MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Qira’atul Qutub
Dosen Pengampu: Ahmad Munib, M.S.I
Disusun oleh:
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya maka
penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Ilmu Shorof”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Qira’atul Qutub.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ahmad Munib, M.S.I selaku dosen pengampu pada mata kuliah Qira’atul Qutub.
2. Rekan-rekan semua yang mengikuti perkuliahan Qira’atul Qutub.
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan makalah “Ilmu Shorof”, yang tidak dapat
penyusun sebutkan satu persatu.
Dalam penyusunan makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki penyusun. Semoga dengan tersusunnya makalah “Ilmu Shorof” ini dapat membantu
para pembaca (terutama mahasiswa) untuk meningkatkan pemahaman materi tentang Ilmu
Shorof dalam mata kuliah Qira’atul Qutub.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak diharapkan oleh penyusun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu nahwu dan shorof merupakan ilmu yang paling penting untuk dipelajari dan di
fahami bagi kaum muslim, sebab jika seorang muslim tidak bisa memahami kedua ilmu ini
akan sulit untuk membaca kitab al-Qur’an,kitab kuning dan akan sulit untuk berbicara
bahasa arab.
Mempelajari ilmu nahwu dan shorof merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim
yang menganggap Al-Qur’an adalah pedomannya karena Al-Qur’an diturunkan berbentuk
bahasa arab yang tidak ada harkatnya.
Dan untuk bisa mempelajari dan memahami Al Qur’an diperlukan sebuah ilmu ( Shorof
dan Nahwu ) yang erat kaitannya mengenai penafsiran tiap kata dalam Al Qur’an ataupun
dalam Al Hadist sehingga maksud dan tujuan – Nya bisa kita pahami.
Ilmu Nahwu disebut bapak Ilmu, sedangkan Ilmu Shorof disebut induk segala Ilmu
sebab ilmu Shorof itu melahirkan bentuk setiap kalimat, sedangkan kalimat itu
menunjukkan bermacam – macam ilmu. Kalau tidak ada kalimat lafadz, tentu tidak akan
ada tulisan. Tanpa tulisan sukar mendapatkan ilmu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dinamakan dengan ilmu shorof?
2. Apa saja istilah yang ada di ilmu shorof?
3. Bab apa saja yang dibahas dalam ilmu shorof?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu ilmu shorof.
2. Mengenal istilah-istilah dalam ilmu shorof.
3. Mendiskripsikan bab yang terdapat dalam ilmu shorof.
1
BAB II
PEMBAHASAN
ُ ْالتَّ ْغ ِيي
Pengertian shorof secara bahasa adalah perubahan (ر ف فِ ْي اللُّ َغ ِة هُ َو
ُ ص َر
َّ )ال.
Sedangkan pengertian shorof secara istilah adalah suatu ilmu untuk merubah bentuk asal
suatu kata kepada bentuk-bentuk yang bermacam-macam untuk menghasilkan makna (arti)
yang diinginkan. Ilmu shorof disebut juga dengan ilmu tashrif. Dalam ilmu shorof,
mengubah kata diistilahkan dengan “mentashrif”1.
Ilmu shorof juga memiliki pengertian lain, yaitu ilmu untuk mengetahui atau sebagai
alat untuk mengetahui dan memahami sebuah kata (mufrod) ketika kata itu berdiri sendiri
ataupun sudah mengalami perubahan dari bentuk aslinya, baik itu dalam perubahannya,
keadaannya maupun kedudukannya, sehingga dapat dipelajari asal-usul kata dan
keadaannya serta perubahan yang meliputinya. 2
Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian ilmu shorof adalah suatu ilmu yang
mempelajari perubahan bentuk kata (kata asal) ke bentuk-bentuk lainnya untuk mencapai
arti yang diinginkan.
B. ISTILAH YANG ADA DI ILMU SHOROF
Dalam ilmu shorof dikenal beberapa istilah, diantaranya yaitu sebagai berikut3 :
1. Wazan
Wazan memiliki makna timbangan, acuan, atau rumus. Pengertian wazan
adalah suatu rumus baku.
2. Mauzun
Mauzun adalah kata yang dibandingkan dan disandingkan dengan wazan.
