Disusun oleh:
Muhammad Waafiqul Ihsan
Ardiansyah Maulana Yusfa
SURAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………… 3
BAB I………………………………………………………………………... 4
PENDAHULUAN…………………………………………………………... 4
A. LATAR BELAKANG………………………………………………. 4
B. RUMUS MASALAH………………………………………………... 4
BAB II……………………………………………………………………….. 6
PEMBAHASAN……………………………………………………………... 6
A. DEFINISI MAKHARJUL HURUF………………………………….. 6
B. CARA MENGETAHUI MAKHARIJUL HURUF…………………... 6
C. JUMLAH MAKHARIJUL HURUF………………………………….. 7
PERINCIAN MAKHARIJUL HURUF………………………………………. 8
PENJELASAN MAKHARIJUL HURUF…………………………………….. 9
1. AL-JAUF……………………………………………………………… 9
2. AL-HALQ…………………………………………………………….. 10
3. AL-LISAN……………………………………………………………. 10
4. ASY-SYAFATAN…………………………………………………… 16
5. AKHAISYUM………………………………………………………... 17
BAB III……………………………………………………………………….. 18
PENUTUP……………………………………………………………………. 18
SARAN……………………………………………………………………….. 18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasan tentang makhraj adalah inti dari ilmu tawid. Apabila kita mencermati definisi tajwid,
maka kita mendapati makna tajwid adalah mengeluarkan huruf dari makhrajnya dengan
memberikan haq dan mustahaqnya.
Al-Hafidz Ibnul Jazari رحمه هللاberkata dalam Muqoddimah Jazariah:
*إن هذه مقدمة ّ وبعد
*في ما على قارئه أن يعلمه
*إذواجب عليهم محتم
*قبل ال ّشروْ ع أ ّوالً أن يعلم
*مخارج الحرف والصّفات
*ليلفظوْ ا بأفصح الغات ْ
Inilah mukadimah
yang wajib diketahui para qari
wajib atas mereka sebelum memulai qiraah
untuk mengetahui
tempat-tempat keluarnya huruf dan sifat-sifatnya
supaya bisa melafazhkan Bahasa paling fasih
Mempelajari makhroj huruf hijaiyah merupakan satu langkah awal untuk membaca kitab suci Al-
Qur’an. Huruf hijaiyah merupakan huruf-huruf ejaan bahasa Arab sebagai bahasa asli Al-Qur’an,
dalam huruf hijaiyah terdapat perbedaan pengucapan antara huruf yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan ucapan inilah jika kita salah mengucapkannya, maka akan mengubah kandungan
makna dalam sebuah kalimat yang membentuknya.
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana cara melafalkan makhorijul huruf hijaiyah dengan benar?
2. Bagaimana agar seseorang dapat mengetahui cara gerak mulut untuk melafalkan huruf
hijaiyah?
5
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, kata makharij ()مخارجadalah jamak dari kata makhraj ( )مخرجyang berarti
tempat keluarnya sesuatu.
Sedangkan menurut istilah, makharijul hururf adalah:
(الّذي ينقطع عنده صوت النطق به فتميز به عن غيره-أي ظهوره-ف
ِ ْمح ّل خروج الحر. )
“Tempat keluarnya huruf yang padanya berhenti suara dari sebuah lafadz (pengucapan) yang
dengannya dibedakan suatu huruf dengan huruf lainnya”
Yang dimaksud disini adalah huruf-huruf Hijaiyyah.
Cara kedua, tasydidul harf (mentasydidkan huruf) kemudian memasukkan huruf yang
berharakat sebelumnya.
ّ َ أ,ت
Seperti: ث َّ َ أ, َّأَب
Tatkala meengucapkan huruf hijaiyah dengan dua cara tersebut, kita merasakan suara kita
tertahan pada sebuah tempat, maka disitulah makhraj hurufnya.
Adapun huruf mad, masukkanlah sebelumnya huruf apa saja dengan diberi harakat yang
sesuai, kemudian perhatikanlah bahwa ia akan berhenti manakala hawa (aliran udara)
berhenti dari rongga mulut, maka artinya ia tidak memiliki tempat seperti huruf-huruf yang
lainnya.
6
C. Jumlah Makharijul Huruf
Terjadi perbedaan pendapat tentang jumlah makharijul huruf.
