Kelompok 4:
1444 H/2023 M
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT.yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah dengan judul ‘’normatifikasi dan
historisitas dalam studi islam’’.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam menyusun makalah ini.Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
Disusun oleh,
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Kesimpulan..........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-quran sebagai kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Sebagai umat islam sudah
seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam. Al-qur‟an merupakan
kalamullah maka dalam segi pembacaannya mempunyai tatacara membacanya dalam arti
kata kita mengetahui ilmunya agar tidak terjadi salah arti dalam membaca Al—Qur‟an serta
bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut para ulama menciptakan sebuah disiplin ilmu
dalam membaca Al-Qur‟an yaitu Ilmu Tajwid.
Ilmu tajwid di dalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat dalam Al-
Qur‟an. Dalam ilmu tajwid juga di bahas mengenai makhorijul huruf agar dalam segi
pembacaannya ada perbadaan dalam semua huruf hijahiyah. Huruf hijahiyah mempunyai
sifatul huruf dan sifat itulah yang membedakan masing-masing huruf hijahiyah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Makharijul Huruf ?
2.Pembagian makrojul huruf
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :
1. Al-Jauf (rongga mulut)
Huruf yang keluar dari jauf yaitu : alif, wawu,
ya‟ 2. Halaq (tenggorokan)
a. Asyqal Halqi (pangkal tenggorokan), yaitu hamzah ( ) ءdan ha‟) ) ـه
b. Wasthul Halqi (pertengahan tenggorokan), yaitu ha‟( ) حdan „ain ( ) ع
c. Adnal Halqi (ujung tenggorokan), yaitu ghoin ( ) غdan kho‟ ( ) خ
3. Lisan (lidah)
Bunyi huruf hijaiyah dengan tempat keluarnya lidah ada 18. Dikelompokkan menjadi 10
makhraj, yaitu :
a. Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang
Yaitu huruf qof ( ) قbunyinya keluar dari pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang
dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang.
b. Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah
Yaitu huruf kaf ( ) كbunyinya keluar dari pangkal lidah di depan makhroj huruf qof yang
dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.
c. Tengah-tengah lidah
Yaitu huruf jim ( ) ج, syin ( ) ش, dan ya‟ ( ) يbunyinya keluar dari tengah-tengah lidah serta
menepati langit-langit mulut yang tepat di atasnya.
d. Pangkal tepi lidah
Yaitu huruf dho‟ ( ) ضbunyinya keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau kiri)
hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta menepati geraham.
e. Ujung tepi lidah
Yaitu huruf lam ( ) لbunyinya keluar dari tepi lidah (sebelah kiri atau kanan) hingga
penghabisan ujung lidah serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
f. Ujung lidah
Yaitu huruf nun ( ) نbunyinya keluar dari ujung lidah setelah makhrojnya lam, lebih masuk
sedikit ke dasar lidah serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
g. Ujung lidah tepat
Yaitu huruf ro‟ ( ) رbunyinya keluar dari ujung lidah tepat setelah makhrojnya nun dan lebih
masuk ke dasar lidah serta menepati dengan langit-langit mulut atas.
3
h. Kulit gusi atas
Yaitu huruf dal ( ) د, ta‟ ( ) ت, tho‟ ( ) طbunyinya keluar dari ujung lidah serta menepati
dengan pangkal gigi seri yang atas.
i. Runcing lidah
Yaitu huruf shod ( ) ص, sin ( ) س, za‟ ( ) زbunyinya keluar dari ujung lidah serta menepati
ujung dua gigi seri yang bawah.
j. Gusi
Yaitu huruf dho‟ ( ) ظ, tsa‟ ( ) ث, dzal ( ) ذbunyinya keluar dari ujung lidah serta menepati
dengan ujung dua gigi seri yang atas.
4. Asy-Syafatain (dua bibir)
Yang termasuk huruf syafatain yaitu :
a. Fa‟ ( ) فkeluar dari dalamnya bibir yang bawah serta menepati dengan ujung dua gigi
seri yang atas.
b. Wawu ( ) و, ba‟ ( ) ب, mim ( ) مkeluar di antara dua bibir (antara bibir atas dan
bawah). Hanya saja untuk wawu bibir membuka, sedangkan untuk ba‟ dan mim bibir
membungkam.
5. Al-Khaisyum (pangkal hidung)
Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan :
a. Nun bertasydid
b. Mim bertasydid
c. Nun sukun yang dibaca idghom bighunnah, iqlab dan ikhfa‟ haqiqi
d. Mim sukun yang bertemu dengan mim atau ba‟
Bab Makhorijul huruf ini adalah salah satu bab yang sangat penting dalam ilmu tajwid.
4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf itu
dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur‟an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan
arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan kekafiran. Maka
dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting bagi kita.
Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1. Al-Jauf (rongga mulut),2. Halaq
(tenggorokan),3. Lisan (lidah),4. Asy-Syafatain (dua bibir),5. Al-Khaisyum (pangkal hidung).
dan Sifatul huruf adalah karakter sebuah huruf, apakah sebuah huruf bernuansa tebal atau
tipis, dengung atau tidak, keluar nafas atau tidak, dan sebagainya. Seperti misalnya huruf kha
dan kĥo. Dua- duanya memiliki tempat keluar suara (makhroj) yang sama namun berbeda
sifat. Tanpa membedakan sifatnya, arti dan maknanya bisa rancu.
5
DAFTAR PUSTAKA
Ustaz Ismail Tekan ,2006,Tajwid Al Qur’anul Karim ,Jakarta :PT Pustaka Al Husna Baru
Tafsir Juz „Amma, Website Syaikh Muhammad bin Shalih al-‟Utsaimin.