Contoh :
1
Ilmi dan Mahfudz Sulaiman, Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1, (Tasikmalaya: Edu Publisher,
2020), Hlm. 2
2
Elfiansyah Elham, Kaidah-Kaidah Bahasa Arab Dasar-Dasar Ilmu Nahwu & Shorof Bagi Pemula
dan Lanjut Usia, (Sindangsari: Majelis Kajian Islam, 2014), Hlm. 8
3
Ilmi dan Mahfudz Sulaiman, Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1, (Tasikmalaya: Edu Publisher,
2020), Hlm. 3-6
2
Wazan : َل َع ف
َ
Mauzun : ب
َ َك ت
َ
Keterangan :
Huruf pertama pada wazan dan mauzun diatas disebut Fa’ Fi’il.
Huruf kedua pada wazan dan mauzun diatas disebut ‘Ain Fi’il.
Huruf ketiga pada wazan dan mauzun diatas disebut Lam Fi’il.
3. Tashrif
Tashrif adalah perubahan kata dari bentuk asal (kata kerja) menjadi bentuk-
bentuk yang lain. Tashrif dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Tashrif Istilahi
Tashrif istilahi adalah perubahan atau perpindahan kata dari fi’il madli atau
masdar ke kata lain yang berbeda-beda bentuk untuk mencapa makna yang
dikehendaki. Tashrif istilahi ini bentuk penulisannya menyamping (horizontal).
b. Tashrif Lughowi
Tashrif lughowi adalah perubahan atau perpindahan kata ke bentuk lain
dengan memperhatikan jumlah (mufrod, mutsanna, dan jama’) serta memperhatika
jenis (mudzakar dan muannats) juga kata ganti (ghoib, khitob, dan takallum).
Tashrif lughowi ini penulisannya memanjang kebawah (Vertikal).
4. Shighot
Shighot adalah bentuk kata ditinjau dari segi makna. Shighot seluruhnya ada
sebelas macam,. Adapun urutan dari shighot tashrif istilahi adalah sebagai berikut :
3
C. BAB YANG DIBAHAS DALAM ILMU SHOROF
1. Tashrif Istilahi
Tashrif istilahi berdasarkan huruf penyusun fi’ilnya terbagi menjadi dua
macam, yaitu4 :
a. Tashrif Istilahi Fi’il Tsulasi
Tashrif istilahi fi’il tsulasi yaitu tashrif istilahi yang huruf fi’ilnya terdiri dari
tiga huruf. Tashrif istilahi fi’il tsulasi ini terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1) Fi’il Tsulasi Mujarrod
Fi’il tsulasi mujarrod yaitu fi’il yang tersusun dari tiga huruf yang
terbebas dari hurf tambahan. Contoh : ( َك ُر َمmulia). Fi’il tsulasi mujarrod ini
mengikuti 6 wazan, sebagaimana yang terdapat pada nadhom berikut5 :
4
Ilmi dan Mahfudz Sulaiman, Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1, (Tasikmalaya: Edu Publisher,
2020), Hlm. 4-5
5
Ilmi dan Mahfudz Sulaiman, Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1, (Tasikmalaya: Edu Publisher,
2020), Hlm. 7
4
Berikut Tashrif Istilahi Fi’il Tsulasi Mujarrod Pola 1-66
6
K.H. M. Ma’syum bin Ali, Kitab Al-Amtsilatu At-Tashrifiyah, (Semarang: Pustaka Al-Alawiyah,
1992), Hlm. 2-8
7
K.H. M. Ma’syum bin Ali, Kitab Al-Amtsilatu At-Tashrifiyah, (Semarang: Pustaka Al-Alawiyah,
1992), Hlm. 12-16
5
b. Tashrif Istilahi Fi’il Ruba’i
Tashrif istilahi fi’il ruba’i ini terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1) Fi’il Ruba’i Mujarrod
Fi’il ruba’i mujarrod yaitu fi’il yang tersusun dari empat huruf asal yang
Berikut merupakan salah satu contoh dari tashrifan fi’il ruba’i mujarrod8:
Berikut merupakan salah satu contoh dari tashrifan fi’il ruba’i mazid9 :
َ تَفَ ْعلَ َل يَتَفَ ْعلَ ُل تَفَ ْعلُالً َو ُمتَفَ ْعلَالً فَهُ َو ُمتَفَ ْعلَ ٌل َو َذا
ك ُمتَفَ ْعلَ ٌل تَفَ ْعلَلْ الَتَتَفَ ْعلَلْ ُمتَفَ ْعلَ ٌل ُمتَفَ ْعلَ ٌل
2. Tashrif Lughowi
Tashrif Lughowi adalah perubahan suatu bentuk kata ke jenis yang berbeda
berdasarkan jumlah bilangan (mufrod, mutsanna, dan jamak) dan jenis pelaku
(mudzakar dan muannats). Bentuk dari tashrif lughowi ini memanjang kebawah
(vertikal)10.