Berikut ini empat pendapat tentang makharijul huruf.
Pendapat pertama, 29 makhraj. Para ulama yang berpendapat ini mengatakan bahwa setiap
huruf memiliki makhraj yang bisa dibedakan dengan yang lainnya. Sebab jika tidak
demikian, huruf-huruf tersebut akan bercampur satu dengan yang lainnya.
Pendapat ke dua, 17 makhraj. Ini adalah pendapat al-Khalil bin Ahamad رحمه هللاkemudian
diikuti oleh para muhaqqiqin antara lain adalah al-Hafidz Ibnul Jazari رحمه هللا.
Makhraj-makhraj tersebut tercakup dalam lima tempat (makhraj) secara umum (global),
yaitu:
1) Al-Jauf (rongga mulut dan rongga tenggorokan) padanya ada 1 makhraj.
2) A-Halq (tenggorokan), padanya ada 3 makhraj.
3) Al-Lisan (lidah), padanya ada 10 makhraj.
4) Asy-Syafatan (dua bibir), padanya ada 2 makhraj.
5) Al-Khaisyum (rongga hidung), padanya ada 1 makhraj.
Jadi, keselurahannya ada 17 makhraj.
Pendapat ketiga, 16 makhraj. Pendapat ini dinyatakan oleh Sibawaih, Makki, ad-Dani, dan
asy-Syathibi رحمه هللا.
Mereka menggugurkan makhraj al-jauf kemudian memasukkan tiga huruf pada tempat-
tempat yang lain. Seperti alif ()ا, mereka menjadikan huruf ini sama makhrajnya dengan
hamzah ( )ءyang ada pada pangkal tenggorokan. Ya ( )يmereka masukkan pada ya yang
berharakat pada pertengahan lidah, dan wau ( )وmad meka masukkan pada wauberharakat
pada makhraj asy-syafatan.
Pendapat keempat, 14 makhraj. Al-Farra, Quthrub, dan al-Jarmi memegang pendapat ini.
Mereka melakukan dua hal. Pertama, dengan menggugurkan makhraj al-jauf (seperti
ketentuan pendapat ketiga). Kedua, dengan menjadikan tiga huruf dalam satu makhraj yaitu
lam ()ل, ra ()ر, dan nun( )ن.
Dari empat pendapat di atas yang dijadikan pegangan banyak ulama adalah pendepat kedua,
yaitu yang menyatakan makharijal huruf terdiri dari 17 makhraj.
7
PERINCIAN MAKHARIJUL HURUF
8
PENJELASAN MAKHARIJAL HURUF
1. Al-Jauf
Menurut bahasa, al-Jauf ()الجوفadalah al-Khala’ ()الخالء, tempat yang kosong atau rongga.
Adapun menurut istilah adalah (daerah tenggorokan dan rongga mulut).
Al-Jauf ini adalah satu makhraj yang keluar darinya 3 huruf mad, yaitu:
Wilayah tenggorokan
dan rongga mulut
Alif yang sebelumnya huruf berharakat fathah: َجا َء- قَا َل
Wau sukun yang sebelumnya huruf berharakat dhammah ْ قُوْ ُمو:ُيَقُوْ ل-
Ya sukun yang sebelumnya huruf berharakat kasrah: قِ ْي َل- ِعيْسى
Imam Ibnul Jazari رحمه هللاberkata:
ف َوأُ ْختَاهَا َو ِه ْي * ُح ُروفُ َم ٍّد لِ ْلهَ َوا ِء تَ ْنتَ ِه ْي
ِ ْفَألِفُ ْال َجو
9
Huruf alif makhrajnya dari al-jauf, begitu juga dua saudaranya semuanya huruf mad, yang
pengucapannya berhenti di udara
2. Al-Halq
Menurut bahasa, al-halq ( )الحلقadalah tenggorokan. Secara terperinci keluar darinya tiga makhraj,
yaitu aqshal halq, wasathul halq, dan adnal halq.
Dengan demikian, jumlah huruf hijaiyah yang keluar dari makhraj al-halq adalah 6 huruf.
