Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN

SYARI’AT, THARIQAT,
HAKEKAT, MA'RIFAH
Disusun Oleh

Fadila Auliya 43010210162


Finanda Nur Afifah 43010210164
Rozzi Saputra 43010210172
Latar Belakang
Akhlak Tasawuf merupakan salah satu mata kuliah yang dipelajari di dalam Pendidikan Agama Islam. Dengan
adanya sistem pembelajaran ahlak tasawuf, mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan ilmu serta nilai ahlak
baik yang terkandung dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam kaitannya dengan manusia tasawuf menekankan kepada
aspek rohaninya daripada aspek jasmaninya. Yang berarti lebih menekankan kehidupan akhirat daripada kehidupan di
dunia yang bersifat sementara. Tasawuf dalam arti sikap rohani takwa yang selalu ingin dekat dengan Allah SWT.,
dihubungkan dengan arti syari’at dalam arti luas yang meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia, baik
hablum minallah, hablum minannas, maupun hablum minal ‘alam, mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling
mengisi antara satu dengan yang lainnya. Untuk mencapai kemaslahatan dunia dan akhirat dalam arti hakiki harus
sepadan, simultan dengan tujuan tasawuf, yaitu melaksanakan hakikat ubudiyah guna memperoleh tauhid yang haqqul
yaqin dan makrifatullah yang tahqiq. Tariqat adalah pengamalan syariat, melaksanakan beban ibadah ( dengan tekun )
dan menjauhkan ( diri ) dari ( sikap ) mempermudah ( ibadah ), yang sebenarnya memang tidak boleh dipermudah. Dan
tareqat merupakan jalan atau cara yang ditempuh menuju keridaan Allah. Tasawuf adalah suatu bidang ilmu ke Islaman
dengan berbagai pembagian di dalamnya, yaitu tasawuf akhlaki dan tasawuf falsafi. Demi meraih kesempurnaan dalam
mendalami dan menjalankan syariat Islam, seorang muslim perlu mengenal lebih banyak beberapa tahapan-tahapan yaitu
syari’at, tarekat, hakikat, dan makrifah. Dan di sini kita akan membahas mengenai pengertian hakekat, syari'at, tarikat,
ma’rifat.
Syariat
Pengertian Syariat

Islam adalah tuntunan hidup dari Allah swt yang disampaikan oleh Muhammad saw.
Tuntunan hidup dalam ajaran Islam itu disebut sebagai syariat Islam dan meliputi
tuntunan/syariat untuk mengelola diri pribadi, mengelola keluarga, dan mengelola masyarakat-
bangsa-negara. Ajaran Islam juga mewajibkan umat Islam untuk hidup sesuai dengan syariat itu,
di manapun-kapanpun, dan juga mewajibkan untuk menyebar-luaskannya ke masyarakat
sekitarnya. Tujuan syariat Islam pada hakekatnya adalah menyelamatkan manusia,baik sebagai
individu, kelompok manusia, serta bangsa-negara agar selamat dari kesesatan dan kerugian.
5 Hukum syari’at dalam ajaran islam
• Wajib : Wajib adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika
ditinggalkan akan mendapat dosa.
• Sunnah : Sunnah ialah sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi tuntutannya
tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan
pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan siksaan atau hukuman
• Mubah : Ada yang mengartikan bahwa mubah adalah suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh agama
antara mengerjakannya atau meninggalkannya.
• Makruh : Perbuatan makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih baik
dari pada mengerjakannya.
• Haram : Haram ialah sesuatu perbuatan yang jika dikejakan pasti akan mendapatkan dosa dan jika
ditinggalkan akan mendapatkan pahala.
Fungsi syari’at dalam lingkup hukum Islam
Adapun fungsi syari’at dalam lingkup hukum Islam adalah sebagai jalan atau jembatan bagi
umat manusia dalam berpijak dan berpedoman. Selain itu, syariah juga menjadi media dalam
menjalankan kehidupan di dunia agar sampai pada tujuan akhir dengan selamat.

Dengan kata lain, supaya manusia dapat membawa dirinya di atas jalur syariah sehingga bisa
hidup dengan teratur, tertib dan tentram. Ini bisa digambarkan dalam menjalin hubungan
baik dengan Sang Khalik yang disebut habluminallah dan hubungan dengan sesama manusia
atau hablumminannas.

Hubungan yang baik ini akan bernilai ibadah dan dianggap baik oleh Allah SWT. Hingga pada
akhirnya, seorang Muslim mampu mencapai tujuan hidup hasanah fi dunya dan hasanah fil
akhirat.
Thareqat
Pengertian Thareqat

Kata tarekat berasal dari bahasa Arab, yakni tariqah yang berarti jalan atau metode yang
ditempuh para sufi dalam menjalankan ibadah, zikir dan doa. Ritual ibadah itu diajarkan seorang
guru sufi kepada muridnya dengan penuh kedisiplinan. Menurut Al Jurjani `Ali bin Muhammad
bin `Ali (740-816 M), tarekat ialah metode khusus yang dipakai oleh salik (para penempuh jalan)
menuju Allah SWT melalui tahapan-tahapan atau maqamat. Tujuan utama sebuah tareta tasawuf
adalah menekan hawa nafsu. Sebab, hawa nafsu, kerap menjadikan manusia jauh dari Tuhan.
Guna mendekatkan diri dengan Sang Khalik,
Fungsi Thareqat
Beberapa pakar teologi merinci tujuan tarekat antara lain: Dengan melihat sisi pengamalan, tujuan
tarekat berarti mengadakan latihan (riyadhah) dan berjuang melawan nafsu (mujahadah), membersihkan
berdiri dari sifat-sifat yang tercela dan diisi dengan sifat-sifat yang terpuji dengan melalui perbaikan budi
dalam berbagai segi.

• Dari sisi tadzakkur, tujuan tarekat mewujudkan rasa ingat kepada Allah Dzat Yang Maha Besar dan
Maha Kuasa atas segalanya dengan melalui jalan mengamalkan wirid dan dzikir yang dibarengi dengan
tafakur secara terus menerus. Munculnya rasa takut kepada Allah sehingga timbul pula dalam diri
seseorang itu usaha untuk menghindarkan diri dari segala macam pengaruh duniawi yang dapat
menyebabkan lupa kepada Allah.

• Tujuan tarekat terakhir, mencapai tingkat ma’rifat, hal ini apabila semua amalnya didasari akan
keikhlasan dan ketaatan kepada Allah, sehingga akan dapat diketahui segala rahasia dibalik tabir cahaya
Allah dan Rasul-Nya secara terang benderang.
HAKEKAT,
Pengertian Hakekat

Dalam Kamus Ilmu Tasawuf, dikatakan bahwa Kata Hakikat (Haqiqah) seakar dengan kata al-Haqq,
reality, absolute, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kebenaran atau kenyataan. Makna hakikat
dalam konteks tasawuf menunjukkan kebenaran esoteris yang merupakan batas-batas dari transendensi
manusia dan teologis. Adapun dalam tingkatan perjalanan spiritual, Hakikat merupakan unsur ketiga setelah
syari’at yang merupakan kenyataan eksoteris dan thariqat (jalan) sebagai tahapan esoterisme, sementara
hakikat adalah tahapan ketiga yang merupakan kebenaran yang esensial. Hakikat juga disebut Lubb yang
berarti dalam atau sari pati, mungkin juga dapat diartikan sebagai inti atau esensi.
Fungsi Hakekat

MA'RIFAH
Pengertian Ma’rifat

Ma’rifat adalah mengenal Allah, baik lewat sifat-sifat-Nya, asma-asma-Nya maupun perbuatan-
perbuatan-Nya. Ma’rifat merupakan puncak dari tujuan tashawwuf dan dari semua ilmu yang dituntut dan
satu-satunya perbuatan yang paling mulia.

Ma’rifat itu disamping merupakan anugerah dari Allah, dapat pula dicapai dengan melalui syari’at,
menempuh thariqat dan memperoleh haqiqat. Apabila syari’at dan thariqat sudah dapat dikuasai, maka
timbullah haqiqat yang tidak lain daripada perbaikan keadaan dan ahwal, sedangkan tujuan terakhir ialah
ma’rifat yaitu mengenal Allah dan mencintainya yang sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya. Orang yang telah
mencapai maqam ma’rifat ini disebut ‘Arifbillah. Dan pada tingkat inilah ia dapat mengenal dan merasakan
adanya tuhan, bukan sekedar mengetahui tuhan itu ada.
Fungsi Ma’rifat

Hubungan antara Syari’at, Thariqat, Hakikat,
dan Ma’rifat

Uraian tentang syari’ah, thariqah, haqiqah, dan ma’rifah di atas mengambarkan betapa
seriusnya para ulama sufi dalam upayanya memberi jalan bagi umat untuk mengamalkan ajaran
islam dengan mudah dan tepat, sehingga mengantarkan hamba menuju kebahagian zhahir dan
batin.

Syariah itu diibaratkan sebagai perahu dimana ia menjadi sarana untuk sampai pada
tujuan, sementara thariqah bagaikan lautan luas yang tersedia sebagai wahana tempat tujuan
berada. Sedangkan haqiqah adalah laksana intan berlian mahal yang menyenangkan hati sebagai
tujuan perjalanan perahu. Dan ma’rifat itu adalah tujuan yang terakhir.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
CREDITS: This presentation template was created by ​Slidesgo​,
including icons by Flaticon​, infographics & images by ​Freepik

Anda mungkin juga menyukai