utama yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap paragraf harus
menyampaikan sebuah gagasan utama. Gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-
gagasan bawahan, sehingga dalam paragraf terdapat beberapa kalimat yang saling terkait. Dalam
rangkaian kalimat itu tidak satupun kalimat yang bertentangan dengan kalimat gagasan utama dan
kalimat gagasan bawahan. Kalimat yang berisi gagasan utama disebut kalimat topik dan kalimat yang
bergagasan bawahan adalah kalimat penjelas. Sebuah paragraf minimal tediri tiga kalimat dalam
penulisan karangan ilmiah. Perhatikanlah contoh paragraf berikut yang berisi gagasan utama atau
kalimat topik dan bergagasan bawahan dalam kalimat penjelas.
Sampah selamanya selalu memusingkan berkali-kali masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula
jalan pemecahannya dirancang. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki tetap menjadikan
sampah sebagai masalah yang pelik. Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan
sampah terus terjadi. Hal ini mengundang keprihatinan kita karena masalah sampah banyak sedikitnya
mempunyai kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. Selama pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu
pula sampah menjadi masalah.
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal sampah. Oleh sebab itu,
paragraf itu mempunyai topik ”masalah sampah” karena pokok permasalahan dalam paragraf itu
adalah masalah sampah.
2.2 Fungsi Paragraf
a. Dari sudut penulis
Paragraf menjadi wadah untuk mengungkapkan sebuah pikiran penulis. Pikiran penulis
disampaikan secara bertahap, yaitu setiap pokok pikiran ditukis dalam sebuah paragraf. Bila
berpindah ke pokok pikiran lain, penulis menyampaikan melalui paragraf baru.Penulis dapat
menyampaikan buah pikirannya secara teratur dan runtut, dengan ‘Wadah’ berupa paragraf-paragraf
itu, penulis dapat memisahkan tiap-tiap unit pikirannya dan tidak akan campur aduk dengan unik
pikirannya yang lain. Penulis dapat berhenti sejenak pada akhir paragraf, lalu dapat melanjutkan
menulis pokok pikiran selanjutnya. Dalam keseluruhan tulisan/karangan, paragraf dapat dimanfaatkan
sebagai pengantar, transisi, atau kesimpulan.
b. Dari sudut pembaca
Pembaca dapat menangkap pokok pikiran penulis dengan mudah. Memudahkan pembaca
‘menikmati’ tulisan. Lambat laun pembaca dapat menghabiskan tulisan dalam satu buku. Pembaca
dapat mengikuti alur pikiran penulis.
2.3 Syarat- Syarat Paragraf
Paragraf yang baik dan efektif harus memenuhi persyaratan berikut.
1. Kesatuan yang kompak,yaitu semua kalimat harus mengemukakan satu tema yang jelas.
2. Koherensi yang padu, yaitu antar kalimat dalam paragraf saling terkait dalam paragraf.
Cara Mengaitkan antar kalimat dalam paragraf dapat dilakukan dengan cara berikut.
a. Pengulangan kata kunci (repetisi) yang terdapat dalam setiap kalimat.
b. Penggunaan kata penghubung (konjungsi) setiap awal kalimat dengan tepat dan benar.
c. Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti gagasan utama
dengan kata-kata seprti: dia, mereka,nya, itu, tersebut, ini.

2
3. Penggunaan metode pengembangan paragraf sebagai penjelas gagasan utama paragraf. Metode
yang digunakan dari metode proses sampai dengan metode definisi.
4. Setiap paragraf harus mempunyai satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topik. Posisi
kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada :
a. Kalimat topik pada awal paragraf (deduktif),
b. Kalimat topik pada akhir paragraf (induktif,
c. Kalimat topik pada awal dan akhir paragraf (deduktif—induktif)
d. Kalimat topik pada tengah paragraf (ineratif),
e. Kalimat topik pada semua kalimat dalam paragraf (deskriptif).
Kalimat topik dalam paragra ditulis dalam kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat karena
kedua kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama.
5. Penulis paragraf tetap memerhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti ejaan, tanda baca,
kalimat, diksi, dan bentukan kata.
6. Dalam penulisan karangan ilmiah, penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis
penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar.
7. Penulis pun memperhatikan jenis-jenis paragraf pada posisi bagian karangan pendahuluan,
isi,dan Bagian kesimpulan.
8. Penulisan paragraf yang menjorok ke dalam, sejajar, atau menekuk.
9. Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah paragraf, yaitu
jumlah Kosakata paragraph antara 30—100 kata dan jumlah kalimat minimal tiga kalimat.
10. Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.

2.4 Jenis Paragraf


a. Jenis Paragraf menurut posisi topiknya kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah
kalimat topik, karena berisi gagasan utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak
posisinya dalam paragraf menjadi penting. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat
dibedakan atas empat macam, yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-
induktif dan paragraf penuh kalimat topik.
1. Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok di tempat pada bagian awal paragraf akan terbentuk paragraf
deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu
menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan
umum-khusus).
Contoh : Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang
banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan
sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas,
misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan,
banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwewenang dalam
mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
2. Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif,
yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhir dengan
pokok pembicaraan (urutan khusus-umum).
Contoh : Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini.
Seseorang yang menguasai bahasa inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih
besar di dunia kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki dunia kerja, khusunya
untuk dapat diterima sebagai karyawan. Oleh karena itu , penguasaan bahasa inggris
sangat diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja.