ِ صى ال َح ْل
*ق هَ ْم ٌز هَا ُء َ ثٌ َّم أِل َق
ِ ثُ َّم لِ َو َس
*ط ِه فَ َعي ٌْن حا ٌء
3. Al-Lisan
Sebelum membahas makhraj al-lisan secara terperinci, kita pwerlu memahami dua bagaian
penting pada bagian organ mulut yang sangat erat kaitannya dengan makhraj al-lisan, yaitu
al-hanakul a’la (ك األَ ْعلَى َ ) dan al-atsnan ( ُ)األَ ْسنَان. Dengan perincian sebagai berikut.
ُ َالحن
10
Al-Hanakul a’la atau langit-langit atas. Ia adalah bagian atas organ mulut yang terdiri dari
5 bagian, yaitu:
1. Litsah ()اللِّثة: daging yang tumbuh di sekitar gigi (gusi).
Al-Atsnan atau gigi. Gigi manusia berjumlah 32 yang berpasang-pasangan 16 bagian atas,
dan 16 bagian bawah.
Perinciannya sebagai berikut:
1. ( الثَّنَايَاgigi seri) berjumlah 4
2. ات ْ َ( الرُّ بَا ِعيgigi seri samping) berjumlah 4
3. ُ( األَ ْنيَابgigi taring) berjumlah 4
4. ك ُ ض َوا ِح َّ ( الgeraham pertama) berjumlah 4
5. ُاحن َّ
ِ ( الط َوgigi geraham kedua) berjumlah 12
6. ( النَّ َوا ِج ُذgigi geraham akhir) berjumlah 4
a. Aqshal lisan
11
Aqshal lisan adalah bagian lidah yang paling dalam, dekat dengan tenggorokan. Atau
disebut juga pangkal lidah.
Padanya ada dua makhraj untuk dua huruf, yaitu huruf qaf ( )قdan kaf ()ك.
Makhraj pertama untuk huruf qaf ( )ق:
“Keluar dari pangkal lisan menempel pada bagian daging dari langit-langit (bagian yang
lunak).”
Daari tempat ini keluar huruf ()ق.
Makhraj kedua untuk huruf kaf ()ك:
“Keluar dari pangkal lisan menempel pada bagian daging dan tulang (bagian yang keras) dari
langit-langit secara bersamaan, berada di bawah makhraj qaf sedikit.”
b. Wasathul lisan
Wasathul lisan (lidah bagian tengah) adalah pertengahan lidah.
Padanya ada satu makhraj, dan darinya keluar tiga huruf, yaitu huruf jim ( )ج, syin ()ش,
dan ya ()ي.
Huruf pertama, jim ()ج. Huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah menempel pada
langit-langit, sehingga makhrajnya betul-betul tertutup dengan sempurna.
12
Huruf kedua, syin ()ش. Huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah menempel pada
langit-langit, sehingga makhrajnya tidak tertutup.
Huruf ya ()ي. Huruf ini terbentuk dengan cara tengah lidah tidak menempel pada langit-
langit, dan tampak makhrajnya tidak tertutup bersamaan dengan menurunnya pangkal
lidah dan menaikannya tengah lidah.
c. Hafatul lisan.
Hafatul lisan adalah bagian lidah yang berada disisinya, di dekat gigi bagian kanan maupun kiri
atau disebut juga tepi lidah.
Padanya ada dua makhraj untuk dua huruf, yaitu huruf dhad ( )ضdan lam ()ل.
Makhraj pertama untuk huruf dhad ()ض. Keluar dari salah satu tepi lidah atau dari kedua-
duanya secara bersamaan menempe pada dinding dalam gigi geraham atas.
• Kotak-kotak berwarna biru: daerah tekanan dan sandaran
huruf Dhad.
• Kotak-kotak warna kuning: daerah sentuhan, bukan
sandaran. Jika terjadi tekanan di daerah ini, maka huruf
yang keluar bukan huruf dhad melainkan huruf dal tafkhim.
Makhraj kedua untuk huruf lam ()ل. Keluar dari ujung dua tepi lidah sampai pada akhir
ujung lidah menempel pada gusi dari gigi-gigi bagian atas (yang berhadapan pada 2gigi
dhahik, 2 gigi taring, 2 gigi seri samping, dan 2 gigi seri).
13
d. Tharaful lisan.