8
K.H. M. Ma’syum bin Ali, Kitab Al-Amtsilatu At-Tashrifiyah, (Semarang: Pustaka Al-Alawiyah,
1992), Hlm. 8
9
K.H. M. Ma’syum bin Ali, Kitab Al-Amtsilatu At-Tashrifiyah, (Semarang: Pustaka Al-Alawiyah,
1992), Hlm. 30
10
Ilmi dan Mahfudz Sulaiman, Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1, (Tasikmalaya: Edu
Publisher, 2020), Hlm. 2
6
No Dlomir Arti Bilangan Jenis Kata ganti
Keterangan :
Mufrod : tunggal / satu orang
Mutsanna : double / dua orang
Jamak : lebih dari dua orang
Mudzakar ; berjenis laki-laki
Muannats ; berjenis perempuan
Ghoib : kata ganti orang ketiga untuk laki-laki
11
Ilmi dan Mahfudz Sulaiman, Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1, (Tasikmalaya: Edu
Publisher, 2020), Hlm. 3-5
7
Ghoibah : kata ganti orang ketiga untuk perempuan
Mukhottob : kata ganti orang kedua untuk laki-laki
Mukhottobah : kata ganti orang kedua untuk perempuan
Mutakallim : kata ganti orang pertama untuk laki-laki
Mutakallimah : kata ganti orang pertama untuk perempuan
Catatan :
Isim dlomir اَنَاdan نَحْ ُنdigunakan untuk mudzakar dan juga muannats.
Isim dlomir اَنَاdigunakan dua orang (mutsanna) dan lebih dari dua orang
(jamak).
8
Berikut merupakan tabel dari Tashrif Lughowi12
12
K.H. M. Ma’syum bin Ali, Kitab Al-Amtsilatu At-Tashrifiyah, (Semarang: Pustaka Al-Alawiyah,
1992), Hlm. 36
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu shorof adalah suatu ilmu yang mempelajari perubahan bentuk kata (kata asal) ke
bentuk-bentuk lainnya untuk mencapai arti yang diinginkan. Istilah-istilah dalam ilmu
Shorof yaitu Wazan, Mauzun, Tashrif, dan Sighot.
Tashrif Istilahi dibagi menjadi dua yaitu : tashrif Tsulasi (Fi’il Tsulasi Mujarrod, Fi’il
Tsulasi Mazid) dan tashrif Ruba’i (Fi’il Ruba’i Mujarrod, Fi’il Ruba’i Mazid).
Tashrif Lughowi adalah perubahan suatu bentuk kata ke jenis yang berbeda berdasarkan
jumlah bilangan (mufrod, mutsanna, dan jamak) dan jenis pelaku (mudzakar dan
muannats). Bentuk dari tashrif lughowi ini memanjang kebawah (vertikal).
B. Saran
Dalam memahami dan membaca dengan baik diperlukan latihan terus menerus supaya
dapat membaca kitab dengan benar sesuaikaidah ilmu Shorof, sama halnya seperti pisau
ketika pisau lama tidak dipakai ia akan menjadi tumpul dan berkarat sebaliknya jika sering
digunakan dan diasah maka pisau tersebut menjadi tajam dan berkilau.
10
DAFTAR PUSTAKA
Elfiansyah Elham. 2014. Kaidah-Kaidah Bahasa Arab Dasar-Dasar Ilmu Nahwu & Shorof Bagi
Pemula dan Lanjut Usia. Sindangsari: Majelis Kajian Islam.
Ilmi dan Mahfudz Sulaiman. 2020. Bahasa Arab Dasar Kelas Mufrod Level 1. Tasikmalay: Edu
Publisher
K.H. M. Ma’syum bin Ali. 1992. Kitab Al-Amtsilatu At-Tashrifiyah. Semarang: Pustaka Al-
Alawiyah.
11