Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan
udul; “Membahas Tentang Paragraf”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa saran dan keritik sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarnakan terbatasanya pengalaman dan pengetahuan yang kmi miliki oleh karna itu
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Kelompok 4
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian paragra
B. Syarat syarat paragraf
C. Jenis – Jenis paragraf
D. Fungsi paragraf
E. Syarat paragraf yang baik dan benar
F. Struktur paragraf
G. Tujuan pembentukan paragraf
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam menghimpun beberapa kalimat menadi
paragraf yng perlu di perhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan suatu gagasan (gagasan tunggal).
Yang di maksud kepaduan paragraf adalah seluruh kalimat di padukan menadi satu
paragraf. Sebagian besar kita tidak mengerti paragraf dan kalimat. Paragraf itu terdiri
dari beberapa kalimat puntuk menjadi paragraf. Paragraf merupakan tulisan kecil
sebuah karangan yg membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh
penulis dalam sebuah karangan.
Paragraf ini terdiri atas enam kalimat. Semua kalimat itu membicarakan soal
sampah. Oleh sebab itu, paragraf itu mempunyai topik "masalah sampah karena
pokok permasalahan dalam paragraf itu adalah masalah sampah.
Dalam tulisan-tulisan lain mungkin kita menjumpai topik paragraf, seperti
A.peranan bahasa dalam kehidupan;
B.penyebab kebakaran hutan;
C.perombakan kabinet;
D.Tragedi Semanggi
E.kehidupan di ruang angkasa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Bersumber pada rumusan permasalahan yang di susun olah penulis di atas hingga
tujuan dalam penyusunan makalah ini merupakan bagian berikut :
Tujuan utama dari pembuatan paragraf adalah untuk memudahkan membaca dalam
memahami gagasan – gagasan utama yang berbeda, tetapi berkaitan dengan satu
sama lain di dalam karangan. Tiap paragraf hanya dapat berisikan suatu gagasan
utama sehingga gagasan utama lainnya dapat di ketahui pada paragraf lain.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karia ilmiah yang
mana cara penulisannya harus di mulai dengan baris baru. Paragraf juga dikenal
dengan nama alinea. Sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat atau lebih dari satu
kalimat.
Paragraf atau alinea merupakan sebagian dari sebuah karangan, di dalamnya
merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan suatu ide atau gagasan. Kalimat-
kalimat dalam paragraf merupakan suatu kalimat yang kohesif dan koherensif
Paragraf atau alinea tidak lain dari satu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih
luas daripada kalimat. Alinea merupakan kumpulan kalimat-kalimat yang bertalian
satu sama lain, satu rangkaian yang membentuk sebuah isi pikiran. Alinea hanya boleh
mengandung satu gagasan pokok (Nafiah, 1981:41-42).
Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, yaitu berupa 1) ungkapan
penghubung transisi, 2) kata ganti, atau 3) kata kunci (pengulangan kata yang
dipentingkan). Ungkapan pengait antarkalimat dapat berupa ungkapan
penghubung/transisi.
a. Hubungan tambahan
lebih lagi, selanjutnya, tambahan pula, di samping itu, lalu, berikutnya,
demikian pula, begitu juga, lagi pula.
b. Hubungan pertentangan
akan tetapi, namun, bagaimanapun, walaupun demikian, sebaliknya,
meskipun begitu, lain halnya.
c. Hubungan perbandingan
sama dengan itu, dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu.
d. Hubungan akibat
oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab itu.
e. Hubungan tujuan
untuk itu, untuk maksud itu
f. Hubungan singkatan
singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain, sebagai
simpulan.
g. Hubungan waktu
sementara itu, segera setelah itu, beberapa saat kemudian.
h. Hubungan tempat
berdekatan dengan itu.
2. Kata Ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat juga berupa kata ganti, baik kata ganti orang
maupun kata ganti yang lain.
Kata mereka dipakai sebagai pengganti kata Rizal, Rustam, dan Cahyo agar
nama orang tidak disebutkan berkali-kali dalam satu paragra Penyebutan nama
orang yang berkali-kali dalam satu paragraf akan menimbulkan kebosanan
serta menghilangkan keutuhan paragraf.
3. Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan kepaduan paragraf ialah itu,
ini, tadi, begitu, demikian, di situ, ke situ, di atas, di sana, di sini dan sebagainya.
Perhatikan contoh berikut.
Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat satu sampai
dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka juga sering berkunjung ke situ.
4. Kata Kunci
Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula berupa pengulangan kata-kata kunci,
seperti kata sampah pada contoh paragraf yang pertama. Pengulangan kata-kata
kunci ini perlu dilakukan dengan hati-hati (tidak terlalu sering).1
Paragraf yang baik harus memiliki dua ketentuan, yaitu kesatuan paragraf (kohesif)
dan kepaduan paragraf (koherensif).
a. Kata transif
Kata pengait antarkalimat pada paragraf di atas adalah oleh karena itu.
Dengan demikian, paragraf yang koherensif didukung oleh kata transisi
yang logis dan sistematis.
b. Kata ganti
Ungkapan pengait paragraf dapat pula berupa kata ganti, baik kata ganti
orang maupun kata ganti yang lainnya. Perhatikan contoh berikut.
Nilai ujian akhir Ahmad semester ini rata-rata baik. Dia pantas mendapat
nilai besar karena rajin mengikuti setiap perkuliahan, la tidak lupa
memahami sampai tiga buku tambahan untuk melengkapi setiap mata
kuliah.
Kata dia, ia dipakai untuk mengganti nama Ahmad agar tidak disebutkan
berulangkali nama Ahmad dalam satu paragraf. Perhatikan pula paragraf
berikut.
Seorang dari anak muda itu, ialah anak laki-laki yang umurnya 18 tahun.
Pakaiannya baju jas tutup putih dan celana pendek hitam, yang berkancing
di ujungnya. Sepatunya sepatu hitam tinggi yang disambung ke atas
dengan kaos hitam pula dan dikaitkan dengan ikatan kaos getok pada
betisnya
2
Mata kuliah umum pengembangan karakter bahasa indonesia http://digilib.uinsgd.ac.id/27888/1/Buku
%20Bahasa%20Indonesia.pdf
Dr Cecep Wahyu Hoerudin, M.Pd Tim Dosen MKU pengembangan karakter Bahasa Indonesia UIN Sunan
Gunung Djati Bandung
a. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang
berdasarkan kurun waktu (kronologis). Salah satu ciri khas karangan narasi adalah
adanya organisasi detail-detail ke dalam urutan ruang-waktu (time space sequences)
yang menyarankan adanya bagian awal, tengah, dan akhir cerita. Organisasi demikian
menyarankan adanya pergantian detail-detail atau pengembangan dalam narasi
(Suparno & Yunus, 2006:4.47).
Achmadi (1988:113), mengklasifikasikan bahwa tujuan utama wacana narasi adalah
untuk menguraikan suatu peristiwa atau serangkaian peristiwa yang saling
berhubungan sedemikianrupa sehingga maknanya muncul atau berkembang di
dalamnya.
b. Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif adalah jenis paragraf yang menggambarkan suatu hal, baik itu
benda, peristiwa, keadaan ataupun manusia. Dengan paragraf ini, pembaca dapat
seolah-seolah menyaksikan atau merasakan hal yang diceritakan itu.
c. Paragraf Ekspositif
Paragraf ekspositif adalah paragraf yang memaparkan, atau menerangkan suatu hal
atauobjek dengan sejelas-jelasnya. Paragraf eksposisi menggunakan contoh, grafik,
serta berbagai bentuk fakta dan data lainnya untuk memperjelas masalah yang
dikemukakan.
d. Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentatif adalah paragraf yang me-
ngemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti
yang kuat, serta meyakinkan. Alasan-alasan,
bukti-bukti, dan sejenisnya digunakan penulis
untuk memengaruhi pembaca agar mereka
menyetujui pendapat, sikap atau keyakinan dari
penulis.
e. Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan memengaruhi emosionalitas
pembaca. Paragraf ini juga membutuhkan data, dan contoh-contoh untuk
memengaruhi pembaca. Ciri utama paragraf ini adalah adanya kalimat
ajakan di dalam strukturnya. Lain halnya dengan pendapat tersebut, Arifin
(2008:131) membagi paragraf menurut teknik pemaparannya menjadi empat
macam,yaitu deskriptif, ekspositori, argumentatif dan naratif. Sementara itu,
deskriptif, naratif, argumentatif dan ekspositori oleh Zainurrahman (2011:37-
76) digolongkan sebagai jenis paragraf berdasarkan gendre.
3
D. Fungsi Paragraf
Paragraf yangberupa himpunan kalimat saling terkait dalam
mengemukakan mengemukakan gagasan utama berfungsi penting bagi penulis
paragraph dan bagi pembaca paragraph dalam teks. Perhatikanlah fungsi-fungsi
paragraph tersebut.
Fungsi Paragraph bagi Penulis
(1) Paragraf memudahkan pengertian dan pemahaman dengan menceraikan
satu tema dari tema yang lain dalam teks.
(2) Paragraf merupakan wadah untuk mengungkapkan sebuah idea tau pokok
pikiran secara tertulis.
(3) Paragraf harus memisahkan setiap unit pikiran yang berupa ide, sehingga
tidak terjadi percampuran di antara unit pikiran penulis.
(4) Penulis tidak cepat lelah dalammenyelesaikan sebuah karangan dan
termotivasi masuk ke dalam paragraf berikutnya.
(5) Paragraf dapat dimanfaatkan sebagai pembatas antara bab karangan
dalam satu kesatuan yang koherensi: bab pendahuluan, bab isi, dan bab kesimpulan.
F. Struktur Paragraf
Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada dasarnya terdiri atas
dua macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat pokok dan (2) kalimat penjelas atau
pendukung. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama
paragraf, sedangkan kalimat penjelas atau pendukung adalah kalimat yang berfungsi
menjelaskan atau mendukung ide utama paragraf. Ciri kalimat topik dan kalimat
penjelas adalah sebagai berikut.
Ciri kalimat topik:
(1)mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut,
(2) merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri,
(3) memunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain,
(4) dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frase transisi.
Ciri kalimat penjelas :
(1) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti),
(2) arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain
dalam satu paragraf,
4
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA http://staffnew.uny.ac.id/upload/132304799/pendidikan/Buku-
Modul-Kuliah-Bahasa-Indonesia1.pdf Djoko Santoso. Jakarta 10 Januari 2013
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
(3) pembentukannya sering memerlukan pembentukan kata sambung dan frase
transisi,
(4) isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data tambahan lain yang bersifat
mendukung kalimat topik.
BAB III
PENUTUP
5
BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwihjpqz-
Jv6AhUI3nMBHW8SCj8QFnoECAcQAQ&url=http%3A%2F%2Fdigilib.uinsgd.ac.id
%2F27888%2F1%2FBuku%2520Bahasa%2520Indonesia.pdf&usg=AOvVaw2LIrnoaOu39k1-NacsEgHM
Sukirman Nurdjan, S.S., M.Pd.
Firman, S.Pd., M.Pd.
Mirnawati, S.Pd., M.Pd.
ISBN: 978-602-73433-6-8
A. Kesimpulan
Dari ulasan di atas penulis bisa merumuskan sebagai berikut :
Sebuah paragraf itu tentunya sangat penting dalam sebuah kalimat. Tanpa
menggunakan paragraf, kalimat akan runcam dan tidak dapat tersusun rapih dan
bahkan bisa membuat kesalah pahaman dalam sebuah kalimat. Maka dari itu
manfaat paragraf dalam sebuah kalimat amat sangat penting bagi para penulis.
Paragraf bertujuan untuk meningkatkan kualitas sebuah karangan cerita untuk
mempermudah teman – teman sekalian dalam membaca kalimat tersebut.
Daftar Pustaka
BAHASA INDONESIA UNTUK PERGURUAN TINGGI: Terampil Berbahasa Melalui Pembelajaran Berbasis
Teks. http://repository.iainpare.ac.id/2027/1/Bahassa%20Indonesia%20untuk%20Perguruan%20Tinggi.pdf
Suhartina @ Hak Cipta Penerbitan Pada Penerbit Aksara Timur
All right reserved
ISBN: 978-602-5802-13-3