Tharaful lisan adalah bagian lidah yang berada di depan, dekat dengan bibir. Atau disebut juga
ujung lidah. Padanya ada 5 makhraj untuk 11 huruf yaitu huruf nun ( )ن, ra ()ر, tha ()ط, dal ()د, ta (
)ت, shad ()ص, sin ()س, zai ()ز, zha ()ظ, dza ()ذ, dan tsa ()ث.
Makhraj pertama untuk huruf nun ()ن. Keluar dari ujung lidah (menempel) pada gusi dua gigi
seri atas.
Perlu diketahui bahwa sebenernya makhraj nun tersusun dari dua bagian, tharaful lisan dan
khaisyum. Ketika ujung lidah menyentuh gusi, maka makhrajnya tertutup dengan sempurna
dan suara berubah dari pangkal hidung, maka inilah yang disebut dengan gunnah.
Makhraj kedua untuk huruf ra ()ر. Keluar dari ujung lidah (menempel) pada gusi dua gigi
seri atas, sedikit lebih masuk ke punggung lidah dari makhraj nun.
Huruf ra memiliki dua keadaan, yaitu tafkhim (tebal) tarqiq (tipis). Pada dua
kedaan ini makhraj ra tidak berubah, tetapi perbedaannya ada pada letak akhir
lisan. Ketika mengucapkan ra tafkhim maka pangkal lisan naik terangkat ke atas,
adapun pada ra tarqiq pangkal lisan tidak terangkat.
14
Makhraj ketiga untuk huruf tha ()ط, dal ()د, dan ta ()ت.
Keluar dari ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel pada pangkal dua gigi seri
atas.
Makhraj keempat untuk huruf shad ()ص, sin ()س, dan zai ()ز:
Keluar dengan meletakkan ujung lidah paling depan pada dinding dua gigi seri bawah
sehingga suara keluar di antara dua gigi seri atas dan gigi seri bawah.
Makhraj kelima untuk huruf zha ()ظ, dza ()ذ, dan tsa ()ث:
Keluar dari ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel pada ujung dua gigi seri atas.
15
4. Asy-Syafatan
َّ )الartinya dua bibir. Padanya ada dua makhraj untuk empat huruf yaitu huruf fa (
Asy-Syafatan (شفَتَان
)ف, ba ()ب, mim( )م, dan wau ()و.
Makhraj pertama untuk huruf fa ()ف:
Keluar dari bagian dalam (perut) bibir bawah dengan ujung dua gigi seri atas.
Makhraj kedua untuk huruf ba ()ب, mim ()م, dan wau ()و.
Makhraj ba dan mim keluar paduan antara dua bibir dalam keadaan tertutup, tetapi khusus dalam
pengucapan huruf mim disertai dengan ghunnah yang keluar dari khaisyum.
16
Adapun huruf wau, ia keluar dari dua bibir dengan cara memonyongkan sehingga ada celah
untuk mengalirkan suara.
5. Al-Khaisyum
Yang dimaksud al-khaisyum ( )ال َخ ْي ُشوْ ُمadalah pangkal hidung bagian dalam.Dari makhraj
ini keluar segala bunyi ghunnah (dengung/sengau).
17
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Makhorijul Huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf pada waktu huruf itu
dibunyikan. Di dalam membaca Al-Qur’an kita harus membunyikan huruf sesuai dengan
makhrajnya. Karena jika terjadi suatu kesalahan dalam pelafalan huruf, itu bisa menimbulkan
arti baru. Dalam hal ini jika dilakukan dengan sengaja akan menimbulkan kekafiran. Maka
dari itu belajar makhorijul huruf ini sangat penting bagi kita.
Makhorijul huruf dibagi menjadi 5 tempat, yaitu :1. Al-Jauf (rongga mulut),2. Halaq
(tenggorokan),3. Lisan (lidah),4. Asy-Syafatain (dua bibir),5. Al-Khaisyum (pangkal
hidung). dan Sifatul huruf adalah karakter sebuah huruf, apakah sebuah huruf bernuansa tebal
atau tipis, dengung atau tidak, keluar nafas atau tidak, dan sebagainya.
Saran
Makalah ini kami buat, dalam pembuatan makalah ini tentunya masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu,kritik dan saran yang konstruktif senantiasa kami harapkan
demi perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
18
DAFTAR PUSTAKA
19