3
3. Paragraf Induktif-Deduktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah
paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya
menegaskan kembali gagsan utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh : Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolestrol merupakan
faktor resiko yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung koroner.
Sebenarnya, banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolestrol,
tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya
konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak
goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, Kolestrol
merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.
4. Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Contoh : Matahari akan menampakkan cahayanya. Embu masih tampak berkilau.
Warna bunga menjadi sangat indah diterpa matahari. Tampak kupu-kupu dengan
berbagai warna terbang dari bunga satu ke bunga yang lain. Angin pun semilih terasa
menyejukan hati.
b. Jenis paragraf menurut sifat isinya
Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisnya dan tuntutan
konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :
1. Paragraf persuasif,
jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak
pembaca.
Contoh : Penggunaan pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu
lama tidak lagi menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat
mencemari lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan
dengan biaya yang tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara
berlebihan.
2. Paragraf argumentatif
Jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang
mendukung.
Contoh : Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di
kota-kota besar. Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kenderaan bermotor
yang jumlahnya semakin banyak. Pembuangan limbah industri dan pabrik-pabrik
yang tidak sesuai dengan prosedur, dan ulah masyarakat sendiri yang sering
membuang sampah sembarangan. Pencemaran tersebut dapat mengakibatkan
kerugian yang cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat,
menyebarnya bebagi virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta
bencana banjir karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.
3. Paragraf naratif
Jika isi paragraf menunturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
Contoh : Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan
olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun

4
dan menyiapkan sarapan anak-anakku masih kecil. Sebelumnya, aku tentu harus
memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju urusan
rumah, segera aku berlari untik mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya
yang di lalui bus
4. Paragraf deskriptif
Jika isi paragraf melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Contoh : Pantai Olele Gorontalo memiliki tata keindahan alam yang menarik,
khusunya bagi wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari
kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang, bentangan lautnya luas. Bagi penyelam,
pantai Olele juga menawarkan keindahan ikan laut yang sedang berenang. Pemerintah
Gorontalo harus menata dan mengelola pantai Olele sebagai tujuan wisata.
5. Paragraf ekspositoris
Jika isi paragraf memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
Contoh : Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan
oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah. Ozone
therapy merupakan terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.
c. Jenis Paragraf menurut Fungsinya dalam Karangan
Berdasarkan fungsinya dalam karangan, paragraf dapat di bedakan atas tiga macam, yaitu :
paragraf pembuka, paragraf pengembang, dan paragraf penutup.
1. Paragraf Pembuka
Isi paragraf pembuka bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam
karangan. Sebagai bagian yang mengawali sebuah karangan, paragraf pembuka harus
dapat di fungsikan untuk :
a. Menghantar pokok pembicaraan
b. Menarik minat dan perhatian pembaca
c. Menyiapkan atau menata pikiran penbaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.
2. Paragraf pengembang
Paragraf ini bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang
sebelumnya telah di rumuskan di dalam paragraf pembuka. Contoh-contoh dan
ilustrasi, inti permasalahan dan uraian pembahasan adalah isi sebuah paragraf
pengembangan. Paragraf pengembang di dalam karangan dapat di fungsikan untuk :
a. Menguraikan inti persoalan
b. Memberi ilustrasi atau contoh
c. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
d. Meringkas paragraf berikutnya
e. Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup berisi simpulan bagian karangan (subbab, bab) atau simpulan
seluruh karangan.Penyajianya harus memperhatikan hal berikut ini.
a) Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang

5
b) Isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai
cerminan inti seluruh uraian.
c) Sebagai bagian yang paling akhir dibaca, hendaknya paragraf ini dapat
menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca.

6
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. kalimat dalam
paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan
atau topik tersebut.dan di dalam sebuah paragraf terdapat kalimat topik/kalimat pokok,dan kalimat
penjelas/pendukung.
Fungsi paragraf yaitu : dari sudut penulis dan dari sudut pembaca.
Syarat-.syarat paragraf yaitu : Kesatuan, koherensi yang padu, memiliki metode pengembang
paragraf, memiliki gagasan topik, memperhatikan kaidah bahasa yang baik.
Jenis-jenis paragraf :
Menurut posisi kalimat topik yaitu : paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif,
paragraf penuh kalimat topik.
Menurut sifat isinya yaitu : paragraf persuasif, paragraf argumentatif,paragraf naratif, paragraf naratif,
paragraf deskriptif, paragraf eksopitoris.
Menurut fungsinya dalam karangan yaitu : Paragraf Pembuka Paragraf Penutup
3.2 Saran
Dalam makalah ini kami sebagai penyusun menyarankan agar materi penulisan paragraf yang baik
dalam bahasa Indonesia agar dapat dipahami dan dapat di praktekan dalam kegiatan belajar sehari-
hari.

7
DAFTAR PUSTAKA
Modul b. Indonesia ( Kemendikbud 2013 )
Ntelu Asna, M.Hum, dkk. 2013. Bahasa Indonesia di perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai