Anda di halaman 1dari 13

PARAFASA

Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Ulfah Mey Lida, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 8- CIPSR
1. Indy Milla Hanifah (2250410069)
2. Wiwik Puji Astuti (2250410092)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta


alam. Karena atas izin dan nikmat-Nya yang diberikan kepada kami, kami
dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bahasa
Indonesia yang berjudul "Parafase” secara tepat waktu tanpa kurang suatu
apapun.

Makalah dengan judul “Parafase” disusun guna memenuhi tugas


mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh beliau ibu Ulfah Mey Lida,
M.Pd. Selain itu, dari penyusunan makalah ini kami berharap dapat
memberikan tambahan pengetahuan bagi teman-teman semuanya tentang
parafase

Demikian apa yang dapat kami sampaikan sebagai pembuka, kami


sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak kekurangan maupun kesalahan. Oleh
karena itu, kami bersedia menerima semua saran dan kritikan yang
membangun dari teman-teman demi kesempurnaan dalampenyusunan tugas
makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk temanteman
sekalian Terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Kudus, 11 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang............................................Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2

A. Pengertian Parafase.......................................................................................2

B. Jenis-jenis Parafase.......................................................................................3

C. Tujuan Parafrase...........................................................................................5

D. Teknik-Teknik Membuat Parafrase..............................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................7

A. Simpulan.......................................................................................................7

B. Saran..............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Parafrasa adalah pengungkapan suatu tanggapan dengan cara lain
dalam bahasa yang sama tetapi tidak mengubah makna atau arti yang
terkadung didalamnya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan
bahwa penguraian kembali suatu pemaparan dari sebuah macam bahasa
menjadi berbeda kalimat tanpa mengubah arti atau makna yang
terkandung.
Parafrasa dapat juga disebut dengan pengulangan kembali kalimat
yang didalamnya terdapat bahasa lain yang bertujuan untuk menjelaskan
arti yang tersembunyi. Parafrasa dapat digunakan dengan cara tulisan dan
lisan. Parafrasa lisan yaitu suatu cara pengungkapan atau penguraian
kembali isi dengan secara lisan. Sedangakan parafrasa tulisan yaitu
pengungkapan kembali isi secara tertulis. Namun, di zaman era digital
mahasiswa atau pelajar semakin mudah mengakses informasi, salah
satunya memperoleh refefensi atau gagasan yang digunakan untuk media
pembelajaran. Tetapi hal tersebut tidak disertakan dengan kesadaran
membaca atau literasi yang baik melainkan hanya salin tempel tanpa
mencantumkan nama penulis aslinya. Sebaiknya hal tersebut dihilangi dan
menggantikan dengan memparafrasakan kembali.
Dalam makalah juga sering kita jumpai kalimat-kalimat yang
mengutip tanpa melibatkan atau mencantumkan penulis aslinya dan tanpa
mengubah kalimat atau kata-kata aslinya. tetapi hanya salin tempel (copy-
paste). Berdasarkan pemaparan yang dimaksud penulis menulis dengan
maksud untuk mengingatkan pembaca agar menghindari plagiarisme atau
menghindari buadaya salin tempel tanpa mencantumkan nama penulis
aslinya dengan cara memparafrasa kalimat tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian parafasa?
2. Apa saja jenis-jenis dan contoh parafasa?
3. Apa tujuan dari parafrasa?
4. Bagaimana teknik membuat parafasa?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mendeskripsi apa yang dimaksud parafarasa
2. Untuk mendeskripsi jenis-jenis dan contoh parafrasa
3. Untuk mendeskripsi tujuan parafrasa
4. Untuk mendeskripsi teknik membuat parafrasa

2
BAB II

PEMBAHASAN

Parafrasa adalah penguraian kembali suatu kalimat dengan mengubah kata


yang berbeda tanpa menghilangkan makna tersebut.

Parapharase berasal dari bahasa Yunani, parapharais yang memiliki arti


penjelasan ulang atau penjelasan kembali dalam isi teks menjadi bahasa atau kata-
kata yang berbeda dari teks sesungguhnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia parafrasa merupakan penguraian
kembali dalam suatu kalimat dengan mengubah bahasa yang berbeda tanpa
menghilangkan arti atau makna yang terkandung1.

  Membuat parafrasa tidak hanya puisi menjadi prosa, tetapi juga bentuk
bahasa lainnya, seperti mengubah penggunaan kata menjadi sepadan atau
bersinonim, mengubah kalimat aktif menjadi pasif, kalimat langsung menjadi
tidak langsung, mengubah bentuk deskriptif menjadi ekpresif atau peribahasa
yang memiliki makna yang sama. Pada tataran wacana yaitu mengubah wacana
panjang menjadi bentuk rangkuman atau ringkasan. Dalam karya sastra,
mengubah puisi ke prosa atau sebaliknya, mengubah bentuk dialog drama menjadi
prosa atau sebaliknya. Jadi, parafrasa adalah mengubah atau mengalihkan suatu
bentuk bahasa menjadi bentuk bahasa yang lain tanpa mengubah pengertian atau
isi.

      Parafrasa juga termasuk menceritakan kembali secara tertulis yang didengar
atau mengalihkan bentuk bahasa lisan ke bentuk bahasa tulisan. Misalnya,
seseorang diperdengarkan sebuah cerita kemudian ia mencoba menguraikan
kembali cerita tersebut dalam bentuk wacana atau karangan. Tentunya
penggunaan kalimat dan pilihan katanya tidak sama dengan cerita aslinya karena
dituangkan dengan menggunakan bahasa sendiri, namun inti cerita tidak berubah.

1
Mursalati Urva Madani and Rati Ardianti, “Teknik Parafrase Dalam Ketrampilan Menulis Untuk
Menghindari Plagiarisme,” 2020, 343–44.

3
A. Jenis-jenis Parafase
1. Parafrase ekuivalen
Parafrase ekuivalen adalah suatu parafrasa antar satuan bahasa yang memiliki
arti yang sangat dekat. Istilah ekuivalen sendiri berkaitan erat dengan teknik yang
digunakan oleh penerjemah. Dalam karyanya, penerjemah mencari kesamaan arti
yang mirip dan makna yang sangat dekat dengan teks asli dari bahasa pertama.
Penerjemah melakukan tanpa melihat kata atau kalimat, tetapi melalui
keseluruhan isi dan makna dari teks terjemahan tersebut.
Contoh :
a. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bangsa Indonesia
b. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional bangsa Indonesia
2. Parafrase keantoniman ingkaran
Keantoniman memiliki arti dua kata yang memiliki arti berbeda. Namun,
dalam parafrasa keantoniman ini memiliki sifat berlawanan bertingkat serta
berlawanan dan berkebalikan.
Contoh :
a. Kopi ini tidak panas, tetapi hangat
b. Kopi ini tidak panas, hanya hangat
Bentuk tidak panas tetapi hangat dan tidak panas hanya hangat dalam contoh itu
berparafrasa pengingkaran.
3. Parafrase generik-spesifik
Parafrasa generik-spesifik adalah suatu kegiatan yang memparafrasakan
satuan bahasa dengan mengganti kata-kata bersesuaian yang memiliki sinonim
yang sama. Hal ini dapat terjadi karena sebuah kata memiliki makna dan
dilambangkan dengan lebih dari satu simbol lainnya.
Contoh :
a. Ketika itu, Tono berlari-lari sambil membawa sepatu
b. Ketika itu, Tono berlari-lari sambal menjinjing sepatu
Satuan bahasa membawa mengandung informasi yang sama dengan satuan bahasa
menjinjing. Oleh karena itu, dapat saling berparafrasa

4
4. Parafrase amplifikasi
Parafrase amplifikasi adalah pengulangan bahasa dan memberikan
informasi tambahan dalam satuan bahasa parafrasa tersebut. Penambahan
informasi ini dilakukan dengan cara memberikan detail informasi dari kalimat
yang akan diparafrasakan.
Contoh :
a. Ani sedang makan
b. Ani sedang makan nasi goreng
Bersifat amplikasi karena dalam kalimat (b) terdapat tambahan kata “nasi goreng”
5. Parafrase kontraksi
Parafrase kontraksi adalah suatu parafrasa yang dilakukan dengan cara
mengulangi informasi dalam satuan bahasa. Pengurangan bahasa ini dapat
dilakukan dengan cara menyingkat satuan kata tanpa mengubah makna atau frasa
tersebut2.
Contoh :
a. Ferdinand Marcos meninggal pada bulan September beberapa tahun yang
lalu
b. Ferdinand Marcos meninggal pada September beberapa tahun yang lalu
Kedua contoh kalimat tersebut saling berprafase. Namun, pada contoh kalimat (b)
terdapat pelepasan satuan bahasa pada “bulan”, maka pada contoh kalimat (a)
terjadi pengurangan informasi.
6. Parafrase rangkuman
Parafrasa rangkuman adalah jenis parafrasa dengan cara merangkum
satuan bahasa dengan bahasa lainnya. Parafrasa berbeda dengan merangkum. Hal
ini karena parafrasa adalah teknik menyajikan gagasan sumber dengan kata-kata
sendiri, sedangkan merangkum adalah tindakan meringkas fokus penulis dan
menyesuaikan kalimat sesuai dengan gagasan penulis aslinya3.
Contoh :

2
Tri Mastoyo Jati Kesuma, “Ihwal (Teknik) Parafrasa,” in Humaniora, vol. 0, 1998, 46–52,
https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2057.
3
Sofyan, “Parafrase: Pengertian, Jenis, Tujuan, Teknik, Dan Contohnya,” Gramedia Blog, 2021,
https://www.gramedia.com/literasi/parafrase/.

5
a. Ana brerusia 17 tahun. Vina juga berusia 17 tahun
b. Ana dan Vina sama-sama berusia 17 tahun.
B. Tujuan Parafras
1. Menghindari terjadinya plagiarisme
Plagiarisme adalah penjiplakan sebuah pendapat atau tanggapan
orang lain yang menganggap itu adalah karangan sendiri. Untuk
menghindari adanya plagiarisme, salah satunya adalah menggambarkan
ide penulis dengan mengubah isi dan makna dari kalimat aslinya.
Namun, penulis juga tetap menulis sumber utama gagasan yang
dituliskan dalam daftar pustaka, meskipun kalimat telah diubah ulang
dengan bahasa sendiri. Jadi, penulis harus memperkaya kat-kata yang
mirip dan memperluas pengetahuan umumnya untuk mengembangkan isi
kalimat melalui parafrasa.
2. Ide atau gagasan lebih mudah dipahami
Tujuan dari parafrasa adalah untuk membuat ide atau gagasan lebih mudah
dipahami. Parafrasa dapat membantu menyampaikan informasi sumber
dengan bahasa yang mudah adar dipahami oleh banyak orang. Contohnya
bentuk puisi banyak menghadirkan bentuk kata yang rumit dapat
ditransformasikan menjadi sebuah cerita melalui teknik parafrsa agar dapat
diketahui maknanya
C. Teknik-Tenik Membuat Parafrasa Dalam Aplikasi Mendeley
1. Buka dan login aplikasi mendeley
2. Masukan jurnal, buku, atau artikel melalui mendeley dengan cara klik file
serta cari dokumen tersebut
3. Klik jurnal, buku, atau artikel yang anda pilih. Setelah itu anda bisa
memerikasa kembali identitas jurnal, buku atau artikel tersebut
4. Kemudian baca kalimat yang akan diparafrasakan dan temukan ide pokok
yang terkandung dalam kalimat utama setiap paragraf. Ide pokok
merupakan inti dari seluruh teks. Sedangkan kalimat utama ialah kalimat
inti dalam sebuah paragraf.

6
5. Anda dapat membuka microsoft word dan catat ide pokok yang sudah
ditemukan di microsoft word
6. Klik menu references di Microsoft word, sebelum menuju langkah
selanjutnya anda dapat memilih style yang diinginkan seperti footnote atau
bodynote
7. Kemudian klik insert citation, ketik atau tulis judul jurnal, buku, atau
artikel tersebut dan klik “ok” akan muncul style yang anda inginkan
8. Langkah terakhir masih tetap di menu references, anda dapat klik insert
bibliography dan akan muncul dengan sendirinya seperti daftar pustaka
9. Simpan dokumen tersebut di microsoft word.

7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari materi yang sudah kami ketik dan kami sajikan dalam bentuk
makalah ini kami dapat menyimpulkan dengan mudah dari pengertian
parafrase, cara memprarafrasakan suatu teks,cara membuat parafrase, cara
memfrasekan puisi menjadi prosa,dan kami juga dapat mengetahui
perbedaan antara parafrase ekuivalen,keantoniman
ingkaran,amplifikasi,kontraksi,rangkuman.
B. SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat dan
dibaca oleh banyak orang terutama kami yang menulis agar lebih tahu dan
lebih mengerti tentang materi parafrase.

8
DAFTAR PUSTAKA

Kesuma, Tri Mastoyo Jati. “Ihwal (Teknik) Parafrasa.” In Humaniora, 0:46–52,


1998. https://journal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/view/2057.

Madani, Mursalati Urva, and Rati Ardianti. “Teknik Parafrase Dalam Ketrampilan
Menulis Untuk Menghindari Plagiarisme,” 343–44, 2020.

Sofyan. “Parafrase: Pengertian, Jenis, Tujuan, Teknik, Dan Contohnya.”


Gramedia Blog, 2021. https://www.gramedia.com/literasi/parafrase/.

Anda mungkin juga menyukai